Ringkasan artikel
Latar belakang
Sanggupkah
manusia tulus,
walaupun dalam
keadaan
terjepit
Materi yang di
sharing.
Ketulusan terlihat dari reaksi
anda
thdp suatu masalah,
dan contoh-contohnya
Kesimpulan
Selalu lakukan dan bersikap
positif serta tetap takut akan
Tuhan
Referensi
Ayat-ayat dari Alkitab sesuai
Topic & kamus-on-line.
Latar belakang
Tuhan
telah menaruh hukumNya kedalam setiap akal-budi manusia(Ibr.8:10),
tapi sanggupkah manusia melakukan ketulusan hati tsb, walaupun dalam keadaan
terjepit dan tidak ada seorangpun yang melihatnya ?
Materi yang di sharing, sesuai
topic
Tulus
*(untuk artinya lihat di referensi)
Ketulusan-hati
seseorang terlihat dari reaksinya terhadap suatu masalah, dia akan menjelaskan
yang sebenarnya karena mengetahui masalah tsb, tapi dia akan menjawab tidak
tahu karena dia tidak mengetahui masalahnya.
Dan
orang-orang lain dan/atau yang berkaitan dengan masalah tsb yang akan merasakan
apakah reaksi anda menyenangkan atau tidak, bila orang-orang tsb bermotivasi
positif maka mereka akan merasa reaksi anda wajar atau baik, bila motivasi
mereka negative maka mereka tidak senang akan reaksi tsb.
Ketulusan-hati
yang benar adalah tetap pada pendirian dan menjelaskan yang sebenarnya,
misalnya a.l.:
1---Anda secara tidak sengaja menabrak mobil yang diparkir pada
tempatnya, tidak ada yang melihat kejadian tsb. Lalu anda mengambil
kartu-namamu dan menuliskan, “saya menabrak-mobilmu, saya-ganti-kerusakannya,
hubungi-nomor-saya” dan selipkan kartu-nama itu
antara kaca dan wiper.
2---Sebagai pilot pada kecelakaan pesawat tsb mengatakan kepada tim
penyelidik, “bukan karena kesalahan teknis, cuaca atau kurangnya training
refreshing-serta-upgrading, tapi jumlah-jam-kerja-terlalu-dipaksakan. Waktunya
istirahat terlalu singkat, sehingga terlalu menguras tenaga sehingga
konsentrasi berkurang, dan kemungkinan terjadi kecelakaan relative sangat besar”
3---Mengembalikan uang senilai Rp100-juta sewaktu anda sendiri menemukannya
di WC-umum di Mall, kepada pengelola gedung yang disaksikan para sekuriti.
Tidak
ada ketulusan-hati
a----Orang yang tidak mau setia kepada Tuhan sehingga tidak mau melakukan
perintahNya, merasa muak dengan segala aturanNya(Im26:14),
sehingga tidak kooperatif dalam banyak hal.
b----Dari dalam hati seseorang akan timbul segala pikiran baik-atau-jahat,
misalnya bila ada iri-hati dan mementingkan diri sendiri disitu ada kekacauan
dan segala macam perbuatan jahat(Yak.3:16), sehingga membantu orang harus ada imbalannya dan
syarat lainnya.
c----Untuk kesenangan pribadi berupa materi, tanpa memikirkan dampak
buruk yang akan ditimbulkan bila menggelapkan pajak, pencucian-uang, dll(Rm.16:18), jadi bila ada kesempatan menipu
wajib pajak kenapa tidak, Dll.
Menjaga
ketulusan hati
A/---Tetap
percaya pada Tuhan(Ams.3:5) dan
lakukan hukum kasih(Mat.22:37,39)
B/---Konsisten
lakukan hal positif, karena Tuhan telah menaruh hukum Taurat dan Kasih dalam
hati setiap manusia(Ibr.8:10).
Kesimpulan
Selalu
lakukan dan bersikap positif serta tetap takut akan Tuhan
Terima
kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.
R
e f e r e n s i :
(Ibr.8:10) Tuhan
menaruh hukumNya dlm akal-budi manusia
“Maka
inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu,”
demikianlah
firman Tuhan. “Aku akan menaruh hukumKu dalam akal budi mereka dan
menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka
akan menjadi umatKu”
Im.26:14
Jikalau
kamu menolak ketetapanKu dan hatimu muak mendengar peraturanKu, sehingga kamu
tidak melakukan segala perintahKu dan kamu mangingkari perjanjianKu
(Yak.3:16) dimana
ada iri-hati disitu ada kekacauan dan kejahatan
Sebab
dimana ada iri-hati dan mementingkan diri sendiri disitu ada kekacauan dan
segala macam perbuatan jahat.
Rm.16:18 mereka
menipu org yg tulus hatinya *
Sebab
orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut
mereka sendiri, dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka
yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
Ams.3:5 percayalah
pd Tuhan
Pe
rcayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri.
Mat.22:37,39 kasihilah
Tuhan, … dan sesamamu
37---Jawab
Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
39---Dan
hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.
(*) tulus
sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dr hati yg suci); jujur; tidak pura-pura; tidak serong; tulus hati;
sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dr hati yg suci); jujur; tidak pura-pura; tidak serong; tulus hati;
tulus ikhlas: orang
lain belum tentu berhati -- kpd kita;
ia menyumbangkan tenaga dan
hartanya dng -- ikhlas