Kamis, 23 November 2023

Hukum lain yang melawan hukum akal budi harus dihindari

 

Pengantar

Dalam tata cara bersosialisasi di masyarakat maka aturan-aturan yang terdapat di dalam hukum (ilmu hukum) sangat  berpengaruh untuk dapat mengarah kepastian dari pergaulan seseorang secara benar. Sehingga aturan lain (atau “hukum lain atau hukum dosa dan/atau hukum maut”) yang tidak sesuai harus dihindari.

 

Materi yang dibahas (sesuai topik)

A   Hukum dalam kehidupan manusia  

 

Hukum lain

Hukum-lain[1] adalah suatu hukum yang melawan hukum akal budi, yang terdapat dalam anggota-anggota tubuh manusia. Bila pengaruh “hukum lain” makin dominan dalam tubuh Anda, lalu   mengikuti “hukum lain” itu, maka akibatnya adalah terjadinya perbuatan dosa sehingga terjadilah maut. Dalam buku alkitab hanya menyatakan hukum dosa serta hukum maut[2] yang menurut penulis adalah uraian dari “hukum lain”.

 

Akal budi adalah penting karena di situlah Tuhan menaruh hukumNya[3], demikian pun Tuhan menuliskan hukumNya (sama dengan diatas) di dalam hati setiap orang.

 

Dalam tata cara kehidupan manusia maka hukum (ilmu hukum) yang mencakup beragam undang-undang serta turunannya dalam bentuk peraturan-peraturannya, selalu memberi peluang  dengan tujuan mencari penyelesaian  secara adil, benar dan juga efektif, agar objektivitas dapat tercapai. Sebenarnya hukum adalah pemberian Tuhan kepada manusia  untuk ditaati, setia dan dilaksanakannya supaya ada wujudnya, sehingga pembinaan imannya makin sempurna. Hukum tersebut mencakup:

a.       Hukum Taurat[4] atau Sepuluh Perintah Allah

b.      Hukum Kasih[5]

c.       “Hukum Lain” [6]  atau hukum dosa dan hukum maut[7], yang berada di anggota-anggota tubuh manusia,  karena semua manusia telah berbuat dosa yang upahnya adalah maut.

 

Manusia  juga mengadopsi sebagian dari hukum yang telah Tuhan berikan, untuk disesuaikan dengan keadaan sekitarnya, lalu dituangkan dalam bentuk undang-undang, aturan-aturan untuk berlangsungnya kehidupan secara duniawi yang benar di dunia ini, berupa:

d    Berbagai hukum adat dari berbagai kelompok masyarakat..

e    Undang-undang untuk negara, serta penjelasannya dalam bentuk peraturan-peraturan dan lain-lain, misalnya: pancasila sebagai sumber segala hukum untuk Indonesia, undang-undang dasar  dan undang-undang lainnya beserta turunannya..

 

B   Terdapat di mana hukum yang Tuhan berikan kepada manusia  

Hukum yang diberikan Tuhan kepada manusia terdapat di:

a.       Hati manusia, sebab Tuhan yang menuliskan[8] hukum Kasih di situ.   

b.      Akal  budi manusia,  di dalam otak manusia, sebab Tuhan yang menaruh hukum Kasih

(sama dengan di atas) tersebut.

c.       Anggota-anggota tubuh manusia, terdapat hukum lain, namun tidak di akal budi dan di hati manusia.

 

C   Hukum apa yang harus dihindari

Yang harus dihindari manusia adalah  hukum lain” yang mencakup hukum dosa, karena akan berproses yang melahirkan maut (konteks maut sangat luas pengertiannya).

Hukum Lain[9]  atau juga dalam alkitab disebut hukum dosa dan hukum maut[10], yang berada di anggota-anggota tubuh manusia, akan selalu berusaha mendominasi  supaya menjadi pilihanmu, terutama bila Anda mulai bimbang karena adanya godaan untuk menyenangkan tubuhmu, memenuhi egomu, keras hatimu untuk pribadimu atau golonganmu.

Bila godaan itu makin mencengkeram maka akal budimu akan menjadi tumpul yang akibatnya  terselubung sehingga pilihanmu  tidak objektif[11], lalu  Anda memilih yang salah dan terjadilah dosa yang upahnya adalah maut.

 

Contoh-contoh perbuatan yang termasuk dalam “hukum lain” dalam kehidupan sehari-hari antara lain:    

1.      Emosi yang berlebihan sehingga tidak dapat mengendalikan diri.

2.      Kemarahan yang berlebihan dari orang tua  terhadap anaknya.

3.      Saling dendam antara: teman, kakak beradik, karyawan dan atasannya, pacar karena menipu dan selingkuh, dan lain-lain yang sejenis

4.      Emosi tergoda karena ada tawaran kedudukan/pangkat (seperti Adam dan Hawa yang tergoda, karena bila memakan buah tersebut akan menjadi seperti Tuhan)

5.      Emosi yang tidak terkendali timbul sehingga nafsu korupsi terjadi karena ada kesempatan merampok uang untuk memperkaya diri walaupun masyarakat umum akan menderita.

 

 

D  Cara mengatasinya.

Selalu menghindar dari pikiran negatif, jangan selalu menganggap diri tidak mampu, jangan cepat tersinggung, jangan mengurung diri sendiri, bergaul yang luas, dan lain-lain  yang sejenis.

Tetap optimis, siap terima saran dan kritik, ingin buka wawasan, tetap semangat dan mohon dalam bimbingan  Yesus.

Karena bila Anda sering tunduk pada “hukum lain” maka dominasinya akan makin kuat sehingga menjadi suatu kebiasaan yang terus menerus dan terefleksi di kepribadianmu. Namun Anda harus melawannya untuk dapat mengatasinya bila ingin ada perubahan dalam dirimu.

Karenanya  akal budimu yang harus berperan, dan harus mempunyai semangat untuk mencari dan membuat kebenaran, dan berdoa kepada Yesus untuk memohon Roh Kudus membimbingmu[12]

 

Penutup

Selalu berusaha supaya akal budimu yang memimpinmu dan jangan terpengaruh keadaan sehingga “hukum lain”  yang mungkin bertambah  dominan. Selalu   bersandar pada Yesus karena Dia yang dapat mengutuskan Roh Kudus untuk membimbing kehidupanmu asalkan anda memintaNya untuk menjalankan hidupmu. 

Terima kasih Anda telah meluangkan waktumu untuk membaca artikel ini, mohon sharing.

Penuliseddywarbung

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



[1] Roma 7:23 buku Alkitab ISBN 979-463-669-6

[2] Roma 8:2 Ibid 

[3] Ibrani 8:10  Ibid

[4] Keluaran 20:1-17  Ibid

[5] Matius 22:37-39  Ibid

[6] Roma 7:23  Ibid

[7] Roma 8:2  Ibid

[8] Ibrani 8:10  Ibid

[9] Roma 7:23  Ibid

[10] Roma 8:2  Ibid

[11] 2Korintus 3:14  Ibid

[12] Roma 8:2  Ibid

Jumat, 03 November 2023

Jiwamu akan membawa segala perbuatan baik burukmu menghadap Tuhan.

 

Pengantar

 

Dalam  perjalanan hidup setiap orang di bumi ini, maka semua perbuatan baik dan buruk yang dilakukan seseorang, akan selalu diwakili oleh tubuhnya. Namun bila orang tersebut meninggal dunia ini, maka  semua  perbuatannya  akan  diwakili atau disertai oleh jiwanya[1] untuk menghadap dan mempertanggung jawabkannya  kepada Tuhan.

 

 

Materi yang di bahas 

 

Sesuai catatan di Kitab Suci atau Alkitab menyatakan bahwa setiap orang terdiri atas tiga[2] bagian, yaitu tubuh (atau badan/fisik), jiwa dan roh. Ketiga bagian ini saling terkait dan bekerja sama untuk menjalankan kehidupannya di bumi ini. Bila seseorang meninggalkan dunia maka  tubuhnya  akan kembali menjadi debu tanah, jiwanya membawa semua perbuatan baik buruknya untuk menghadap Tuhan, dan rohnya akan kembali[3] kepada Tuhan.

 

Segala aktivitas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup seseorang selalu dilakukan atau dikerjakan oleh tubuhnya, demikian pun akan merawatnya. Karena  tubuhnya yang mewakili,  mengalami, serta merasakan dan menikmatinya, namun juga harus bertanggung jawab atas dampaknya yang terjadi terhadap lingkungannya yaitu kepada masyarakat dan sekitarnya. Sedangkan  jiwanya dan rohnya tidak kelihatan wujudnya   namun juga berperan dan selain itu sangat mempengaruhi kegiatan tubuhnya.

 

Umumnya orang berpendapat bahwa roh dan jiwa adalah satu, dan di situlah Tuhan telah menaruh hukumNya  di dalam hati nurani setiap orang demikian pun telah dituliskanNya di akal budinya[4], sehingga mereka berpendapat bahwa jiwa dan roh adalah satu atau hanya disebut jiwa, namun dalam hal tertentu ada perbedaannya[5] antara jiwa dan roh seperti yang dijelaskan dalam firman Tuhan, (firman itu hidup, kuat dan tajam, yang dapat membedakan jiwa dan roh).

 

Setiap orang  dalam pikirannya demikian pun nalurinya, selalu dan secara refleksi akan berbuat sesuatu yang terbaik dan aman untuk fisiknya, maka semuanya itu dilakukan oleh bagian-bagian tubuhnya, yang gunanya agar  berdampak baik untuk lingkungannya. Hal ini dapat terjadi karena   Tuhan terlebih dahulu telah meletakan hukumNya di dalam hati nurani manusia dan menuliskanNya di akal budi manusia setiap orang, tapi juga  tergantung serta dipengaruhi oleh ajaran lain yang diterimanya walaupun bersifat duniawi.

 

Karenanya setiap orang dapat mengerti atau mempercayai atau meyakini atau mengimani kepercayaannya, misalnya; beberapa teori yang berlaku, peraturan-peraturan dan hukumNya Tuhan. Sehingga  dampak perbuatan setiap orang akan mencerminkan dan mendasarkan pada peraturan-peraturan atau hukum-hukum tersebut.  

 

Namun ada juga beberapa perbuatan yang belum tentu baik semuanya karena ada yang didasarkan pada pendapat pribadi, hasutan, paksaan, bujukan, sehingga menimbulkan antara lain:  iri hati, ego, dendam, motivasi buruk dan lain sebagainya. Sebab ada orang-orang tertentu yang mengenal hadirnya roh-roh duniawi dan roh jahat[6] yang berbeda dengan roh yang diberikan Tuhan pada setiap orang.     

 

Istilah “iman” mempunyai pengertian tersendiri dari setiap orang, yaitu mengerti akan suatu ajaran atau kepercayaan dan mewujudkannya dalam kehidupannya berdasarkannya, sehingga dapat disebut imannya hidup. Karenanya beriman tanpa ada perbuatannya disebut iman yang kosong[7]. Sebab itu beriman adalah penting untuk keselamatan jiwa, selain itu jiwa setiap orang  yang akan menghadap Tuhan untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatan baik dan buruk yang dilakukan oleh tubuhnya selama kehidupannya.  Sehingga lakukanlah yang baik dan bukan yang jahat selama hidupmu dan jangan percaya pada setiap janji yang tidak masuk akal sehat dan logikamu.

 

A.    Perbuatan baik untuk menyelamatkan jiwa, yang dilakukan oleh tubuhmu

Setiap orang di mana dia berada apakah dalam keadaan susah atau senang, akan selalu berusaha untuk berbuat yang positif, berdasarkan ajaran yang dia yakini untuk mempertahankan kehidupannya. Ajaran yang diyakini adalah melakukan hukum yang terutama yaitu dari Tuhan untuk Tuhan dan hukum yang setara dengan hukum itu[8] adalah untuk sesama manusia. Bila Anda percaya atau yakin akan hukum itu serta melakukannya berarti imanmu makin murni, dan tubuhmu akan melakukan, misalnya :

a)      Berbuat baik sesuai akal budimu dan hati nuranimu, karena Tuhan telah memberikan hukumNya kepadamu.

b)      Wujudkan kebaikanmu yang menyenangkan dan bukan menyakiti orang sekelilingmu.

c)      Wujud kebaikanmu yang secara umum dapat dimengerti, dirasakan dan disenangi oleh  orang sekelilingmu.

d)      Wujudkan kebaikanmu sehingga masyarakat sekelilingmu  merasa aman, tenteram dan bebas untuk berkreasi.

e)      Sebarkan wujud kebaikanmu  maka secara tidak langsung orang sekelilingmu yang melihat dan mendengar akan termotivasi karena kemungkinan akan berusaha untuk berbuat baik.

f)       Dasar perbuatan kebaikanmu dilandaskan pada ajaranNya Tuhan yang ditaruhkanNya di dalam hatimu dan akal budimu, bukan perbuatan berdasarkan emosiomu yang berlebihan.

g)      Wujudkan dasar niat baikmu yang mencakup keamanan, saling membantu dan memajukan, bukan didasarkan atas; janji-janji yang belum pernah terbukti atau hadiah atau kenikmatan setelah meninggalkan dunia.

h)     Niat murni dari hati nurani dan akal budimu yang didasarkan pada ajaranNya.

i)       Hilangkan ego yang berlebihan sehingga tidak timbul niat untuk berbuat buruk (seperti korupsi, menyakiti orang lain).

j)       Hilangkan tinggi hati dalam kehidupanmu, dan jangan mengejar; kehormatan, jabatan,  kekayaan dengan cara mengabaikan / merugikan kepentingan orang lain sehingga mereka  menderita dan/atau kelaparan.

 

 

B.     Perbuatan buruk yang dapat dilakukan oleh tubuhmu.

Setiap perbuatan burukmu akan bersifat menjauhkan dirimu dari Tuhan sehingga tidak menjamin keselamatan jiwamu. Perbuatan buruk dapat berupa: 

a)      Emosi berlebihan yang timbul saat menghadapi suatu masalah sehingga Anda berbuat anarkis terhadap orang lain dan atau  lingkungan.

b)      Terhasut bujukan orang lain atau organisasi sehingga akal sehatmu terselimuti[9] dan demikian pun hatimu, lalu berbuat tanpa pikir panjang yang mengakibatkan terjadinya kerugian atau kerusakan orang lain dan atau kepentingan umum.

c)      Secara sadar melakukan korupsi berupa; mencuri keuangan untuk bantuan masyarakat, yang digunakan untuk kepentingan pribadi,  untuk memperkaya diri, golongan, organisasi

d)      Secara sengaja menyisipkan ajaran yang dapat menimbulkan dendam dan atau jahat dalam pendidikan anak-anak kecil dan remaja sehingga secara tidak langsung mereka mempunyai pola pikir yang berani mengorbankan diri dikemudian hari untuk merusak, misalnya bom bunuh diri.

e)      Guru-guru palsu yang secara sengaja menyebarkan ajaran palsu, fitnahan, dendam, sehingga akal sehat dari para pendengar menjadi tidak tajam dan akibatnya mudah dibohongi, dan dapat dikendalikan.

 

Oleh sebab itu semua perbuatan baik burukmu selama kehidupanmu akan menentukan tingkat kemurnian imanmu terhadap Tuhan, karenanya beriman kepada sesuatu ajaran yang pernah terjadi, sebab tujuan dari pada beriman adalah  untuk keselamatan[10] jiwamu.

 

 

C.    Kesempatan untuk perbaikan diri.

Namun selama seseorang masih berada di dunia ini maka Tuhan masih memberi kesempatan untuk mencari kebenaran dan meninggalkan segala perbuatan burukmu atau dosamu yang telah dilakukan oleh tubuhmu, sebab  tujuan beriman adalah untuk keselamatan jiwamu, karena itu  alangkah baiknya beriman kepada yang dapat menciptakan kebenaran yang termasuk dalam pengertian kasih, sehingga jangan beriman kepada sesuatu yang bertentangan dengan hati nuranimu atau tidak berdasarkan akal sehatmu, misalnya; kemarahan yang berlebihan, pikiran buruk, menghasut, membuat keonaran dan merusak kepentingan umum.

 

Penutup

 

Perbuatan baik buruk yang dilakukan oleh tubuhmu dalam kehidupanmu akan menentukan kemurnian imanmu dan  hal itu akan menentukan keselamatan jiwamu. Karenanya berbuat baik terhadap Tuhan dan sesama manusia berdasarkan hukumNya, yaitu hukum kasih.  

Terima kasih atas waktu yang telah diluangkan dan bila berkenan mohon sharing.

 

Penulis

Eddywarbung



[1] Wahyu 14:13 dari Alkitab

[2] 1Tesalonika 5:23, dari Alkitab

[3] Pengkhotbah 12:7 dari Alkitab

[4] Ibrani 8:10, dari Alkitab

[5] Ibrani 4:12, dari Alkitab

[6] Markus 1:23, dari Alkitab

[7] Yakobus 2:20, 26 dari Alkitab

[8] Matius 22:37-40 dari Alkitab

[9]   1Korintus 13:14-15, dari Alkitab

[10] 1Petrus 1:9, dari Alkitab