Sabtu, 26 Mei 2018

Kenapa orang beribadah.


Latar belakang



Beribadah bukan suatu kebiasaan yang menghadirkan dirimu secara lahiriah sehingga memungkiri kekuatannya(2Tim.3:5), namun ibadah yang murni adalah mengunjungi para yatim piatu dan yang menderita, sambil menjaga dirimu tidak dicemarkan oleh dunia(Yak.1:27).



Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Apa itu Ibadah, adalah:



a--Menurut EAMK1.

Sesuai Perjanjuan Lama dan Baru, artinya adalah pelayanan, dengan mengungkapkan rasa takut namun penuh hormat, kekaguman dan ketakjuban yang penuh puja, kepada Allah yang hidup(Ibr.9:14).

b--Menurut Kamus Alkitab2.

Hormat kepada Allah(Kel.20:1-6) yang dinyatakan dalam gerak isyarat dan perkataan tepat, pantas, tetapi juga dituntut dari/oleh para nabi dalam perbuatannya dan hidupnya.

c-- Menurut EAMK, Ibadat3 adalah avoda (Ibrani) atau latreia (Yunani) yang sebenarnya suatu pelayanan yang dipersembahkan kepada Allah tidak hanya dalam arti ibadat di Bait Suci atau gereja, tapi juga dalam arti pelayanan kepada sesama(Mat.5:23-24, Yak.1:27) manusia



Atau secara sederhana dari penjelasan diatas, ibadah merupakan pelayanan termasuk pekerjaan rohani yang dilakukan secara suka-cita, benar, hormat, kagum, untuk Tuhan yang hidup, dimana saja a.l. gereja, ruko, perumahan, rumah sakit, dll, dan juga melayani sesama manusia. Karena melayani orang lain adalah satu syarat dalam hukum kasih(Mat.22:39).



Pelayanan tsb bisa merupakan, adanya tata-cara yang mencakup, nanyian, puji-pujian, kesaksian, kesembuhan, kothbah, beritakan kabar baik, dll. Yang tujuannya supaya adanya perolehan dan peningkatan iman untuk para jemaat, bahkan Roh Kudus bisa mengkhususkan orang tertentu untuk melakukan suatu tugas(Kis.13:2), misalnya Paulus.



2--Persiapan dan proses selama ibadah.

Untuk beribadah kepada Tuhan yang hidup(Ibr.9:14), anda harus sadar bahwa hatimu serta pikiranmu harus bersih, menaruh hormat dan segan(Mzm.2:11) misalnya tidak simpan; iri-hati, dengki, ego dan dendam terhadap orang lain. Bahkan anda harus menyelesaikan serta maafkan orang tersebut, sehingga hatimu bersih yang siap untuk menghadap kepada Tuhan yang hidup.



Selama ibadah berlangsung, maka jagalah kepribadianmu, jangan menganggap sebagai peserta atau pengurusnya, sehingga bisa berbuat semaumu dan memanfaatkan untuk kepentingan duniawimu, misalnya mengambil satu-satunya barang berharganya mereka.



Karena beribadah yang sejati(Rm.12:1) adalah jiwa, hati dan pikiran dalam keadaan yang bersih. Dan juga kudus dan yang berkenan kepada Allah.



3--Gunanya beribadah



Akan ada dampak kekuatan dalam melayani pekerjaanNya, misalnya kebaktian di gereja maka para jemaatnya bisa memperoleh dan/atau peningkatan imannya, namun bisa juga melayani diluar gereja antara lain untuk sasama manusia, misalnya membawa:

a-Beritakan kabar baik selama ber-avangeliasasi.

b-Yakinkan ada harapan hidup

c-Menguatkan semangat hidup

d-Menguatkan dan meningkatkan iman

f-Untuk sharing firman yang saling memberi dukungan.

g-Dan memberi perhatian kepada yang menderita

h-Dan peduli pada mereka,



Sewaktu mengunjungi dan bertemu dan berbicara dengan; para tahanan yang merasa kesepihan dipenjara, para yatim piatu, orang yang mengalami segala  jenis penderitaan, orang sakit di rumah perawatan, sehingga mereka merasakan masih ada orang yang memperhatikan mereka bahkan berusaha membawa pada kebenaran.



Namun jangan anda merasa dirimu hebat karena telah berbuat demikian sewaktu mengunjungi mereka, tapi jaga dirimu agar tidak tercemar atau mencari keuntungan duniawi(Yak.1:27).



Kesimpulan.

Beribadalah adalah melayani pekerjaan Tuhan yang hidup di dalam gereja maupun dimana saja untuk mendekatkan dan menumbuhkan iman manusia kepadaNya. Sewaktu mau beribadah hatimu, jiwamu supaya bersih, hormat dan segan padaNya, karena Dialah penciptamu dan segalanya.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung



R e f e r e n s i  :



1EAMK, Endiklopedi Alkitab Masa Kini (judul asli: The New Bible Dictionary), ISBN-978-602-8009-32-4, cetakan ke-11, April 2011, Hal-409 colom ke-1, alinea ke-1



2Kamus Alkitab (a Dictionary of the Bible)

Cetakan ke-5, thn-2010, ISBN-978-979-687-393-7, hal-145, alinea ke-1



3EAMK, Endiklopedi Alkitab Masa Kini (judul asli: The New Bible Dictionary), ISBN-978-602-8009-32-4, cetakan ke-11, April 2011, Hal-409 colom ke-2, alinea ke-2



2Tim.3:5

Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada kakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu.



Yak.1:27

Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan.



Ibr.9:14

Betapa lebihnya dari Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diriNya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.



Kel.20:1-6           Hubungan manusia dengan Allah ( bagian dari Sepuluh Perintah Allah)


Mat.5:23-24

23-Sebab itu, ketika engkau mempersembahkan persembahanmyu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,

24-tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.



Mat.22:39

Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendir.



Kis.13:2

Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagiKu untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.”



Mzm.2:11

Beribadalah kepada Tuhan dengan takut dan ciumlah kakiNya dengan gemetar.



Rm.12:1

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasehatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai ibadahmu yang sejati.


Sabtu, 19 Mei 2018

Waspadai ajaran guru palsu.


Latar belakang



Banyak orang kehilangan toleransi, bahkan terlalu yakin akan ajaran yang diperoleh dari guru palsu, sehingga semuanya itu, bisa mengerosi ajaran kasihnya yang mereka terima sejak masa kecilnya, dari ibunya(Ams.1:8). Bila penguasaan dari ajaran baru itu berkelanjutan sehingga pikirannya terkuasai(Kej.3:5), maka mereka bisa melakukan perbuatan apa saja, sesuai ajaran itu..



Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Apa kelebihan ajaran sesat yang disebarkan oleh guru palsu itu, sehingga mereka sangat yakin?

Kenapa ada orang yang sangat sulit bertoleransi dalam keyakinan agamanya atau ajaran lainnya, hingga menjadi sombong rohani atau ekstrim yang fanatic, dll. Karena merasa bahwa mereka telah mengetahui “ajaran Tuhan yang sebenarnya” menurut penjelasan dari para guru palsunya. Sehingga mereka berpendapat harus membela Tuhan serta ajaranNya secara fanatic yang tidak rasional? Sebagai contoh, ada kelompok yang bertindak, sbb:

a--kasar secara fisik, karena kefanatikannya berkata boleh berbuat demikian, misalnya para ISIS.

b--halus, berupa bujukan, yaitu melanggar peraturan untuk memperolah imbalan kehormatan, kekuasaan, kenikmatan, dll(Kej.3:5). Inilah yang diperbuat oleh Adam dan Hawa.



Sehingga mereka menganggap bahwa siapa yang tidak sealiran dengan keyakinannya dan tidak patuh pada ajaran yang diperoleh dari guru palsunya, berarti musuh, untuk itu mereka harus di singkirkan atau dibunuh.



Namun timbul pertanyaan, apakah ada penghargaan dalam keyakinan ajarannya tersebut, untuk mereka yang melakukan hal ekstrim? Sehingga mereka rela dan mau melakukan hal yang sadis, misalnya membunuh orang lain, dengan cara meledakkan bom yang terpasang pada diri mereka?, jadi membunuh sambil bunuh diri.

  

2--Apakah ajaran para guru palsu baik?

Semua ajaran buatan manusia yang menekankan moral dan etika bisa berubah, karena ajaran itu dibuat berlandaskan kondisi orang tersebut, yang bisa bersifat: ego, balas dendam, iri hati, kebencian, mencari kehormatan, motivasi tertentu, dll.

Namun ada juga orang yang membuat ajaran menurut kebenarannya yang dilandasi oleh pengalamannya dan pengetahuannya dan ilmunya yang dipunyai. Namun mereka lupa bahwa pikirannya terbatas. Sehingga kebenarannya sangat relative dan terbatas, apa lagi kalau ditambahkan dengan kondisi pribadi. Karenanya berhati-hatilah dengan ajaran orang, apa lagi ajaran para guru palsu, pasti untuk menjerumusmu.



Sehingga bagaimana mau dikatakan bahwa ajaran guru palsu baik. Abaikanlah ajaran dari para guru palsu itu, karena mereka hanya menyusahkan selama: kehidupanmu, keluargamu, masa depan anakmu, serta lingkunganmu.



3--Ajaran lebih baik dari kepunyaan guru palsu?

Sebetulnya anda sudah mengenal ajaran yang baik, namun akal budimu telah diselubungi selaput(2Kor.3:14) sehingga menjadi tumpul karena ajaran dari para guru palsu tsb.



Sebetulnya, karena akal-budimu telah diselubungi selaput(2Kor.3:14) sehingga menjadi tumpul karena ajaran dari para guru palsu tsb, sehingga susah untuk mengenal kembali ajaran yang baik yang pernah anda alami itu. namun anda harus berusaha untuk merebutnya kembali ajaran yang baik itu, berupa: ajaran dari Tuhan. 



Lalu, apa dasar dari ajaran Tuhan yang sebenarnya, yang telah Dia berikan untuk kehidupan manusia?

Sebetulnya Tuhan telah memberikannya, bahkan para budak (yaitu kaum Israel sebagai budak keluar dari Mesir) pun bisa mengertinya walaupun mereka berkali-kali berpura-pura tidak tahu, sehingga mau membelokkan pelaksanaan hukum tersebut(Mat.23:23), dengan maksud agar bisa peroleh keuntungannya(Mat.23:23). Hukum tersebut adalah:

Sepuluh Perintah Allah(Kel.20:1-17), yang Dia berikan melalui Musa.

Hukum Kasih, yaitu:

a--Hukum yang pertama dan yang terutama.

b--Kasihilah, Allahmu, dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi

c--Kasihilah orang lain seperti mengasihi dirimu sendiri.



Bila anda mengimani ajaranNya Tuhan maka anda akan hidup layak, dan merasa damai antara sesam orang dimana pun anda berada.



4--Apa sebab adanya guru palsu?

Kenapa seseorang bisa menjadi guru palsu(1Tim.2b-10), karena a.l. berkepala batu dan tidak mau merendahkan diri untuk menerima nasehat orang lain, berlaku sebagai orang pinter tapi sebenarnya pendapatnya tidak berguna dan tidak ada isinya. Malas berbuat tapi ingin mendapat sesuatu/barang secepatnya tanpa bekerja dan iri hati melihat orang lain bisa berhasil.

Dia suka mencari masalah dan bersilat lidah seolah-olah pinter, namun bisa menyebabkan orang lain dengki, cidera, timbul fitnah, curiga, dll(1Tim.6:4).



Sehingga dengan berbagai dalih, orang lain bisa terhasut, untuk merusak/merebut barang orang untuknya. Bahkan memakai berbagai ajaran bahkan agama yang telah dimodifikasi agar orang lain mau mengikuti kehendaknya. Guru palsu bisa berkualitas rendah hingga tertinggi dan berada dimana-mana.



Namun anda dapat mengenal para guru palsu dengan mencermati ajarannya yang cukup menarik hati untuk mereka yang kurang meneliti isinya, karena kenyataannya ajaranya tsb tidak bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari(Mat.7:16), malahan akan terjadi perlawanan dengan hati-nuranimu sendiri dan dari masyarakat. Jadi bila anda lakukan maka anda yang menjadi korban di lain pihak guru palsu tsb menikmati hasilnya.



5--Pilih ajaran yang menyenangkan sesama manusia.

Dengan penjelasan diatas, maka sebaiknya carilah penghidupan yang menyenangkan untuk dirimu sendiri, keluargamu dan lingkunganmu, sehingga kemana anda berada, selalu ada keharmonisan. Dan semuanya itu dimulai dari diri sendiri dan lebih baik setiap orang, dan dasarnya adalah jiwai kasih, seperti dijelaskan di butir-3 diatas, dan aplikasikan itu dalam kehidupanmu.



Kesimpulan

Waspadailah terhadap para guru palsu, mereka berusaha menjeratmu untuk memanfaatkan anda agar kepentingannya berhasil, dan anda yang menjadi korban. Karenanya hiduplah layak seperti di butir-3.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung



R e f e r e n s i  :



Ams.1:8

Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu.



