Minggu, 28 Juni 2020

Bolehkah perceraian terjadi dalam berumah tangga?


Latar belakang



Dalam berumah-tangga ada yang mengalami kehidupan yang tenang, ada juga mengalami berbagai badai, dan sering yang gabungan, namun mereka dapat bertahan. Tapi perceraian antara suami istri pun dapat terjadi, walaupun mereka telah bersumpah dalam susah dan senang harus bersama-sama.



Materi yang di sharing, sesuai topic



1---Perpaduan perasaan yang menjadi satu



Tuhan Allah berfirman, baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita(Kej.2:26), lalu Allah akan menciptakan manusia; laki-laki dan perempuan(Kej.1:27), akan memberkati mereka, dan berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu….”



Maka Tuhan Allah membuat seorang wanita(Kej.2:23) untuk Adam. Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging(Kej2:24), mereka keduanya telanjang yaitu Adam (atau pria) dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu(Kej.2:25). Di tahap ini maka telah ada perpaduan perasaan, dan menjadi satu, asal dari perasaan itu adalah cintah kasih yang diberikan oleh Tuhan Allah(Ibr.8:10), kepada setiap orang. Karenanya berkeluarga antara laki dan perempuan adalah kehendak Allah.



Pentingnya bekeluarga

Dalam perkawinan kristiani, maka pendeta selalu menekankan kepada pasangan bahwa senang dan susah supaya mereka selalu bersama-sama, dan ini merupakan bagian dari kasih.

Kasih sayang antara suami istri dalam berkeluarga adalah salah satu dasar dan terpenting dalam hubungan dan ikatan antara pasangan hidup, sehingga walauun ada berbagai beban hidup, mereka dapat melakukan tugas-tugasnya, yang antara lainnya:

a--Beranakcucu untuk penuhi bumi dan bertambah banyak

b--Berkuasa atas hewan di laut dan darat dan udara

c--Memelihara dan mengusahakan bumi, termasuk keindahannya misalnya taman(Kej.3:15).

d--Saling menjaga keutuhan suami istri, dalam berkeluarga, antara lain:

da--perpaduan perasaannya yang menyatu untuk kemajuan keluarga.

db--Mengerti dan sadar bahwa berkeluarga adalah sesuai firman Tuhan

dc--Saling: menghormat pasangannya, percaya, taat, setia, memiliki.

dd--Selalu berusaha memberi taladan yang baik bagi anakcucunya

de--Memberi contoh cinta kasih dan sediakan waktu untuk keluarga

df--Keluarga adalah organisasi terkecil dan merupakan embrio untuk negara

dg--Rasa saling memiliki, yang tidak dan jangan membuat noda

dh--Hindari godaan dan jangan beri peluang atas segala jenis cobaan hingga bis terjadi dosa.  

di--Saling menahan diri dan tidak menyakiti misalnya KDTR



2--Perpisahan dalam keluarga

Perpisahan dapat diartikan ada dua, yaitu karena: 

a--Salah satu pasangan meninggal namun pasanganya masih  hidup. Pengertian disini adalah bahwa suami istri telah saling terikat oleh suatu hukum untk selalu kebersamaan. Bila suami atau istri meninggal, maka yang masih hidup  akan terbebas dari hikum yang mengikat mereka. Sehingga yang hidup diperbolehkan untuk menikah lagi(Rm.7:2-3).



b--Perceraian terjadinya tindakan yang tidak wajar, yaitu KDRT(kekerasan dalam rumah tangga), yang menyakiti secara fisik dan atau psikis dari salah satu pasangan terhadap pasangan lainnya. maka inilah yang menjadi permasalahannya. Dan Tuhan menciptakan manusia sesuai aturanNya bukan untuk disakiti atau dipermainkan oleh pasangan lainnya.

Maka ini bukan anjuran, tapi gunakanlah akalbudimu, bila KDRT keterlaluan maka laporlah yang bersangkutan ke majelis gereja, dan bila tidak bisa terhenti maka laporlah kepada kepolisian supaya diproses secara hukum yang berlaku.

Contoh:

Sepasang suami istri katolik yang tingkat perekonomiannya tinggi, mengalami KDRT, karena suaminya telah mempunyai pasangan gelap. Istrinya adakan introspeksi diri dan berusaha untuk berbaikan. Namun suami tersebut menghindar dan tidak mau lagi pulang kerumahnya tapi hidup bersama pasangan gelapnya. Hal perselingkuhan ini terjadi bertahun-tahun. Suatu waktu istrinya sakit sehingga dokter harus mengoperasi supaya buang air besarnya melalui slang yang dipasang dan ujung sebelahnya keluar dari pinggang. Setelah menderita sakit yang berkepanjangan maka istrinya meninggal.  PERTENYAAN:

Bila istrinya sewaktu hidup menggugat cerai (sangat ditentang oleh adik perempaunnya) apakah dia masih dapat hidup hingga sekarang ini?  Dilain pihak, Tuhan tidak menciptakan orang untuk terus-menerus menderita, maka pakailah akalbudimu yang diberikan Tuhan, untuk bertindak..

Yesus pun mengatakan bahwa, siapa yang berpikir dan berbuat untuk sesatkan anak-anak, maka si penyesat dapat diikat pada lehernya batu kilangan lalu dibuang ke dalam laut.(Mat.18:6).



Bila keadaan seperti contoh diatas maka untuk para pengikut katolik supaya menyurati ke Paus, sesuai prosedur yang ada, untuk memohon pertimbangan. Dan pernah Paus mengizinkannya (tidak dilampirkan bukti).



Bagaimana pendapamu tentang perceraian, maka pakailah akal budimu dan berpikir secara rasional namun iman yang teguh selalu tertuju pada Tuhan Yesus. mohon bantuan Roh Kudus supaya anda dapat mengatasinya bila berada dalam masalah seperti diatas.



Penutup

Proses berkeluarga sangat penting, namun selalu hadirkan Roh Kudus dalam susah dan senang, akal budimu adalah sebagai bantuan untuk menentukan putusanmu secara rasional, namun Roh Kudus akan selalu menunjukan jalan yang terbaik dalam hidupmu.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

Kej.1:26                      kej.1:28                       Mat.18:6

Kej.1:27                      kej.3:13                       Rm.7:1-3

Kej.2:24-25                Ibr.8:10         

Minggu, 21 Juni 2020

Seberapa jauh anda berpartisipasi dalam aktivitas Kerajaan Allah.


Latar belakang



Setiap orang sesuai kemauannya, pribadinya, statusnya dan kemampuannya bisa berpartisipasi untuk membesarkan Kerajaan Allah.



Materi yang di sharing, sesuai topic



1---Seberapa dalam anda berpartisipasimu.

Setiap orang boleh berpartisipasi untuk membesarkan Kerajaan Allah (KA), dasar pertama nya memiliki kasih(Mat.22:37-40). Tapi bibit kasih itu yang diberikan Tuhan berada dalam hatimu dan akal budimu(Ibr.8:10) yang akan berkembang atau bertumbuh sesuai pengertianmu berupa iman, sewaktu menjalani kehidupanmu. Imanmu yang dipertajam oleh perbuatanmu(Yak.2:22) yang timbul sesuai kemampuanmu akan terus dipengaruhi oleh dasar kedua.



Dasar kedua berupa: yang terbentuk dari pengaruh luar dan pendidikanmu. Karenanya kemauan dari setiap orang berbeda-beda sesuai kehendak bebasmu, maka motivasi juga tidak sama, lalu secara sengaja atau tidak maka proses memperoleh status sosialnya juga tidak akan sama. Oleh sebab itu ada yang menjadi petani, karyawan swasta/negeri, nelayan, penyanyi, dll.

Tapi juga berusaha dan tekad mempengaruh semua pencapaian itu. Demikian pun keseriusan untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan memerlukan suatu panggung atau tingkatan “berusaha dan tekad”, yang tergantung dari:

a—Keinginan

Keinginan membesarkan KA adalah baik namun harus beriman yang tertuju kepada Yesus. Untuk itu anda supaya percaya pada Firman yang diajarkan oleh Dia dan yang tertulis dalam Alkitab

b—Ketekunan

Dalam hal ini konsistensi untuk mencari Tuhan Yesus dan mendalami firmanNya adalah sangat penting, karena kemurnian rohani akan bertambahyang harus diikuti oleh perwujudan  adanya perbuata yang sejalan

c—Kepribadian

Masyarakat sekitarmu akan menilaimu melalui, tingkah lakumu yang mencerminkan kebiasaanmu akan apakah anda benar-benar

d---Tujuan

e---Beriman

f---Gabungan a-e



2---Setingkat apa partisipasimu dalam kegiatan KA

Selain alasan di butir-1, maka kesiapan berpartisipasi tergantung pada apa yang anda miliki untuk memulai berpartisipasi dalam KA. Pengertian partisipasi dalam KA sangat luas dan bervariasi, namun tidak berarti bahwa anda harus melangkapi diri dahulu hingga lengkap lalu memulai berpartisipasi dalam kegiatan KA.

