Latar belakang
Seseorang mau berkorban untuk kebenaran, bila
dia mempunyai kepastian bahwa kebenaran itu adalah sesuatu yang sangat tinggi
nilainya, untuk kehidupannya dan lingkungannya (masyarakat dan kedhidupan
lainnya).
Materi yang di
sharing, sesuai topic
1--Apa motivasimu untuk mencari kebenaran.
Bila seseorang berani
berkorban untuk suatu kebenaran, maka pasti ada sesuatu yang sangat tinggi
nilainya dari kebenaran itu, sehingga dia bertekad untuk mengetahuinya,
pertahankannya bahkan menyebar luaskannya. Lalu apa yang mendorongannya
sehingga timbul motivasinya untuk melakukan penjelasan diatas?
2--Apa dorongannya sehingga timbul
motivasinya.
Dalam konteks ini,
untuk mengetahui dorongan itu maka terlebih dahulu, harus mengerti apa itu
kebenaran.
a// Apa itu kebenaran.
Menurut penjelasan dari Ensiklopedi Alkitab Masa Kini1,
maka pengertian dari kebenaran menurut bahasa Yunani dan Ibrani diterjemahkan
dalam:
Misypat = cara yang benar bagi seseorang untuk
membawakan diri. Atau menujukkan lingkah laku yang sopan dari dirinya, dan
terhadap orang lain.
Tsedaqa = kehendak Allah dan
tindakan-tindakan yang diakibatkannya. Atau ikutilah kehendak Allah berupa
hukumNya dan peraturanNya maka akibatnya akan baik untuk hidupmu.
b// Bertekad tinggalkan penderitaan dan
mencari yang baik.
Dalam perjalanan hidup, maka setiap orang tidak akan mau menderita
seterusnya, tapi berusaha memperoleh kehidupan yang cukup bahkan kalau bisa sumber
berkat. Untuk itu, maka mereka harus sanggup mengatasi berbagai masalah,
misalnya;
ba--Dari
luar tubuhmu berupa: godaan, cobaan, gangguan, dll, yang datang dari lingkungannya (teman kantor,
pergaulan, organisasi, dll).
bb--Dari
dalam dirimu berupa: harus dapat menguasai emosimu yang timbul dari suatu
keinginan yang berlebihan, sehingga yang dapat mengalahkan batas kehendak
bebasmu, seperti yang dialami oleh Adam dan Hawa.
bc--Tetapi
hadapi semua kesulitan hidupmu, dan tetap beriman kepada Tuhan. Karena beriman
kepadaNya adalah untuk keselamatan jiwamu.
Berbagai masalah itulah yang mendorong agar adanya motivasi untuk
mencari sesuatu yang lebih baik. Dan secara naluri, setiap orang bertekad untuk
keluar dari tekanan hidupnya berupa berbagaimaalah, karenanya mereka selalu
mencari suatu “cara” yang lebih baik. Dan “cara” yang paling baik adalah
kebenaran.
c// Kebenaran untuk melakukannya.
Untuk memperoleh kebenaran maka anda harus beriman kepada sesuatu yang
pasti, benar dan mengenalinya, yaitu mengenali ajarannya yang bisa diikuti melalui
perbuatanmu, dan yakinlah bahwa tujuan beriman adalah untujk keselamatan
jiwamu.
Sebagaimana relasi Yesus dengan Bapa(Yoh.11:40-43), sehingga dia dapat mengatakan
akan menghidupkan seseorang, maka Dia bisa buktikan bahkan disaksikan oleh orang
banyak, bahwa ada seseorang yang sudah mati 4 hari (atau sudah mulai membusuk),
bisa dihidupkan kembali, dan lain lain.
Jadi ajaran itulah yang di ikuti, dalam hal ini berusaha mempelajarinya
dan juga yang lain-lain itu, lalu meyakininya dan melaksanakan ajaran itu.
Ajaran itu adalah Kasih, dan yang memberinya adalah Yesus. Memang benar, bahwa
meyakini atau beriman namun harus ada perbuatannya, namun juga, harus ada relasi pribadimu dengan Yesus, atau
seberapa mendalam anda meyakini ajaran “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu”
Jadi relasi pribadimu
dengan Allah adalah sejauh mana anda mengasihi dengan….(lihat kalimat yang
digaris bawahi).
Pertanyaannya: apakah anda
setuju bahwa motivasimu untuk kebenaran?
Kesimpulan
Keadaan yang terdesak
(adanya penderitaan, godaan, cobaan) dari seseorang akan memotivaikannya untuk
keluar dari situ, dan jalan yang sesuai adalah mencari dan melakukan kebenaran.
Terima kasih anda
telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
1Ensiklopedi Alkitab Masa
Kini (EAMK), judul asli: The New Bible Dictionary, cetakan ke-11 April2011,ISBN
979-602-8009-32-5, hal-11 kolom-1
Yoh.11:40-43
40—Jawab Yesus:
“Bukankah sudah Kukatakan kepadamu:
Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?:
41—Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus
menengadah ke atas dan berkata: “Bapa, Aku mengucap syukur kepadaMu, karena
Engkau telah medengarkan Aku.
42—Aku tahu, bahwa
Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di
sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa
engkaulah yang telah mengutus Ku”.
43—Dan sesudah
berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: “Lazarus, marilah ke luar!”