Pengantar
Dalam tata cara
bersosialisasi di masyarakat maka aturan-aturan yang terdapat di dalam hukum
(ilmu hukum) sangat berpengaruh untuk
dapat mengarah kepastian dari pergaulan seseorang secara benar. Sehingga aturan
lain (atau “hukum lain atau hukum dosa dan/atau hukum maut”) yang tidak sesuai
harus dihindari.
Materi yang dibahas (sesuai
topik)
A Hukum dalam kehidupan manusia
Hukum lain
Hukum-lain[1]
adalah suatu hukum yang melawan hukum akal budi, yang terdapat dalam
anggota-anggota tubuh manusia. Bila pengaruh “hukum lain” makin dominan dalam
tubuh Anda, lalu mengikuti “hukum lain”
itu, maka akibatnya adalah terjadinya perbuatan dosa sehingga terjadilah maut.
Dalam buku alkitab hanya menyatakan hukum dosa serta hukum maut[2]
yang menurut penulis adalah uraian dari “hukum lain”.
Akal budi adalah penting
karena di situlah Tuhan menaruh hukumNya[3],
demikian pun Tuhan menuliskan hukumNya (sama dengan diatas) di dalam hati
setiap orang.
Dalam tata cara kehidupan manusia maka hukum (ilmu hukum) yang mencakup
beragam undang-undang serta turunannya dalam bentuk peraturan-peraturannya,
selalu memberi peluang dengan tujuan
mencari penyelesaian secara adil, benar
dan juga efektif, agar objektivitas dapat tercapai. Sebenarnya hukum adalah
pemberian Tuhan kepada manusia untuk ditaati,
setia dan dilaksanakannya supaya ada wujudnya, sehingga pembinaan imannya makin
sempurna. Hukum tersebut mencakup:
a.
Hukum
Taurat[4]
atau Sepuluh Perintah Allah
b.
Hukum
Kasih[5]
c.
“Hukum
Lain” [6] atau hukum dosa dan hukum maut[7],
yang berada di anggota-anggota tubuh manusia,
karena semua manusia telah berbuat dosa yang upahnya adalah maut.
Manusia juga mengadopsi sebagian
dari hukum yang telah Tuhan berikan, untuk disesuaikan dengan keadaan
sekitarnya, lalu dituangkan dalam bentuk undang-undang, aturan-aturan untuk berlangsungnya
kehidupan secara duniawi yang benar di dunia ini, berupa:
d Berbagai hukum adat dari berbagai kelompok
masyarakat..
e Undang-undang
untuk negara, serta penjelasannya dalam bentuk peraturan-peraturan dan
lain-lain, misalnya: pancasila sebagai sumber segala hukum untuk Indonesia,
undang-undang dasar dan undang-undang
lainnya beserta turunannya..
B Terdapat di
mana hukum yang Tuhan berikan kepada manusia
Hukum yang diberikan Tuhan kepada manusia terdapat di:
a.
Hati
manusia, sebab Tuhan yang
menuliskan[8] hukum
Kasih di situ.
b.
Akal budi manusia, di dalam otak
manusia, sebab Tuhan yang menaruh hukum Kasih
(sama dengan di atas) tersebut.
c.
Anggota-anggota
tubuh manusia, terdapat
hukum lain, namun tidak di akal budi dan di hati manusia.
C Hukum apa yang harus dihindari
Yang harus dihindari manusia adalah “hukum lain” yang mencakup hukum
dosa, karena akan berproses yang melahirkan maut (konteks maut sangat luas
pengertiannya).
“Hukum Lain[9]” atau juga dalam alkitab disebut hukum dosa
dan hukum maut[10],
yang berada di anggota-anggota tubuh manusia, akan selalu berusaha mendominasi supaya menjadi pilihanmu, terutama bila Anda
mulai bimbang karena adanya godaan untuk menyenangkan tubuhmu, memenuhi egomu,
keras hatimu untuk pribadimu atau golonganmu.
Bila godaan itu makin mencengkeram maka akal budimu akan menjadi tumpul yang
akibatnya terselubung sehingga pilihanmu
tidak objektif[11], lalu
Anda memilih yang salah dan terjadilah dosa
yang upahnya adalah maut.
Contoh-contoh perbuatan yang termasuk dalam “hukum lain”
dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1.
Emosi
yang berlebihan sehingga tidak dapat mengendalikan diri.
2.
Kemarahan
yang berlebihan dari orang tua terhadap
anaknya.
3.
Saling
dendam antara: teman, kakak beradik, karyawan dan atasannya, pacar karena menipu
dan selingkuh, dan lain-lain yang sejenis
4.
Emosi
tergoda karena ada tawaran kedudukan/pangkat (seperti Adam dan Hawa yang
tergoda, karena bila memakan buah tersebut akan menjadi seperti Tuhan)
5.
Emosi
yang tidak terkendali timbul sehingga nafsu korupsi terjadi karena ada
kesempatan merampok uang untuk memperkaya diri walaupun masyarakat umum akan
menderita.
D Cara mengatasinya.
Selalu menghindar dari pikiran negatif, jangan selalu menganggap diri tidak
mampu, jangan cepat tersinggung, jangan mengurung diri sendiri, bergaul yang
luas, dan lain-lain yang sejenis.
Tetap optimis, siap terima saran dan kritik, ingin buka wawasan, tetap
semangat dan mohon dalam bimbingan
Yesus.
Karena bila Anda sering tunduk pada “hukum lain” maka dominasinya akan makin
kuat sehingga menjadi suatu kebiasaan yang terus menerus dan terefleksi di
kepribadianmu. Namun Anda harus melawannya untuk dapat mengatasinya bila ingin
ada perubahan dalam dirimu.
Karenanya akal budimu yang harus
berperan, dan harus mempunyai semangat untuk mencari dan membuat kebenaran, dan
berdoa kepada Yesus untuk memohon Roh Kudus membimbingmu[12]
Penutup
Selalu berusaha
supaya akal budimu yang memimpinmu dan jangan terpengaruh keadaan sehingga “hukum
lain” yang mungkin bertambah dominan. Selalu bersandar pada Yesus karena Dia yang dapat
mengutuskan Roh Kudus untuk membimbing kehidupanmu asalkan anda memintaNya untuk
menjalankan hidupmu.
Terima kasih Anda
telah meluangkan waktumu untuk membaca artikel ini, mohon sharing.
Penuliseddywarbung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar