Minggu, 25 Februari 2018

Mengenang perkataan dan perbuatan orangtua



Latar belakang

Setiap orang pernah mengenang perkataan dan perbuatan yang benar dari orangtuanya, namun seberapa jauh bisa mereka menyadari untuk memanfaatkannya, tergantung dari seberapa parallel berjalannya “kenangan tersebut” dengan akal-budi mereka.

Materi yang di sharing, sesuai topic

Apa itu kenangan:
Menurut KBBI, kenangan adalah:
*Sesuatu yang membekas dalam ingatan. Kesan: kenangan manis telah berlalu
*Kesan dalam ingatan. Kenangannya cukup tajam mengenai peristiwa itu.
=Kenangan apa yang ditinggalkan orangtua untukmu?

1-Apakah anak bisa mengenang perkataan dan perbuatan orangtuanya.
Seorang anak kecil belum bisa mengenang masa lalunya, namun hidup dalam kebenarannya sudah mulai terwujud sejak dia dilahirkan oleh ibunya, yang membimbingnya secara kasih sayang. Tapi belum tentu ayah-ibunya menyadari bahwa apa yang mereka berikan padanya, adalah suatu kebenaran yang merupakan bagian dari kasih sayang, untuk kelanjutan hidupnya. Atau mungkin mereka mengganggap itu sebagai hanya suatu kewajibannya untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan fisik bayinya.

Dilain pihak, keadaan sosial masyarakat selalu mengikuti kemajuan zaman, dimana para wanita  mulai memperoleh kesetaraannya dengan pria, sehingga mereka juga berperan secara tekun dan serius dalam; bisnis, organisasi, politik, career, dll. Dan keadaan ini menyebabkan, waktu yang mereka meluangkan sebagian besar untuk memenuhi haknya atau keinginannya, tapi sebagian kecil waktunya untuk  keluarga termasuk anaknya. Maka demikian pun komunikasi berupa perkataan serta perbuatan untuk keluarganya sangat minim. 

Sehubungan dengan keadaan rumah-tangganya, para suami-istri biasanya mengutamakan kesejahteraan keluarganya, a.l. supaya bayinya/anaknya kelihatan sehat, makannya baik, bersih, tidak sakit, membuat pekerjaan-rumah dari sekolah, dll.
Tapi karena waktu yang diluangkan untuk keluarga sangat minim, sehingga untuk mendekatkan anaknya padanya, maka sering kali orangtua mengikuti kemauan anaknya walaupun segi pendidikan kurang diperhatikan.  

Sehingga apakah anaknya bisa terpengaruh oleh perkataan dan perbuatan ayah-/ibunya?. Belum tentu, karena kehadiran mereka di siang hari sangat pendek untuk keluarga, bila dibandingkan kehadiran pembantu/baby-sitter/mertua yang mengawasi bayi atau anak mereka. Dan keadaan ini bisa berlaku bertahun-tahun. Dan suami keluar rumah untuk kepentingan primer serta isterinya kemungkinan besar hanya untuk kepentingan sekunder.

2--Kengangan masa lalu bisa bangkitkan motivasi?
Dengan minimnya waktu yang disediakan oleh para ibu untuk kepentingan bayi dan anaknya, serta menyerahkan wewenang kepengurusan kepada kepada baby-sitter/pembantu/mertua. Maka timbul dua pendapat, yaitu seperti:
a--Seberapa optimis bisa para ibu menyadari dan mengharapkan, bahwa bayi/anaknya dapat menyerap hasil dari bimbingan mereka sendiri, melalui perbuatan dan perkataan yang pernah mereka interaksi dengan anaknya?, bila dibandingkan dengan bimbingan maupun pengawasan dari pengaruh baby-sitter/pembantu/mertua?. 
b--Seefektif apa seorang anak bisa mengenang perkataan dan perbuatannya dari para ayah-ibunya, supaya mereka bisa mengaplikasikan dalam kehidupannya? bila waktu yang disediakan oleh para orangtuannya, sangat minim?

Sesuai penjelasan diatas, maka mungkinkah anak-anak bisa mengenang kebenarannya ayah-ibunya yang mereka taburkan? Karena bagaimana reaksi para anak bila pada suatu saat mereka mengenang, bahwa sebetulnya mereka itu adalah bibit yang sama seperti anak lainnya, namun karena orangtuanya kurang memperhatikannya, hanya babysitter/pembantu yang mengawasinya. sehingga mereka itu seolah-oleh, ditabur pada lahan yang, sbb:
aa--Berbatu-batu, sehingga bibit tersebut dapat tumbuh dan akhirnya lenyap, karena tidak ada  bimbingan dan pengawasan dari orang maupun para baby-sitter yang baik.
bb--Di tanah yang tipis, sebetulnya bibit itu bertumbuh tapi kurang maksimal, karena bimbingan hanya sekedarnya saja.
cc--Banyak rumput, sehingga bibit itu tumbuh sambil dijepit oleh rumput. Kehidupan mereka dipengaruhi oleh berbagai keinginan hati dan tuntutan yang tidak sesuai dengan kemampuan dan iman mereka. Akhirnya penghidupan mereka menderita.
dd--Di tanah yang subur, karena para orangtua membimbingnya secara baik sehingga bisa bermoral baik dan juga menguasai ilmu pengetahuan, yang akan berguna untuk kepentingannya dan lingkungannya.

3--Mengenal perbuatan dan perkataan orangtuanmu
Bila anda sebagai anak dan telah dewasa lalu mengenang perbuatan dan perkataan orangtua, yang kebetulan membawa kengangan buruk, maka janganlah bersifat negatif. Tapi carilah apa sebab orangtuamu melakukan demikian terhadapmu. Karena bagaimanapun setiap orangtua berniat memberi yang terbaik padamu sewaktu masih kecil, untuk masa depanmu, namun hanya caranya yang mungkin sulit anda menerimanya.

Karenanya kenanglah perbuatan baik yang sejalan dengan perkataan orangtuamu, demikian pun perbuatan mereka yang kurang baik. Karena perbuatan yang buruk itu, anda gunakan sebagai pelajaran untuk antisipasi agar tidak terjerumus dalam hal yang sejenis, itulah salah satu cara untuk membangkitkan motivasimu.

Kesimpulan
Sebetulnya, kenanganmu mengenai orangtua berupa perbuatannya dan perkataannya, adalah untuk kepentingan masa depanmu. Oleh karenanya apakah perilaku orangtuanmu baik atau buruknya, anda gunakan sebagai pemicu untuk antisipasi agar tidak salah jalan, tapi supaya menyenangkan dirimu serta lingkunganmu.

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.

PenulisEddyWarbung

Sabtu, 17 Februari 2018

T e l a d a n a n.


Latar belakang



Setiap orang memerlukan suatu pemahaman yang benar, untuk bisa mempertahankan keberadaannya dan juga untuk kelanjutan kehidupannya. Caranya ini, akan ter-refleksi dalam gaya hidupnya, yang mungkin akan menarik perhatian orang sekelilingnya, sehingga bisa saja mereka teladaninya.



Materi yang di sharing, sesuai topic



Apa arti teladan.

Menurut KBBI, teladan adalah sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh (tetang perbuatan, kelakuan, sifat, dan sebagainya).



1--Teladan bagi orang lain.

Umumnya setiap orang bisa menjadi teladan bagi orang lainnya, walaupun mereka tidak bermaksud demikian. Namun bila mereka adalah orangtua(ayah-ibu), maka anaknya akan memperhatikan perkataannya maupun perilakunya yang berwujud dalam perbuatannya sehari-hari. Bila perkataan mereka sejalan dengan perbuatan(Yak.2:22) maka anak-anaknya akan lebih mudah mengerti dari pada perkataan berlawanan dengan perbuatan.

Biasanya, bila mereka bijaksana maka mereka berusaha supaya perkataannya akan sama dengan lingkah-laku serta perbuatannya. Demikian pun antara guru dan murid, pemimpin dan anak buahnya, dll.



Biasanya seseorang bisa bijaksana karena bermoral baik sehingga dapat menyelesaikan suatu sengketa secara adil, jujur dan bisa diterima oleh yang bersengketa atau sesuai pendapat dan penilaian orang sekitarnya atau masyarakat.

Contoh:

A--Raja Salomo menyelesaikan sengketa dua ibu yang saling berebut seorang bayi, bahwa itu miliknya(1Raj.3:16-28), caranya sbb;

a--Secara adil, dia akan membelah bayi tsb menjadi dua bagian, untuk ibu-ibu tsb.  

b--Secara jujur, dia tidak mengambil keuntungan dari ibu-ibu itu, sewaktu sengketa telah diatasinya.

c--Ibu pertama yang berbohong rela bayi tsb dibelah, karena dia tahu itu bukan bayinya.

d--Ibu kedua membelanya demi kehidupan bayi itu, maka dia mengatakan kepada raja, jangan dibelah tapi berikan saja kepada perempuan itu.

e--Akhirnya raja Salomo mengerti dan tidak membelah anak itu tapi diberikannya kepada ibu yang membela karena menunjukkan belas kasihan kepada bayi tsb.





2--Dampak dari keputusan.

Raja Salomo didatangi oleh 2 orang yang bertengkar mengenai bayi yang hidup, sehingga dia harus secepatnya membuat keputusan yang baik, seperti dijelaskan diatas. Namun ada dampaknya, yaitu:

B--keputusan seketika oleh Raja Salomo bersifat positif, karena:

a--dia mempunyai dasar pemahaman yang benar (kebenaran adalah bagian dari kasih).

b--keputusan yang diwujudkannya melalui perbuatannya itu, menimbulkan perasaan yang benar dari ibu-ibu itu dan mereka menerimanya, walaupun kebenarannya berbeda-beda. Yaitu:

b1--yang satu mengetahui bahwa benar bayi itu bukan kepunyaannya.

b2--ibu yang lain mengetahui itu adalah bayinya.

c--masyarakat mengetahui dan mendengar sengketa tsb, sehingga mereka kagum atas keputusan dan tindakan Raja Salomo.



Dampak dari keputusan serta proses inilah, adalah baik dan bisa menjadi teladan bagi orang lain,  sehingga patut dicontohi sesuai dalam bidangmu masing-masing.



3--Setiap orang bisa  memberi teladan untuk sekelilingnya?

Semua perbuatanmu selama kehidupanmu, secara tidak langsung ada yang menilainya, misalnya; hati nuranimu (yang umumnya berkata-kata mengenai perbuatanmu diwaktu subuh), keluargamu, lingkunganmu dan siapa saja, yang mungkin bisa tersentuh perasaannya untuk berbuat demikian, karena berdampak dari perbuatanmu yang tetap dalam kebenaran. Itulah keteladanmu kepada lingkunganmu atau generasi yang akan datang.



Namun di dunia ini, ada banyak ajaran, teori, ciptaan manusia, yang mempunyai tingkat kualitas berbeda-beda untuk berbagai tujuan dan kepentingan, demikian pun tingkat kebenarannya. Ini semua bisa mempengaruhimu bahkan bisa menjadi dasar hidupmu, sehingga keputusanmu terhadap suatu sengketa bisa tidak sesuai dengan kebenaran.

Contoh:

Sebagai pejabat atau yang berwenang, merasa tidak ada orang yang melihat, namun ada kesempatan untuk memiliki suatu jumlah uang yang banyak, secara melawan hukum. Lalu anda lakukan niat itu. Sialnya anda ketangkap. Pertanyaannya: bagaimana anakbuahmu atau anak kandungmu bisa mengganggap anda sebagai panutan  



Cara seperti inilah yang jangan saudarai/i ikuti, tapi teguh pada ajaran Yesus, yaitu kebenaran yang adalah bagian dari kasih(1Kor.13:4-7).



Kesimpulan.



Perbuatan setiap orang bisa menjadi teladan bagi orang lain, namun teladan yang baik adalah yang didasari oleh kebenaran, dan kebenaran ini adalah bagian dari kasih



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung



R e f e r e n s i  :



Yak.2:22

Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.



1Raj.3:16:28        Hikmat Salomo pada waktu memberi keputusan.



1Kor.13:4-7

4—Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

5—Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

6—Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

7—Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menangggung segala sesuatu.

Jumat, 09 Februari 2018

Apa pengertian bertobat bagimu?