Tingkat social bukan masalah maupun kondisi fisikmu dan atau pengetahuanmu. Tapi mulailah dimana tingkatmu berada. Dan setiap orang yang beraktivitas dalam kerajaan Allah pasti berbeda-beda hasilnya namun yang penting kemurniannya, sebagai berikut:

a--Ada keluarga petani miskin, namun secara tidak sengaja partisipasi dalam kegiatan KA. Kegiatannya berupa: hidup berdasarkan kasih(1Kor13:4-8) antara lain jujur, taat, dll, kerja keras, memberi panutan yang benar, sopan terhadap istrinya dan anaknya.

b--Sepasang laki dan perempuan berumur pertengahan yang batu menikah, mempunyai tekad untuk beraktivitas dalam Kerajaan Allah (KA). Cara mereka adalah:

ba--Saling mengasihi dan membantu

bb--Mempertunjukkan tingkah laku dan kepribadian yang benar

bc--Berinteraksi secara sopan bersama masyarakat sekitarnya.

bd--Memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya dan orang-orang yang perlu pertolongan disekelilingnya

be--Beraktivitas dalam KA sesuai bakat dan kemampuan yang mereka dimiliki



Tidak susah bukan bila anda ingin beraktivitas dalam KA, yang penting iman dan perbuatan berdasarkan kasih, namun kasih ini tertuju kepada Yesus.

Karenanya berusahalah sebab kepada setiap orang diberi kesempatan.



Penutup

Setiap orang dapat beraktivitas dalam KA, namun tergantung kemauanmu. Tapi sebaiknya berdasarkan kasih yang ada dalam dirimu, disertai iman yang selalu disempurnakan oleh perbuatanmu.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

(Mat.22:37-40)

(Ibr.8:10)

(Yak.2:22)

(1Kor13:4-8)

Minggu, 14 Juni 2020

Apa akar permasalahan anda berbuat dosa


Latar belakang



Pernahkah anda berpikir “apa akar permasalahanmu” sehingga melakukan sesuatu yang melanggar perintah Tuhan, lalu berakibatkan dosa bagimu. Karena semuanya itu akan menimbulkan kerugian bagi dirimu sebab Tuhan menjauhkanmu(Kej.3:24).



Materi yang di sharing, sesuai topic



Akar permasalahannya anda berbuat dosa.

Dapatkah seseorang mengetahui “akar permasalahannya”, atau berawal dari apa sehingga anda berbuat dosa? Apakah perbuatanmu hingga berdosa itu di lakukan oleh:

v  Pengaruh dari luar tubuhmu

v  Kehendak bebasmu

v  Apa yang anda tabur itulah yang akan anda tuai(Gal.6:7).

v  Ada hukum lain yang terdapat dalam tubuhmu yang melawan akal budimu(Rm.7:23), dan-lain-lain



Namun setiap orang, apa pun tingkat sosialnya, tapi bila melanggar peraturan Tuhan adalah dosa yang harus dia pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan, kemudian hari.



1--Dosa pertama terjadi

Bila diperhatikan, maka terjadinya dosa yang pertama adalah sewaktu manusia berada di bumi, yang memulai proses kehidupannya, misalnya Adam dan Hawa. Dalam masa kehidupannya mereka berinteraksi, yaitu berbicara langsung dengan Tuhan. Tuhan tempatkan mereka di taman Firdaus dan juga tersedianya makanan. Namun Tuhan juga memberi perintah yaitu melarang mereka, tidak boleh memakan buah dari pohon yang bertumbuh di tengah taman.

Tapi iblis berbicara melalui ular menggoda mereka, yang mengakibatkan terjadinya  panggaran perintah Tuhan, sehingga mereka berdosa. Hal itu berkelanjutan lalu Tuhan menghalau mereka dari Taman Firdaus(Kej.3:24).



Perintah Tuhan kepada Adam, sebagai berikut:

“Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya secara bebas(Kej.2:16), tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memekannya, pastilah engkau mati(Kej.2:17)



1--Otakmu yang memilih dan menentukan prioritasmu

Iblis memakai ular, dan berkata kepada perempuan atau Hawa, sebagai berikut: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu”Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buat itu, nanti kamu mati(Kej.3:1-3).

Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat(Kej.3:3-5).

Perempaun itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagi pula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereke telanjang lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.



