Sabtu, 25 Juni 2016

IMAN DIDUKUNG KEBENARAN

Latar belakang

Dasar dari penghidupan adalah beriman kepada Yesus, namun iman harus diproses oleh kebenaran sehingga selalu terarah kepadaNya.

Materi yang di sharing, sesuai topic

Inti dari iman1 a.l. lebih terletak pada komitmen, yang berkaitan dengan kepercayaan2. Atas dasar kepercayaan ini, maka setiap orang sesuai kebenarannya yang dimiliki, akan bertumbuh dan berusaha mencari dan memenuhi untuk; kehidupannya, keluarganya atau lingkungan masyarakat dimana dia berada, dll.

Namun kebenaran yang bagaimana harus mereka berkomitmen?

1-Kebenaran utama berasal dari ayah/ibumu.
Ada beberapa waktu dimana orangtua tidak bersama keluarganya karena tugas khusus, namun kehadiran mereka sangat penting dan didambakan oleh keluarga terutama anak-anaknya. Selain itu, mereka juga berkehendak mengarahkan anaknya agar bisa memiliki kebenaran. Karenanya orangtua harus bisa sebagai-berikut:
1-1--Pengatur keharmonisan dalam keluarga.
1-2--Pelindung dan pembimbing dalam pendidikan dan memberikan jalan keluar bagi anaknya.
1-3--Kedekatan psikologis dengan anak-anaknya, untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya.

Dan setiap orang yang nantinya berkeluarga akan menjadi ayah/ibu karena menerima mandat dari Tuhan untuk beranakcucu(Kej1.28), mereka pasti akan memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya demi kehidupan masa depan mereka, berupa kebenaran yang diuraikan sbb:
a--Setiap Ayah/ibu supaya menjadi teladan bagi anaknya, karenanya ayah/ibu harus berlaku sopan, positif dan menyenangkan sehingga mereka akan menghargaimu dan menghormatimu. 
b--Sewaktu berinteraksi dengan anakmu, selalu arahkan dan timbulkan motivasi yang baik serta produktif kepada anakmu, supaya mereka melakukan yang benar namun laranglah yang buruk bila kecendrungannya yang mulai menyimpang.
c--Tanamkanlah dalam akalbudinya hal-hal yang positif, a.l.; bertanggung-jawab, sebagai motivator, rela menolong, bersaing dalam segala hal namun sportif, tekun, hemat, ingin belajar, dll.
d--Ajarilah mengasihi Tuhan(Mat.22:37-39) dan manusia lainnya. Karena kasih(1Kor.13:4-8) adalah dasar, maka atas dasar inilah kasih akan membuahkan kebenaran dalam perbuatan mereka sewaktu berinteraksi.

Bila anakmu atau siapa saja yang percaya pada kebenaran d butir 1a-d, maka mereka akan berkomit untuk mempertahankannya dan melakukannya, dan inilah sebagian dari pengertian yang tercakup dalam iman,

Juga kebenaran di butir 1a-d merupakan jejak untuk melakukan perbuatan, karena kalau iman tidak di sertai dengan perbuatannya, maka iman itu akan menjadi sempurna(Yak.2:22). Jadi kesempurnaan iman akan timbul karena perbuatanmu yang benar. Karena kebenaranlah yang paling utama dan itu ada pada Yesus(Yoh.14:6).

2--Kebenaran itu gampang  yang penting mau berbuat.
Sebetulnya kebenaran telah ada dan mempengaruhimu sejak kehadiranmu. Namun kebenaran yang anda peroleh harus seterusnya dipupuk hingga anda tinggalkan dunia. Dan setiap orang mengerti kebenaran, dan gampang melaksanakan, yang penting ada kemauannya.

Sehingga kebenaran yang ter-refleksi pada baik buruknya perkataan orangtua yang disertai dengan perbuatannya akan dicontohi oleh anaknya. Demikianpun hal yang serupa, berlaku di sekolah, pekerjaanmu dan pergaulanmu.

Karenanya berusahalah agar imanmu selalu baik selama kehidupanmu, sehingga demikianpun perbuatannya juga(Yak.2:22).  Karena bila kemuaanmu berubah, yaitu; perbuatanmu tidak sesuai dengan imanmu, maka saat itulah anda mulai hidup dalam berbagai dosa.
  