Latar belakang



Banyak orang berpendapat bahwa bila anda sudah berbuat dosa maka bertobat1 lalu tinggalkan dosa itu, dan berikutnya mohon kepada Tuhan pengampuniNya, maka Dia akan memberikannya. Apakah benar segampang itu?



Materi yang di sharing, sesuai topic



Banyak orang berpendapat bahwa arti sebenarnya dari bertobat, adalah memohon serta mengatakan “maaf” atas kesalahan yang diperbuatnya kepada yang dilecehkan. Dan itu tandanya dosa tersebut sudah tidak ada lagi. Demikian pun telah menyatakan bertobat atas segala dosa yang dia perbuat kepada Tuhan, jadi sudah selesai, sehingga boleh memohon pengampunan dari Tuhan. Semudah itu?



1--Apa itu bertobat1.  

Sebetulnya bertobat1 mencakup pengertian (1a-e), yang uraiannya a.l. sbb:

Ensiklopedi Alkitab Masa Kini

a--Menurut kata Ibrani, adalah Syuv yang berarti: berbalik arah lalu mencari Allah, setelah berbuat dosa.

Perjanjian Lama

b--Menekankan bahwa cakupan pertobatan melebihi dukacita, penyesalan dan perubahan tingkah laku secara fisik dan secara mental

c--Pertobatan  yang sungguh kepada Allah mencakup merendahkan diri batiniah, perubahan hati yang sungguh, dan benar-benar merindukan Yesus.

Perjanjian Baru

d--Perubahan hati, yakni nyata dalam  pikiran, sikap, pandangan dengan arah yang sama sekali berubah, putar balik dari dosa lalu mengarah kepada Allah dan pengabdian kepadaNya

            e--Merupakan syarat mutlak untuk peroleh keselamatan.



2--Perbuatan melanggar Hukum Allah

Kenyataan sekarang ini, banyak orang mengatakan maaf, namun pengertiannya biasa-biasa dan datar, bahkan hanya arti harafiah saja atau hanya terucapkan secara otomatis, bila secara sengaja, telah membuat kesalahan kepada orang lain. Jadi proses untuk mohon maaf yang puncaknya bertobat sudah tidak ada nilainya lagi, karena arti tobat yang harus anda hayati telah ter-erosi. Bahkan sudah bisa dikatakan maaf sama dengan bertobat yang tidak ada kandungan nilai rohani, berupa “Sepuluh Perintah Allah”.

Sehingga mungkin ada orang yang berpikir, sbb:

a--Realisasikan saja dendamnya atas kesalahan yang diperbuat orang kepadamu, bila nanti berdampak buruk pada orang itu, maka cukup katakan maaf, atau saya berbuat keliru.

b--Karena emosi yang tidak terkendali, sehingga berbuat kesalahan, yang penting tidak diketahui orang lain, dll. sehingga tidak perlu mengatakan maaf dan itu berarti tidak ada perobatan, karena tidak ada yang tahu. Contoh, lihat dibawa:



Contoh untuk 2--b:

Kesalahan pertama--(Kel.20:14,17). Raja Daud berzina dan mengambil isteri orang lain.

Raja Daud yang berpengaruh dan berkuasa, melihat dari bagian atas rumahnya, seorang wanita cantik Bethsyeba sedang mandi. Emosi dan nafsunya timbul dengan sangat, sehingga dia menyuruh anakbuahnya untuk memanggil wanita tsb dan akhirnya mereka berhubungan hingga hamil. Ternyata wanita ini adalah istrinya Uria, seorang panglima tentara perang, yang sangat setia pada raja Daud.



Kesalahan kedua--(Kel.20:16).Raja mau hilangkan bukti dan berdusta kepada masyarakat.

Daud memanggil Uria agar dia puang ke istrinya, dengan maksud supaya kehamilan yang diperbuat oleh Daud bisa ditutupi. Supaya masyarakat mengetahui bahwa kehamilan itu karena suaminya. Tapi Uria tidak mau pulang kerumahnya, dimana istrinya berada.



Kesalahan ketiga--(Kel.20:13).Daud merancang untuk membunuh Uria.  

