Latar belakang.
Banyak orang masih
berpendapat, bahwa: raihlah sebanyak mungkin kebenaran dimasa hidupmu karena
itu akan menutupi dosamu yang relative lebih sedikit, sehingga bisa membawa
keselamatan bagimu di dunia akhirat. Apakah demikian ?
Materi yang di
sharing, sesuai topic
1--Pandangan yang keliru mengenai
mengumpulkan kebenaran.
Setiap orang
menginginkan keselamatan hidup di dunia dan di akhirat, namun sebagian dari
mereka beranggapan bahwa bila telah meraih kebenaran sebanyak mungkin di masa
hidupnya, maka itu akan bisa mengurangi dosa-dosa yang telah mereka perbuat.
Sehingga bila kebenaran masih tersisa, maka dengan sendirinya bisa memperoleh
kehidupan di akhirat. Pendapat ini adalah salah sama sekali(Yeh.33:12).
Hal yang sama juga,
berlaku untuk kesombongan menghapuskan kerendahan hatimu yang lalu, menganggap
dirimu sangat bijaksana, pinter, kuat namun sangat merendahkan orang lainnya, dll.
Contoh:
Walaupun raja Nebukadnezar mengetahui adanya Allah(Dan.4:2), namun kepada semua penduduk
dianggapnya sangat rendah, ia meninggikan hatinya dan keras kepala, sehingga
berlaku terlalu angkuh, lalu dijatuhkannya dari takhta kerajaannya dan kemuliaannya(Dan.5:20) sehingga tidak seorangpun yang
dapat menolak perbuatannya dan berkata dia telah berbuat. Akibatnya
Nebukadnezar harus hidup seperti binatang.
Jadi semua perbuatan
baikmu terdahulu dapat terhapus bila anda berbuat dosa, dan Tuhan menambahkan ada
enam perkara yang dibenciNya, bahkan tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi
hatiNya, yaitu(Ams.6:16-19):
a-Mata sombong,
b-Lidah dusta,
c-Tangan menumpahkan darah orang yang tidak bersalah,
d-Hati yang membuat rencana-rencana yang jahat,
e-Kaki yang segera lari menuju kejahatan,
f-Seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan,
g-yang menimbulkan pertengkaran saudara.
2--Kenyataan hidup.
Sekarang ini sangat
nyata bahwa ada para penegak hukum dan wakil rakyat, yang seharusnya memberikan
teladan namun mereka yang berbuat sebaliknya, sehingga tertangkap secara OTT
(operasi tangkap tangan).
Sebetulnya mereka berniat baik untuk mengabdi dan memajukan
Negara serta rakyat yang diwakilinya. Namun dengan berjalannya waktu, kebaikannya
terhanyut oleh keinginan hatinya yang susah
mereka bendung, karena berbagai bujukan dan penawaran duniawi yang sukar
mereka tolak. Sehingga kesanggupan financialnya akhirnya tidak sanggup lagi
menunjangnya tapi masih mempunyai kekuasaan yang bisa diandalkan, yang akhirnya
mereka korupsi.
Untuk menghindari itu
semuanya ada jalan keluarnya, yaitu kemauanmu untuk selalu hidup taat pada
aturan Tuhan, yaitu kasih, yang
mencakup:
timbulkan perasaan
toleransimu, tolong menolong, perhatian terhadap sesamamu, saling memberikan
jalan keluar dalam kesulitan, yang kesemjuanya untuk kehidupan yang lebih baik.
Karenanya kebenaran
itu harus berkesinambungan, hadapi setiap tantangan dan selesaikan secara benar
berdasarkan kasih, bukan kompromi atau suam-suam kuku(Why.3:16)
atau “asal bapak senang”
Dan untuk anda
ketahui bahwa Yesus tidak
menimbang-nimbang apakah perbuatan benar yang anda perbuat sudah lebih banyak
dari pada dosamu, yang dilihatNya adalah saat terakhir hidupmu
apakah sudah melakukan hukum kasih(Mat.22:37-39)
dan mengakui kesalahanmu karena Yesus dapat berbuat apa saja terhadapmu(Luk.23:43).
Kesimpulan
Hadapilah semua
masalah secara benar berdasarkan kasih, dan selalu konsisten, tanpa kompromi.
Timbulkan toleransi, perhatian, tolong menolong dalam dirimu, yang bisa
dirasakan dan dimanfaatkan oleh orang-orang disekitarmu.
Terima kasih anda
telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Yeh.33:12
Dan engkau anak manusia, katakanlah kepada temanmu sebangsa:
Kebenaran orang benar tidak menyelamatkan dia, pada waktu ia jatuh dalam
pelanggaran dan kejahatan orang jahat tidak menyebabkan dia tersandung, pada
waktu ia bertobat dari kejahatannya; dan orang benar tidak dapat hidup karena
kebenarannya, pada waktu ia berbuat dosa.
Dan.4:2
Aku berkenan memaklumkan tanda-tanda dan mujizat-mujizat
yang telah dilakukan Allah yang maha tinggi kepadaku.
Dan.5:20
Tetapi ketika ia menjadi tinggi hati dan keras kepada,
sehingga berlaku terlalu angkuh, maka ia dijatuhkan dari takhta kerajaannya dan
kemuliaannya diambil dari padanya.
Mat.22:37-39
37-Jawab Yesus kepadanya; “Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
38-Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39-Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah
tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”.
Luk.23:43
Kata Yesus kepadanya; “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus”.