Kesimpulan
Kebenaran yang hakiki hanya ada pada Yesus karenanya teladanilah tindakan serta perbuatanNya, karena perbuatan yang benar adalah sesuai dengan iman anda, ia akan menyempurnakan imanmu. Itulah yang dikatakan perbuatanmu mendukung apa yang anda imani, yaitu yang selalu mengarah kepada Yesus Kristus.

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.

Penulis.EddyWarbung


R e f e r e n s i  :
1iman
Menurut: Ibr.11:1 maka pengertiannya iman adalah:
Dasar deari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
2Kepercayaan
Makna alkitabiah iman (kata yang berkaitan dengannya adalah kepercayaan) lebih terletak pada hakikat komitment.
Menurut: Kamus Alkitab, WRF Browning, judul asli  A DICTIONARY OF THE BIBLE, ISBN978-979-687-393-7, cet, ke-5, thn 2010, hal-150 kolom-1)

Kej.1:28
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertrambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”

Mat.22:37-39
37-Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
38-Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39-Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

1kor.13:4-8
4-Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cumburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
5-Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri, Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
6-Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
7-Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
8-Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

Yoh.14:6
Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Yak.2:22

Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.

Sabtu, 18 Juni 2016

Kemarahan bisa buyarkan harapan. 284 25 17Jn16

Latar belakang

Suatu kebiasaan dari manusia bahwa pada saat tertentu, mereka dapat bertindak sesuai refleksinya karena emosionalnya, tanpa memikirkan apa akibatnya, namun dampaknya bisa positif atau negative.

Materi yang di sharing, sesuai topic

1--Landasannya kasih.
Manusia dalam kehidupan sehari-hari akan berinteraksi, a.l. dengan siapa saja, bekerja untuk kebutuhan keluarganya, bersosialisasi dengan lingkungannya, partisipasi dalam kegiatan rohani, dll. Namun sebaiknya supaya mereka selalu tetap dan berakar pada campuran dari dua hukum yang utama dan yang tertinggi, yaitu:

1.1--Kasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budimu. Dan demikianpun,
1.2--Kasihilah sesama manusia seperti dirimu sendiri. 

Namun 1.1 serta 1.2 ini, bisa berbaur dan menjadi landasan dalam; hatimu dan jiwamu dan akalbudimu. Lalu  atas dasar landasan inilah, maka manusia melakukan interaksi yang tercermin pada refleksinya dan perbuatan lainnya.

2--Penggunaan dari dua landasan hukum
Penguasaan dua hukum tsb serta pengunaannya oleh setiap manusia tidak sama, tergantung sejauh mana kedekatan mereka dengan Tuhan Allah, berupa; ketaatannya dan kekudusannya dan juga sikap-lainnya misalnya kemarahan. Namun yang penting bagaimana dampak dari perbuatan sehari-harinya, apakah telah ada pengaruh dari penguasaanmu dua hukum tsb.

Apalagi kalau diperlukan penyelesaian atas masalah tsb seketika, bahkan paksaan dari atasan atau sekelompok orang dari sana sini yang sambil berteriak dan mengacungkan tangannya dan menuntut penyelesaian segera. Apakah anda masih tetap konsisten dan bisa berlandaskan dua hukum tersebut?.

Karena kalau anda hanya menguasai dua hukum tsb secara setengah hati, maka kemungkinan besar bisa timbul ketegangan dalam dirimu berupa berbagai jenis emosi. Misalnya kemarahan dan kekesalan sehingga kemungkinannya susah untuk mengendalikan dirimu. Dan akibatnya masalah tersebut bisa-bisa tidak terselesaikan secara yang dikehendaki. Hal inilah yang diperbuat Musa.

3--Musa terjebak karena kemarahan, walaupun ada Tuhan di depannya.
Salah satu rancangan Tuhan adalah mempersiapkan Musa untuk mengeluarkan kaum Israel  sebagai budak keluar dari Mesir menuju tanah terjanji. Ini adalah suatu pekerjaan yang sangat berat karena harus memimpin 603.550  orang yang bisa berperang, belum termasuk anak-anak dan orangtua(Bil.1:46), semuanya masih berjiwa budak, melalui padang pasir selama 40 tahun. Karenanya terjadi berbagai masalah selama perjalanan itu, bahkan Tuhan tidak menghendaki generasi saat itu memasuki tanah terjadi, tapi generasi yang baru. Masalah-masalah yang timbul selama 40 tahun perjalanan a.l.:

3.1-Sewaktu tentara Mesir telah berada dibelakang kaum Israel untuk membasminya, maka berteriaklah mereka biarkan kami dikuburkan di Mesir bukan di padang pasir, dan biarkanlah kami bekerja sama orang Mesir(Kel.14:11-12). Tindakan Musa: ….berseru-seru dan menangis kepada Tuhan, apa yang akan diperbuat….(Kel.14:15 versi-bah-Inggris).

