Latar belakang
Setiap orang dalam keadaan apa pun selalu berniat melakukan yang terbaik
sesuai persepsi kebenarannya(1Kor.13:6) terhadap masalah yang dihadapinya,
untuk kepentingan hidupnya.
Materi
yang dibahas, sesuai
topik
1--Persepsi kebenaran seseorang
Dalam benak setiap orang ada suatu dasar, atau alas, atau landasan kebenaran yang terus bertumbuh. Selain itu berbagai
informasi dari luar akan masuk tanpa hentinya melalui pancaindra ke dalam
benaknya untuk mempengaruhi pertumbuhan kebenarannya, namun pertumbuhan itu
akan tersaring sesuai kemampuan akal budinya dan juga kehendak bebasnya. Atas
dasar semuanya itu maka pada setiap orang bisa timbul suatu keyakinan untuk berkreasi serta bertindak,
dan juga persepsi. Semuanya itu adalah untuk kepentingan kehidupannya.
Secara duniawi, suatu dasar atau alas atau landasan kebenaran itu adalah
semacam suatu ajaran, dogma, ilmu pengetahuan, ilmu kepercayaan, aliran ajaran
atau sekte tertentu, yang Anda percaya. Itulah yang disebut keyakinanmu.
Tapi kalau secara rohani, maka bagi para pengikut ajaran Kristus
menyebutnya iman. Karena hukum kasih adalah hukum yang Pertama dan yang
Terutama(Mat.22:38). Bila Anda terus mencari dan melakukan kebenaran sesuai ajaran
kasih dan melakukannya, maka itulah yang disebut iman tapi bukan keyakinan.
Karena yang kita percaya adalah kebenaran yang diajarkan Yesus.
2--Kebenaran yang bagaimana
Akal budi setiap orang selalu berbeda-beda berdasarkan suatu dasar, atau
alas, atau landasan, yang dipengaruhi oleh berbagai jenis informasi dan/tanpa
contohnya dari luar namun masuk melalui pancaindra. Oleh karenanya persepsi
mengenai kebenaran dari setiap orang terhadap suatu masalah bisa berbeda-beda
bahkan ada yang bersifat ekstrim maupun lembut.
Kebenaran itu terdapat dalam hukum kasih(Mat.22:37-40) yang bersifat abstrak namun bisa
dirasa karena adanya perbuatan(1Kor.13:4-8) dan dapat dilihat dampaknya.
Mungkin Anda bertanya kenapa harus kebenaran yang tercakup dalam kasih?
Jawabannya adalah karena Tuhan Yesus mengatakan bahwa kebenaran adalah bagian
dari kasih, dan kasih adalah hukum yang tertinggi
maupun hukum yang terutama(Mat.22:38).
3--Selalu lakukan yang terbaik
Biasakanlah untuk selalu menyeleksi yang terbaik dari berbagai jenis
informasi yang masuk dalam benakmu, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
kebenaranmu. Apalagi bila kehendakmu selalu bertekad untuk memilih yang terbaik
dalam hal pertumbuhan kebenaran dan perbuatannya, maka Anda telah melakukan
kebenaran berdasarkan hukum kasih.
Usahakanlah menghindar dari godaan dan cobaan, misalnya secara sadar
mengetahui kemampuanmu dan kondisimu, tidak perlu iri hati terhadap
keberhasilan orang lain yang meraihnya secara jujur atau tidak. Semuanya itu
jangan meruntuhkan niat baikmu, untuk selalu lakukan yang terbaik sesuai
kebenaran, yaitu kebenaran yang tercakup dalam kasih.
Bila Anda selalu melakukan yang benar akan berdampak baik serta kemungkinan
besar menyenangkan orang lain dan bisa saja mereka akan menghasilkan yang
benar, karena telah melihat contoh. Jadi ada panutannya.
Menghadapi kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari, maka setiap orang akan mengalami berbagai
jenis cobaan yang bersumber dari keinginannya, godaan iblis, pemurnian iman. Semuanya
ini dapat menyeret mereka ke dalam penderitaan, siksaan, kesakitan, perceraian,
putus hubungan kerja, dan lain-lain. Tapi siapa pun yang mengalami harus
bertahan dan melawan sehingga dapat mengatasinya(Rm.5:2-4). Namun kita semua harus sadar
diri kenapa harus mengalami hal tersebut..
Namun demikian Tuhan telah memberikan penegasan dalam Pasal 1Kor.10:13,
yaitu:
Allah itu setia dan
karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu, Pada
waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu
dapat menganggungnya.
Sesuai penjelasan di atas, maka selalu sadar diri dan lakukan yang terbaik,
misalnya selalu ikuti dan lakukan firman Tuhan(Ams3:5)
Lakukanlah
yang terbaik walaupun mengalami berbagai jenis cobaan dalam hidupmu, namun
sadarlah bahwa Anda itu mempunyai kemampuan untuk mengatasinya, seperti yang di
firmankan Tuhan.
Terima
kasih Anda telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, semoga bermanfaat
dan mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar