Minggu, 26 Juli 2020

Berbuahlah setelah mengerti hukum Taurat


Latar belakang

Tuhan menghendaki dari manusia untuk mengetahui hukum Taurat lalu menggunakannya untuk kepentingan bersama (atau berbuah) selama hidup dalam dunia ini? 


Materi yang dibahas (sesuai topik)


1--Hukum Taurat untuk kepentingan manusia.

Tuhan Allah memberikan Hukum Taurat berupa sepuluh perintah Allah(Kel.20:1-17) yang merupakan sebagian dari hukum dasar kehidupan(Mat.22:40) untuk kepentingan kehidupan manusia sehingga bisa bermasyarakat lebih manusiawi antara sesama mereka maupun untuk individu, dan individu dengan Tuhan.

Sebetulnya, Hukum Taurat merupakan bagian dari keutuhan hukum yang pertama dan yang terutama(Mat.22:38). Keutuhan dari hukum itu adalah hukum Kasih, karena pada hukum kasih, terdapat:

a--Hukum Taurat yang merupakan ajaran dasar untuk dimengerti lalu di hayati,

b--Semua perbuatan atau kisah dari para rasul berdasarkan pada hukum Taurat(Mat.22:40), namun dikembangkannya.



Bila Anda memperhatikan butir 1a dan 1b, maka semua perbuatan dari para rasul atau pembawa berita sukacita sesudah Yesus bangkit, yang didasarkan pada ajaran hukum Taurat yang di perluas.

Atau dapat juga dikatakan bahwa hukum Taurat itu harus dimengerti dan di hayati, namun jangan hanya menghafal seperti yang tertulis di ayat tsb(Rm.7:6 bagian terakhir) tapi harus ada perbuatannya, bila tidak demikian maka pengertian itu tidak ada artinya. Itulah yang dikatakan bahwa iman tanpa perbuatan adalah nihil(Yak.2:22)


2--Mengetahui perintah Allah jangan hanya seperti yang tertulis.

Semua orang sebagai penganut ajaran Kristen mengetahui sehingga mengerti apa itu sepuluh perintah Allah seperti yang tertulis lalu menghafalnya(Rm.7:6), tapi belum tentu terefleksi dalam interaksi sehari-harinya. Misalnya apakah perintah itu tercermin dalam tingkah lakumu, perbuatanmu dan perkataanmu setiap saat, sewaktu berinteraksi dengan siapa saja?

Proaktif mencari apa penyebabnya kesalahan.

Seseorang melakukan suatu perbuatan yang melanggar hukum Taurat, perbuatan itu supaya di analisa secara seksama, dan carilah bukti-bukti dalam skenario terebut dan kenapa ayat itu yang dituduhkannya. Bukan langsung di dasarkan pada butir atau ayat yang tertulis di hukum Taurat. 

Contoh:


Mengenai “jangan berzinah”(Kel.20:14).

Apakah seseorang mau berzinah?  Karena, sejumlah ahli Taurat dan Farisi serta orang-orang dari yang mudah hingga yang tua datang menghadap Yesus,  mereka membawa wanita yang tertangkap basah karena berbuat zinah(Yoh.8:1-11). Menurut hukum Taurat wanita ini akan di lempari batu hingga mati(Yoh.8:5). Setelah mereka mendesak Yesus, maka interaksi Yesus terhadap mereka (sudah tentu dalam konteks ini) adalah:

Siapa yang tidak berbuat dosa, maka dialah yang pertama melempari batu ke perempuan itu.

Istilah “tidak berbuat dosa” mungkin dapat di artikan bahwa, apakah ahli Taurat dan petinggi Farisi tidak pernah berpartisipasi berbuat dosa seperti  yang dilakukan  perempuan?. Karena perzinahan terjadi, bila secara bersama-sama ada wanita dan pria melakukannya.

Karena bagaimana mungkin perzinahan dapat terjadi kalau tidak ada pria? Perzinahan ini tidak mungkin terjadi sendirian.

Kegiatan atau proses perzinahan akan berlangsung kalau pria juga turut aktif. Jadi pria berpartisipasi sehingga bersama-sama dengan wanita melakukan perzinahan, karenanya pria harus juga dilempari batu !!

Namun yang dihadapkan kepada Yesus hanya seorang wanita, mana prianya??


3—Berbuah

Berbuah dari sudut pandang suatu ayat “jangan berfirman” adalah mengembangkan untuk mencari  kebenaran dan keadilan. Dan  berbuah” dari satu firman, misalnya: jangan berzinah(Kel.20:14), yaitu: Harus ditinjau dari semua aspek dan saat terjadinya apa motivasinya. Jadi  jangan ditinjau secara subjektif dan memberatkan seseorang atas perbuatannya. Jadi harus ada bukti dan juga pengakuan dari para saksi.

Karenanya Istilah “jangan berzinah” yang tertera di hukum tersebut, belum tentu dapat langsung di kenakan atau dituduh 100% kesalahan kepada perempuan itu, karena telah tertangkap basah dia berbuat zinah. Tapi harus cari tahu apa alasan dia berbuat zinah dan apa buktinya dan siapa pasangan berzinah.

Pengertian dari ayat tersebut harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, jadi penilaian  yang objektif, harus jujur dan adil. Yesus tidak mengatakan perempuan itu benar, bahkan dia telah berbuat dosa. Namun kenapa pasangan pria itu yang turut berbuat zinah tidak di seret bersama wanita itu untuk dilempari batu.

Mana mungkin perzinahan akan terjadi kalau hanya perempuan seorang diri? Harus ada prianya, sehingga dapat disebut berzinah. Jadi pria itu juga harus dilempari batu. 

Karena bukti tidak lengkap  dan proses analisanya “jangan berzinah” juga tidak lengkap maka hukuman tersebut batal. 

Dan proses ini mempermalukan para ahli Taurat dan Farisi serta orang-orang lainnya.


Banyak contoh terdapat dalam Alkitab, dan yang penting untuk Anda adalah bagaimana Anda berbuah dengan suatu ayat yang Anda senangi, misalnya: “jangan mencuri”. Maka cari tahulah apa sebab dia melakukannya, dst, dst, dst seperti contoh di atas. Maka itulah Anda akan berbuah dari ayat tersebut.


Penutup

Bila Anda telah benar mengerti terhadap suatu ayat dari hukum Taurat, maka berbuahlah seperti contoh yang dijelaskan di atas. 


PenulisEddyWarbung

R e f e r e n s i

(Rm.7:4)

(Kel.20:1-17)

(Mat.22:40)

(Mat.22:38)

(Rm.7:6 bagian terakhir)

(Yak.2:22)

(Rm.7:6),

(Kel.20:14).

(Yoh.8:1-11)

(Yoh.8:5)

(Kel.20:14)

Suap membuat mata orang buta(Ul.16:19)


Latar belakang                                                                                           17Juli20



Sebijaksana apapun seseorang, namun bila dia sudah di suap, maka pendiriannya menjadi buta(Ul.16:19) lalu tidak murni lagi, sehingga apapun dapat terjadi walaupun merugikan negara dan rakyat



Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Apa itu suap.

Suap dapat di jelaskan dari beberap sumber, yaitu:

Menurut pendapat hukum: Suap merupakan suatu tindakan untuk memberikan sejumlah uang atau barang atau jasa atau perjanjian khusus kepada seseorang yang mempunyai otoritas yang di percaya, dengan maksud untuk; membujuk atau merubah putusan demi keuntungan orang yang memberikan uang atau jasa sebagai kompensasi sesuatu yang dia inginkan supaya menutupi tuntutan lainnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: Memberi sesuatu berupa uang sogok.

Menurut pendapat umum: Memberi sesuatu kepada yang berwenang untuk menyogok dengan imbalan supaya pemberi sogokan diuntungkan.

Menurut Alkitab: Suap akan membuat buta mata orang-orang bijaksana sehingga dapat memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar(Ul.16:19).



Bila seseorang yang telah di suap, apapun jabatannya dan kekuasaan yang melekat padanya, pasti akan menuruti permintaan dari penyuap. Biasanya permintaan itu menguntungkan  penyuap walaupun melanggar undang-undang, peraturan, moral dan etika, terhadap keluarga (anak istri), teman atau sekelompok masyarakat atau rakyat atau Negara.

Karena seseorang yang telah menerima suap, akan merasa sangat malu bila ketahuan. Bahkan mereka berani mempertaruhkan nyawanya yaitu bunuh diri. Bila hal ini terjadi di Negara Jepang maka si penerima suap itu, dapat melakukan hara-kiri (bunuh diri sesuai adat Jepang).



2--Susah mengendalikan diri.

Ada beberapa pejabat Indonesia yang susah menempatkan dirinya karena tidak merasa malu telah menerimna suap, bahkan tanpa rasa rendah diri, masih membantah tidak bersalah untuk membela diri di pengadilan walaupun telah tertangkap tangan. Hal ini terjadi karena mereka membuka celah untuk menerima suap(Yes.1:23), sebagai antisipasi supaya keluarganya dapat turut untuk menikmati gaya hidup duniawi.

Pejabat seperti ini mengetahui bahwa secara hati nurani mereka berbuat salah, namun berpura-pura bahwa mata hati mereka telah buta. Karena suap itu menyelimuti pikiran yang berpikir wajar. Sehingga mereka mengabaikan kebenaran dan tidak membela hak dari orang yang memerlukannya(Mi.7:3).



3--Gaya hidup yang sangat menantang di zamannya.

Setiap orang apakah dia berstatus sosial rendah atau seorang pejabat atau seorang bijaksana,

dapat terhanyut dalam gaya hidup di zamannya, karena menghadapi dan akan memilih gaya hidup yang sesuai dengannya, sehingga selalu bersifat mencari keuntungan yang instant(1Sam.8:3) walaupun mungkin mengorbankan moral dan etika.

Tidak ada salahnya bila mereka mau mengikuti gaya hidup yang sangat bervariasi sesuai zamannya yang  dapat berdampak positif maupun negative, tapi jagalah eksistensi dirimu agar tidak terseret oleh akses negative dari beragam gaya hidup di zamanmu, untuk itu apakah pribadimu telah:

a--Siap memilih yang cocok dari berbagai tuntutan lingkunganmu

b--Kuat untuk dapat menahan keinginan dirimu(Rm.7:23)

c--Sanggup mengatasi tuntutan keuanganmu yang mendesak

d--Kuat dan tidak akan tergoyahkan karena tuntutan lingkungan

e--Dapat mengatasi godaan duniawi, dll..



Namun butir 3a-e bila di jalankan secara rasional atau sesuai dengan kemampuanmu yang terukur, maka semuanya itu bisa terlaksana. Tapi bila terjadi hal yang tidak terduga yang menghambatmu atau merugikanmu, seperti dampak dari covid19, maka anda akan sangat kecewa. Hal seperti ini yang dilakukan oleh orang yang tidak beriman.

Oleh karena itu selalu sertakan Tuhan dalam setiap rencanamu dan selalu bersandar padaNya(Ams.3:5), itulah bedanya bila anda beriman pada Tuhan.



Penutup

Jangan terima suap, karena bila anda terima maka terpaksa harus melakukan permintaannya penyuap, yang pasti melanggar aturan, moral dan etika.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

(Ul.16:19)

(Yes.1:23)

(Mi.7:3)

(1Sam.8:3)

(Rm.7:23)

(Ams.3:5)


Minggu, 12 Juli 2020

Kenapa mengasihi sulit diterapkan dalam kehidupan


Latar belakang



Saling mengasihi adalah suatu ajaran yang sangat baik untuk dilakukan dalam kehidupan namun manusia sering memilih jalan pintas untuk memenuhi gaya hidup duniawi yang terus berubah-rubah



Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Ajaran yang sangat baik

Ajaran kasih adalah baik dan sempurna, karena mengatur kehidupan di bumi bagi yang mau mengikutinya dan melaksanakannya, karena ada janji Tuhan bahwa setelah kepergian dari bumi ini, maka akan ada kehidupan yang kekal untukmu. Sebab itu murnikan imanmu yang selalu tertuju hanya kepada Yesus untuk memperoleh keselamatan jiwamu(1Ptr.1:9).



2--Saling mengasihi adalah suatu ajaran

Hukum Kasih adalah hukum yang terutama dan yang pertama(Mat.22:38), yang terdiri atas:

a--Menusia mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan segenap jiwa dan segenap akal

budi(Mat.22:37). Umumnya setiap orang dapat melaksanakan butir 2-a, secara wajar.



b--Kasihilah sesama manusia seperti mengasihi dirimu sendiri(Mat.22:39). Hukum ini merupakan hubungan antara para pelaku dalam; keluarga, pekerjaan, pergaulan, dll, yang tujuannya untuk mencapai hasil yang baik berdasarkan butir-butir kasih(1Kor.13:4-8).

Namun bila diamati, maka umumnya setiap orang dapat melaksanakan sebatas dipermukaan dari ayat ini, yang dapat dilihat atau diketahui orang. Tapi bila menghadapai suatu masalah secara mendalam antara para individu, maka hukum ini agak sulit di lakukan, karena yang bersengketa akan mengutamakan kepentingan dirinya terdahulu, karena ego yang tinggi, tidak mau mengalah. 



Sehingga bila melaksanakan hukum kasih, maka kelihatannya ada hubungan segi 3, jadi selalu  ada ikatan antara sesama manusia yang dijelaskan di butir 2-a dan 2-b,  namun hubungan itu juga  ada ikatan dengan Tuhan, sehingga terlihat seperti hubungan segi tiga, Misalnya, dalam suatu kasus selalu ada hubungan segi tiga, yaitu:

ba--Hubungan para individu dengan Tuhan         …..………………………( mx----T  ).

bb--Hubungan  sesama individu                  ………………..………..………( mx-----my ).

bc--Dampak firman Tuhan terhadap niat dan interaksi antara para individu..( my---FT )



Sebab Firman Tuhan adalah kebenaran(Yoh.17:17) untuk kehidupan setiap orang, lalu mengarahkan pikiranmu dan fisikmu kearah positif yang tertuju kepada Yesus, sebab itu  imanilah itu. Karena tujuan beriman adalah untuk memperoleh keselamatan jiwamu(1Ptr.1:9). Jadi, disinilah letak perbedaan antara orang yang beriman kepada Yesus dan yang tidak atau hanya percaya dan berdasarkan pada kemampuan dirinya sendiri, atau kepada kepinterannya, keyakinannya, kesehatannya, dan lain lagi.



3--Gaya hidup duniawi walaupun tidak mengindahkan kasih

Untuk memperoleh peningkatan pemurnian iman adalah tidak gampang, bahkan hamba Tuhan pun jatuh bangun, karena gaya hidup duniawi sangat berbeda dengan seseorang yang mempertahankan kemurnian imannya.

Sehingga banyak orang yang telah beriman namun jatuh juga setelah digoda oleh gaya hidup duniawi. Gaya hidup duniawi mencakup antara lain:

a--menyenangkan diri menurut kehendaknya.

b--turuti godaannya iblis, yaitu melanggar perintah Tuhan(Kej.3:1-5), mis: Adam dan Hawa

c--menyesatkan orang dan anak-anak

d--memuaskan kepentingan sendiri

e--mempertahankan kedudukan walaupun mengorbankan orang lain(Mat.27:1-26).

f--memilih hebih yang instant, misalnya korupsi, walaupun melanggar norma masyarakat.



Kasih sangat bertentangan dengan kehidupan gaya hidup duniawi, karena kasih itu: sabar, sopan, tidak mengutamakan diri, tidak pemarah, tidak dendam, tetap pada kebenaran, sabar(1Kor.13:4-8).



Itulah sebabnya ajaran kasih sangat sulit untuk diterapkan dalam proses kehidupan  yang bersifat duniawi, namun bila anda tetap mendasarkan kasih dalam kehidupanmu maka imanmu akan menjadi  murni sehingga keselamatan jiwamu akan tercapai(1Ptr.1:9).



Penutup

Saling mengasihi adalah ajaran yang baik untuk dilakukan dalam kehidupan setiap orang, namun manusia sering memilih jalan pintas untuk memenuhi gaya hidup duniawinya 3a-f, karena kasih mencakup norma kehidupan yang bertentangan dengan hidup duniawi a.l. kehidupan jalan pintas.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i :

(1Ptr.1:9).

(Mat.22:38)

(Mat.22:37)

(Mat.22:39)

(Mat.22:39)

(Kej.3:1-5).

(1Kor.13:4-8).

Minggu, 05 Juli 2020

Menduga tingkat kemurnian imanmu


Latar belakang

Secara rasional, maka masyarakat menduga bahwa hambah Tuhan pasti sangat beriman dan tingkat kemurniannya akan terus bertambah, apalagi kalau frekuensi pelayanan terus naik, namun bagaimana dengan tingkat kemurnian imanmu?



Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Keyakinan

Secara rasional, bila anda terus menerus senang akan suatu teori sehingga keyakinanmu makin meningkat terhadap teori tersebut, maka pasti pikiranmu akan dipengaruhi oleh teori, atau ajaran, atau dogma, dll. Bila teori yang anda yakini tidak sejalan dengan akal budimu, maka dia akan menyelimjuti akal budimu. Sehingga keyakinan akan teori tersebut makin dominan dan sebaliknya fungsi akal budimu makin terselimuti(2Kor.3:14-15).



Dan bila anda terus menerus berusaha keras sehingga terwujud berbagai perbuatan-perbuatan berdasarkan teori tersebut. Maka keyakinanmu akan makin meningkat terhadap teori tersebut dan merasa bahwa teori dan yang lain-lainya itulah yang benar. Sehingga kemungkinan besar teori-teori tersebut mendominasi alam pikiranmu, lalu berkembang menjadi suatu landasan hidupmu. Contoh:

Misalnya anda meyakini ajaran komunis lalu mengadopsinya atau ajaran kapitalis. Dalam kedua ajaran ini, ada butir-butir yang bertentangan, demikian pun ada banyak ajaran lainnya yang mungkin ada pertentangan tapi dapat juga saling mengisi, namun anda mengadopsinya sesuai keinginanmu dan kehendak bebasmu.  



2--Secara iman.

Pengertian iman sangat luas(Ibr.11:1) namun ada batasannya, yaitu yakin dan percaya:

a--Pada Tuhan Yesus

b--Sepenuh hati, yang tertuju kepada Tuhan Yesus, sebab kami mengenalNya(Yoh.4:22).

c--Bahwa Tuhan Yesus telah  menaruh hukumNya di dalam akalbudi setiap orang dan menaruhnya dalam hati setiap orang(Ibr.8:10) dan melakukan kasih terhadap sesama manusia dan mengetahui bahwa Tuhan adalah Allah kita semuanya.

d--Bahwa atas dasar butir 2-a, b, c, yang tidak berubah untuk selamanya, maka manusia  secara sadar mencari kesempatan melalui beberapa teori atau ajaran atau dogma yang sejalan dengan akal budi, untuk melakukan peningkatan kehidupannya sehingga memperoleh kenikmatan, kenyamanan, kemajuan, dll. Namun teori atau ajaran atau dogma tersebut masih bersifat bisa inefektif bahkan terhapus.



Perbedaan keyakinan dan beriman dalan aplikasi kehidupan.

Secara rasional, meyakini suatu teori, ajaran, dogma, dan lain-lain, karena setuju padanya. Dan akan berusaha keras atas kemampuan dan kepinteran sendiri, untuk memperoleh kemajuan, kenikmatan dalam kehidupan.

Secara iman, yaitu: ada tambahan bila dibandingkan dengan pemikiiran secara rasional, yaitu:

Selain bekerja keras berdasarkan teori, ajaran, dogma, dll. tapi janganlah bersandar pada pengertianmu dan kemampuanmu, namun pada Tuhan karena firmanNya(Ams.3:5) adalah kebenaran dan jalan dan hidup(Yoh.14:6).



3--Menduga tingkat kemurnian imanmu

Bagaimana supaya anda dapat mengetahui tingkat kemurnian imanmu. Hal ini sangat sulit dan manusia hanya dapat menduga-duga. Namun banyak orang juga berpendapat bahwa perbanyaklah perbuatan baikmu maka Tuhan akan memperhitungkannya. PENDAPAT ini salah besar. Yang Tuhan mau adalah melihat isi hatimu.

Karena banyak orang yang jahat dapat berbuat baik tapi ada orang baik tapi perbuatannya jahat. Hal ini akan berbeda bila anda berhati baik yang melakukan firman Tuhan maka akan sulit bagimu untuk berbuat jahat.

Untuk berhati baik maka anda harus:

a--Beriman yang hanya tertuju kepada Yesus, adalah yang utama

b--Hindari dari godaan

c--Taat dan setia

d--Pikiran dijauhkan dari balas demdam, iri,

e--Jangan berkayal dalam angan-angan yang tidak berdasar

f--Jangan  membuka peluang untuk ikut berbuat dosa.

g--Jauhkan perbuatan yang dibenci Tuhan(Ams.16:6)

h--Berinteraksi yang sopan



i--Namun cara beriman yang sulit dan ada untuk menguraikan namun sangat sesuai adalah seorang penyamun yang disalib disebelah(Luk.23:39-43), karena langsung masuk firdaus.





Penutup

Orang hanya dapat menduga kemurnian imannya. Namun di hatimu yang Tuhan memperhatikannya.  Karena perbuatan yang baik tapi hati tetap busuk, maka itu sama saja buruk. Karenanya kemurnian imanmu dapat meningkat bila hanya tertuju kepada Yesus.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

(2Kor.3:14-15).

(Ibr.11:1)

(Ams.3:5)

(Yoh.4:22)

(Yoh.14:6).

(Ams.16:6)

(Luk.23:39-43)