Minggu, 29 November 2020

Sudah melakukan ajaranNya tapi belum mengasihiNya

 

Latar belakang

Banyak orang telah melalui berbagai penderitaan kehidupan, dan juga dapat keluar sebagai yang tahan uji. Dan kepada mereka layak untuk menerima mahkota kehidupan. Namun pemberian itu hanya kepada mereka yang pengasihi Yesus(Yak.1:12).

 

Materi yang dibahas, sesuai topik

 

1--Mengasihi Yesus masih rendah

Banyak orang yang telah mengenal ajarannya Yesus dan telah mengaplikasikan dalam kehidupannya, namun perlakuan atau perbuatannya tidak di landasi dengan mengasihi Yesus atau tegasnya tidak dilandasi oleh kasih yang diajarkan Yesus.

Orang-orang non kristiani juga berbuat hal yang sama, bahkan perbuatan mereka dilandasi oleh ajarannya.

 

Inilah perbedaan antara orang yang telah bahkan sudah melaksanakan ajaran Yesus tapi mereka melakukannya tanpa adanya hati, hanya sesuai apa yang tertulis dalam peraturan atau dalam ayat-ayat di Alkitab, misalnya dalam hal melakukan hukum Taurat.  Yang harus mereka lakukan adalah melakukan ayat-ayat di alkitab itu sesuai yang tertulis dan berdasarkan hatinya. Hal ini yang Yesus katakan adalah kasihilah Tuhanmu dengan segenap hatimu....(Mat22:37).

 

Atau inti dari hukum Taurat tidak di lakukan oleh banyak orang, karena tidak dilakukan dengan hatinya, yaitu: mereka mengabaikan  keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan(Mat.23:23). Karenanya berusaha untuk mengasihiNya(Mat.22:37)

 

2--Terselubungnya akal budi

Melaksanakan tidak dengan hati (istilah sehari-hari: melakukan sesuatu tanpa ada hati nuraninya), telah dan sedang dilakukan oleh semua tingkatan lapisan masyarakat, dari zaman dahulu hingga kini dan seterusnya. Hal ini disebabkan karena akal budi mereka telah terselubung(2Kor3:14-16)  karena tidak mau atau tidak ada keinginan dan usahanya untuk mencari apa itu kebenaran. Sehingga mereka lakukan sekehendak hatinya walaupun mengetahui firman Tuhan.

Contoh:

a--Dahulu, Pada zaman Yesus, petinggi agama Yahudi membiarkan orang-orang berjualan ternak dan tukar menukar uang di halaman bait Allah. Dan para petinggi agama akan menikmati uang sewa dari para pedagang. Perbuatan ini adalah sesuatu yang tidak sopan dan mengotori halaman ibadah.

b--Petinggi agama Yahudi menghasut masyarakat Yahudi supaya Yesus disalib, karena mereka sudah kehilangan kepercayaan masyarakat Yahudi. Sebab mereka tidak dapat berbuat seperti Yesus, a.l.: menghidupkan Lazarus yang sudah 4 hari meninggal, mengajar kebenaran dan menjawab semua pertanyaan orang Farisi dan Saduki, misanya apa hukum yang tertinggi.

c--Hingga kini masih banyak korupsi yang dilakukan, misalnya korupsi waktu, kebijakan, uang, dll, walaupun mereka mengetahui apa yang mereka perbuat akan menimbulkan kesengsaraan di masyarakat.

 

 

3--Kenyataan dalam kehidupan sehari-hari

 

Zaman sekarang, setiap orang berusaha untuk bertindak efisien dan efektif, segala kegiatan dikejar waktu dan persaingan sangat ketat, sehingga mereka akan bertindak sesuai ilmunya, ketrampilannya  dan pengalamannya. Karenanya dalam setiap pendidikan telah diajarkan untuk menggunakan waktu sesedikit mungkin tapi menghasilkan sebanyak mungkin, sehingga anak didiknya hanya memikirkan hasil dan bila mungkin yang berkualitas. Akibatnya mereka lupa bahwa akal budi dan timbulnya semangat adalah pemberian Tuhan. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan banyak orang sering melukapan:

a--Untuk mengasihi Yesus sesudah mereka melalui penderitaan sehingga jadi tahan uji dan/atau telah meraih sukses.

b--Mengalami berbagai cobaan

 

Namun Yesus secara tegas mengatakan, pemberian itu hanya kepada mereka yang pengasihi Yesus(Yak.1:12). Karenanya selalu berusaha bersandar kepadaNya dan mengasihiNya sebelum dan sesudah perbuatanmu.

 

Penutup

Banyak orang telah mengetahui bahkan melakukan ajaran kasih namun mereka belum menjiwai ajaran tersebut (seperti contoh diatas). Karenanya bersandar padaNya dan berusaha untuk selalu mengasihiNya sebelum dan sesudah perbuatanmu.

 

Terima kasih Anda telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan mohon sharing.

 

Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  WRF

(Yak.1:12).

(Mat22:37)

(Mat.23:23)

(2Kor3:14-16)

Sabtu, 21 November 2020

Persiapan Anda sebagai garam di lingkunganmu

 

Latar belakang

Tuhan Yesus mengarahkan setiap orang untuk menjadi garam dan terang di mana mereka berada, namun apakah Anda bersedia memenuhi persyaratannya

 

                                                                                                           

Materi yang dibahas, sesuai topik

 

1--Garam, apa pengertiannya sesungguhnya.

 

Dahulu di dalam masyarakat Timur Tengah, garam1 digunakan untuk “mengsahkan  perjanjian”, sehingga garam menjadi lambang kesetiaan dan kelanggengan. Dalam korban sajian Imamat 2:13, garam digunakan sebagai “pengawet” untuk menandai ciri langgeng dari “perjanjian garam” antara Allah dan Israel(Bil.18:19, 2Taw.13:5).

Dahulu di negara Siria, garam dikenakan pajak lalu disetor kepada pemerintahan Roma.

 

Sehingga bila mengsahkan perjanjian, mengawetkan perjanjian, garam di kenakan pajak. Maka istilah “garam” mempertahankan perjanjian dan untuk pungutan pajak. Jadi garam sangat berperan.

Yesus mengatakan(Mat.5:13), kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia di asinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan di injak orang.

 

Atau pengertian penulis, dari penjelasan di atas mengenai garam, antara lain:

Mempertahankan isi perjanjian antara para pihak yang menyetujuinya, atau ikatan abstrak untuk mempertahankan  isi perjanjian atau kebaikan secara umum oleh para pihak.

Bahkan menyebarkan kebaikan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian yang sangat utama dan yang pertama adalah dua, yaitu:

a--Perjanjian Kasih antara manusia dengan Tuhan

b--Perjanjian antara sesama manusia

 

Namun dua (a dan b) perjanjian tersebut adalah hukum yang pertama dan

yang terutama(Mat.22:38) saling mengikat dan mempengaruhi, berupa:

            aa--Hukum kasih adalah dari Tuhan, supaya manusia dapat berelasi

dengan Tuhan bahwa Allah mereka adalah Tuhan Yesus, dan manusia adalah jemaatNya Tuhan Yesus.

bb--Setiap orang setara dan saling membutuhkan untuk saling membangun sehingga  terjadi kondisi yang lebih baik dari sebelumnya.

 

Garam dunia

Yesus menyebut kepada setiap orang, jadilah garam dunia dan bila garam sudah tidak asin maka garam tersebut akan dibuang di injak-injak orang. Pengertian garam dunia sangat luas namun selalu bersifat positif. Dan pernyataan ini mendukung pengertian “kasihilah sesamamu manusia”(Mat.22:39), jadi untuk kepentingan bersama, seperti yang di jelaskan diatas.

 

2--Apa persiapanmu untuk menjadi garam dunia

 

Setiap orang dapat menjadi garam di mana saja dia berada, sepeti yang Tuhan Yesus katakan. Sehingga dengan sendirinya Anda akan menjadi terang dunia, dan semua perbuatanmu akan diketahui semua orang atau sama dengan setiap kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi(Mat.5:14). Demikian pun halnya dengan  pelita, maka orang akan meletakkannya bukan di gantang tapi di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Seperti itulah Anda bila menjadi garam.

PENGERTIANNYA

Bila Anda telah mempersiapkan diri untuk menjadi garam dunia, maka dengan sendirinya akan menjadi terang dunia. Ini semuanya akan diketahui dan diperhatikan oleh semua orang. Namun Anda tidak perlu khawatir sebab karena dasarmu adalah Hukum Kasih.  Karena berdasarkan hukum kasih ini, maka Anda melakukan atau menghadapi suatu masalah, dan dapat menyelesaikannya. Hasil dari semuanya ini, pasti akan di perhatikan dan di rasakan oleh orang-orang sekitarmu, bahkan mereka merasakan hasil dari keberhasilanmu.      

 

Proses persiapanmu untuk menjadi garam dunia sehingga menerangi kota, maka Anda harus mempunyai suatu landasan, pakailah landasan yang benar dan pasti(Yoh.14:6) yaitu hukum Kasih(Mat.22:37-40) yang ada dalam tubuhmu, namun belum Anda aktifkan dan tingkatkan butir-butir kasih tersebut karena mungkin belum mengetahuinya atau tingkat penguasaan hukum kasihmu masih rendah, atau masih di selubungi dosa(2Kor.3:15-17). Kasih itu adalah(1Kor.13:4-8) suatu landasan yang bisa diuraikan sebagai berikut:

Sabar

Tidak cemburu

Tidak memegahkan diri

Tidak sombong

Tidak melakukan yang tidak sopan

Tidak mencari keuntungan diri sendiri

Tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain

Tidak bersuka cita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran

Menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu

Sabar menanggung segala sesuatu.

 

Jadi atas dasar suatu landasan itulah (lihat di atas), maka Anda akan hadapi masalah apa saja. Mengetahui suatu landasan itu adalah baik, namun akan menjadi lebih baik bila Anda wujudkan dalam bentuk perbuatan(Yak.2:22), yang dapat di rasakan oleh orang sekitarmu.

 

Penutup

Setiap orang dapat menjadi garam sehingga akan terang. Untuk itu maka carilah suatu landasan yang pasti kebenarannya, yaitu hukum kasih dan pelaksanaan kasih seperti diuraikan di atas.

 

Terima kasih Anda telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan mohon sharing.

 

Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  WRF

1Judul asli THE NEW BIBLE DICTIONARY di terjemahkan menjadi Ensiklopedia Alkitab Masa Kini (EAMK), Terbitan Lembaga alkitab Indonesia, ISBN 978 602 8009 33-1 jil- , Inter

Varsity Press, Jakarta,  cetkan ke 1 april 2011, Hal-327 kol-1,

 

Im.2:13                                   Mat.22:38                               Mat.22:37-40         

Bil.18:19                                 Mat.22:39                               2Kor.3:15-17

2Taw/13:5                               Mat.5:14                                 1Kor.13:4-7

Mat.5:13                                 Yoh.14:6                                  Yak.2:22

Minggu, 15 November 2020

Apakah doamu dikabulkan

 

Latar belakang

Setiap orang yang berdoa untuk berbagai keinginannya, pasti mengharapkan doanya akan dikabulkan Tuhan, namun kenyataannya tidak selalu demikian.   

                                                                                                           

Materi yang dibahas, sesuai topik

 

1---Apa itu berdoa

Berdoa adalah suatu tindakan yang menghubungkan diri dengan Tuhan yang antara lain melalui perkataan yang terdengar atau tanpa terdengar. Atau percakapan antara Tuhan dengan seseorang di dalam hatinya. Misalnya:

a--Percakapan  antar Allah dengan Abraham. Jadi firman Tuhan datang kepada Abraham(Kej.15:1-6). Dalam percakapan ini Abraham memohon keturunan lalu Tuhan menjanjikan akan memberikannya. Juga Tuhan berfirman kepada Musa(Kel.3:2-6), yaitu ada api di semak belukar tapi tidak membakar semua belukar tersebut.

b--Tuhan yang mendahului dialog dengan Abraham atau seseorang atau Anda

c--Anda mendahului berdialog dengan Tuhan dan memohon sesuatu untuk kepentinganmu, seperti biasanya Anda lakukan setiap pagi, malam dan mungkin juga di setiap kesempatan yang memungkinkan.

d--Berdoa sangat luas artinya karena dapat mencakup seluruh aspek kehidupanmu yang sangat beragam. Karenanya Yesus mengajarkan doa yang bersifat keseluruhan, yaitu:

Doa Bapak Kami”

e--Sewaktu berdoa sebaiknya permohonanmu yang wajar dan masuk akal, karena tidak mungkin Tuhan mengabulkannya, contoh: Anda meminta menjadi penerbang tapi sekolah SD nya belum tamat sebab umurmu masih  belum dewasa.

f--Tidak semua permintaan melalui doa dikabulkan Tuhan karena mugnkin tidak sesuai dengan rancanganNya

 

2---Apakah Tuhan mengabulkan doamu

 

Dalam perikop “Hal pengabulan doa” di Matius (lihat di Alkitab), ada penjelasan mengenai hal tersebut. Yaitu: Mintalah maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapatkannya; ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu(Mat.7:7).  Karena setiap orang yang meminta akan menerima, dan setiap orang  yang mencari akan mendapat, dan setiap orang yang mengetok maka baginya pintu akan dibukakan. Sebab, adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anakmu, jika ia meminta roti atau makanan, atau memberi ular atau batu jika anakmu atau istrimu meminta makan(Mat.7:9)?.

