Sabtu, 26 Januari 2019

Orang yang menerima dan menikmati kemurahan Tuhan tapi meninggalkanNya lagi, mereka tidak lagi diampuni(Ibr.6:4-6)



Latar belakang

Banyak orang atau siapa pun dia yang pernah menerima dan menikmati kemurahan Tuhan lalu menginggalkanNya lagi, maka mereka itu tidak lagi bisa di ampuni(Ibr.6:4-6)

Materi yang di sharing, sesuai topic

1--Apa itu kemurahan Tuhan.
Kemurahan Tuhan, antara lain:
Walaupun manusia telah jatuh dalam dosa karena pikirannya telah tercemar oleh usahanya iblis yang a.l. berupa godaan, sehingga mengakbatkan mereka terpisah dari Tuhan. Namun Tuhan mengutus AnakNya untuk membawa orang-orang yang masih mau kembali kepadaNya, supaya berusaha untuk bertobat dan tinggalkan cara hidup lamanya, lalu menempuh hidup baru, dan mohon pengampunan dari Tuhan. Jadi Tuhan menuntun jalan supaya manusia bisa bertobat(Rm.2:4).

Dampak dari dosa, membuat manusia mengalami kemelaratan hidup, pertengkaran yang tidak berdasar, perampokan, kekerasan, dll, sehingga bertambah susah. Inilah yang menyebabkan mereka rindu akan keselamatan dan kedamaian masa depannya, dan juga demi keturunannya. Jadi kehidupan mereka masih bercampur baur dengan berbagai jenis dosa dan berbagai tekanan hidup namun juga mengharapkan masa depan yang benar.

Karenanya Tuhan mengutus AnakNya untuk mengalahkan dosa dan Dia yang menanggungnya, sehingga manusia bisa bertobat, tidak lagi berbuat dosa yang baru, lalu tinggalkan hidup lama, dan menempuh hidup baru, sehingga bisa mohon pengampunan dari Yesus.

Jadi Tuhan yang membuka jalan berupa Dia yang menanggung dosa-dosa setiap orang. Karena manusia tidak bisa meninggalkan dosa, kecuali inisiatif dari Tuhan untuk mengatasinya dan memberikan mereka kehidupan yang baru. Dan semuanya ini adalah usaha Tuhan, bukan atas jasa manusia. Penjelasan diatas inilah yang disebut antara lain kemurahan Tuhan.

Kemurahan Tuhan yang dipermainkan.
Namun ada orang yang telah menerima kemurahan Tuhan, dan telah menikmati berbagai karunia bahkan dia telah mengecap karunia sorgawi dan pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, tapi kembali lagi jadi murtad, sehingga perbuatannya berdampak buruk karenanya tidak bisa diampuni(Ibr.6:4,5,6-8). Inilah yang disebut kemurahan Tuhan dipermainkan.  

2-Jernihkan pikirnmu dari segala dosamu.
Sangat sulit bagi manusia untuk melepaskan dosa masa lalunya karena iblis telah mencemarkan pikiran kita, seperti dia mencemarkan pikirannya Adam dan Hawa sehingga “pikiran mereka berproses” dan akhirnya memutuskan untuk tidak lagi taat pada printah Tuhan. Jadi secara pasti untuk mengetahui bahwa seseorang telah melepaskan dosa-dosanya adalah suatu yang tidak mungkin.

Namun Yesus telah datang untuk orang berdosa agar mereka kembali kepadaNya walaupun ada pertentangan hingga Dia di salib. Jadi Dia telah menanggung semua dosa dari setiap orang(Ibr.9:28).
Tetapi ada orang yang tidak peka sehingga tetap berbuat dosa, ada yang ragu-ragu dan ada yang memang sedang menunggu agar dosanya di hapuskan.

Dan dosa hanya bisa dihapuskan bila anda terima Yesus dan lakukan ajarannya dan mengakui bahwa Dia datang untuk mencari orang yang berdosa untuk kembali ke Tuhan yang menebusnya walaupun disalib. Penyaliban itu adalah untuk menanggung dosa kita. Pada saat kita mengakui, maka dosa kita dihapus(Ibr.8:12), tapi harus ada usaha untuk:
a)     jernihkan pikiranmu, sehingga tinggalkan dan hapuskan dosa masa lalumu.
b)    bertobat,
c)     tidak lagi berbuat dosa,
d)    tinggalkan hidup lama dan lakukan hidup baru,
e)     sesudah itu mohon pengampunan kepada Tuhan,
f)      selalu ikutsertakan Yesus dalam perencanaanmu dan pelaksanaanmu.


Kesimpulan
Setiap orang diberi kesempatan untuk tinggalkan dosa dan mohon pengampunan, dan Tuhan mengabulkannya bahkan memberi karunia yang lebih lagi hingga Roh Kudus bisa menghadiri dalam kehidupanmu, namun bila anda murtad lagi maka tidak ada kesempatan pengampunan yang kedua kalinya.

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.

Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i  :

Ibr.6:4-6
4---Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya,  yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
5---dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
6---namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghinaNya di muka umum.

Rm.2:4
Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahanNya , kesabaranNya dan kelapangan HatiNya? Tidakkah engakau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah  ia menuntun engkau kepada pertobatan?

Ibr.6:4-6,8                                    
4-6 -(lihat diatas)
8----tetapi  jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.

Ibr.9:28
Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbakan diriNya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diriNuya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia.

Ibr.8:12
Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka.

Minggu, 20 Januari 2019

Kemampuan berpikir manusia hanya sebagian kecil dari iman


Latar belakang



Manusia mampu berpikir proaktif serta bisa mewujudkannya, dan ini penting untuk memperoleh kemajuan bagi kehidupan manusia. Namun kemampuan berpikir hanya bagian dari iman.



Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Apa arti iman, menurut:

Kamus-Besar-Bahasa-Indonesia.

a-kepercayaan, yang berkenaan dengan agama.

b-keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dan sebagainya

c-ketetapan hati, keteguhan batin.

Alkitab

d-Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

e-Untuk memperoleh kemajuan iman, maka anda harus mempunyai kemauan dan usaha, sambil mewujudkannya(Yak.2:22). Karena iman tanpa perbuatan sama dengan berteori tapi tidak bisa di praktekkan. Jadi hanya angan-angan saja



Umumnya kemampuan berpikir secara proaktif akan terwujud bila didasarkan pada norma-norma kehidupan yang baik dari manusia. Dan cara ini telah menghasilkan berbagai kemajuan dalam segala bidang. Sehingga banyak orang yang terbantu dan bisa menikmatinya.



Karena norma-norma kehidupan yang baik akan menciptakan suasana berusaha yang baik untuk memperolah masa depan yang lebih cerah. Namun norma-norma tersebut harus berlandaskan pada kebenaran. dan yang mempunyai kebenaran adalah Yesus melalui ajaranNya(Yoh14:6). Karenanya konsistenlah beriman kepada Yesus, yang adalah Tuhan kita semua.



2--Mewujudkannya

Sebetulnya yang di maksud dengan “mewujudkannya” seperti yang dijelaskian diatas adalah sebagai beriku:

Berifat nyata

Berusaha sehingga ada hasilnya yang bisa dilihat, misalnya: sifatmu telah berubah karena usahamu, sehingga cita-citamu bisa tercapai sebagai seorang banker, astronaut, membuat iphone, membuat mobil listrik, dll.

Tidak nyata

Berusaha supaya hidupmu tetap taat, kudus, disiplin, berpengharapan, tetap lakukan ajaranNya, lakukan kehendakNya, dll, karena yakin bahwa Tuhan akan memenuhi janjiNya berupa kehidupan kekal, dan lain sebagainya. Jadi ada perubahan pada sikap hidupmu berupa yakin dan bersandar pada Tuhan.



3--Banyak orang masih andalkan kemampuannya

Orang Kristen umumnya telah beriman, namun sewaktu mulai menyusun suatu rencana, mereka lupa mengikut sertakan Tuhan, walaupun sebelumnya mereka telah berdoa untuk kelancaran rencananya. Sehingga yang mereka gunakan adalah berdasarkan kemampuannya berupa kepinterannya dan pengalamannya. Dan hal ini sulit di abaikan karena, sejak kecil sampai dewasa, setiap orang diajarkan supaya andalkan kemampuan sendiri, dengan cara belajar dan bekerja, sehingga mereka bisa mempergunakan waktunya untuk lebih focus melengkapi dirinya agar bisa mencapai apa yang diinginkan.



Tapi dilain pihak waktu yang mereka sediakan untuk ber-rohani sangat terbatas, karena meluangkan banyak waktu untuk kehidupan dan kenikmatan fisik, sehingga tidak heran bila pertumbuhan imannya sangat lambat bahkan terlupakan. Karenanya kemampuan berpikir manusia susah untuk bisa mengerti bagaimana peranan iman.



Beriman bagi seseorang sangat penting namun sulit bagi “kemampuan pikiran seseorang” untuk mengikutinya. Contoh:



Karena iman, maka Nuh mempersiapkan bahtera di pegunungan untuk menyelamatkan keluarganya tapi  orang-orang berdosa tenggelam dalam air bah(Ibr.11:7). Sewaktu Nuh membuat bahtera, dia belum tahu apa yang akan terjadi. Ini hanya mungkin karena dia beriman teguh pada Tuhan, sebaliknya menurut orang-orang yang kurang tingkatan berimannya, hanya berpikir sesuai kemampuannya, sehingga berkata tidak akan terjadi air bah. 



Abraham taat sewaktu Tuhan memanggil dia, untuk berangkat menuju kesuatu tempat yang akan diterimanya sebagai pusaka, walaupun tidak diketahui(Ibr.11:8) tempatnya. Secara logika, seseorangt sangat sulit untuk menerima hal ini secara akal sehat, karena kemampuan berpikirnya yaitu sesuai pendidikannya dan pengalamannya, hanya tertuju pada kebutuhan fisik dan bagaimana untuk memenangkan persaingan dalam kehidupan, sehingga ber-rohani sangat sedikit waktunya. Jadi sangat sulit bagi kemampuan pikiran manusia untuk bisa mengerti bagian dari cakupan iman.



Karena iman maka kaum Israel dapat menyeberang laut merah yang berubah menjadi tembok air di sebelah kirinya dan kanannya(Ibr.11:29). Karena iman maka Sarah dan Abraham yang telah lanjut umurnya, bisa memperolah anak(Ibr.11:11). Secara logika atau kemampuan berpkir manusia, hal ini tidak mungkin terjadi. Dan-lain-lain.



Memang benar bahwa kemampuan berpikir dari manusia masih sangat dangkal untuk bisa mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, seperti kenapa Nuh membuat bahtera dipegunungan, Yusuf jadi budak tapi bisa menjadi orang kedua sesudah raja Mesir, dll. namun semuanya itu mereka jalankan secara penuh harapan karena percaya pada Tuhan. dan Tuhan akan memberi kesudahan yang menyenangkan dan keselamatan.



Kesimpulan

Walaupun kemampuan berpikir manusia hanya sebagian kecil dari iman, namun tetap peka atas petunjuk Tuhan. karenanya tetap bersandar pada Tuhan.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :



Yak.2:22

Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.



Yoh.14:6

Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku



Ibr.11:7

Karena iman, maka Nuh – dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan – dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.



Ibr.11:8

Karena iman Abtraham taat, ketika ia dianggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia barangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.



Ibr.11:29

Karena iman maka mereka telah melintasi laut Merah sama seperti melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga.



Ibr.11:11

Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.

Sabtu, 12 Januari 2019

Sejauh mana seseorang bisa peka terhadap suara Tuhan(Kej.20:6)?


Latar belakang



Perjalanan hidup seseorang yang membuat kesanggupannya akan berbeda-beda, demikian pun kepekaan untuk mengetahui tanda-tanda yang Tuhan berikan padanya, agar mereka terhindar dan tidak jatuh dalam dosa.



Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Peka terhadap tanda Tuhan

Arti “peka” menurut:

Kamus-Besar-Bahasa-Indonesia, adalah:

a.     Mudah merasa, mudah terangsang

b.     Mudah bergerak (tentang neraca peralatan mekanis)

c.      Tidak lalai

d.     Mudah menerima atau meneruskan pengaruh (cuaca dan sebagainya)

Alkitab, adalah:

e.      Istilah “peka” tidak dijelaskan dalam Alkitab, namum diwakili oleh beberapa kata dalam suatu kalimat sehingga menimbulkan pengertian kepekaan, yang bisa dilihat pada contoh di 2-Contoh.

    

2--Sejauh mana anda bisa peka terhadap tanda-tandaNya Tuhan

Setiap orang mempunyai kemampuan iman yang berbeda-beda dan kepada siapa imannya itu ditujukan. Namun yang menjadi subjek pembahasan adalah, seberapa peka seseorang terhadap tanda-tandaNya Tuhan Yesus untuknya, yang bisa berupa:

a.     Suara dari hati nuranimu yang menegor supaya jangan lakukan itu.  

b.     Mimpi yang menganjurkan atau melarang melakukan niatmu.

c.      Sewaktu anda membaca satu perikop dalam alkitab, tiba-tiba merasa ada satu ayat yang ditujukan padamu, supaya anda menjadi lebih kuat dan jangan takut, dll.

d.     Dalam suatu permainan anakmu menyanyi dan menyebut kata-kata, dan beberapa kata itu seolah-olah tertuju kepadamu supaya lebih tegas dan berbuat, karena anda sedang bingung dalam keraguan.

e.      Atau dalam peristiwa apa saja dan dimana saja atau melalui media apa saja, yang tiba-tiba ada kalimat atau suara atau gerakan yang seolah-olah membuat anda berpikir untuk jangan lagi berzinah tapi berusaha menjadi teladan dalam keluargamu dan lingkunganmu.

f.      Melalui doa yang anda panjatkan kepada Tuhan.

g.     Melalui tegoran atau saran teman, orangtuamu, dll.



Contoh:

Abimelekh berniat tulus untuk mengambil Sarah sebagai isterinya, karena Abraham telah mengatakan bahwa Sarah itu, adalah saudarahnya, jadi bukan isteri Abraham. Namun sewaktu Abimelekh berniat mengambil Sarah, maka pada malam hari Abimelekh bermimpi bahwa Tuhan melarangnya. Lalu dia mengurung niatnya sehingga tidak berbuat dosa terhadap Tuhan(Kej.20:6).  Dan banyak contoh lainnya di Alkitab.

          

3--Apa sebab anda tidak peka

Tuhan telah menciptakan manusia yang sempurna, karenanya setiap orang telah diberikan kemampuan untuk peka, bahkan sejak mereka masih kecil, namun kepekaan itu sesuai perkembangan umur dan pengalamannya sewaktu: masih kecil, anak-anak, remaja, dewasa, karyawan, professional, pejabat, dll. untuk bisa melakukan kehendak Tuhan.



Tapi iblis pun tidak mau anda peka supaya selalu menuruti dan melakukan keinginan Tuhan di bumi ini, yang merupakan keindahan dimana anda bisa berkreasi dalam kebebasanmu. Yang iblis inginkan supaya anda melawan perintah Tuhan. Caranya adalah, antara lain:

a.     Mengganggu pikiranmu supaya timbul keragu-raguan dalam keputusanmu dan perbuatanmu.

b.     Menimbulkan keraguan dalam pkiranmu supaya bisa melawan moral yang berlaku di masyarakat.

c.      Menimbulkan ketidak taatan pada etika sesuai profesionalmu.

d.     Hatimu makin tebal dibungkus oleh berbagai selaput sehingga sulit mengerti atau menjadi tumpul untuk menerima saran dari temanmu atau Alkitab(2Kor.3:14), karena kemauan Anda yang telah demikian.

e.      Mengutamakan kepentingan pribadi dan keinginan duniawi tapi di lain pihak terus menghindari kehidupan rohani



contoh:

Iblis mengganggu pikiran Hawa dan Adam dengan cara menggoda dan menawarkan kedudukan yang akan jadi seperti Tuhan. Sehingga mereka berpkir-pikir untuk lakukan atau tidak. Jadi keputusan dan perintah Tuhan dibuat abu-abu oleh iblis untuk Adam dan Hawa supaya mereka melakukan keinginan iblis. Sehingga peraturan Tuhan tidak di indahkan. Dan sekarang ini banyak sekali orang telah terganggu pikirannya, pikiran yang hanya di tujukan untuk kepentingan sendiri, cari kedudukan dan kenikmatannya walaupun dengan cara melawan moral dan etika.