Bila diperhatikan, maka iblis mengganti istilah:

“...b o l e h   kau makan buahnya… kepada Adam. Yang disampaikan oleh Tuhan” (Kej.2:17)    menjadi:    

“…j a n g a n  memakan buahnya” kepada Hawa (Kej.3:1-3). Bagian dari kalimat ini adalah iblis yang menyampaikan kepada Hawa   



Sudah pasti, Adam telah menyampaikan kepada istrinya Hawa, yaitu mengenai larangan tersebut. Namun iblis menggoda Hawa karena dia mendengar pesan tersebut dari Adam bukan dari Tuhan secara langsung. Atau penjelasan Adam kepada Hawa tidak terlalu tegas sehingga Hawa kurang dapat mempertanggungjawabkan pesan Tuhan tersebut.



Pesan-pesan dari Adam mengenai “jangan memakan buah tersebut” kepada Hawa dan “godaan dari iblis” yang ditujukan juga kepada Hawa, telah masuk melalui panca indranya yaitu telinga yang meneruskannya ke otaknya Hawa, lalu selanjutnya otak tersebut mengolah godaan iblis tersebut, apakah akan menuruti atau melanggar perintah Tuhan. Godaan iblis adalah sebagai pemicu yang sangat menarik sehingga mereka memilihnya.

Karena dua pesan tersebut, yaitu:  boleh   atau   jangan  ditambah dengan akan menjadi seperti Tuhan, telah dapat melewati saringan hingga mencapai ke otak, tapi informasi lainnya yang tidak dapat melewati saringan akan tertahan dan terbuang.



Jadi otaknya Hawa akan bekerja, yaitu: mengolah pesan yang masuk, dan menentukan tindakan apa yang selanjutnya akan dibuat sesuai dengan kehendak bebasnya. Ternyata pilihannya jatuh pada godaan iblis karena mereka (Adam dan Hawa) akan jadi seperti Tuhan(Kej.3:5). Pesan terakhir inilah yang paling menarik bagi mereka sehingga memilihnya.



Sehingga dapat di katakan bahwa, semua pilihan hingga melakukan perbuatanmu berawal  dari otakmu yang memperoleh informasi yang masuk melalui panca indramu, lalu berproses untuk menentukan prioritas yang terbaik menurut kehendak bebasmu. Maka demikianlah otaknya  Adam dan Hawa telah memilih yang terbaik menurut mereka, yaitu menjadi seperti Tuhan. Jadi akar permasalahan terletak dalam otakmu, karena dia yang berproses.



2---Factor yang berkontribusi terjadinya dosa.

Factor-faktor yang sangat berkontribusi sehingga anda terdorong untuk berbuat dosa, adalah sebagai berikut:

a--Segala jenis informasi yang masuk melalui panca indramu terutama telinga dan mata. Lalu bagaimana otakmu menyaring dan memprosesnya sesuai dengan kehendak bebasmu. Info yang tidak lolos dari saringan akan terbuang.

b--Pemicu berupa godaan: kenikmatan, kedudukan, sex, harta, dan lain-lain.

c--Pengaruh dari luar tubuhmu

d--Kehendak bebasmu

e--Sesuai pendapat yang mengatakan apa yang anda tabur itulah yang akan anda tuai.

f--Ada hukum lain yang terdapat dalam tubuhmu yang melawan akal budimu(Rm.7:23), antara lain perasaan yang membuat nafsu jahat, emosi tidak terkendali, hatinya panas(Kej.4:5-7) tidak terkendali dan tidak berinisiatif berbuat baik.



3—Siapa anda sendiri yang putuskan untuk mewujudkan pilihanmu (perbuatan).

Yang berkontribusi terjadinya dosa adalah penjelasan yang di uraikan pada butir 2 a-f, diatas.

Sekali lagi, bila diperhatikan butir 2 a-f, maka butir  tersebut merupakan sebagai pemicu. Jadi akar permasalahan yang menentukan, untuk melangkah berbuat dosa atau terjadinya dosa, sehingga terwujud perbuatan dosa atau tidak, adalah tergantung dari dirimu sendiri, atau lebih spesifik lagi adalah: pikiranmu.