 

Jadi bila kamu yang jahat atau koruptor atau pencuri, tahu memberi pemberian yang baik kepada anak istrimu, apalagi Bapamu yang disurga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya(Mat.7:11).

 

Bila hal yang menyangkut kebutuhan mendasar atau katakanlah mengenai “sandang pangan papan” (makanan pakaian tempat-tinggal), maka Tuhan akan mengaturnya sesuai kehendakNya. Namun sebelum berdoa untuk memohon sesuatu kepada Tuhan Allah, maka pastikanlah Anda telah menganut ajaran kristiani. Hal ini penting karena kepada siapa imanmu itu tertuju. Sehingga  sedalam apa imanmu atau semurni apa imanmu terhadap Tuhan Allah. Karena kemurnian iman tergantung kepada siapa imanmu tertuju dan mengaplikasikan ajarannya, apakah kepada mamon, ilah-ilah, figur manusia atau roh-jahat atau, bila demikian itu adalah keliru.

Beriman harus tertuju kepada Tuhan Allah dan aplikasi ajaranNya untuk sesama manusia. Sebab bila iman telah sebesar biji sesawi saja maka gunung pun dapat Anda perintahkan untuk pindah ke tempat lain(Mat.17:20). Hal ini dapat terjadi karena kedekatan Anda dengan Tuhan Allah. Sehingga Tuhan yang memeri kemampuan padamu untuk memerintahkan gunung itu berpindah. Jadi Tuhan dapat mengabulkan doamu tergantung antara lain, pada:

a---semurni apa imanmu terhadap Tuhan Allah

b---Anda telah menganut ajaran serta percaya padaNya

c---seberapa dekat relasimu dengan Tuhan Yesus, karena Dia juga dapat menentukan pada saat itu untuk masuk ke surga. Contoh: seorang yang disalib bersama Yesus.

d---sesuai rancangan Tuhan Allah  

 

Karenanya, selalu percaya dan lakukan ajaranNya, itu akan memurnikan imanmu, jadi tidak ada kebencian, dendam, kesombongan, dan lain-lain, yang tersimpan dalam hatimu, sehingga kegiatan setiap harimu pasti diberi kemudahan oleh Tuhan sehingga selalu berhasil .

 

Jadi penjelasan di Matius 7 ayat 7, tidak bisa di terima secara tertulis, namun lakukan seperti yang dijelaskan di 2a,b,c,d diatas.

 

Penutup

Dikabulkan doamu atau tidak tergantung dari bagaimana imanmu dan pelaksanaannya, misalnya yang dijelaskan di 2a,b,c,d. Namun demikian Tuhan Allah mempunyai mempunyai kehendak sesuai rancanganNya, apakah doa mu akan di kabulkan atau tidak.

 

Terima kasih Anda telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan mohon sharing.

 

Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  WRF

(Kej.15:1-6).

(Kel.3:2-6),

(Mat.7:7). 

(Mat.7:9)?.

(Mat.7:11).

(Mat.17:20).

Sabtu, 07 November 2020

Pribadimu berada di hukum-Taurat atau hukum -Kasih

 

Latar belakang

Karena Anda sedang mengalami suatu hal tertentu sehingga kepribadianmu berada dalam suasana hukum-Taurat atau hukum-Kasih, namun kelanjutannya itu tergantung dari peranan kehendak bebasmu dan pelaksanaannya(Yak2:22).

 

Materi yang dibahas, sesuai topik

 

1---Hukum Taurat

Tuhan memperkenalkan Sepuluh Perintah Allah atau hukum-Taurat(Kel.20:1-17) secara tertulis, melalui Musa kepada bangsa Israel yang pada waktu itu berada di padang gurun Sinai serta pegunungannya(Kel.19:1), karena mereka telah meninggalkan tanah Mesir dan menuju ke tanah terjanji dan untuk kepentingan kemajuan pribadi mereka.  

 

Sewaktu bangsa Israel di Mesir dan dalam perjalanan menuju tanah terjanji, maka kepribadian mereka sangat buruk dan masih bersifat seperti budak, misalnya; kasar, pergaulannya buruk, siapa kuat otot dia akan menang, merampas milik orang lain, menunggu perintah lalu berbuat, hanya untuk kepentingan diri sendiri, mencuri, berzina dan lain-lain.

 

Untuk menghilangkan sifat buruk tersebut, maka Tuhan memberikan hukum-Taurat supaya pergaulan mereka lebih manusiawi, misalnya: jangan membunuh, jangan berzina, jangan mengingini harta milik orang lain(Kel.20:1-17). Dan hukum ini hingga sekarang masih berlaku bahkan sebagiannya terdapat dalam undang-undang di seluruh negara, karena kenyataannya masih sering terjadi hal-hal seperti yang dilakukan bangsa Israel sewaktu masih di gurun pasir, dan ada beberapa pejabat yang masih melakukan perbuatan buruk seperti itu.

 

Jadi hukum Taurat tersebut bersifat pengajaran untuk menjelaskan, sbb:

a---Hubungan manusia dengan Tuhan (ayat 1-11, dalam ayat 2 s/d 7 diawali dengan jangan,

b---Peringatan Ayat 8 s/d 11, 

c—Hormati ayah ibumu,  ayat 12 

d---Bersifat larangan 13 s/d 17, untuk kepentingan sesama manusia, diawali dengan jangan.

 

Banyak orang hanya mengerti hukum Taurat seperti yang tertulis, namun sebetulnya hukum itu dijiwai oleh: keadilan, belas kasihan dan kesetiaan. Dan bukan hanya membayar persepuluhan tapi abaikan jiwa dari hukum tersebut(Mat.23:23).

 

2---Hukum kasih

 

Dalam dunia ini , ada hukum yang terutama dan yang pertama yaitu Hukum Kasih(Mat22:38). Secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:

a---Kasihilah Tuhan , Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu(Mat.22:37).

b---Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri(Mat.22:39).

c---Pada kedua hukum ini (2-a, 2-b)  tergantung hukum Taurat dan kitab para nabi(Mat.22:40)  (nabi-nabi mengajarkan menjelaskan bagaimana baiknya melakukan hukum Taurat)

 

Hukum ini sangat luas dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia bahkan juga berlaku untuk lingkungan di mana kita berada

 

3---Kenyataan hukum-hukum ini dalam penghidupan sekarang.

Bertanyalah pada dirimu, sebagai berikut:

Bila Anda masih selalu dalam ruang lingkup jangan-jangan, atau selalu diperingat, dan larangan, apakah Anda dapat berkreasi dan berbuat sesuatu positif yang keluar dari pikiranmu. Karena persyaratan jangan-jangan, atau selalu diperingat, dan larangan, harus Anda penuhi terlebih dahulu supaya dapat hidup lebih baik. Jadi ada tekanan psikologis, mungkin juga tekanan psikis, mental dan etika.

Untuk manusia yang berpengetahuan biasa saja atau rata-rata atau hidup normal, maka penjelasan di atas sangat mengikat mereka namun bila mereka bersifat baik, maka hal tersebut tidak mengganggu mereka, inilah yang disebut berada dalam sifat kasih.

 

Jadi bila Anda terbebas dari hukum Taurat maka Anda akan berada dalam hukum Kasih, sehingga dapat berbuat hal-hal yang positif, berkreasi dan memajukan kehidupanmu yang baik dan juga akan mempengaruhi orang lain, untuk berbuat demikian.

 

Tapi kenyataan banyak orang berpengetahuan tinggi yang masih berada dalam naungan hukum Taurat, karena sesaat saja mereka bisa berzina, berkorupsi, cari celah untuk berbuat serong, walaupun sengsarakan rakyat atau orang tertentu. Semuanya perbuatan itu untuk kenikmatan diri sendiri atau kelompok. Sehingga setelah kenikmatan maka si pelaku beralih lagi sebagai pelaksana suci dari hukum kasih. Jadi ini setan-setan.   

 

Penutup

Berusahalah supaya Anda mengendalikan diri sehingga tidak berada dalam naungan hukum Taurat tapi dalam hukum Kasih, jangan mengikuti beberapa petinggi yang mempermainkan hukum.

 

Terima kasih Anda telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan mohon sharing.

 

Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  WRF

(Yak2:22)

(Kel.20:1-17)

(Kel.19:1),

(Mat.23:23).

(Mat22:38).

(Mat.22:37).

(Mat.22:39).

(Mat.22:40)