4--Sejauh mana seseorang bisa peka terhadap tandaNya Tuhan?

Sejak kecil hingga dewasa, setiap orang berusaha dan utamakan untuk bisa memperolah kehidupan yang nyaman di kemudian hari, sehingga mereka berusaha memenuhinya dengan cara mengisi waktu secara tekun untuk belajar dan mencari pengalaman agar bisa mengatasi persaingan dalam pasar tenaga kerja. Sehingga di lain pihak secara otomatis waktu mereka akan terkurang dalam kehidupan berohani, bahkan ada yang sama sekali tidak lagi memikirkan batasan dari Kasih yang mencakup peraturan Sepuluh Perintah Allah dan Kisah dari Para Rasul(Mat.23:40), lalu melupakan ajaran Tuhan.



Jadi sejauh mana seseorang bisa pekah terhadap tanda (suara) Tuhan, maka jawabannya adalah dimana hatimu meluangkan lebih banyak waktu dan system pada suatu subjek, maka disitulah yang akan menjadi perhatian sehingga menitik beratkan di situ.



5--Peka dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mencapai tujuanmu maka pasti anda akan meluangkan waktu dan system sehingga bisa tercapai apa yang di cita-citakan, dan bila berhasil maka mereka merasakan bahwa itu semuanya adalah karena kemampuannya, yaitu; pinter, focus, kebutuhan fisik sanggup mengatasi segala kekurangan, relasi yang luas, dll.



Sehingga timbul pertanyaan apakah mereka bisa/masih peka terhadap tanda-tanda dari Tuhan. Karena semuanya mereka andalkan pada kemampuan sendiri, bahkan menasehatkan orang yang kurang berhasil agar lebih tekun dalam pembagian waktu.



Tapi setelah mereka tersandung atau berhadapan dengan tantangan yang tidak bisa mereka selesaikan, baru mulai mencari siapa yang bisa menolongnya.



Sehingga timbul pertanyaan, apakah seseorang yang telah tertahun-tahun tidak lagi mengenal Tuhan serta ajaranNya dan tidak lagi berohani, apakah masih bisa meminta tolong sama Tuhan, dan Tuhan langsung memberikan pertolongan?  (------mohon anda sendiri yang menjawab-----)



Karenanya dalam setiap rencanamu dan pelaksanaanmu selalu sertakan Roh Kudus, sehingga Dia yang seimbangkan pikiranmu secara proportional agar semuanya berjalan sesuai kehendakNya.



Apakah penjelasan diatas bisa masuk di akalmu lalu setuju berbuat demikian?



Kesimpulan

Setiap orang memperoleh kepekaan namun karena kebutuhan kehidupannya sehingga mereka mengutamakan kemampuannya untuk tetap exist sehingga terlupakanlah kebidupan rohani, lalu melunturlah kepekaannya. Namun selalu sertakan Tuhan dalam rencanamu dan perbuatanmu.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :



Kej.20.:6

Lalu berfimanlah Allah kepadanya dalam mimpi: “Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus, maka Aku pun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia.



2Kor.3:14

Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul sebab sampai pada hari ini  selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang  dapat menyingkapkannya.



Mat.23:40

Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab paranabi.

Mat.23:37-39

37---Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

38---Itulah hnukum yang terutama dan yang pertama.

39---Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.


Sabtu, 05 Januari 2019

Manusia memang suci tapi pertahankanlah agar tidak runtuh.


Latar belakang



Setiap orang telah mempunyai sifat kesucian namun selalu ada berbagai potensi tantangan yang bisa meruntuhkannya.



Materi yang di sharing, sesuai topic



1---Suci

Orang yang suci1 adalah mereka yang setia dan mengasihi Allah(Mzm.31:24a) dan menyerahkan diri untuk pelayanan Allah. Menurut Perjanjian Baru, mereka adalah orang Kristen yang berbeda dari orang yang tidak percaya sama Yesus(1Kor.6:2a).

Namun kesucian itu harus diusahakan dan dipertahankannya supaya bisa selalu baik.

  

Apa itu suci.

Defenisi dari suci2 belum ada, namun itu sangat luas artinya yang mencakup a.l.:

a.     Menurut Perjanjian Baru ialah keadaan hati manusia, yang telah menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah.

b.     Dalam hati itu tidak ada perlawanan kesetiaan,

c.      Tidak ada perhatian yang terbelah atau terpencar,

d.     Tak ada dorongan hati yang bercampur-baur,

e.      Tidak ada kemunafikan,

f.      Tidak ada ketidak sungguhan.

g.     Kesucian bermula di dalam batin hati dan meluaskan diri ke luar ke seluruh aspek kehidupan, sambil menyucikan semua organ tubuh dan menguasai seluruh gerakan tubuhmu, rohmu dan jiwamu. (tambahan: Roh Kudus bisa berperan bila anda benar menginginakannya).



Bila diperhatikan dari butir 1-g, maka tidak ada pernyataan yang mengatakan bahwa hanya orang tertentu, misalnya hamba Tuhan atau jabatan tertentu saja, tapi setiap orang pun bisa asalkan dia mau berusaha dan berbuat untuk menjadi suci.



2--Suci dalam kehidupan sehari-hari.

Sesuai Perjanjian Lama(Kej.3:5), Hawa dan Adam tergoda oleh karena bujukan iblis yang mengganggu pikiran mereka, yaitu: bahwa mereka bisa jadi seperti Tuhan. Sehingga pikiran Adam dan Hawa terfokus pada bujukan itu, lalu timbul keinginan dalam hati mereka untuk melakukannya dan terlupakanlah perintah Tuhan. Jadi target iblis adalah bagaimana menguasai pikiran mereka atau setiap orang termasuk anda, supaya anda bisa berbuat dosa, karena iblis telah menaruh benih godaan dalam pikiranmu. Demikian pun halnya dengan kesucian dari setiap orang.



Karenanya banyak orang susah mengendalikan berbagai nafsu kecil atau besar, bahkan mereka melakukannya, yang disebabkan oleh berbagai bibit godaan, misalnya:

a---Menginginkan suatu kenikmatan atau kemewahan atau jabatan, lalu berusaha memperolehnya walaupun secara tidak wajar, karena secara normative mereka belum sanggup atau cukup matang untuk itu. Dan setelah mendapatkannya mereka tidak bisa membendung diri untuk menikmatinya sehingga membiarkan orang lain menderita.

Sehingga mereka melupakan atau terlupakanlah “bahwa mereka telah menyerahkan diri untuk Allah”  dan untuk “melayani Allah”. Sehingga kesucian mereka ter-erosi karena dampak dari perbuatan sendiri. Contoh yang sangat jelas adalah, berkorupsi walaupun dampaknya rakyat menderita, karena mereka tidak takut akan Tuhan.  



b---Petinggi Mahkamah Agama Israel yang menginginkan kematian Yesus yang caranya supaya disalib, dan mengatakan biarlah darahNya Yesus akan ditanggung oleh kami dan anak-anak kami(Mat.27:25). Jadi mereka sebagai pelayan Tuhan tapi berkata demikian, dimana kesuciannya?



c---Bila anda menganut ajaran Kristen, maka pertanyakanlah sekarang pada dirimu sendiri apakah anda bisa dan tetap mau suci….?



Kesimpulan

Setiap orang mempunyai sifat kesucian, namun mereka harus menjaganya. Yaitu bersandar pada Tuhan. Agar sifat kesuciannya tidak ter-erosi oleh karena pikiran mereka telah dipengaruhi iblis.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i :



1Kamus Alkitab, A dictionary of the Bible, WRF Browner, ISBN-978-979-687-393-7, Hal-421



Mzm.31:24a

Kasihilah Tuhan, hai semua orang yang dikasihiNya.



1Kor.6:2a

Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia?



2Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Judul asli The New Bible Dictionary, cetakan 10 Juli 2011, ISBN-978-602-8009-34-8, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Hal-421 kolom1



Kej.3:5

Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.



Mat.27:25

Dan seluruh rakyat itu menjawab: “Biarlah darahNya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami.