Minggu, 30 Agustus 2020

Keputusanmu menunjukkan tingkat kehendak bebasmu

 

Latar belakang

 

Bila menghendaki, maka setiap orang dapat mengukur tingkat kehendak bebasnya melalui keputusan yang diperbuatnya

 

Materi yang dibahas, sesuai topik

 

Tuhan memberikan kehendak bebas kepada manusia, namun mereka sering bahkan selalu memanfaatkannya untuk memenuhi kepentingan diri sendiri berupa kesenangan duniawi. Itulah yang diperbuat orang pertama Adam dan Hawa, sehingga tersandung kehendak bebasnya.  Manusia lebih senang mengutamakan dan menggunakan kehendak bebas tersebut, sebab sangat gampang dan dapat terjadi seketika dengan anggapan memperoleh kenikmatan. Karena hal inilah maka Adam dan Hawa membuat suatu keputusan, walaupun melawan perintah Tuhan. Akibat dari keputusannya, maka  jatuhlah mereka dalam dosa setelah adanya pemicu, yaitu godaan yang mengandung pengertian “akan menjadi seperti Tuhan”(Kej.3:5).

 

Kehendak bebas seperti yang dijelaskan di atas mencakup juga berbagai keinginan seseorang(Rm7:8) yang terkadang susah dikendalikan, dan merasuk dalam segala aspek kehidupannya setiap orang. Kehendak bebas berada dalam tubuh setiap orang(Rm.7:18) yang sering melawan hukum akal budi(Rm.7:23). Kehendak bebas bervariasi dan akan berkembang sesuai dengan:

a--Pengaruh pendidikan dasar dari ayah/ibumu, pendidikan di sekolah, pergaulan dan pengaruh informasi yang masuk melalui pancaindramu.

b--Pengaruh dari pengalaman pekerjaan dan pergaulan.

c--Emosi yang terbentuk sesuai dengan hasil dari kemampuan fisikmu (lihat butir  -a)

d--Timbulnya keinginan untuk menikmati suatu angan-angan, janji, bujukan.

e--Ingin terbebas dari kesepian atau kesendirian karena kebetulan ada tawaran, yang mulai menggoda

f--Ingin menyalurkan nafsu sebab ada kesempatan, karena terlalu lama menunggu.

g--Ingin merebut kedudukan yang lebih tinggi karena ada kesempatan.

h--Ingin memperoleh wewenang dan kuasa yang lebih tinggi,

i--Terpicu bila ada sesuatu yang sangat menarik hati dan cocok dengan keinginannya, sehingga menutupi akal sehat, walaupun harus melanggar peraturan.

j--Membohongi pacarmu dan pergi dengan mantanmu untuk suatu tujuan.

k--Berzina karena Anda mengingininya, selain itu pacarmu jauh sehingga tidak mengetahui perbuatanmu, dan lain-lain. 

 

Untuk menguasai butir-butir di atas tergantung dari keinginanmu dan kemampuanmu, itulah sebabnya kehendak bebasnya setiap orang berbeda-beda dan tergantung seberapa dalam seseorang menguasai butir-butir di atas dan seberapa dominannya kekuatan akal budinya.

 

Sehingga, ada juga keinginan yang(Ams.11:23) mirip dengan kehendak bebas namun mendukung akal budi, ini terlihat adanya hasil karya beberapa orang untuk memajukan ekonomi, teknologi, kebudayaan, etika dan moral yang baik, dan lain-lain.

 

Karenanya kehendak bebasmu dapat diukur oleh dirimu sendiri, berdasarkan seberapa jauh mana Anda menguasai butir-butir di atas dan melakukannya namun juga dipengaruhi atau jelasnya dihalangi oleh kemampuan akal budimu, dan hasilnya tercermin dalam keputusanmu.

 

Bila keputusanmu mencerminkan keburukan maka Anda mengutamakan butir-butir di atas dan menyelimuti akal budimu.

Demikian pun sebaliknya, bila keputusanmu positif maka akal budimu yang dominan sehingga menguasai butir-butir itu. Semuanya itu akan lebih baik bila Anda selalu melakukan sesuatu berdasarkan kehendak dan peraturan Allah

 

Penutup

Sebetulnya, setiap manusia dapat mengetahui kehendak bebasnya, yaitu kurangi keinginan duniawi namun efektifkan akal budimu, yang didasarkan atas aturanNya, yaitu kasih.

 

Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

Kej.3:5

Rm.7:8

Rm.7:23

Rm.7:18

Ams.11:23

Jumat, 28 Agustus 2020

Benarkah Anda dibawa ke dalam pencobaan

 

Latar belakang

Setiap orang tidak menghendaki adanya pencobaan yang harus dia lalui, namun sadar atau tidak, setiap orang akan selalu mengalaminya untuk kepentingannya.

Materi yang dibahas, sesuai topik

 

Pencobaan

 

Istilah cobaan di bahasa Indonesia mempunyai arti yang sangat luas sehingga bisa menimbulkan pengertian yang bias, tapi dalam bahasa Inggris sangat menjurus sehingga pengertiannya tidak kabur, karena mempunyai kata dasar yang berbeda-beda untuk setiap kegiatan, seperti contoh di bawah ini.

 

Dalam Doa Bapak Kami ada kalimat yang mengatakan, sbb:

......Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat... (and do not lead us into tempation. But deliver us from the evil one)Mat.6:13.

 

Bila di teliti kalimat diatas, maka:  

...seolah-oleh Tuhan telah membawa manusia ke dalam suatu pencobaan atau  temptation, sehingga mereka mengalaminya

 

Namun dalam kalimat selanjutnya, mengatakan:

...seolah-olah manusia yang telah mengalami pencobaan/tempation sehingga memohon untuk, melepaskannya dari yang jahat (Mat.6:13)....

 

1---Pencobaan

Asal kata pencobaan adalah “coba” dalam bahasa Inggris “try” namun “pencobaan” artinya “temptation”. Jadi try dan temptation sangat beda artinya.

 

Arti pencobaan menurut:

v  KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), cobaan adalah sesuatu yang dipakai untuk menguji: ketabahan, iman, dan sejenisnya. Sabarlah apabila Anda menerima pencobaan dari Tuhan. (cobaan atau TEMPTATION)

v  Dalam Alkitab,  ........ jangan membawa ke dalam pencobaan, tapi lepaskanlah kami dari yang jahat(Mat.6:13). Yang dapat di artikan sebagai di uji

v  Pengertian cobaan dapat diperluas, misalnya: apakah setiap orang bisa tabah namun tetap tekun, setia dan tidak berbuat curang selama hidupnya bila mengalami berbagai permasalahan, antara lain dalam; percintaan, masalah pribadi, masalah keluarga serta anak-anak, tantangan dalam karir, tugas yang berat, selesaikan perencanaan anggaran  lima tahunan, melawan pergaulan yang buruk, dan lain-lain. Di sini pencobaan sangat bervariasi artinya.

v  Yesus pun mengalami cobaan(Ibr.3:8), (cobaan atau TRIAL). Hal ini pun dapat terjadi pada setiap orang secara sadar atau tidak dan tanpa di sangka-sangka.

 

Sebetulnya, pencobaan adalah bagian dari kehidupan setiap orang di mana pun dia berada dan kapan saja, tanpa pandang jabatan dan status. Pencobaan dapat dipandang sebagai suatu: ujian, beban, kuras pikiran,  hambatan yang sangat memerlukan tenaga  dan waktu untuk dapat mengatasinya. Tapi dalam pencobaan ini, banyak orang juga yang mengalami kegagalan selama proses pencobaan berlangsung. Namun pencobaan pun ada manfaatnya untuk menguji: ketekunan, kesetiaan, ketaatan dan tidak berbuat noda, bahkan pemurnian atau peningkatan iman. Hal ini yang dialami Abraham, yaitu Tuhan mencobai(Kej.22:1-2) (dalam bahasa Inggris tested), karena Abraham harus mengorbankan anak satu-satunya sebagai  korban bakaran di atas gunung(Kej.22-2).

 

2—Cobaan karena kehendak Tuhan

Harus diketahui bahwa kepada setiap orang Tuhan telah memberikan karunia, sesuatu untuk memenuhi kehendakNya. Namun Tuhan dapat juga memberikan karunia yang lebih kepada orang yang di inginiNya(Rm.9:15) untuk melakukan suatu tugas

 

Namun ada orang yang tidak dapat dan tidak mau melakukan kehendakNya atau sebagai perpanjangan tanganNya untuk melakukan suatu tugas, sehingga merasa suatu beban, dan ini merupakan suatu cobaan baginya.