3.2-Sewaktu di Meriba tidak ada air, maka lagi-lagi bangsa Israel bertengkar lawan Musa, sehingga Musa berseru-seru kepada Tuhan apa yang harus diberbuat karena sebentar lagi mereka melempari dia pakai batu(Kel.17:7). Dan bangsa Israel mulai berkata-kata, kenapa kamu membawa kami ke:
---Gurun, supaya kami serta ternak yang kami mati disini?(Bil.20:4). Selain bertengkar lawan Musa, juga mencobai Tuhan sambil berkata, mana adakah Tuhan disini(Kel.17:7)
---Tempat celaka ini(Bil.20:5).

 Dan kejadian 3.1 membuat Musa kehilangan akal dan menjadi marah, dan pada kejadian 3.2 itu Tuhan berada didepannya Musa(Kel.17:6) sehingga nampaklah ada kemuliaan Tuhan pada Musa dan Harun di Meriba, namun Musa sangat dikuasai emosi kemarahan, sehingga sambil memukul bukit-batu lalu keluarlah air, dia berkata: “Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?”.
  
Tindakan dan ucapan Musa pada waktu itu, tidak sesuai dengan firman Tuhan(Bil.20:7) kepadanya, selain itu kemuliaan Tuhan masih ada disitu. Sehingga Tuhan berfirman: “Karena kamu tidak percaya padaKu dan tidak menghormati kekudusanKu di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk  tanah terjanji(Bil20:12)”.

4--Baigamana kenyataan pada manusia.
Semua orang atau anda yang sedang marah, maka kadar rasionalnya akan rendah sehingga perbuatannya kurang efektif apalagi melakukan tidak sesuai prosedur, sambil mengucapkan kata-kata yang kurang baik, misalnya: durhaka, dll. Maka bisa-bisa akan berdampak buruk padamu. Karenanya hidarilah.

Kesimpulan
Jangan biarkan kemarahan menjadi selubung pikiran sehatmu, karena itu bisa membuatmu harapanmu buyar, seperti yang diperbuat Musa.

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.

Penulis.EddyWarbung


R e f e r e n s i  :

Bil.1:46
Berjumlah enam ratus tiga ribu lima ratus lima puluh orang.

Kel.14:11-12
11-Dan mereka berkata kepada Musa:”Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini  terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir?
12-Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini.

Kel.14:14-15
14-Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.
15-Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “ Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepadaKu? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat”

Kel.17:7
Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai Tuhan dengan mengatakan: “Adakah Tuhan di tengah-tengah kita atau tidak?”

Bil.20:4
Mengapa kamu membawa jemaah Tuhan ke padang gurun ini, supaya kami dan ternak kami mati di situ?

Bil.20:5
Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membawa kami ke tempat celaka ini, yang bukan tempat menabur, tanpa pohon ara, anggur dan delima, bahkan air minum pun tidak ada”?

Kel.17:6
Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu diatas gununmg batu di Horeb; haruslah kau pukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu bisa dapa minum” Demikianlah diperbuat Musa di depan mata Tua-tua Israel.

Bil.20:7
Tuhan berfirman kepada Musa.

Bil.20:12

Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun: “Karena kamu tidak percaya kepadaKu dan tidak menghormati kekudusanKu di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka”

Sabtu, 11 Juni 2016

Manusia berproses dalam imannya selama kehidupanya. 283 -24-10Jn2016

Latar belakang

Setiap manusia hidup atas dasar iman yang diyakininya. Karena dalam imannya, maka manusia akan selalu berproses, juga sewaktu menghadapi berbagai peristiwa selama kehidupannya. Namun mereka yang tetap teguh dalam Yesus akan mencapai kehidupan yang baik dan keselamatan jiwa(1Ptr.1:9).

Materi yang di sharing, sesuai topic                                                      

1--Iman hanya tertuju kepada Yesus.

