Pengantar
Keselamatan adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan
seseorang maupun setelah
kepergiannya dari dunia ini. Namun banyak orang yang belum sadar, menyia-nyiakan waktu dan tetap saja berbuat dosa sehingga belum berusaha untuk memperoleh keselamatannya.
Materi yang dibahas (sesuai topik)
Keselamatan sangat luas artinya, yang dibahas adalah keselamatan yang berhubungan dengan kehidupan manusia selama di bumi ini sehingga jiwanya akan selamat setelah kematiannya. Sering timbul pertanyaan, bila seseorang mengalami kematian apakah ada keselamatan atau akan dekatkah dia dengan Tuhan atau ke mana perginya atau sama sekali habis tidak berbekas atau mengalami siksaan di neraka untuk seterusnya. Untuk itu perlu diketahui arti keselamatan dari beberapa sumber.
A. Arti
keselamatan, menurut:
a.
Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online 5 Feb 2024, keselamatan adalah: selamat,
kesejahteraan,
kebahagiaan,
b. Kamus Alkitab (A Dictionary of the Bible) oleh Browing WRF, diterjemahkan oleh Liem Khiem Yang, ISBN 9759793937, cet-5 thn2010, hal 199 alinea ke-2. Pengertian keselamatan mencakup antara lain; mereka yang percaya menerima keselamatan; mereka didamaikan dengan Allah sekarang (Rm.13:11-14) diselamatkan dari hukuman di waktu yang akan datang (1Tes.1: 9-10).
Untuk menyadari adanya keselamatan maka seseorang harus percaya atau mengimani apa faktor-faktornya, yaitu cari peraturan yang terbaik dan aplikasikan dalam setiap masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, karena pertumbuhan iman akan menjadi lebih baik atau murni bila ada perbuatannya[1].
B.
Gunanya
keselamatan.
Gunanya keselamatan bila
seseorang bersosialisasi secara benar, dalam arti pikirannya baik yang
dibuktikan melalui perbuatannya, terhadap lingkungannya selama kehidupannya masih
berada di dunia ini, dan sebagai persiapan untuk keselamatan jiwanya setelah
meninggal. Karena bila seseorang melakukan perbuatan sesuai kebenaran maka
secara rasional dia akan bisa diterima di mana dia berada.
Keselamatan tersebut tidak timbul pada seseorang secara seketika tapi harus berusaha keras untuk mengerti dan mengaktifkan dan mempertahankan secara konsisten. Yaitu bila seseorang hidup secara benar maka wujud perbuatannya didasarkan pada hukum/peraturan Tuhan, sehingga jiwanya akan selamat di waktu kemudian, sewaktu meninggalkan dunia ini. Secara benar yaitu mengerti dan mengikuti Hukum yang terutama dan yang pertama[2], yaitu hukum Kasih.
Sebab
sewaktu seseorang meninggal dunia maka jiwanya
akan mendampingi segala perbuatannya
selama di dunia ini, untuk mempertanggung jawabkan[3]
kepada Tuhan.
C.
Untuk
memperoleh keselamatan harus berusaha
Untuk memperoleh keselamatan maka setiap orang harus mengaktifkan hukum Tuhan dan berusaha mempertahankan karena itu adalah kebenaran yang merupakan bagian dari hukum Tuhan, yang terletak dalam akal budi dan tertulis[4] di hati manusia. Karenanya jangan pasif tapi hidupkan dan pertahankan kebenaran tersebut dan aplikasikan dalam setiap perbuatan sehingga wujudnya kelihatan dan dirasakan oleh lingkunganmu, sewaktu bersosialisasi dengan kawan-kawan dan dalam pekerjaan.
Keselamatan merupakan suatu perbuatan yang dilakukan secara sadar. Dan harus sejalan sesuai ajaran yang di anut oleh orang tersebut, dan sebaiknya ajaran tersebut harus murni dan benar. Kebenaran ini harus menjadi gaya hidup atau way of life dari orang tersebut dan selalu konsisten, seperti yang dikatakan oleh Yesus: AKULAH JALAN dan KEBENARAN dan HIDUP[5]. Pernyataan Yesus tidak ada dalam buku mana pun (kecuali dalam Alkitab) dan tidak ada seorang pun yang berani mengatakan demikian.
Kebenaran adalah bila seseorang mewujudkan suatu perbuatan, berdasarkan ajaran hukum Tuhan yang di imaninya, karena semakin sering melakukan perbuatan maka imannya akan semakin murni, supaya jiwanya selamat[6]. Untuk memurnikan iman harus mencakup pengetahuan dan perbuatan.
Mewujudkan kebenaran untuk menjadi gaya hidupmu sebetulnya tidak sulit dan setiap orang dapat melakukannya tidak pandang tingkat sosialnya. Karena secara tidak langsung, ayah ibunya telah mencetuskannya/aktifkan atau mengajari keselamatan tersebut sejak anaknya masih kecil, yang akan merupakan salah satu dasar dalam pergaulan. Sebab kebenaran menurut hukum Tuhan sudah dituliskan dalam hati manusia dan diletakkannya di dalam akal budi setiap orang[7], namun setiap orang harus berusaha dan menyesuaikan faktor penyelamatannya sesuai keadaan yang dia hadapi.
D.
Siapa
yang dapat memberi keselamatan
Dalam kitab suci ada ayat yang mengatakan, akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Berbicara mengenai kebenaran untuk memperoleh keselamatan, maka kebenaran tersebut terdapat dalam hukum Kasih, dan hukum Kasih tersebut mencakup antara lain hukum Taurat[8] atau Sepuluh Perintah Allah[9]. Uraian dari hukum Kasih dapat dilihat di 1Kor.13:4-8[10].
Penutup
Selama seseorang masih berada di dunia ini maka itu menunjukkan adanya kesempatan untuk bertobat dan berusaha jangan berbuat dosa lagi. Tapi berusaha mencari keselamatan dengan cara mengerti dan lakukan apa yang tertulis di dalam hukum Kasih sehingga imannya bertambah murni yang akibatnya untuk keselamatan jiwamu.
Terima kasih Anda telah membaca artikel ini, mohon sharing bila berkenan
PenulisEddyWarbung