Karena merasa akan diketahui oleh Uria, suami Bethsyeba. Maka Daud menyuruh kepala perang dimedan pertempuran, supaya tempatkan Uria digaris depan untuk pertempuran. Maksudnya Daud supaya bila nanti terjadi pertempuran berat, maka Uria susah menghadapinya dan akan tewas di tangan musuh.



Maksud raja Daud mau menutupi perbuatannya, tapi akhirnya diketahui orang, a.l. nabi Natan, yang memberi perumpamaan yang menggugah hatinya Daud bahwa sehingga dia marah, malahan dia mengatakan yang berbuat itu harus di hukum mati(2Sam.12:5). Lalu nabi Natan mengatakan, “engkaulah orang itu”. Daud sadar dan akhirnya dia mengaku, dan mohon pengampunan dosa atau bertobat, seperti yang diuraikan dalam Mazmur 51:1-21.



3-Bagaimana dengan anda.

Sekirannya anda telah membaca artikel ini, maka bila berkenan mohon introspeksi dirimu, apakah anda telah atau akan membuat kesalahan yang derajat kualitasnya:

Lebih rendah dibandingkan dengan perbuatan raja Daud

Sama dengan perbuatan raja Daud

Lebih tinggi derajat kualitasnya dari raja Daud



Tentu, ini semua berpulang pada ingatanmu sendiri, namun bila anda telah berbuat dosa maka mengaku perbuatanmu dan bertobat yang dijiwai oleh 1a-e kepada Tuhan, dan lakukan semua peraturanNya.



Kesimpulan



Perkataan maaf adalah awal dan berproses hingga terjadi pertobatan, yang dijiwai oleh 1a-e kepada Tuhan. lalu lakukan peraturan-peraturanNya. Semua orang telah berbuat salah kepada orang lainnya, karenanya mohon maaf kepada yang anda sakiti dan bertobatlah kepada Tuhan.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung



R e f e r e n s i  :



1Tobat = menurut kata Ibrani, adalah Syuv yang berarti: berputar, berbalik kembali. Mengacu kepada tindakan berbaik dari dosa kepada Allah.

The New Bible Dictionary, “ENSIKLOPEDI ALKITAB MASA KINI”,  cet. Ke-10, Juli 2011, ISBN 978-602-8009-34-8, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, hal-486 col-1



Kel.20:14,17

14-Jangan berzinah.

17-Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.



Kel.20:16

Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.



Kel.20:13

Jangan membunuh.



Mzm.51:1-21 Pengakuan dosa.


Jumat, 02 Februari 2018

Sambil lakukan kasih, jaga dirimu tidak ditolak.


Latar belakang



Sampaikanlah firman Tuhan kepada semua orang, hingga kepelosok mana saja(Mat.20:19). Karena itu adalah kebenaran. Namun sambil melakukannya, jagalah dirimu agar diterima dan tidak ditolak oleh Tuhan(1Kor.9:27).



Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Hukum Kasih.

Ibumu dan ayahmu, adalah orang yang selalu dan pasti memberikan yang terbaik untuk keluarganya, karenanya mereka mereka mendidik anaknya sebaik mungkin, misalnya:

a--Kasih dari seorang ibu demikian pun ayah, yang secara sengaja atau tidak-sengaja  mereka mengajarkan adalah nilai-nilai kehidupan yang baik kepada anak-anaknya, dan ini merupakan sesuatu yang sangat mendasar untuk anaknya, karena akan terus berbekas dalam kehidupannya. Dan sebetulnya, secara sadar atau tidak, kasih yang mereka ajarkan  padamu(anaknya) adalah bagian dari kasih yang Yesus beritakan dan cara  mengaplikasikan kasih(1Kor.13:4-8) itu.



Apa itu kasih.

Yesus mengajarkan kasih itu adalah hukum yang terutama dan yang pertama(Mat.22:38), sbb:

b--Pertama dan terutama---Kasihilah Tuhan, Allahmu, sengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu(Mat.22:37).

c--Kedua yang sama penting dengan butir-a, adalah; Kasihilah sesamamu  manusia seperti dirimu sendiri(Mat.22:39).



2--Kepribadian negative yang anda hadapi.

Sesuai penjelasan diatas, maka usahakanlah anda selalu berada dalam koridor hukum kasih yang terus maju kedepan, lihat butir 1a,b,c, dan ada juga firman-firman lainnya, misalnya: Permulaan hikmat(Ams.9:10) adalah takut akan Tuhan, sehingga anda jauhi kejahatan(Ams.3:7). Demikian pun sewaktu anda menjalankan tugas, apalagi kalau dalam bidang pelayanan, untuk menyebarkan kebenaran.



Sebetulnya, Tuhan telah memberikan kepada setiap orang “hukumNya”, yaitu menaruhnya dalam hati mereka dan bahkan menuliskannya dalam akal budinya(Ibr.10:16).



Namun iblis berusaha menyodorkan kepadamu, berbagai godaan dan bujukan yang bersifat instant yang selalu pasti melanggar peraturan, misalnya: keindahan, kenikmatan, harta, kehormatan, dll, seperti yang di alami Adam dan Hawa(Kej.3:5). Sehingga semuanya itu akan menutup kemurnian akalbudimu dan kepekaan hatimu(2Kor.3:14), sehingga meluntur.



Dan dampak dari semuanya ini bisa membuat kepribadianmu bersifat negative, yang akan ter-refleksikan pada tingkah lakumu dan perkataanmu, sesuai arah keinginan yang akan dituju. Perubahan kepribadian yang telah terpengaruh iblis, biasanya bersifat negatif, berupa:



a--Tidak mau terima nasehat orang

b--Egomu tinggi

c--Tinggi hati

d--Kesabaran sangat rendah

e--Anggap sepele orang

f--Merendahkan pertanyaan orang

g--Jawaban menyimpang dari pertanyaan

h--Terlalu yakin akan dirinya,

i--Saksi palsu, dll.



3-Jangan merasa dirimu berjasa sehingga berusaha mengambil kesempatan.   

Biasanya dalam pelayanan dan memberitakan firman Tuhan, anda akan bertemu dan berhadapan dengan beberapa orang yang kepribadiannya telah didominasi oleh sebagian atau seluruhnya dari butir 2a-h.



Sehingga, sewaktu anda melayani lingkungan mereka, berupa: menyampaikan kebenaran firman Tuhan. Maka anda akan merasakan dan mengetahui adanya penolakan dari mereka, karena akal budinya telah tumpul dan hati sudah tidak peka(2Kor.3:14), sehingga akan ter-refleksi dari tingkah lakunya mereka, berupa: perkataan, perbuatan yang tidak maksimal, maupun gerak geriknya. Dan penolakan atau pertentangan tsb bisa bersifat lemah hingga keras.



Dalam pelayanan, anda mempunyai bagian tertentu untuk diselesaikan, nanti orang lain yang akan melanjutkan(1Kor.3:6). Dan, bila anda merasakan bahwa mereka mulai bisa menerima pelayananmu hingga mau mencari, mengikuti dan melakukan kehendak Allah. Maka janganlah memakai kesempatan ini untuk mencari keuntungan diri sendiri dari mereka, dengan cara mencoba-coba, mencicipi, memiliki, dll, karena merasa anda telah berjasa.  Perbuatanmu inilah, yang tidak diterima Tuhan sehingga Dia menolakmu.



Kesimpulan



Dalam evangelisasi, maka lakukanlah berdasarkan koridor kasih yang terus menerus kepada siapa saja, sesuai bagianmu. Namun jangan merasa berjasa telah membawa mereka, sehingga mencari kesempatan bahkan terhanyut dalam duniawi. Bila demikian maka Tuhan akan menolakmu, dan jerih payamu terbuang.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung



R e f e r e n s i  :



Mat.20:19

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.



1Kor.9:27

Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak



1Kor.13:4-8

4-Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

5-Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiril

6-Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

7-Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggu segala sesuatu.

8-Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.



Mat.22:38

Itulah hukum yang terutama dan yang perama.



Mat.22:37

Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.



Mat.22:39

Dan hukum yang kedua,  yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.



Ams.9:10

Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.



Ams.3:7

Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan.



Ibr.10:16

Sebab setelah Ia berfirman: “Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu” Ia berfirman pula: “Aku akan menaruh hukumKu di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka.



Kej.3:5

Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.



2Kor.3:14

Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapap menyingkapkannya.



1kor.3:6

Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.