Kej.3:5

Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.



2Kor.3:14

Tetapi piliran mereka telah menjadi tumpul. Sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.



Mat.23:23

Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.



Kel.20:1-17                 Kesepuluh firman  (The Ten Comandments)       



1Tim.6:2b-10             Mengenai penyakit bersilat kata dan mengenai cinta uang.



1Tim.6:4

Ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga.



Mat.7:16

Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri, atau buah ara dari rumput duri?


Sabtu, 12 Mei 2018

Biasakanlah berbuat positif.


Latar belakang



Membiasakan diri dan secara berkesinambungan melakukan hal yang positif(baik), maka akan berdampak menyenangkan dalam kehidupanmu serta lingkunganmu.



Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Membiasakan yang baik

Sejak kapan anda mulai mengalami suatu kebiasaan baik?

a--Sebetulnya anda mulai mengalami suatu kebiasaan baik sejak anda masih janin, karena ibumu menghendaki yang terbaik untukmu, sehingga dia mempersiapkan dirinya dan berbuat sebaik mungkin untuk membesarkan janinnya yang menunggu 9 bulan untuk melahirkanmu. Lalu sebagai bayi, ibumu serta para keluargamu turut membesarkanmu dengan cara kebiasaan yang baik, dst. Namun, walaupun anda mengalaminya tapi kemungkinan besar tidak menyadarinya, bahkan ada yang sampai dewasa tidak menyadarinya dan mengetahuinya.

b--Semua orangtua mengajar kebiasaan yang baik untuk anaknya agar masa depannya

cerah.

c--Dan semua kebiasaan baik yang diajarkan oleh ibumu serta keluargamu akan tertanam dan berakar dalam; hatimu dan akal-budimu dan jiwamu.

d--Karenanya semua orang terbiasa berbuat yang baik dan juga membiasakan dirinya, kebiasaan ini tercermin dari; gerakan refleksinya, tingkah-lakunya, perkataannya, perbuatannya. Kecuali mengalami hal yang tertentu.



Namun, kebiasaan baik yang telah anda peroleh, harus dipupuk, harus bisa dipertahankan, karena akan banyak sekali terjadi usaha penggrogotan dalam dalam pikiranmu, misalnya; terpengaruh-keburukan, mengalami gangguan/ godaan/ dll, yang semuanya ini menjadikanmu; tidak patuh, keras kepala, malas, pemarah, susah kendalikan diri, iri-hati, benci, balas dendam, dll. Tujuan dari penggerogotan ini adalah supaya Anda tidak melakukan ajaran Tuhan serta meninggalkan Dia.

   

2--Membangun kembali kebiasaan yang baik.

Kebiasaan yang baik dari setiap orang bisa ter-erosi seperti penjelasan di atas, sehingga untuk bisa memperoleh kembali kebiasaan yang baik tsb, maka anda harus mempunyai tekad dan usaha untuk mendapatkannya, yaitu melalui:



A –Harus mempunyai tujuanmu.

a-Tujuan yang sederhana, adalah; keinginan untuk berbuat baik agar kehidupan lebih menyenangkan.

b-Jaga kesehatanmu, misalnya berhenti; minum alcohol hingga mabuk, minum soda yang manis berupa coca cola, begadang, dll.

c-Mempunyai suatu tujuan jangka pandang, yaitu kepastian hidup yang berlandaskan pada “bermoral yang baik secara  berkesinambungan selama kehidupanmu”. Misalnya; hidup berdasarkan kasih(Mat.22:37-40, 1Kor.13:4-8)



B--Kemauanmu

a-Anda secara sadar dan konsisten, melakukan sesuatu yang berlawanan dengan kebiasaan burukmu, namun anda berusaha untuk hidup lebih baik, misalnya: tinggalkan hidup boros untuk hidup sederhana, membantu orang yang lemah ekonomi.

b-Melawan kebiasaanmu buruk, karena sadar dan yakin, harus berhenti dan keluar dari pergaulanmu dan lingkunganmu yang bertindak negatif, misalnya: tidak mempunyai pegangan hidup, ikut arus, memperkeruh masalah untuk mencari keuntungan, dll.   



c-Jadi secara sadar berbuat baik, yaitu; timbulkan kemauan dalam dirimu, untuk bisa bermoral secara konsisten. Yang dengan sendirinya akan mempengaruhi dimana anda berada, sewaktu ber interaksi dengan siapa saja dan bersosialisasi dalam lingkunganmu. Sehingga seolah-olah anda berada dalam suatu koridor yang bermoral hingga akhir hidupmu. Karenanya semua kegiatan dalam koridor itu selalu akan menonjolkan moral.

 

C—Disiplinmu 

Mengenai Hand Phone, misalnya: anda harus disiplin untuk periksa dan charged battery Hp-mu secara rutin, supaya handphone-mu bisa selalu terima dan kirim pesan, sehingga anda bisa berkomunikasi. Bila tidak maka HPmu tidak akan gunanya.

Demikian pun terjadi pada kemauanmu dan semangatmu, yaitu anda harus disiplin untuk memeliharanya secara konsistensimu, misalnya:

Bergaul dengan lingkungan yang selalu berpikir dan berbuat positif, saling sharing dan memberikan jalan keluar, saling mendoakan. Bukan mengusulkan kegaduhan, cari muka, dll.



D—Luangkan waktumu

Untuk melakukan semuanya itu (A-B-C), maka anda harus luangkan waktu yang digunakan untuk melakukan semuanya itu, jangan sia-siakan setiap detik hingga terbuang begitu saja. Tapi manfaatkan waktumu. Karena setiap detik yang anda perbuat akan menentukan masa depanmu. Oleh sebab itu isilah detik-detikmu dengan sesuatu yang berguna.

Karenanya janganlah detik-detikmu untuk berkhayal, berteori, bermimpi, tapi berbuatlah sesuatu yang baik, menyenangkan untuk kepentingan bersama.



Bila anda hidup dalam kebiasaan yang positif, maka berarti anda telah menguasai ajaran kasih dan pelaksanaannya. Pertanyaannya, bersediakah anda menjelaskan kepada orang lain supaya mereka bisa membiasakan diri untuk berbuat baik?



Kesimpulan

Setiap orang telah mengalami perbuatan baik, dan perbuatan baik yang sebenarnya adalah kasih, maka bersediakah anda menularkan kasih itu kepada orang lain?



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung



R e f e r e n s i  :



Mat.22:37-40,

37-jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

38-Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

39-Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

40-Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.



1Kor.13:4-8

4-Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

5-Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.

6-Ia tidak bersuka cita karena tidak adilan,tetapi karena kebenaran.

7-Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

8-Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

Sabtu, 05 Mei 2018

Ajaran mana yang benar?


Latar belakang



Untuk meraih cita-cita, maka setiap orang akan berusaha mempunyai keyakinan yang keteguhan yang berlandaskan pada suatu ajaran yang benar menurutnya. Sehingga atas dasar ajaran tsb mereka bisa merefleksikan kemampuannya untuk mewujudkannya.





Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Apakah ada ajaran yang benar?

Pasti ada beberapa ajaran, yang dianggap benar oleh mereka yang mengetahuinya sehingga meyakininya. Namun saya hanya menjelaskan ajaran yang saya yakini adalah benar, sehingga mengimaninya, yaitu “hukum kasih” dari Kitab Suci, Alkitab. Jadi ajaran yang benar adalah  kasih, yaitu suatu:



Hukum yang terutama dan yang pertama(Mat.22:38) dari hukum Taurat, yang hingga kini masih sangat terasa pengaruhnya, misalnya dalam; pergaulan sehari-hari, kebiasaan di hukum adat, peraturan dalam Negara, bahkan dalam Pancasila serta Undang-Undang Dasar Indonesia, dan di negara lainnya.



2--Siapa yang perkenalkan Hukum Kasih?

Sewaktu aliran Farisi yang juga adalah orang Yahudi, mau mencobai Yesus dengan cara menjebak, yaitu memberi pertanyaan yang sulit di depan banyak orang dan menganggap Yesus tidak bisa menjawabnya. Pertanyaan itu adalah “Hukum mana yang terutama dalam hukum Taurat(Kel.20:1-17)?”

Lalu Yesus menjawab, sbb:

a--Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu(Mat.22:37).

b--Itulah hukum yang terutama dan yang pertama(Mat.22:38).

c--Dan hukum yang kedua yang sama dengan itu(2a), adalah 2d--.

d--Kasihilan sesamamu manusia seperti dirimu sendiri(Mat.22:39).

e--Karena pada kedua hukum inilah(2a dan 2c) tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi(Mat.22:40)



3--Kapan manusia memperoleh hukum Kasih.

Manusia memperoleh hukum Kasih sewaktu Tuhan Allah berfirman(Kej.1:26) akan menjadikan manusia menurut gambar dan rupaNya untuk penuhi bumi, merawatnya serta turut berpartisipasi dalam rencanaNya.

Karena manusia telah memperoleh hukum kasih tsb sewaktu:

a--Mereka dibentuk(Kej.2:7) oleh Tuhan, dan mereka adalah serupa dan segambar dengan Allah(Kej.1:26), dan Tuhan adalah sumber dari kasih(2Kor.13:11).

b--Tuhan tegaskan lagi dalam hukum TauratNya, yaitu Sepuluh Perintah Allah, karena manusia jatuh dalam dosa. Dan sewaktu kaum Israel berada di gurun pasir(Kel.20:1-17), yang pada saat itu masih berjiwa budak, keluar dari tanah Mesir menuju tanah terjanji.

c--Tuhan menuliskan hukumNya dalam akal budi mereka dan menaruh dalam hati mereka(Ibr.8:10).

d--Dan bagaimana manusia mengaplikasikan butir kasih(1Kor.13:4-7), sesuai kepribadian

masing-masing.



4--Sudah cukupkah mengetahui ajaran yang benar?

Timbul pertanyaan, apakah manusia yang hanya mengetahui suatu ajaran berupa; teori, hukum kasih, dll,  sudah bisa hidup yang benar?

  

Jawabannya “belum”. 

Karena untuk merefleksikan suatu ajaran sewaktu berinteraksi, a.l. “hukum kasih”, harus ada pergerakannya atau action-nya, sehingga harus ada tindakan, yaitu perbuatan. Dan perbuatan mereka harus sejalan dengan anjuran kasih sehingga imannya bisa semakin tinggi derajatnya(Yak.2:22). Bahkan dengan berkali-kali mengadakan perbuatan tsb, maka disitulah orang tsb mulai mengetahui kekurangan atau yang tidak perlu diabaikan, sehingga pengertian yang mereka imani yaitu “ajaran yang benar”, dalam hal ini kasih, akan makin terarah kepada kehendak Yesus.

Contoh:

Semua orang pasti mengetahui memasak nasi, yaitu cuci beras lalu masukkan dalam rice cooker. Tapi prosesnya beras harus dicucu, untuk jenis beras tertentu harus mempunyai takaran air yang tertentu pula. Bila tidak demikian maka hasil masakan tidak enak rasanya. Namun dengan mengulang berkali-kali, anda akan lebih mahir memasak nasi. Demikianpun dengan hal yang lain.



5--Apakah kasih Yesus di ikuti perbuatanNya?

Memang benar bahwa iman harus di ikuti oleh perbuatan sehingga iman itu semakin sempurna(Yak.2:22), seperti contoh butir 4.

Sehingga timbul pertanyaan, Yesus yang memperkenalkan hukum kasih, apakah Dia mengasihi manusia, agar manusia mengikuti teladanNya? Dalam hal ini supaya manusia melakukan hukum kasih?

Karena bila seseorang melakukan hukum kasih maka mereka bisa menghindari berbuat dosa dan bisa mengikuti Yesus.

Dan semuanya itu, Yesus membuktikan, yaitu; bahwa tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasihNya yang memberikan nyawaNya(Yoh.15:13), melalui penyalibanNya, untuk sabahat-sahabatNya. 



Jadi itulah buktinya Dia memberikan ajaran kasih, dan sejalan dengan itu, untuk membawa yang berdosa kembali ke Bapa, Dia berusaha bahkan berkorban hingga akhirnya di salib. Dan  itulah, gunaynya ajaran yang benar,…untuk kehidupanmu!



Kesimpulan

Ajaran yang benar adalah kasih, karena anda mengimani di ikuti dengan perbuatan yang sejalan. Gunanya untuk menempuh kehidupan yang benar di mata Tuhan.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung



R e f e r e n s i  :



Mat.22:38

Itulah hukum yang terutama dan yang pertama

Kel.20:1-17          Kesepuluh Firman (The Ten Commandment)

Mat.22:37            

Kasihalah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.



Mat.22-39

Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.



Mat.22:40

Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.



Kej.1:26

Berfirmanlah Allah: “ Baiklah Kita memjadikan manusia menuraut gambar dan rupa Kita,, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.



Kej.2:7

Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.



2Kor.13:11

Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasehatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera: maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!



1Kor.13:4-7

4-Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

5-Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

6-Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

7-Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.



Yak.2:22

Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.



Yoh.15:13

Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.