Seperti anda ketahui bahwa seseorang memperoleh iman karena pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus(Rm10:17). Karenanya yakinilah imanmu yang hanya tertuju kepada Yesus.

Dan sampai sekarang ini manusia beriman sesuai yang diyakininya, namun secara sadar atau tidak, proses berimannya merek dipengaruhi oleh:

a--keinginannya untuk berhala-berhala, percaya dirinya, kepinterannya, pengalamannya, kemampuan diri, bahkan disertai motivasi cari kenikmatan dan kedudukan. Misalnya;
Adam dan Hawa jatuh karena imannya menginginkan kedudukan dan kehormatan, tidak lagi tertuju pada Allah. Tapi mau seperti Allah, yang tahu tentang baik dan jahat(Kej.3:5).
b--cobaan dari Tuhan(Mat.6:13).

Sehingga berdasarkan iman yang dianut oleh manusia, maka disitulah bertumpu a.l. kehendak bebasnya masing-masing, sehingga mereka bisa memilih jalan kehidupannya sesuai keinginannya. Dan dalam menjalankan pilihannya, sengaja atau tidak, mereka akan menghadapi berbagai peristiwa, yang bisa berdampak; positif, negative, bahkan negative sambil menderita.

Namun dampak dari semuanya itu, bisa baik asalakan tetap berpikir dan berbuat positif, atau tetap berusaha walaupun dalam keadaan menderita(Rm.5:3), karena kalau manusia percaya sehingga terus-menerus beriman pada Tuhan, berarti dia bisa tetap berada dalam rancanganNya.

2--Berada dalam rancangan Tuhan.
Rancangan Tuhan adalah sangat indah, besar, tidak terbayangkan, bumi dan isinya diciptakanNya supaya manusia berpartisipasi, misalnya merawatinya. Kareannya tetap beriman sehingga hidup dalam rancangan Tuhan walaupun ada berbagai cobaan dan gangguan. Misalnya: 

a--Tetap dalam rancangan Tuhan dan berhasil.
Mimpinya Yusuf membuat saudara-saudaranya irihati kepadanya(Kej.37:11). Sehingga pada suatu waktu saudara-saudaranya menangkap Yusuf yang sedang mencari mereka. Lalu menjualnya kepada kafila orang Ismael yang akan  melewati mereka menuju Mesir. Tapi Yusuf tetap berpendirian positif karena beriman kepada Tuhan, sewaktu, a.l.:
aa-Potifar membeli Yusuf sebagai seorang budak, karenanya Tuhan tetap menyertai Yusuf sehingga dia menjadi orang yang berhasil dalam pekerjaannya(Kej.39:2).
ab-Yusuf berhasil loloskan dirinya dari cobaan yang dilakukan oleh isteri Potifar, sehingga Tuhan tetap menyertainya(Kej.39:21)
ac-Pada akhirnya Yusuf bisa mengartikan mimpi Firaun, lalu Firuan mengangkatnya menjadi orang nomor dua setelah dia, untuk mengurus masalah pangan dimana kekeringan(Kej.41:40) Mesir. Sehingga Yusuf berhasil mengumpulkan keluarganya.

b--Daniel tetap beriman pada Tuhan, dan rakyat Babel harus takut pada Tuhan(Dan.6:1-29).
Karena irihati sehubungan dengan jabatannya Daniel, maka para pembantu raja mengatur agar dia menyetujui peraturan-baru, yaitu berdoa untuk dewa lainnya akan dihukum, kecuali kepada raja. Dan Daniel yang tidak menuruti aturan tsb sehingga dibuang ke gua singa, namun dia tetap beriman dan berdoa kepada Tuhan. Lalu singa tidak menyantapnya, tapi para pengadunya yang akhirnya dibuang ke gua. Dan perintah raja supaya seluruh rakyat Babel, takut dan gentar kepada Allahnya Daniel.

c--Juga dalam rancangan Tuhan, namun keinginan tubuhnya tidak berhasil.
Musa yang dipilih Tuhan untuk memimpin kaum Israel keluar dari perbudakan di Mesir menuju tanah terjanji. Musa mengalami banyak cobaan.a.l.:
ca-Meyakinkan Firaun untuk memberikan orang Israel pergi(Kel.5:2), namun Firaun berkeras hati, tapi akhirnya mereka bisa pergi.
cb-Orang Israel takut dibunuh karena tentara Mesir sudah dekat dibelakangnya, sedangkan depan mereka adalah laut Teberau, sehingga orang Israel menghujat Musa.
Namun Tuhan mengarahkan bagaimana Musa harus berbuat(Kel.14:16).
cc-Selama 40 tahun, Musa bersandar pada Tuhan, untuk memimpin bangsa Israel melalui padang pasir menuju tanah Terjanji.
cd-Namun di akhir kehidupan Musa, dia tidak diperkenankan memasuki tanah Kanaan, karena dia tidak menghormati kekudusan-Nya Tuhan sewaktu didepan mata orang Israel, yaitu mengeluarkan air dari batu-karang di Meriba(Bil.20:12-13), supaya mereka bisa minum. Jadi secara fisik dia tidak bisa menikmati tanah Kanaan.

Kesimpulan
Dalam kehidupanmu supaya selalu berproses dalam iman yang ditujukan hanya kepada Tuhan Yesus dan selalu andalkanNya, walaupun dalam senang dan susah namun tetap berpikir dan bertindak positif.

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.

Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

 1Ptr.1:9
Karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.

Rm.10:17
Jadi , imam timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Kej.3:5
Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka. Dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.

Mat.6:13
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.

Rm.5:3-4
3--Dan bukan hanya itu saja, kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan.
4--dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

Kej.37:11
Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menimpan hal itu dalam hatinya

Kej.39:2
Tetapi Tuhan menyertai Yusuf,  sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.

Kej.39:21
Tetapi Tuhan menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setiaNya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.

Kej.41:40
Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu.

Dan.6:1-29                  Daniel di masukkan ke dalam goa singa.

Kel.5:2
Tetapi Firaun berkata: “Siapakah Tuhan itu yang harus kudengarkan firmanNya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku Tuhan itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi”

Kel.14:16
Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah  airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.

Bil.20:12-13
12--Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun: “Karena kamu tidak percaya kepadaKu dan
 Tidak menghormati kekudusanKu di depan mata orang Israel, itulah sebabnhya kamu  tidak akan
 membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka”.
13--Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan Tuhan dan Ia menunjukkan

 kekudusanNya di antara mereka.

Sabtu, 04 Juni 2016

Kenapa orang kaya sukar masuk kerajaan Allah. 282 23 03Jn14

Latar belakang

Setiap orang selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan ada yang menginginkan kekayaan dan kehormatan sebagai gaya hidupnya, namun belum tentu bahagia.

Materi yang di sharing, sesuai topic

1--Menilai kurang dalam.
Umumnya manusia menilai dari apa yang dilihat dan didengar terhadap kebaikan, kepinteran dan perbuatan seseorang, tapi belum tentu mengetahui kepribadiannya, motivasinya dan apa tujuannya. Dan sering kali orang belum menguasai sepenuhnya apa masalahnya, namun sepertinya dengan keyakinan penuh mengatakan bahwa dia telah melaksanakan semua kewajiban, bahkan termasuk perintah Allah, contoh:

Kebetulan ada pemuda-kaya(Mrk.10:17-27) yang telah menyiapkan beberapa pertanyaan yang akan dia ajukan kepada Yesus. Dan jawaban Yesus sbb::

“Mengapa engkau katakan Aku yang baik?”.  Atas pertanyaan dari seorang-pemuda-kaya yang sambil berlari dan sesudah mendapatNya, dia bertulut di hadapanNya, dan berkata, sbb: Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?.

Pertanyaan ini ada mengandung beberapa maksud, a.l.:
a-Yang baik.
Jawaban Yesus, yang baik hanya satu yaitu Tuhan. Karena; semua orang telah berbuat dosa. Jadi kenapa engkau sebutkan aku “baik”.
    
b-Apa yang harus kuperbuat.
Jawaban Yesus, lakukan semua perintah Allah.
  
c-Bagaimana memperoleh hidup kekal.
Yesus tidak memberikan jawaban.
  
Tapi Yesus memandang pemuda tsb serta merasa kasihan(Mrk.10:21). Karena pernyataannya jawaban 1a  tidak sejalan dengan 1b.