Pertanyaannya, bagaimana karunia yang menjadi cobaan bagi orang tertentu,

contohnya:

Tugas seperti yang Tuhan arahkan Musa untuk berbuat, yaitu memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Mohon perhatikan, bagaimana Tuhan melatih Musa namun tidak diketahuinya. 

a--Bagaimna cobaan dalam kehidupan Musa di dalam istana Firaun, ternyata dia membunuh seorang Mesir sehingga dia harus melarikan diri.

b--Cobaan untuk menguji kesabaran Musa selama 40 tahun, caranya menjadi gembala ternak di padang pasir selama 40 tahun.

c--Cobaan memberanikan diri menghadap Firaun, untuk mendesaknya agar bangsa Israel dapat keluar dari tanah perbudakan di Mesir.

Pelatihan yang Musa alami adalah  untuk memimpin bangsa Israel selama 40 tahun di padang pasir menuju tanah terjanji

 

2-Apakah Anda di arahkan ke dalam pencobaan(Mat.6:13).

Jelas tertulis, ....jangan membawa kami dalam pencobaan” (do not lead us into temptation). Dalam konteks ini, maka banyak sekali artinya, sehingga pencobaan dapat diuraikan sebagai berikut:

a---Secara alami

 

Cobaan yang terjadi sehari-hari.

Seperti biasanya, setiap langkah manusia selalu tidak lepas dari keadaan lingkungannya dan alam di sekitarnya, sehingga mereka menyesuaikan dengan kondisi tersebut.

Misalnya seorang nelayan, untuk dapat mempertahankan hidupnya di laut, maka dia harus menyesuaikan diri dengan keadaan laut. Jadi  ini merupakan cobaan dalam  kehidupannya. Membayangi laut, maka akan terpikir: besarnya ombak, kekuatan angin bertiup, suhu di mana dia berada, arus laut, jenis ikan yang hidup dalam laut, sampah plastik di laut, dan lain-lain.

Keadaan fisik nelayan dan pikirannya harus menyesuaikan diri untuk hidup di laut, misalnya: untuk mencari makan, minum, mempertahankan keluarga, membesarkan anaknya.

Sehingga untuk mempertahankan hidup di laut, maka semua gangguan dari laut itu atau cobaan-cobaan secara alamiah dari laut harus dapat di atasinya dengan keahlian yang Anda punyai. Misalnya dapat memancing, berenang, menyelam, mempunyai  rumah-rumah apung yang tahan ombak, perahu pakai layar, dll.

 

Namun, bila nelayan tersebut tidak mau mengikuti syarat-syarat dari laut dan sekitarnya, maka dia akan mengalami cobaan yang ditimbulkan oleh kebiasaan dari laut itu. Sehingga dampak dari laut tsb akan sangat merugikannya, bahkan banyak orang mengalami penderitaan karena tidak dapat menyesuaikan diri dengan laut atau di mana dia berada, sehingga membawa dampak negatif.

 

Di lain pihak bila mereka dapat memanfaatkan keadaan laut maka mereka akan memperolah keuntungan. Jadi bersifat positif dari sekitarnya, dan sifat positif dapat dikembangkan dan berbuah berkali-kali, demikian pun sifat negatif dapat terjadi berkali-kali yang merugikan siapa saja.  

 

Hal ini berlaku untuk semua aspek kehidupan manusia namun sesuai kondisi di mana Anda berada dan tekad Anda untuk tetap mengatasinya untuk meraih hal yang positif, karena cobaan itu tidak melebihi kemampuanmu(Mat.11:30). Asalkan berusaha untuk mengatasi segala cobaan itu, maka Anda akan hidup lebih sejahtera.

 

Cobaan seperti inilah yang akan Anda alami. Cobaan ini telah terjadi secara natural namun Tuhan yang menciptakannya. Jadi memang benar bahwa setiap orang pasti akan mengalami cobaan alami, tidak pandang kedudukannya atau tingkat sosialnya

 

Apa gunanya pencobaan

Gunanya dari segala jenis cobaan adalah untuk membentuk etika dan moral yang sesuai dengan ajaran Kasih. Dan bila Anda dapat terus meningkatkan kemurnian iman yang tertuju kepada Yesus maka Anda akan selamat, karena tujuan beriman dan pemurniannya adalah untuk keselamatan jiwamu(1Ptr.1:9).

