Latar belakang
Hukum Taurat adalah
sangat baik bila ditaati(1Tim.1:8)
dan dilakukan secara utuh, namun setiap orang mempunyai pilihan sesuai
keinginan dan kebebasan untuk menentukan jalan hidupnya.
Materi yang di
sharing, sesuai topic
1==Gunanya Kukum Taurat (HT)
Setelah bangsa Israel
sebagai budak selama 400 tahun, mereka meninggalkan Mesir menuju tanah terjanji,
yang dipimpin oleh Musa, maka tibalah mereka di gunung Sinai(Kel.19:6), disitu Tuhan memberikan HT melalui Musa untuk bangsa Israel.
Telah 400 tahun
perbuatan mereka hanya berorientasi sebagai perbudakan, sebab mereka telah
berjiwa budak. Sehingga diperlukan perubahan moral secara total, melalui suatu
system yang khusus yaitu HT atau The Ten Commandment. Sehingga bisa menjadi
manusia yang berjiwa bebas dari segala tekanan negative a.l. perbudakan, nilai
kebangsaan tidak ada, dll, agar siap memasuki tanah terjanji.
Gunanya HT(Kel.20:1-17), yaitu suatu system yang
diberikan oleh Tuhan, adalah sangat penting untuk bangsa Israel, karena akan
merubah moral mereka dari jiwa perbudakan menjadi orang yang bebas merdeka,
namun dibatasi oleh kebenaran dan ketaatan, yang harus mereka lakukan segenap
hatinya.
Disinilah kesempatan
bagi bangsa Israel selama di gurun pasir untuk memperbaiki adat istiadat
mereka, jadi moral bangsa Israel akan berlandaskan HT. Yang mana HT adalah
bagian dari hukum Kasih(Mat.22:40)
seperti terdapat dalam penjelasan hubungan
antara manusia dengan Tuhan dan antara sesama manusia, sbb:
Hubungan antara manusia dengan Tuhan Allah, terlihat pada: Kel.20
ayat-1 s/d ayat-11, atau identik dengan pernyataan: “kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
akal budimu”(Mat.22:37.).
Hubungan antara manusia dengan manusia, terlihatpada: Kel.20 ayat-12 s/d
ayat-17, atau identik dengan pernyataan: “Kasihilah sesamaumu
manusia seperti dirimu
sendiri”(Mat.22:39).
Perubahan dalam diri mereka, yaitu peningkatan kemurnian dalam kepribadiannya
yang mencakup:
Moral yang dasarnya adalah kasih(Mat.22:37-39).
Mentalnya berupa untuk bersifat dan lakukan hal yang positif
Memunyai visi untuk masa depan
Dapat bekerja sama untuk kebutuhan bersama
Dapat kembangkan yang baik dan singkirkan yang buruk
Bertindak tekun dan yakin dalam mengerjakan sesuatu.
Menjaga lingkungan untuk kepentingan bersama.
Bila diperhatikan penjelasan
diatas, maka Tuhan telah memberi kesempatan dan cara untuk mengalami perubahan
kepada setiap orang untuk tetap menjadi umatNya. Namun demikian setiap orang
harus berusaha meraih kesempatan itu sehingga bisa melakukan perubahan
kepribadiannya dari segala tekanan negative, a.l. perbudakan, kesombongan,
ketamakan, menekan orang, dll. Namun semuanya itu, tergantung pada setiap orang
karena Dia telah memberi keingingan dan kebebasan kepada anda sehingga untuk
bisa berkreasi sekehendakmu. Sehingga setingkat mana ketaatanmu untuk
mengaplikasikannya?
2---Ketaatan
Taat menurut kata
Ibrani adalah syama1 atau secara harafiah mendengar.
Untuk bahasa Belanda,
mendengar ada dua arti, yaitu:
==Horen, mendengar bunyi dari;
music, orang berteriak, suara pesawat, dll.
==Luisteren, mendengar
nasehat orang dan secara taat melakukan,
atau mendengar penjelasan matematika dari guru hingga mengerti, lalu dengan cara itu atau ketaatanmu bisa anda aplikasikan untuk
selesaikan soal yang lain.
Ketaatan telah
terjadi sejak manusia pertama. Contoh yang jelas adalah perbuatan Adam dan
Hawa. Mereka telah mendengar (horen
dan juga luisteren) perintah dari
Tuhan. Dan pasti telah mengerti apa dampaknya, bila mereka memakan buah yang
dilarang oleh Tuhan.
Namun Tuhan juga
memberikan kepada Adam dan Hawa kehendak bebas serta keinginan yang dibatasi
oleh kebenaran dan ketaatan,
sebetulnya semuanya ini berlaku untuk setiap orang.
Disini iblis melihat
kesempatan, untuk mencobai manusia, apakah mereka bisa bertahan sesuai
keinginan dan kehendak bebas yang dibatasi oleh kebenaran dan ketaatan. Yaitu
dengan cara menggoda untuk meruntuhkan kebenaran dan ketaatan atau salah satunya. Godaan itu sangat istimewa, syaratnya:
makan buah terlarang tsb, maka Adam dan Hawa akan jadi seperti Tuhan(Kej.3:5).
Disini ketaatan Adam dan Hawa diuji, ternyata
mereka memilih “akan jadi seperti Tuhan”, jadi mereka melewati batas ketaatannya sendiri. hanya mereka sendiri yang
mengerti kenapa mereka ingin melewati batas ketaatan itu. Dan tingkat ketaatan seseorang hanya
diketahui oleh orang itu sendiri karena bersifat sangat pribadi,
Sehingga sesuai
penjelasan diatas maka ketaatan dapat
diruntuhkan dengan iming-iming berupa sesuatu yang sangat fantastis: nafsu
untuk berkuasa, nafsu keinginan memperoleh banyak harta, nafsu ingin pendamping
hidup yang bagus secara harafiah, dll.
Pertanyaan untuk kami semuanya adalah:
Haruskah kami keluar dari ketaatan kita, yang hanya untuk memenuhi
nafsu duniawi namun yang menjerumuskan kita?
Kesimpulan
Dalam kehidupan
setiap orang, maka mengertilah dan lakukanlah Hukum Taurat secara utuh, yang
diberbarengi oleh kehendak bebasmu dan keinginanmu namun dibatasi oleh
kebenaran dan ketaatan. Yang mengetahui tingkat ketaatan adalah hanya anda
sendiri, karenanya jagalah jangan sampai itu runtuh oleh godaan dan cobaan.
Terima kasih anda
telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
1Tim.1:8
Kita tahu bahwa hukum
Taurat itu baik kalau tepat digunakan.
Kel.19:6
Kamu akan menjadi
bagiKu kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus
kaukatakan kepada orang Israel.
Kel.20:1-17 Kesepuluh Firman Tuhan (The Ten Commandments)
Mat.22:37-40
37—Jawab Yesus
kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
38—Itulah hukum yang
terutama dan yang pertama.
39—Dan hukum yang
kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri.
40—Pada kedua hukum
inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”
Kej.3:5
Tetapi Allah
mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan
menjadi seperti Allah.
1Ensiklopedi Alkitab Masa
Kini, Judul asli The New Bible Dictionary, Cet ke-10 Juli 2011, ISBN 978-602-8009-34-8,
Yayasanb Komunikasi Bina Kasih, Jakarta, Colom-1 Hal-433,