Senin, 28 Oktober 2019

Tuhan beri makanan kepada burung, apa pendapatmu?


Latar belakang



Banyak orang berpendapat bahwa burung saja dipelihara Tuhan walaupun dia tidak menabur dan menuai, selain itu juga tidak mengumpulkan bekal dalam lumbungnya, namun Tuhan memeliharanya. Apakah perlakuan Tuhan seperti ini berlaku juga untuk manusia?



Materi yang di sharing, sesuai topic



Yesus berkotbah di bukit, dan menyampaikan antara lain:

Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu(Mat.6:26)?  



Bila diperhatikan burung-burung yang berterbangan di udara, mereka selalu datang atau keluar dari sarangnya untuk mencari makanan. Jadi banyak pernyataan yang disampaikan oleh para hamba Tuhan, bersifat subjektif mengenai istilah diberi makan adalah tidak cocok.

a--Karena burung-burung itu setiap hari harus keluar dari sarang untuk mencari makanan, yang tersebar dibeberapa tempat. Bahkan untuk menuju dan  memperoleh makanan itu, burung harus terbang jauh dan tinggalkan anak-anaknya yang masih lemah dan belum bisa terbang, kadang-kadang sewaktu mencari lokasi makanannya mereka dihadang oleh burung lainnya sehinga saling bertempur untuk merebut makanan itu.

b--Jadi yang jelas makanan itu berada di beberapa tempat, namun setiap burung harus bekerja yaitu terbang keluar dari sarang, untuk dapat memperolehnya, agar bisa membawanya kepada anak-anak burung yang sedang kelaparan di sarangnya. 



Banyak hamba Tuhan dalam penjelasan ayat ini kepada jematnya mengabaikan usaha-usaha yang dilakukan oleh burng-burung itu. yaitu:

aa--Seolah-olah burung-burung tersebut tidak berusaha mencari makanan.

bb--Dalam jarak yang jauh, burung tsb membawa pulang makanan yang di jepit antara paruhnya.

cc--Makanannya tidak diperoleh secara gratis, kadang-kadang harus bertempur dengan mangsanya, bahkan ada juga dengan sesama burung lainnya.



Analogi dari kegiatan burung-burung ini, berlaku juga bagi manusia. Jadi manusia harus berusaha untuk memperoleh kehidupannya.

Tuhan telah memberikan beberapa kelebihan kepada manusia bila dibandingkan dengan burung, yaitu: akalbudi, hati, keinginan dan kebebasan, selain itu telah menyediakan bahan bahan tertentu, agar manusia dapat mengolehnya hasil yang lebih baik dan bernilai tinggi, karena antara lain adanya kemudahannya, misalnya:

aaa--Manusia mendapat ladang untuk ditanam dan mangambil hasilnya kemudian.  

bbb--Tersedia laut yang luas, penuh ikan untuk dipancing,

ccc--Berbagai tambang untuk di olah, untuk mendapatkan berbagai hasil

ddd--Kehutanan untuk dilestarikan dan dimanfaatkan,

eee--Bahan baku lainnya yang dapat di olah untuk memperoleh nilai tambah yang lebih.





fff--Tuhan beri karunia kepada manusia yang sesuai dengan keinginannya untuk lebih meningkatkan produktivitasnya agar dapat memenuhi kebutuhannya bahkan bisa untuk sharing kepada orang lainnya.



Karenanya setiap orang bukan hanya tinggal dirumah, namun harus berusaha, yaitu keluar rumah untuk mencari pekerjaan atau relasi agar dapatk memperbesar jaringan pemasarannya sehingga produknya bisa lebih tersalur dan bisa memenuhi kebutuhannya dan akan terimbas hasil produktivitasnya kepada orang lain.



Atau intinya setiap hari burung-burung selalu keluar dari sarangnya mencari makanan yang telah Tuhan sediakan ditempat tertentu, maka demikianpun manusia harus bekerja



Banyak orang terbuai karena penjelasan para hamba Tuhan yang subjektif sehingga membuat para jemaat atau siapa saja yang mendengar firman Tuhan ini, hanya bersifat menunggu karena beranggapan bahwa Tuhan memberikan mereka maka, walaupun mereka tidak menabur namun bisa menuai, ini adalah salah.



Namun Tuhan dengan tegas mengatakan bahwa carilah karuniamu setinggi mungkin maka Dia akan memberikan jalan untuk memperolehnya(1Kor.12:31). Jadi orang harus berusaha bukan hanya menunggu.



Penutup

Sadarlah bahwa setiap hari burung keluar dari sarangnya untuk mencari makanan agar anak-anaknya yang masih lemah dan belum bisa terbang dapat makan. Makanan ini ada diberbagai tempat. Maka demikian juga manusia harus keluar dari rumah untuk mencari pekerjaan bagi keluarganya bahkan bisa sharing untuk orang lain.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

1Kor.12:31

Mat.6:26

Minggu, 20 Oktober 2019

Jangan tertawan oleh hukum dosa(Rm.7:23)


Latar belakang



Setiap orang harus melawan untuk tidak menjadi tawanan hukum dosa(Rm.7:23) sehingga  tidak mengalami penghidupan yang menyakitkan dan menyesatkan.



Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Apa itu hukum dosa



Sesuai dengan penjelasan di alkitab(Rm.7:23), yaitu; adanya suatu hukum lain yang berjuang melawan akalbudimu dan akibatnya adalah anda menjadi tawanan hukum dosa, dan hukum ini ada di dalam anggota-anggota tubuhmu.



Kenyataannya kebebasan dan keinginan dan lainnya telah ada, dan ini terbukti pada Adam & Hawa yang telah salah gunakan keinginan dan kebebasan yang Tuhan berikan kepada mereka. Sehingga dampaknya mereka di halau dari taman Firdaus, lalu bekerja keras untuk mempertahankan terhadap berbagai kesulitan dalam proses kehidupannya, karena telah tertawan oleh hukum dosa.



Hukum dosa tsb diketahui setelah adanya hukum Taurat(Kel.20:1-17), dan karena hukum Taurat sehingga anda mengetahui apa itu keinginan, berzinah, mencuri, dll(Roma.7:7), yang adalah dosa.



Setiap orang sangat sulit bahkan tidak dapat untuk menghilangkan hukum dosa, karena itu berada di dalam daging dari anggota-anggota tubuhnya(Rm.7:23). Karena sewaktu pikirannya menghadapi suatu masalah, berupa; bujukan, ancaman, godaan, dll, maka hukum dosa tsb memperoleh kesempatan untuk memicu seseorang untuk berbuat serong yang adalah bagian dari dosa. Dan terjadinya dosa adalah sewaktu anda berinteraksi karena telah menerima pemicuan tsb. contoh Adam dan Hawa menerima godaan iblis agar mereka bisa jadi seperti Tuhan, namun dampaknya mereka tertawan hukum dosa sehingga menderita terus menerus.



2--Bagaimana supaya tidak tertawan.

Secara ringkas, anda telah membaca dari mana asal hukum dosa. namun yang penting adalah bagaimana menghindar bahkan terhindar dari perangkap berupa tertawan oleh hukum dosa.



Kembali kita ke peristiwa Adam & Hawa sewaktu mereka tergoda. Dalam percakapan antara  ular dengan perempuan, maka ular berusaha mengganggu proses berpikir Hawa dengan menggodanya bahwa mereka akan menjadi seperti Tuhan, karena Tuhan itu pencipta, memiliki segalanya, dan Dia hebat. Proses berpkir mereka terganggu oleh objek yang sangat menarik, yaitu jadi seperti Tuhan.



Namun Adam & Hawa tergoda karena tidak taat pada Tuhan sehingga terjadi  pengusiran terhadap mereka. Jadi substansinya adalah ketaatan, karena mereka tidak taat maka jelas terjadi penghalauan(Kej.3:24).





Memang benar bahwa sewaktu dalam proses berpikir, maka segala pertimbangan akan timbul dan yang sangat dominan, adalah secara objektif untuk mencapai tujuannya. Namun hukum dosa tetap berperan, yang dia menginginkan supaya anda berpikir subjektif sehingga bisa terjadi kesalahan sekarang  atau untuk dikemudian hari. Karenanya tetap  objektif semampumu dan selalu berpikir dalam kebenaran dan bersandar pada Tuhan(Ams.3:5-9).