2--Prioritasnya manusia.
Sesuai pengakuan orang-kaya tsb, dia telah melakukan beberapa langkah. Namun langkah-langkah inilah yang menunjukkan bahwa dia menyusun prioritas yang berbeda, sehingga dia  yakininya selama hidupnya.

Dan langkah-langkah tsb telah tertanam sehingga menjiwainya. Sehingga dia, secara percaya diri, menjawab kepada Yesus, bahwa; dia telah melakukan semua perintah Allah sejak masa mudanya. Namun ada ketidak-tepatan yang dia ajukan dalam pertanyaannya, misalnya:
a--Dia menyebut Yesus itu guru yang baik. Karena seorang guru akan mengajar dan membimbing kearah yang benar dan baik. Namun kenyataannya semua manusia telah berdosa. Karenanya istilah baik dalam arti semurni-murninya hanya untuk Tuhan Allah kita. Dan sewaktu Yesus menanyakan kenapa engkau menyebut Aku baik, orang-kaya itu tidak menjelaskannya.

b--Sewaktu Yesus mengatakan kepada orang-kaya:
b1-juallah apa yang kau miliki dan berikanlah kepada orang miskin.
b2-engkau akan peroleh harta di surga.
b3-dan ikutilah Yesus.
                                                                                   
3--Orang kaya sedih dan meninggalkan Yesus.
Maka orang kaya itu sedih lalu pergi, karena:
Pikirannya telah terbentuk suatu persepsi (preoccupied perception), bahwa semua perintah Tuhan telah dia jalankan menurut keyakinannya. Namun pertanyaannya itu menunjukkan bahwa dia tidak mendalami peraturanNya Tuhan Allah yang mana harus diutamakan dalam kehidupannya.
Misalnya:

a--Ada dua hukum yang setara dan sama penting, yang dijelaskan Yesus saat menjawab pertanyaan orang Farisi, yaitu:
a1--Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, jiwamu, akal-budimu(Mat.22:37-39).
a2--Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Orang-kaya ini hanya mengetahui dua-hukum-tsb namun belum mengerti inti dari hukum tsb, sehingga dua hukum itu tidak akan berakar padanya serta dia susah menjiwainya. Itulah sebabnya dia menanyakan secara tidak teratur kepada Yesus (lihat diatas).

Nampaknya orang kaya ini mengutamakan harta selain itu dia belum menjiwai dua hukum tsb sehingga merasa sedih sewaktu Yesus memintanya untuk menjual hartanya dan diberikan kepada orang miskin.

Jadi intinya pemuda kaya ini mencintai dan mengutamakan hartanya, yang bisa dikatakan sebagai ilah-ilahnya, karena pada akhir percakapan, di meninggakan Yesus dan tidak kembali lagi.

4-Anda berakar dimana dan kepada siapa?
Sebaiknya sedini mungkin, bahkan sejak anak-anak, mereka telah mempunyai pendidikan yang tertanam dalam batin mereka untuk menjiwai kepada Tuhan Yesus dan berakar padaNya, yaitu berupa; melakukan hukum kasih dimana dua hukum tersebut berada. Sehingga kemana pun mereka berada, maka atas dasar dua hukum tsb mereka bergaul dan berinteraksi dengan orang lainnya (Yak.2:22)!.

Bila anda seorang dewasa yang masih ragu akan Yesus namun ingin menjiwai dua hukum tsb, maka perbuatan anda harus mencerminkan a.l.
a-berusaha supaya hati, pikiran dan akal-budi supaya mengasihi Tuhan
b-saling peduli sama sesame manusia. 
c-dalam setiap interaksimu akan mencerminkan butir 4a dan 4b bersamaan, jadi bukan
mengutamakan: ilah-ilahmu atau harta, berprestasi tapi lupa keluarga, kejar duit
walaupun rakyat menderita karena anda korupsi.

 Kesimpulan
Bila anda berakar pada Yesus yaitu dua hukum tsb, maka pergaulan dan interaksimu mencerminkan kasih, sehingga kehidupanmu bisa diterima dimana saja.

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.

Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

Mrk.10:17-27                      Orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah

Mrk.10:21
Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan itkutlah Aku”

Mat.22:37-39
37-Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhamn, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamudan dengansegenap akal budimu,
38-Iatulah kuhum yang terutama danyang pertama,
39-Dan hukum yang kedua, yang sama denganitu, ialah: Kaihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Yak.2:22

Kamu lihat, bahwa iman bekersama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.