Sabtu, 17 Februari 2024

Berusahalah memperoleh keselamatan di dunia untuk akhirat

 

Pengantar

Keselamatan adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan seseorang maupun setelah

kepergiannya dari dunia ini. Namun banyak orang yang belum sadar, menyia-nyiakan waktu dan tetap saja berbuat dosa sehingga belum berusaha untuk memperoleh keselamatannya.

Materi yang dibahas (sesuai topik)

Keselamatan sangat luas artinya, yang dibahas adalah keselamatan yang berhubungan dengan kehidupan manusia selama di bumi ini sehingga jiwanya akan selamat setelah kematiannya. Sering timbul pertanyaan, bila seseorang mengalami kematian apakah ada keselamatan atau akan dekatkah dia dengan Tuhan atau ke mana perginya atau sama sekali habis tidak berbekas atau mengalami siksaan di neraka untuk seterusnya. Untuk itu perlu diketahui arti keselamatan dari beberapa sumber.

A.    Arti keselamatan, menurut:

a.       Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online 5 Feb 2024, keselamatan adalah: selamat,

kesejahteraan, kebahagiaan,

b.      Kamus Alkitab (A Dictionary of the Bible) oleh Browing WRF, diterjemahkan oleh Liem Khiem Yang, ISBN 9759793937, cet-5 thn2010, hal 199 alinea ke-2.  Pengertian keselamatan mencakup antara lain; mereka yang percaya menerima keselamatan; mereka didamaikan  dengan Allah sekarang (Rm.13:11-14) diselamatkan dari hukuman di waktu yang akan datang (1Tes.1: 9-10).

Untuk menyadari adanya keselamatan maka seseorang harus percaya atau mengimani apa faktor-faktornya, yaitu cari peraturan yang terbaik dan aplikasikan dalam setiap masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, karena pertumbuhan iman akan menjadi lebih baik atau murni bila ada perbuatannya[1].

B.     Gunanya  keselamatan.

Gunanya keselamatan bila seseorang bersosialisasi secara benar, dalam arti pikirannya baik yang dibuktikan melalui perbuatannya, terhadap lingkungannya selama kehidupannya masih berada di dunia ini, dan sebagai persiapan untuk keselamatan jiwanya setelah meninggal. Karena bila seseorang melakukan perbuatan sesuai kebenaran maka secara rasional dia akan bisa diterima di mana dia berada.  

Keselamatan tersebut tidak timbul pada seseorang secara seketika tapi harus berusaha keras untuk mengerti dan mengaktifkan dan mempertahankan secara konsisten. Yaitu bila seseorang hidup secara benar maka wujud perbuatannya didasarkan pada hukum/peraturan Tuhan, sehingga jiwanya  akan selamat di waktu kemudian, sewaktu meninggalkan dunia ini. Secara benar yaitu mengerti dan mengikuti Hukum yang terutama dan yang pertama[2], yaitu hukum Kasih.

Sebab sewaktu  seseorang meninggal dunia maka jiwanya akan  mendampingi segala perbuatannya selama di dunia ini, untuk mempertanggung jawabkan[3] kepada Tuhan.

 

C.    Untuk memperoleh keselamatan harus berusaha  

Untuk memperoleh keselamatan maka setiap orang harus mengaktifkan hukum Tuhan dan berusaha mempertahankan karena itu adalah kebenaran  yang merupakan bagian dari hukum Tuhan, yang  terletak dalam akal budi dan tertulis[4] di hati manusia. Karenanya jangan pasif  tapi hidupkan dan pertahankan kebenaran tersebut dan aplikasikan dalam setiap perbuatan sehingga wujudnya kelihatan dan dirasakan oleh lingkunganmu, sewaktu bersosialisasi dengan kawan-kawan dan dalam pekerjaan.  

Keselamatan merupakan suatu perbuatan yang dilakukan secara sadar. Dan harus sejalan sesuai ajaran yang di anut oleh orang tersebut, dan sebaiknya ajaran tersebut harus murni dan benar. Kebenaran ini harus menjadi gaya hidup atau way of life dari orang tersebut dan selalu konsisten, seperti yang dikatakan oleh Yesus: AKULAH JALAN dan  KEBENARAN dan HIDUP[5]. Pernyataan Yesus tidak ada dalam buku mana pun (kecuali dalam Alkitab) dan tidak ada seorang pun yang berani mengatakan demikian. 

Kebenaran  adalah bila seseorang mewujudkan suatu perbuatan, berdasarkan ajaran hukum Tuhan yang di imaninya, karena semakin sering melakukan perbuatan maka imannya akan semakin murni, supaya jiwanya selamat[6]. Untuk memurnikan iman harus mencakup pengetahuan dan perbuatan.

Mewujudkan kebenaran untuk menjadi gaya hidupmu sebetulnya tidak sulit dan setiap orang dapat melakukannya tidak pandang tingkat sosialnya. Karena secara tidak langsung, ayah ibunya telah mencetuskannya/aktifkan atau mengajari keselamatan tersebut sejak anaknya masih kecil, yang akan merupakan salah satu dasar dalam pergaulan. Sebab kebenaran menurut hukum Tuhan sudah dituliskan dalam hati manusia dan diletakkannya di dalam akal budi setiap orang[7], namun setiap orang harus berusaha dan menyesuaikan faktor penyelamatannya sesuai keadaan yang dia hadapi.                                                            

D.    Siapa yang dapat memberi keselamatan

Dalam kitab suci ada ayat yang mengatakan, akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Berbicara mengenai kebenaran untuk memperoleh keselamatan, maka kebenaran tersebut terdapat dalam hukum Kasih, dan hukum Kasih tersebut  mencakup antara lain hukum Taurat[8] atau Sepuluh Perintah Allah[9].  Uraian dari hukum  Kasih dapat dilihat di 1Kor.13:4-8[10].

Penutup

Selama  seseorang masih berada di dunia ini maka itu menunjukkan adanya kesempatan untuk bertobat dan berusaha jangan berbuat dosa lagi. Tapi berusaha mencari keselamatan dengan cara mengerti dan lakukan apa yang tertulis di dalam hukum Kasih sehingga imannya bertambah murni yang akibatnya untuk keselamatan jiwamu.

Terima kasih Anda telah membaca artikel ini, mohon sharing bila berkenan

PenulisEddyWarbung



[1] Yak. 2:22

2 Mat 22:37-40

[3] Why.14-13                                                                                                                                                    

[4] Ibr.8:10

[5] Yoh.14:6

[6] 1Ptr. 1-9

[7] Ibr. 8:10

[8] Mat 22:40

[9] Kel. 20:1-17

[10] 1Kor.13:4-8

Kamis, 04 Januari 2024

Beriman kepada sesuatu yang benar juga menjamin keselamatan

 

Pengantar                  

Banyak orang beriman kepada sesuatu yang tidak jelas (atau belum mengetahui) dan yang belum dapat  menjamin ada keselamatannya

 

Materi yang dibahas (sesuai topik)

Tuhan memberikan bumi dan isinya kepada manusia untuk ditempati, namun harus merawatnya[1] dan juga menguasai atas semua hewan yang terdapat di dalamnya[2]. Khusus untuk manusia, Tuhan memberi kehendak bebas, namun mereka tidak boleh melanggar satu perintahNya.  Bila melanggarnya, maka pada mereka akan terjadi maut berupa kematian[3]. Tapi ternyata mereka melanggar perintahNya sehingga hidupnya menderita. Tuhan tidak menginginkan manusia mengalami kesulitan dan penderitaan dalam kehidupannya selama di dunia ini, sampai mereka meninggal. Lalu, Dia memberikan sesuatu berupa hukum atau ajaran, yaitu: hukum Kasih.

 

Hukum Kasih sudah termasuk hukum Taurat

Suatu hukum yaitu Hukum  Kasih, dalam hukum ini[4] sudah mencakup hukum Taurat[5] yang akan berguna dalam kehidupan manusia, bila:

a.                      Selalu  patuh.  

b.                     Selalu setia. 

c.                     Selalu mempelajarinya hingga lebih mengerti dan yakin dari sebelumnya.

d.                    Melakukan suatu perbuatan atau tanggapan atas suatu masalah yang didasarkan pada hukum  tersebut, yang dihadapi oleh manusia dari waktu ke waktu, selama di bumi ini.

 

Sebetulnya gabungan dari butir a à d disebut  “ iman “ atau iman yang berproses menuju kesempurnaan.

Karenanya perbuatan (butir-d) adalah penting, tanpa perbuatan maka iman tersebut  sama saja dengan kosong  atau hanya nyaring bunyinya dan tidak ada isinya[6], jadi tidak ada peningkatan iman atau kemurnian iman. Itulah sebabnya bila beriman, maka arahkan  imanmu kepada sesuatu yang benar dan yang hidup dan dapat memberikan keselamatan jiwamu, yaitu Yesus.

 

Jaminan ada keselamatan

Keselamatan apa yang di jamin. Yang di jamin adalah jiwa[7] Anda. Karena bila Anda meninggalkan bumi ini, maka jiwamu akan menyertai semua perbuatanmu menghadap Tuhan[8]  

Karenanya hukum Tuhan atau hukum Kasih yang sudah mencakup hukum Taurat merupakan suatu sistem bagi manusia untuk dipelajari untuk di imani dan harus ada perbuatannya atau digenapi. Perbuatan tersebut merupakan pekerjaan untuk mengatasi segala; tantangan, masalah, kasus, dan lain-lain yang sejenis, dan hasil dari perbuatan tersebut telah dipengaruhi oleh hukum Tuhan, sewaktu Anda memproses pekerjaan tersebut.

Informasi tambahan bahwa hasil perbuatan tersebut adalah proses  kerja sama antara akal budi dan hati seseorang,  berdasarkan hukum Tuhan yang Anda serap.

Namun makin murni hukum Tuhan yang Anda imani di ikuti dengan perbuatan, maka keselamatan jiwamu pun makin besar[9]

 

Penutup

Berimanlah kepada sesuatu yang benar dan hidup dan dapat menjamin keselamatanmu bila Anda sudah meninggalkan bumi, itulah sebabnya Anda pelajari hukum Tuhan dan melaksanakannya, sesuai tingkat kemurnian iman yang berdiam dalam akal budimu dan hatimu..

 

Terima kasih atas waktu yang telah Anda luangkan untuk membaca artikel ini, mohon sharing.

 

penuliseddywarbung

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                    

 



[1] Kej 2:15

[2] Kej 1:28

[3] Kej 2:17

[4] Mat 22:40

[5] Kel 20:1-17

[6] Yak 2:17, 22

[7] 1Ptr1:9

[8] Why 14:13

[9] 1Ptr. 1:9

Senin, 11 Desember 2023

Mengenal Hukum dosa

 

Pengantar

 

Tuhan memberikan hukum Taurat (bagian dari hukum Kasih[1])  kepada setiap orang sebagai pegangan hidup, namun karena godaan yang terus menerus sehingga menyenangkan telinga dan menggoyahkan keteguhan hati maka  akhirnya mereka tergiur lalu melanggar hukum Taurat yang akibatnya jatuh dalam dosa. Sehingga mengalami penderitaan dan  mulailah mereka mengerti dan mengenal apa itu dosa.

 

Materi yang dibahas (sesuai topik)

 

Tuhan telah memberikan kepada manusia kehendak bebas dan satu peraturan yang tidak boleh mereka langgar. Bila  mereka tidak menaatinya, berarti mereka berbuat berdosa dan dosa mendatangkan kematian. Sebetulnya dosa telah melanda[2] semua orang sejak zaman Adam, namun Tuhan tidak mau manusia menderita dalam kehidupan di dunia ini, sehingga diberikanlah hukumNya yang sebetulnya adalah Hukum Taurat[3] sebagai pegangan hidup.

 

A.    Dosa merupakan perbuatan yang melanggar hukum Taurat

Dosa telah masuk dalam dunia oleh satu orang demikian juga maut telah menjalar ke semua orang[4]. Sebab itu dosa bawaan telah ada sejak Adam dan Hawa. Namun Tuhan juga memberikan hukumNya yang antara lain adalah hukum Taurat, supaya manusia sadar bahwa ada satu sistem  yaitu hukum Taurat yang menjelaskan perbuatan-perbuatan yang dilarang dan jangan dilakukan sebab melakukannya adalah dosa.

 

B.     Manusia selalu digoda supaya melanggar hukum Taurat

Karena godaan terus menerus dan sangat menggiurkan telinga dan sering menggoyahkan hati maka terabaikanlah cara mengaplikasikan hukum Taurat dalam kehidupan manusia. Sehingga godaan itu selalu diarahkan supaya manusia memilih  keinginan duniawi untuk memuaskan ego dan keras hatinya yang berlebihan untuk memenuhi kepentingan yang bersifat negatif, misalnya; melakukan kompetisi secara tidak adil, berbohong, berzina, menghasut, saksi dusta, kebencian, korupsi, keras hati, janji-janji muluk, menjerat dengan tawaran jabatan yang indah, menawarkan berbagai kenikmatan walaupun sudah meninggal dunia dan lain yang sejenis.  

 

C.    Proses hukum dosa

Setiap perbuatan yang melanggar hukum Taurat[5] adalah dosa. Namun dosa tersebut tidak datang seketika tapi ada titik awalnya yang berkembang melalui proses di dalam hati hingga terwujud melalui mulut (perkataan) dan atau tangan (perbuatan). Proses bertumbuhnya bibit-bibit dosa dapat dikatakan sebagai hukum dosa yang antara lain:

a.       Di dalam hati manusia berupa niat:

a)      Melakukan nafsu yang tidak terkendali yang timbul dalam hati

b)      Keinginan besar yang jauh melampaui kemampuan yang berdampak merusak

c)      Bujukan berupa godaan  dari iblis

d)      Dendam kesumat

e)      Keinginan dalam hati untuk berbuat buruk terhadap seseorang

b.      Diwujudkan melalui fisik (mulut, tangan, kaki, )

a)      Melakukan suatu perbuatan melawan hukum Taurat melalui tangan, kaki, dan lain-lain

b)      Menghasut

c)      Menyebarkan berita bohong, menjadi saksi dusta.

d)      Membunuh, melecehkan, berzina, korupsi.

                                                            

Umumnya manusia akan sadar setelah berbuat dosa dan dampak buruk  yang   dirasakan oleh banyak orang sekitarnya dan atau diri sendiri. Sehingga mereka mulai berpikir, apa penyebab harus melakukan perbuatan tersebut dan kekuatan apa yang memaksa proses terjadinya dosa. Namun dosa telah terjadi sehingga Anda telah melanggar hukum Taurat

 

D.    Hukum Taurat dapat menangkal dosa

Semua niat dan perbuatan manusia harus sejalan dengan hukum Taurat karena dapat menangkal semua jenis godaan, bila tidak akan terjadi dosa.

Kesetiaan dan ketekunan seseorang terhadap hukum Taurat adalah salah satu dasar untuk menangkal tinggi rendah serta lamanya godaan. Tapi sekuat apa dan secepat apa kita menolak godaan tersebut adalah tergantung keyakinan dan kemurnian hukum Taurat yang ada dalam akal budi dan hatimu. 

Bila keyakinan dan kemurnian hukum Taurat yang ada dalam hati dan akal budi tetap kuat atau tingkat imanmu kuat, maka proses godaan yang berlangsung untuk meredam pengaruh akal budi dan hati seseorang, akan susah terjadi. Demikian  pun ada suatu proses hukum dosa yang bersifat abstrak, yang juga dibantu oleh “hukum-lain[6]” yang ada dalam anggota tubuh manusia supaya kita semua terlengah dan dapat berbuat dosa, tidak akan terjadi.

Karena sejak kecil hingga dewasa setiap orang yang masih dalam bimbingan ayah-ibunya, sudah mengalami hukum Taurat dan secara tidak sengaja telah melakukannya, tapi sebagian orang belum mengenal istilah hukum Taurat. Namun ayah-ibunya telah mengajarkan mereka secara langsung maupun tidak langsung isi dari hukum Taurat, sehingga mengalami beberapa bimbingan termasuk; larangan, arahan, motivasi serta contoh-contohnya. Hal itu terjadi karena perpanjangan tangan Tuhan melalui ayah-ibu mereka kepada anak-anaknya.

 

Penutup

Manusia mengenal dosa atau proses hukum dosa karena adanya hukum Taurat, bila Anda mengerti dan mewujudkannya maka hukum tersebut dapat menangkal perbuatan dosa.

 

Terima kasih Anda telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, bila berkenan mohon sharing.

 

Penuliseddywarbung

 



[1] Matius 22:40 Alkitab

[2] Roma 5: 14 Ibid

[3] Keluaran 20:1-17 Ibid

[4] Roma 5:12

[5] Keluaran 20:1-17

[6] Roma 7:23 ibid

Kamis, 23 November 2023

Hukum lain yang melawan hukum akal budi harus dihindari

 

Pengantar

Dalam tata cara bersosialisasi di masyarakat maka aturan-aturan yang terdapat di dalam hukum (ilmu hukum) sangat  berpengaruh untuk dapat mengarah kepastian dari pergaulan seseorang secara benar. Sehingga aturan lain (atau “hukum lain atau hukum dosa dan/atau hukum maut”) yang tidak sesuai harus dihindari.

 

Materi yang dibahas (sesuai topik)

A   Hukum dalam kehidupan manusia  

 

Hukum lain

Hukum-lain[1] adalah suatu hukum yang melawan hukum akal budi, yang terdapat dalam anggota-anggota tubuh manusia. Bila pengaruh “hukum lain” makin dominan dalam tubuh Anda, lalu   mengikuti “hukum lain” itu, maka akibatnya adalah terjadinya perbuatan dosa sehingga terjadilah maut. Dalam buku alkitab hanya menyatakan hukum dosa serta hukum maut[2] yang menurut penulis adalah uraian dari “hukum lain”.

 

Akal budi adalah penting karena di situlah Tuhan menaruh hukumNya[3], demikian pun Tuhan menuliskan hukumNya (sama dengan diatas) di dalam hati setiap orang.

 

Dalam tata cara kehidupan manusia maka hukum (ilmu hukum) yang mencakup beragam undang-undang serta turunannya dalam bentuk peraturan-peraturannya, selalu memberi peluang  dengan tujuan mencari penyelesaian  secara adil, benar dan juga efektif, agar objektivitas dapat tercapai. Sebenarnya hukum adalah pemberian Tuhan kepada manusia  untuk ditaati, setia dan dilaksanakannya supaya ada wujudnya, sehingga pembinaan imannya makin sempurna. Hukum tersebut mencakup:

a.       Hukum Taurat[4] atau Sepuluh Perintah Allah

b.      Hukum Kasih[5]

c.       “Hukum Lain” [6]  atau hukum dosa dan hukum maut[7], yang berada di anggota-anggota tubuh manusia,  karena semua manusia telah berbuat dosa yang upahnya adalah maut.

 

Manusia  juga mengadopsi sebagian dari hukum yang telah Tuhan berikan, untuk disesuaikan dengan keadaan sekitarnya, lalu dituangkan dalam bentuk undang-undang, aturan-aturan untuk berlangsungnya kehidupan secara duniawi yang benar di dunia ini, berupa:

d    Berbagai hukum adat dari berbagai kelompok masyarakat..

e    Undang-undang untuk negara, serta penjelasannya dalam bentuk peraturan-peraturan dan lain-lain, misalnya: pancasila sebagai sumber segala hukum untuk Indonesia, undang-undang dasar  dan undang-undang lainnya beserta turunannya..

 

B   Terdapat di mana hukum yang Tuhan berikan kepada manusia  

Hukum yang diberikan Tuhan kepada manusia terdapat di:

a.       Hati manusia, sebab Tuhan yang menuliskan[8] hukum Kasih di situ.   

b.      Akal  budi manusia,  di dalam otak manusia, sebab Tuhan yang menaruh hukum Kasih

(sama dengan di atas) tersebut.

c.       Anggota-anggota tubuh manusia, terdapat hukum lain, namun tidak di akal budi dan di hati manusia.

 

C   Hukum apa yang harus dihindari

Yang harus dihindari manusia adalah  hukum lain” yang mencakup hukum dosa, karena akan berproses yang melahirkan maut (konteks maut sangat luas pengertiannya).

Hukum Lain[9]  atau juga dalam alkitab disebut hukum dosa dan hukum maut[10], yang berada di anggota-anggota tubuh manusia, akan selalu berusaha mendominasi  supaya menjadi pilihanmu, terutama bila Anda mulai bimbang karena adanya godaan untuk menyenangkan tubuhmu, memenuhi egomu, keras hatimu untuk pribadimu atau golonganmu.

Bila godaan itu makin mencengkeram maka akal budimu akan menjadi tumpul yang akibatnya  terselubung sehingga pilihanmu  tidak objektif[11], lalu  Anda memilih yang salah dan terjadilah dosa yang upahnya adalah maut.

 

Contoh-contoh perbuatan yang termasuk dalam “hukum lain” dalam kehidupan sehari-hari antara lain:    

1.      Emosi yang berlebihan sehingga tidak dapat mengendalikan diri.

2.      Kemarahan yang berlebihan dari orang tua  terhadap anaknya.

3.      Saling dendam antara: teman, kakak beradik, karyawan dan atasannya, pacar karena menipu dan selingkuh, dan lain-lain yang sejenis

4.      Emosi tergoda karena ada tawaran kedudukan/pangkat (seperti Adam dan Hawa yang tergoda, karena bila memakan buah tersebut akan menjadi seperti Tuhan)

5.      Emosi yang tidak terkendali timbul sehingga nafsu korupsi terjadi karena ada kesempatan merampok uang untuk memperkaya diri walaupun masyarakat umum akan menderita.

 

 

D  Cara mengatasinya.

Selalu menghindar dari pikiran negatif, jangan selalu menganggap diri tidak mampu, jangan cepat tersinggung, jangan mengurung diri sendiri, bergaul yang luas, dan lain-lain  yang sejenis.

Tetap optimis, siap terima saran dan kritik, ingin buka wawasan, tetap semangat dan mohon dalam bimbingan  Yesus.

Karena bila Anda sering tunduk pada “hukum lain” maka dominasinya akan makin kuat sehingga menjadi suatu kebiasaan yang terus menerus dan terefleksi di kepribadianmu. Namun Anda harus melawannya untuk dapat mengatasinya bila ingin ada perubahan dalam dirimu.

Karenanya  akal budimu yang harus berperan, dan harus mempunyai semangat untuk mencari dan membuat kebenaran, dan berdoa kepada Yesus untuk memohon Roh Kudus membimbingmu[12]

 

Penutup

Selalu berusaha supaya akal budimu yang memimpinmu dan jangan terpengaruh keadaan sehingga “hukum lain”  yang mungkin bertambah  dominan. Selalu   bersandar pada Yesus karena Dia yang dapat mengutuskan Roh Kudus untuk membimbing kehidupanmu asalkan anda memintaNya untuk menjalankan hidupmu. 

Terima kasih Anda telah meluangkan waktumu untuk membaca artikel ini, mohon sharing.

Penuliseddywarbung

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



[1] Roma 7:23 buku Alkitab ISBN 979-463-669-6

[2] Roma 8:2 Ibid 

[3] Ibrani 8:10  Ibid

[4] Keluaran 20:1-17  Ibid

[5] Matius 22:37-39  Ibid

[6] Roma 7:23  Ibid

[7] Roma 8:2  Ibid

[8] Ibrani 8:10  Ibid

[9] Roma 7:23  Ibid

[10] Roma 8:2  Ibid

[11] 2Korintus 3:14  Ibid

[12] Roma 8:2  Ibid