Penutup

Dalam setiap orang terdapat hukum dosa yang berada dalam anggota tubuhmu. namun anda harus tetap bersandar pada Tuhan, bahkan mohon Roh Kudus untuk membimbingmu, agar tidak tertawan dalam hukum dosa.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

Minggu, 13 Oktober 2019

Melawan diri sendiri


Latar belakang



Salah satu tantangan terberat dari manusia adalah bila harus melawan diri sendiri, berupa keinginan  yang timbul dari dirimu, dan kebenaran yang tutupi.



Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Keinginan.

Setiap orang mempunyai kebebasan yang dapat dia pergunakan untuk mewujudkan suatu pekerjaannya, selain itu juga mempunyai keinginan untuk memuaskan dirinya. Keinginan ini sangat berguna bila digunakan secara positif untuk diri sendiri dan juga untuk kepentingan orang banyak. Namun dapat juga berdampak buruk, sebagai contoh: iblis menggoda Adam dan Hawa. Godaan itu adalah berupa suatu jabatan yang bergensi yang sangat tinggi nilainya dan yang dapat berbuat apa saja, yaitu akan menjadi seperti Tuhan(Kej.3:5).

Keinginan Adam dan Hawa tergerak sehingga menyambut godaan tersebut, lalu sesuai kebebasannnya maka mereka memilih godaan itu lalu memakan buah yang telah dilarang oleh Tuhan. Disinilah mereka berbuat dosa karena memakan buah terlarang, dan dampak buruk adalah mereka diusir dari taman Firdaus dan tidak lagi mendapat kehidupan yang indah. Karenanya Adam harus bekerja keras(Kej.3:17-19) untuk melanjutkan kehidupan mereka, dan Hawa mengalami berbagai kesakitan sewaktu melahirkan(Kej.2:16) dan mungkin juga lain sebagainya.



2--Diri sendiri yang menentukan.

Tuhan memberi kebebasan dan keinginan kepada setiap orang, dan itu dapat digunakan sesuai dalam perjalanan hidupnya, yang ditentukan oleh dirimu sendiri. Namun karena pilihanmu itu maka anda bisa meraih keberhasilan tapi bisa juga terlengah lalu runtuh.



Karenanya gunakanlah pikiran atau akal budi yang terdapat dalam pikiranmu sebaik mungkin untuk menimbang-nimbang berbagai informasi yang masuk melalui Pancainderamu. Disinilah, sambil akal budimu mengolah informasi, maka keinginanmu mulai juga berproses dan proses ini kadang-kadang sejalan dengan akal budimu namun dapat juga bertentangan. Bahkan pertentangan ini bisa berdampak berdampak sangat berat yang merugiian diri sendiri maupun masyarakat lain.



Pertentangan dalam diri anda.

Sesuai penjelasan di atas maka dalam tubuhmu ada dua dorongan yang kadang-kadang bisa sejalan maupun yang bisa bertentangan(Rm7:17-23).



3--Melawan diri sendiri

Setiap orang dari segala tingkatan umur, pasti telah mengalami pertentangan dalam dirinya sendiri tanpa di sadarinya. Contoh:

a—Ada seorang anak kecil,  yng seharusnya dia membuat tugas sekolahnya di rumahnya, namun karena godaan bermain game di computer maka ditundanya yang akhirnya bisa terlupakan. Jadi disini anda harus memilih, prioritskan tugas sekolah atau main game di computer. 



b--Seorang kakek mengalami masalah dengan adik-adiknya, mengenai warisan. Sekitar 30 tahun lalu, kakek tsb telah menjual sebidang tanah beserta rumah diatasnya kepunyaan ayahnya, hasil penjualan di ambil sendiri oleh kakek tsb tanpa memberi bagian kepada 6 adik-adiknya.

Sekarang ini masih ada lagi sebidang tanah di kampung kepunyaan ayah dari kakek tsb, jadi ini adalah tanah warisan, untuk mereka ber 7. Kakek dan 6 adiknya sepakat untuk menjualnya. Namun 6 adiknya tidak mau tanah yang masih girik di atas namakan kakek tsb. sewaktu proses pengurusan. Maka kakek tetap bertahan harus atas namanya tapi adik-adik berkeras bukan atas namanya. Setelah terjadi komunikasi yang tidak mengenakkan, maka akhirnya kakek tsb mengatakan kepada anak-anaknya. bahwa dia rela menyetujui desakan dari para adiknya.

Dan setelah kakek, anak serta mantunya berembuk, maka kakek mengatakan bahwa dia setuju dengan desakan para 6 adiknya.  Sehingga masalah “atas nama” tersebut teratasi.



Penjelasan kakek bahwa dia setuju sehingga menerima desakan para adiknya, sangat dihormati oleh para anaknya dan mantunya. Namun kakek tsb tidak menjelaskan yang sebenarnya, yaitu:

aa--Apa sebab dia menjual rumah ayahnya, tanpa berunding dengan 6 adiknya.

bb--Penjualn terjadi tanpa sepengetahuan 6 adiknya.

cc--Hasil penjualan diambil semuanya. Tidak dibagikan kepada 6 adiknya.

dd--Kakak tsb tidak melayani dalam jangka waktu lama secara wajar terhadap ayah ibunya yang sudah tidak mempunyai tempat tinggal, karena telah dijual.



 Hambatan dari kakak ini adalah, bahwa dia tidak menjelaskan yang sebenarnya kepada anak-anak dan mantunya, dia hanya berkata “setuju dan menerima alasan karena desakan dari 6 adiknya” sehingga rela dan setuju.



Karena kalau kakek tsb tidak menjelaskan semuanya ini aa--dd, kepada nanak-anak dan mantu, maka mereka bisa berpendapat bahwa kakek sangat baik dan 6 adik itu serakah. Sehingga bisa timbul suatu persepsi dalam pikiran mereka yang mungkin bisa memicu suatu keadaan atau masalah yang tidak menyenangkan dikemudian hari antara anak-anak dari kakek tersebut versus 6 adiknya bahkan anak-anak dari adik-adik itu.



Disini terlihat bahwa untuk menyatakan kebenaran sangat sulit, karena harus melawan diri sendiri. sebabnya karena keinginannya mengatakan bahwa jangan mau mengalah sehingga tidak perlu menceritakan yang sebenarnya.



Penutup

Setiap orang mempunyai kebebasan dan keinginan, yang kadang-kadang dapat bertindak lebih dominan dari akal bud, sehingga bisa berdampak buruk terhadap dirinya dan lingkungannya. Dan inilah yang terkadang sangat sulit karena melawan dirimu sendiri. karenanya selalu bersandar kepada Yesus Kristus.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

Rabu, 02 Oktober 2019

Hal kekuatiran


Latar belakang


Setiap manusia pada suatu waktu pasti akan mengalami kekuatiran, dan itu merupakan bagian dari kehidupan manusia, namun sebetulnya, kekuatiran yang ada padamu dapat dikendalikan.




Materi yang di bahas, sesuai topik


 


K u a t i r.


 


1--Kekuatiran


Kekuatiran atau perasaan kuatir merupakan bagian dari kehidupan setiap orang. Sama halnya seperti kemarahan dan kesenangan adalah bagian dari hidupmu maka demikianpun kekuatiran. Dan bagaimana anda mengendaikan emosimu maka demikian juga anda dapat mengendalikan kekuatiranmu selama masih berada di bumi ini. Secara sederhana maka kekuatiran terdiri atas, a.l.:


a--Adanya rasa takut tentang sesuatu hal yang belum pasti terjadi,


b--Merasa cemas akan sesuatu hal,


c--Bisa hilang kepercayaan diri karena merasa akan menghadapi suatu beban yang berat dan tidak tahu harus minta pertolongan kepada siapa.


d--Dia selalu berada denganmu yaitu dalam pikiranmu yang merupakan bagian dalam proses kehidupanmu.


 


2--Gejala kekuatiran dapat dikenal dari seseorang, antara lainnya:


a--Kurang dan tidak fokus


b--Ceroboh agak pelupa


c--Tidak sabar dan cepat marah


d--Tidak tenang seolah-oleh menunggu sesuatu yang berkepanjangan


e--Menciptakan masalah sendiri dalam pikiranmu swendiri sehingga bimbang.


f—Mendua hati sehingga sulit memilih mana yang lebih prioritas.




