Latar belakang
Beribadah bukan suatu
kebiasaan yang menghadirkan dirimu secara lahiriah sehingga memungkiri
kekuatannya(2Tim.3:5), namun ibadah yang
murni adalah mengunjungi para yatim piatu dan yang menderita, sambil menjaga
dirimu tidak dicemarkan oleh dunia(Yak.1:27).
Materi yang di sharing, sesuai
topic
1--Apa itu Ibadah, adalah:
a--Menurut
EAMK1.
Sesuai Perjanjuan Lama dan Baru, artinya adalah pelayanan, dengan
mengungkapkan rasa takut namun penuh hormat, kekaguman dan ketakjuban yang penuh puja, kepada Allah yang hidup(Ibr.9:14).
b--Menurut
Kamus Alkitab2.
Hormat kepada Allah(Kel.20:1-6)
yang dinyatakan dalam gerak isyarat dan perkataan tepat, pantas, tetapi juga
dituntut dari/oleh para nabi dalam perbuatannya dan hidupnya.
c-- Menurut
EAMK, Ibadat3 adalah avoda (Ibrani) atau latreia
(Yunani) yang sebenarnya suatu pelayanan yang dipersembahkan kepada Allah tidak
hanya dalam arti ibadat di Bait Suci atau gereja, tapi juga dalam arti pelayanan
kepada sesama(Mat.5:23-24, Yak.1:27)
manusia
Atau secara sederhana
dari penjelasan diatas, ibadah merupakan pelayanan termasuk pekerjaan rohani
yang dilakukan secara suka-cita, benar, hormat, kagum, untuk Tuhan yang hidup, dimana
saja a.l. gereja, ruko, perumahan, rumah sakit, dll, dan juga melayani sesama
manusia. Karena melayani orang lain adalah satu syarat dalam hukum kasih(Mat.22:39).
Pelayanan tsb bisa
merupakan, adanya tata-cara yang mencakup, nanyian, puji-pujian, kesaksian, kesembuhan,
kothbah, beritakan kabar baik, dll. Yang tujuannya supaya adanya perolehan dan peningkatan iman untuk para jemaat, bahkan Roh Kudus bisa
mengkhususkan orang tertentu untuk melakukan suatu tugas(Kis.13:2), misalnya Paulus.
2--Persiapan dan proses selama ibadah.
Untuk beribadah kepada
Tuhan yang hidup(Ibr.9:14), anda harus sadar
bahwa hatimu serta pikiranmu harus bersih, menaruh hormat dan segan(Mzm.2:11) misalnya tidak simpan; iri-hati,
dengki, ego dan dendam terhadap orang lain. Bahkan anda harus menyelesaikan
serta maafkan orang tersebut, sehingga hatimu bersih yang siap untuk menghadap
kepada Tuhan yang hidup.
Selama ibadah
berlangsung, maka jagalah kepribadianmu, jangan menganggap sebagai peserta atau
pengurusnya, sehingga bisa berbuat semaumu dan memanfaatkan untuk kepentingan
duniawimu, misalnya mengambil satu-satunya barang
berharganya mereka.
Karena beribadah yang
sejati(Rm.12:1) adalah jiwa, hati
dan pikiran dalam keadaan yang bersih. Dan juga kudus dan yang berkenan kepada
Allah.
3--Gunanya beribadah
Akan ada dampak kekuatan dalam melayani pekerjaanNya, misalnya kebaktian di
gereja maka para jemaatnya bisa memperoleh dan/atau peningkatan
imannya, namun bisa juga melayani diluar gereja antara lain
untuk sasama manusia, misalnya membawa:
a-Beritakan kabar baik selama ber-avangeliasasi.
b-Yakinkan ada harapan hidup
c-Menguatkan
semangat hidup
d-Menguatkan
dan meningkatkan iman
f-Untuk
sharing firman yang saling memberi dukungan.
g-Dan
memberi perhatian kepada yang menderita
h-Dan
peduli pada mereka,
Sewaktu mengunjungi dan bertemu dan berbicara dengan; para tahanan yang
merasa kesepihan dipenjara, para yatim piatu, orang yang mengalami segala jenis penderitaan, orang sakit di rumah
perawatan, sehingga mereka merasakan masih ada orang yang memperhatikan mereka
bahkan berusaha membawa pada kebenaran.
Namun jangan anda merasa dirimu hebat karena telah berbuat demikian
sewaktu mengunjungi mereka, tapi jaga dirimu agar tidak tercemar atau mencari
keuntungan duniawi(Yak.1:27).
Kesimpulan.
Beribadalah adalah
melayani pekerjaan Tuhan yang hidup di dalam gereja maupun dimana saja untuk
mendekatkan dan menumbuhkan iman manusia kepadaNya. Sewaktu
mau beribadah hatimu, jiwamu supaya bersih, hormat dan segan padaNya, karena
Dialah penciptamu dan segalanya.
Terima kasih anda
telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
1EAMK, Endiklopedi
Alkitab Masa Kini (judul asli: The New Bible Dictionary), ISBN-978-602-8009-32-4,
cetakan ke-11, April 2011, Hal-409 colom ke-1, alinea ke-1
2Kamus Alkitab (a
Dictionary of the Bible)
Cetakan ke-5,
thn-2010, ISBN-978-979-687-393-7, hal-145, alinea ke-1
3EAMK, Endiklopedi
Alkitab Masa Kini (judul asli: The New Bible Dictionary),
ISBN-978-602-8009-32-4, cetakan ke-11, April 2011, Hal-409 colom ke-2, alinea
ke-2
2Tim.3:5
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka,
tetapi pada kakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu.
Yak.1:27
Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan
Allah, Bapa kita ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan
mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan.
Ibr.9:14
Betapa lebihnya dari Kristus, yang oleh Roh yang kekal
telah mempersembahkan diriNya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak
bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang
sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Kel.20:1-6 Hubungan
manusia dengan Allah ( bagian dari Sepuluh Perintah Allah)
Mat.5:23-24
23-Sebab itu, ketika engkau mempersembahkan persembahanmyu
di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu
terhadap engkau,
24-tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan
pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan
persembahanmu itu.
Mat.22:39
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendir.
Kis.13:2
Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan
dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagiKu
untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.”
Mzm.2:11
Beribadalah kepada Tuhan dengan takut dan ciumlah
kakiNya dengan gemetar.
Rm.12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku
menasehatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai ibadahmu yang
sejati.