 

Penutup

Setiap orang mengalami pencobaan secara alami, namun berusahalah untuk mengatasinya(Mat.11:30), demikian pun ada karunia yang diberikan sesuai kehendak Tuhan, karenanya berusaha untuk menerima dan lakukannya, bila menolak maka akan merupakan beban atau cobaan yang sangat membebanimu.  

 

Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

Mat.6:13

Kej.22:1-2

Kej.22:2

Rm.9:15

Mat.11:30

1Ptr.1:9

Senin, 17 Agustus 2020

Sadarkah bahwa Anda mengalami pencobaan?

 

Latar belakang

Setiap orang tidak menghendaki adanya pencobaan yang harus dia lalui, namun sadar atau tidak, mereka selalu mengalaminya.

 

Materi yang dibahas, sesuai topik

 

Pencobaan adalah bagian dari kehidupan setiap orang di mana pun dia berada dan kapan saja, tanpa pandang jabatan dan status. Pencobaan dapat dipandang sebagai suatu beban dan hambatan yang sangat memerlukan tenaga  dan waktu untuk dapat mengatasinya, banyak orang gagal selama proses pencobaan ini berlangsung. Namun pencobaan pun ada manfaatnya untuk menguji ketekunan, kesetiaan dan tidak berbuat noda, bahkan pemurnian atau peningkatan iman. Hal ini yang dialami oleh Abraham(Kej.22:1-2), karena Abraham harus mengorbankan anak satu-satunya sebagai  korban bakaran di atas gunung(Kej.22-2). Sebetulnya apa itu pencobaan.

 

1---Pencobaan

Asal kata pencobaan adalah “coba” dalam bahasa Inggris “try” namun “pencobaan” artinya “temptation”. Jadi try dan temptation sangat beda artinya, yang pengertiannya sangat menjurus namun tidak sama.

 

Arti pencobaan menurut:

v  KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), cobaan adalah sesuatu yang dipakai untuk menguji: ketabahan, iman, dan sejenisnya. Sabarlah apabila Anda menerima pencobaan dari Tuhan.

v  Dalam Alkitab,  ........ jangan membawa ke dalam pencobaan, tapi lepaskanlah kami dari yang jahat(Mat.6:13).

v  Pengertian yang ini dapat diperluas, misalnya: setiap orang dalam kehidupannya akan selalu mengalami berbagai permasalahan, yang dapat diklasifikasikan; percintaan, pribadi, keluarga serta anak-anak, karir, tugas, perencanaan, dan lain-lain. Yesus pun mengalami cobaan(Ibr.3:8). Dan semuanya ini dapat berlangsung secara tidak sadar.

 

Bila di teliti kalimat tersebut, seolah-oleh Tuhan membawa manusia ke dalam suatu pencobaan/temptation. Selanjutnya sambungan dari kalimat berikut mengatakan, ...seolah-olah manusia telah mengalami pencobaan/tempation lalu meminta untuk, lepaskan dari yang jahat(Mat.6:13). (-----akan diterangkan dalam blog berikutnya------)

 

2---Dari mana asal pencobaan atau cobaan/temptation.

Berbagai cobaan berada dalam kehidupan setiap orang, pencobaan itu akan jelas terasa atau Anda akan merasa adanya semacam daya dorong dalam tubuhmu untuk melakukan sesuatu tersebut atau timbulnya suatu perasaan untuk melakukannya, yang berasal dari:

a--Keinginan dan kemauanmu diri sendiri(Yak.1:14) yang bersifat duniawi. Bila Anda memberinya kesempatan, maka keinginan tersebut yang tidak Anda perhitungkan secara benar akan dibantu  oleh hukum yang berada dalam anggota tubuhmu untuk melawan akal budimu(Rm.7:23)  supaya Anda berbuat dan jatuh dalam dosa. Tapi ingat Tuhan tidak menguji masalah duiniawimu(Yak.1:13)

b--Kehendak Tuhan, untuk menguji imanmu(Kej.22:1).

c--Godaan iblis, untuk meruntuhkan  kepatuhanmu, ketaatanmu dan kesetiaanmu terhadap Tuhan, supaya Anda tidak melakukan aturanNya, yaitu melawanNya untuk jatuh dalam dosa. Hal semacam inilah yang di alami oleh Adam dan Hawa(Kej.3:1-7).

 

2---Pencobaan  natural

Namun kenapa di dalam “Doa Bapa Kami”, di Injil Matius mengatakan, sebagai berikut: “...jangan membawa kami dalam pencobaan..”(Mat.6:13) jadi apakah Tuhan membawa semua orang dalam pencobaan?. Namun dalam hal ini, apa yang dimaksud pencobaan, yaitu:

a--Sesuai kehendak Tuhan, seperti yang diuraikan secara singkat di atas.

b--Secara natural, yaitu:

Setiap saat secara tidak sadar Anda mengalami pencobaan yang datang dari luar atau dari dalam dirimu sendiri, selama Anda masih bernafas dalam dunia ini. Misalnya: masalah dari luar, yaitu; terjadinya tabrakan mobil beruntun, Anda salah satu korban. Apakah Anda dapat menyelesaikan secara positif dan benar, atau menambah membuat kekacauan. Bila berhasil secara baik maka, cobaan itu telah Anda lalui secara baik. Setiap pencobaan dalam kehidupanmu akan berdampak positif maupun negatif, berusahalah selesaikan secara baik, supaya terus meningkat namun harus Anda berusaha untuk meraihnya. Demikian pun untuk hambatan-hambatan yang berikutnya, apakah akan masih meningkat atau memilih yang negatif.

 

Bila Anda mengambil jalan yang bersifat negatif maka risikonya adalah Anda akan menderita dan rencana masa depanmu akan kacau atau buyar, ini semuanya berpengaruh kepadamu untuk melakukan dosa, tapi bila memilih jalan yang positif maka Anda akan hidup baik dan terhindar dari  hal-hal yang buruk

 

Tapi orang yang telah memilih negatif pun dapat terus melangkah, apakah di tahap selanjutnya akan memilih langkah negatif atau positif, jadi orang tersebut dapat kembali ke jalan yang benar bila mencari Tuhan dan bersandar padaNya(Ams3:5), melalui penggunaan akal budinya.

 

Contoh yang sederhana untuk cobaan yang natural, bila Anda lapar maka makanlah. Bila tidak makan maka kemungkinan tidak ada uang, tidak ada uang karena tidak bekerja, tidak bekerja karena malas, dan lain sebagainya, karenanya jangan lakukan hal-hal yang negatif seperti contoh ini, namun raihlah yang bersifat positif.

 

Butir 2-a di atas,  yaitu  “Sesuai kehendak Tuhan”,  akan dijelaskan di blog berikutnya

 

Penutup

Cobaan adalah bagian dari kehidupan yang akan dialami oleh setiap orang selama masih berada di dunia, namun selalu lakukan firman Tuhan dan bersandar kepadaNya

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.

Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

Kej.22:1-2

Kej.22:2

Mat.6:13

Yak.1:14

Rm.7:23

Kej.3:1-7

Ams.3:5

Sabtu, 08 Agustus 2020

Jangan berhamba pada dua tuan.

 

Latar belakang

 

Tidak mungkin seseorang berhamba pada dua tuan sekaligus(Rm.6:16). Walaupun anda telah menyerahkan dirinya untuk mentaati dan melakukan ajaran-ajaran dari mereka.

 

Materi yang di sharing, sesuai topic

 

1--Berhamba

Di dalam tubuh setiap orang telah ada hukumNya Tuhan, katakanlah hukum dasar karena Tuhan menuliskan hukumNya di dalam hati setiap orang dan juga menaruhnya dalam akal budinya(Ibr.8:10). Hukum dasar tersebut adalah kasih(Mat.22:37-40) (dan cara melaksanakannta lihat di 1Kor.13:4-8), yang ada dalam kehidupan anda selama masih di bumi ini, yang akan mengalami berbagai pengaruh dari luar dan dalam tubuhmu untuk menggeser hukum dasar tersebut karena sebagai penghalang, sehingga dalam pribadimu timbul berbagai goncangan, misalnya:

 

a--Mengalami goncangan dalam proses kehidupan, karena adanya berbagai jenis ajaran-ajaran dari luar yang akan bertumbuh diatasnya, yang mengaburkan nilai-nilai kasih. Contohnya, orang yang mengekstrimkan aliran  kapitalisme, komunisme, sosialisme, kebenaran tidak pandang keadilan, kesesatan, dll.

b--Adanya berbagai kepentingan dan konflik di dalam diri, misalnya: susah kendalikan hawa nafsu, ego, keras hati, sombong. Bahkan ada hukum dalam anggota tubuh kita yang melawan hukum akal budi(Rm.7:23). Sehingga dapat membantu kepentingan negative atau menjerumuskan anda.

c--Dari luar dirimu, misalnya: cobaan, hambatan, tantangan dan godaan seperti yang dialami Adam dan Hawa.

d--Keinginan duniawi yang sangat menggiurkan untuk kehidupan walaupun dengan cara yang tidak manusiawi. Misalnya: menyogok untuk memperoleh harta seketika, menyalahgunakan kekuasaan, memperoleh keuntungan walaupun adanya konflik interest, menggunakan dana masyarakat walaupun mereka menderita.

 

Katakanlah atau bila anda telah terhanyut ke dalam butir 1-a,b,c,d sehingga mengalami berbagai kesulitan. Namun secara tidak sadar dan sewaktu-waktu naluri anda dapat muncul tiba-tiba untuk melawan kesulitan tersebut agar kembali ke jalan yang benar. Hal ini dapat terjadi karena anda telah mempunyai hukum dasar dari Tuhan, yang adalah kebenaran yang murni yang tercakup dalam kasih.

Hukum dasar tetap berada dalam diri setiap orang namun dapat di netralisir bahkan hingga diselubungi oleh kehendak bebasmu hingga tidak berfungsi(2Kor.3:14-15), karena keinginan bebasmu tidak sejalan dengan hukum dasar tersebut. Sebabnya, karena anda memprioritaskan keinginan bebasmu yang dipengaruhi oleh godaan, cobaan, dll.

Jadi pertentangan antara hukum dasar dengan kehendak bebas mulai terasa dalam pikiranmu yang terefleksi dari tingkah lakumu, perkataanmu dan perbuatanmu.

 

2--Berhamba pada dua Tuan

Arti Tuan disini dapat disebut “orang” atau “ajaran”. Seperti penjelasan diatas, Tuhan telah memberikan kepada setiap orang kasih atau hukum dasar, yang lain kali di selubungi oleh egomu, motivasimu, kesombonganmu, keras hatimu, dll. Ada juga diselimuti oleh ajaran karena anda telah menyerahkan dirimu dan taat padanya sehingga melakukan keinginanya atau ajarannya. Tidak semua ajaran dan proses mencapai tujuannya sama.

Contoh:

a--Sebagai hamba yang bekerja untuk mencapai kemakmuran masyarakat menurut komunisme berbeda dengan kapitalisme berbeda dengan pancasila. Karena prosesnya berbeda-beda dan cakupan pengertian kemaknuras juga agak berbeda walapun ada persamaannya. Bila anda berhamba pada ajaran komunis dan diwaktu yang sama berhamba pada kapitalisme, maka proses pelaksanaan akan menjadi kacau, karena terjadi benturan prioritas.

b--Hamba dosa berbeda dan bertolak belakang dengan ajaran kebenaran. Tidak mungkin anda berhamba pada dua ajaran tersebut. Anda harus memilih satu diantaranya.

c--Dua ajaran yang mirip pun, tidak bisa anda berhamba karena akan terjadi keragu-raguan dalam proses pelaksanaannya, sehingga timbul benturan prioritas maupun kepentingan.

d--Ada beberapa aparat negara diberbagai instansi di indonesia yang berhamba pada kepentingan diri sendiri dan berhamba pada aturan yang berlaku, namun semuanya itu demi kenikmatannya.

 

Berhambalah pada satu ajaran

Dahulu memang kami semuanya adalah hamba dosa, tetapi sekarang kami dengan segenap hati telah mentaaati pengajaran yang telah diteruskan kepada kami dan telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran(Rm.6:17-18). Sehingga anda harus memilih pada ajaran yang mana, yaitu: tetap pada hamba dosa atau hamba kebenaran.

 

Penutup

Setiap orang jangan berhamba pada dua tuan karena akan timbul konflik interest, yang diawali oleh benturan proses dan benturan prioritas dan benturan dalam pikiranmu. Namun semuanya itu dapat teratasi bila ada tetap dalam hukum dasar atau kasih.

 

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.

 

Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i

(Rm.6:16)

(Ibr.8:10)

(Mat.22:37-40)

1Kor.13:4-8

(Rm.7:23)

(2Kor.3:14-15)

(Rm.6:17-18)