3--Dampak kekuatiran:


a--Cepat tersinggung lalu marah,


            b--Kualitas pekerjaan menurun


            c--Rasa percaya diri menurun


            d--Mencari perlindungan kepada yang kekuatan duniawi


f--Makin tepuruk kehidupanmu.


g--Iman ter-erosi sehingga dasar pegangan hidup menjadi kabur lalu mencari ilah-ilah.




4--Apa sebab kekuatiran dapat menjadi dominan dalam pikiranmu:


Setiap orang mempunyai rasionalitas dan logika yang berbeda-beda karena adanya proses pertumbuhan dalam pikirannya, dan input atau masukan didapati melalui panca indranya, bila input atau masukan untuk rasionalitas dan logika buruk dan kacau, maka proses pertumbuhan juga mengalami hambatan. Karena berproses yang benar adalah berdasarkan kebenaran yang telah ada dalam akalbudi atau bagian dari pikiran(Ibr.8:10). Sehingga bila pembentukan dan berproses agak berlawanan atau tidak cocok dgn akalbudi maka pertumbuhan dan berproses akan mengalami kelambatan atau tetap berkembang namun mempunyai dasar yang alurnya lain, misalnya terbentuknya keras hati yang berlebihan, ego, cepat membenci, rapuh sewaktu menghadapi masalah, mendua sewaktu membuat putusan, kasih sayang yang rendah, selalu kuatir, dll. 

Dan pertumbuhan dan proses yang rapuh ini akan mengalami suatu antagonis antara rasionalitas bersama logika terhadap akabudinya, sehingga terjadi pertentangan batin(Rm.7:23).

Namun semua input yang diperoleh adalah berasal dari:

a---Pengaruh pendidikan dalam rumah tangga yang kurang terarah karena kurang atau tidak berdasarkan kebenaran, sehingga anak tersebut hanya mencari tempat yang aman baginya walaupun amannya itu hanya bersifat sementara dan yang kemungkinan dapat berakibatkan buruk dikemudian hari baginya.

b---Kekuatiran bisa timbul dari perbuatan diri sendiri, atau pengaruh lingkungan atau output lingkungan.  

c---Godaan iblis inilah yang paling ekstrim, dia bisa menggoda pikiranmu sehingga anda dapat meninggalkan perintah Tuhan. dan bukan hanya itu saja tapi juga dapat melawan perintah Tuhan. kalimat inilah yang dilakukan atau dituruti oleh Adam dam Hawa.



5--Kekuatiran dapat di kendalikan


Namun kekuatiran itu dapat di jinakkan agar dia tidak liar, misalnya:


kendalikanlah dia agar tidak mengganggumu selama kelangsungan hidupmu, yaitu antara lain:


a--Tenangkan pikiran, kendalikan emosi, dan bertindak sistematis, terencana, dan disesuaikan dengan kemampuan kantongmu, atau gabungan dari semuanya itu.


b--Namun untuk menjinakkan kekuatiranmu maka anda harus mempunyai tujuanmu yang jelas yaitu rencana apa yang akan dicapai dan bagaimana pelaksanaannya.


c--Semua pengendalian kekuatiran yang dijeaskan diatas adalah hanya sebagian yang dapat anda lakukan, untuk lengkapnya anda harus datang kepada Yesus yang menawarkan, bahwa; siapa yang berbeban berat datanglah padaKU(Mat.11:28).


 


Penutup.


Perasaan kuatir terdapat dalam pikiran setiap orang, yang dapat meruntuhkan imanmu dan perlakuanmu yang positif selama kehidupanmu, namun kekuatiran dapat di kendalikan seperti contoh diatas, dan yang utama adalah bersandar kepada Yesus.   




Penulis.Eddywarbung


Referensi


 


Ibr.8:10


“Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah firman Tuhan. “Aku akan menarah hukumKu dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKu”

Rm.7:23

Tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku; melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.



Mat.11:28

Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu


 




Ayat tambahan

Mat.10:19      


Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikruniakan kepadamu pada saat itu juga


 


Luk.10:41                  


Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara.


 


Fil.4:6


Janganlah hendaknhya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan ucapan syukur.