Itulah sebabnya iblis mengajak pikiran Hawa supaya bekerja keras yang inputnya berupa:

a--memakan buah terlarang

b--tidak akan mati,

c--mengetahui yang baik dan yang jahat

d--akan menjadi seperti Tuhan



Tujuan iblis adalah:

aa--Supaya manusia melanggar perintah Allah,

bb--Mereka berdosa,

cc--Mereka akan mati.

dd--Manusia akan hidup sengsara, menderita, karena jauh dari Tuhan



Contoh:

Banyak orang mengetahui namun terjerumus karena menyaksikan di depan mata sendiri perbuatan yang dapat menikamati seketika. Misalnya  adanya kesempatan untuk berzinah atau turut tanda tangani cek yang diketahuinya adalah  penggelapan uang. Dan lain-lain.



Semua penjelasan diatas dapat anda tangkal dengan mempertebal pengertian hukum Kasih(Mat.2:37-40) dan cara pelaksanaannya ikuti apa itu kasih(1Kor.13:4-8.).



Penutup

Akar permasalahan perbuatan dosa dipengaurhi dari luar tubuhmu maupun dari hukum yang bekerja melawan akal budimu, namun bila anda tetap pada hukum Kasih dan melakukan kasih maka pikiranmu pasti dapat melewati semua godaan dan pengaruh tersebut.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

(Kej.3:24)

(Gal.6:7)

(Rm.7:23)

(Kej.2:17)

(Kej.3:1-3)

(Kej.3:3-5)

(Kej.2:17)

(Kej.3:1-3)

(Kej.3:5)

(Kej.4:5-7)

(Mat.2:37-40)

(1Kor.13:4-8)

Minggu, 07 Juni 2020

Menggalang orang untuk mengikuti Kerajaan Allah


Latar belakang



Timbul keinginanmu untuk menggalang orang supaya dapat masuk dalam kuasa(Mat.7:21)  Kerajaan Allah1, diperlukan suatu tekad yang pasti namun di dukung oleh iman



Materi yang di sharing, sesuai topic



Kalimat yang terdapat di latar belakang, dapat disederhanakan sbb:

Saya (A) menggalang (B) supaya orang dapat masuk dalam kuasa Kerajaan Allah(C) diperlukan suatu tekad yang didukung oleh iman(D).



Atau kalimat diatas yang terdapat di latar belakang, uraiannya sebagai belikut:

Subjek            : sebagai (A), Timbulnya keinginanmu

Kata kerja      : sebagai (B),  untuk menggalang

Objek              : sebagai (C), orang supaya dapat masuk dalam Kerajaan Allah (KA)

Keterangan    : sebagai (D), diperlukan suatu tekad yang pasti namun di dukung oleh iman



Jadi yang dibahas adalah “kata kerja” nya, yaitu menggalang). Namun tidak menghilangkan arti keseluruhan dari keutuhan kalimat.



Kerajaan Allah (KA) sangat luas dan dalam artinya serta penggunaannya bervariaasi, misalnya:

*      Sebab KA  bukan terdiri dari perkataan, tapi dari kuasa(1Kor.4:20)

*      Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kejhendap BapaKu yang di sorga(Mat.7:21).



1---Menggalang

Mengenai KA sangat luas artinya seperti yang dijelaskan dalam firman ini, namun dapat diurakan sedikit saja, yaitu:

v  Mengenai Kuasa-----Sebab KA  bukan terdiri dari perkataan, tapi dari kuasa(1Kor.4:20)

v  Masuk dalam KA----Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk dalam Kerajaan Sorga/Allah, melainkan dia yang melakukan kehendap BapaKu yang di sorga(Mat.7:21).



Untuk menggalang orang supaya dapat berpartisipasi membesarkan Kerajaan Allah ada banyak cara dan system, salah satunya adalah yang akan dijelaskan dibawah ini:



Kesiapan pribadi

a--Keinginan yang timbul dari dirimu sendiri

b--Secara sadar ingin terjun untuk ikut membesarkan Kerajaan Allah (KA)

c--Pelaksananya adalah anda bersama istrimu (bisa juga dengan orang lain atau kelompok)

d--Pasangan suami istri ini dalam masa hidupnya telah mempunyai tujuan, yaitu turut membesarkan KA.

e--Memang benar bahwa Tuhan yang menentukan masa hidup manusia atau dapat dikatakan hidup secara alamiah, namun yang mereka inginkan adalah mengisi waktu yang berguna, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan membesarkan KA. Untuk itu mereka berdoa agar Tuhan berkenan meluluskan permintaan mereka.

f--Kesiapanmu untuk membantu orang-orang yang perlu, di sekitar keluarga dan kawan-kawan

g--Membantu sesuai kemampuan dan kesanggupanmu

h--Semua butir a hingga g harus berdasarkan iman, karena anda beriman yang tertuju

kepada Yesus



Melakukan pekerjaanmu

a)      Menggalang orang-orang semampumu supaya mereka dapat mengerti siapa itu Yesus dan

b)     mencariNya agar dapat mengenalNya dan melakukan kehendakNya

c)      Menggalang siapa saja berdasarkan Hukum Kasih(Mat.22:37-40)

d)       Berinteraksi  dengan orang lain sesuai pengertian kasih(1Kor.13:4-8)

e)      Tunjukkan tingkah lakumu  merefleksi kasih sehingga mereka dapat menirunya.



2--Iman tertuju kepada Yesus.

Bila di cermati maka orang-orang yang tidak menganut ajaran Kristiani atau Yesus Krestus pun melakukan hal yang sama atau mungkin agak kurang karena mereka kurang menghayati kasih.



Namun anda sebagai penganut Hukum Kasih dan melaksanakan kasih yang di ajarkan oleh Yesus, supaya harus beriman, sekali lagi imanmu harus tertuju kepada Tuhan Yesus yang nyata dan hidup. Karenanya jangan lupa melakukannya.



Penutup

Persiapan pribadi adalah hal yang penting untuki dapat menggalang orang-orang untuk mengetahui Yesus sehingga kuasa Kerajaan Allah, namun penggalangan itu harus berdasarkan kasih disertai imanmu yang selalu tertuju kepada Yesus.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

1Kamus Alkitab, A Dictionary of the Bible WRF Browning, ISBN 978-979-697-393-7, cetakan ke-5 thn2010, Jakarta GedungMulya, hal 195 Col 2.

(Mat.7:21) 

(1Kor.4:20)

(Mat.22:37-40)

(1Kor.13:4-8)

Senin, 01 Juni 2020

Setiap orang adalah rekonsiliator terhadap Yesus


Latar belakang



Dirimu sendiri atau setiap orang adalah rekonsiliator antara dirinya dengan Tuhan yaitu adanya kesempatan supaya anda berusaha  mencari kesalahanmu dibandingkan dengan peraturanNya Tuhan, namun rela mengakui kesalahannya agar dapat diatasi untuk bertobat.



Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Apa itu rekosiliasi dengan Tuhan

Dalam gramatika bahasa Indonesia, maka rekonsiliasi adalah kata kerja. Dan suatu kalimat akan lengkap bila ada kata kerja, objek dan subjek. Jadi harus ada seseorang untuk melakukan “rekonsiliasi” terhadap sesuatu, dalam hal ini terhadap peraturanNya Tuhan.

Contoh:

Pencatatan nilai uang cash yang masuk dan keluar karena terjadi jual beli barang, ke dalam buku penerimaan dan pengeluaran di perusahaanmu. Demikian pun nilai uang mu di rekening bankmu akan bertambah atau berkurang, sesuai nilai jual dan beli barang tersebut, karena anda mempunyai rekening di bank tersebut.

Gunanya rekonsiliasi untuk menjelaskan selisih pencatatan dari transaksi keuangan yang terjadi antara pencatatan di buku perusahaanmu dalam kantormu dibandingkan dengan laporan pencatatan keuanganmu yang dibuat oleh suatu bank. Yang dibandingkan adalah setiap transaksi yang sama yang tercatat di perusahaanmu, dengan laporan bulanan dari bank (bank statement, monthly) mengenai transaksi yang sama. Bila ada selisih maka akan dicari tahu apa penyebabnya serinci mungkin berdaarkan bukti yang ada. Sehingga selisih tersebut dapat dijelaskan secara nyata.



Demikian pun dengan perbuatanmu yang dibandingkan apakah sesuai dengan ajaran Tuhan, dalam hal ini Sepuluh Perintah Allah yang merupakan bagian dari kasih(Mat.22:40). Bila tidak sesuai, maka anda harus mencari kenapa anda berbuat seperti itu karena anda telah mengetahui perintahNya dan HukumNya.



2--Rekonsiliasi antara perbatanmu dengan peraturanNya Tuhan

Sama halnya dengan contoh diatas, maka demikian juga anda dapat rekonsiliasi antara perbuatan dibandingkan ke peraturanNya Tuhan. Pertaturan Tuhan yang inti nya adalah Hukum Kasih(Mat.22:37) yaitu hubunganmu dengan Tuhan, dan hubunganmu dengan manusia lainnya(Mat.22:39). Bila perbuatanmu menyimpang maka rekonsiliasilah.

Hukum kasih itu mencakup Sepuluh Perintah Allah dan perbuatan-perbuatan para rasul yang tertulis dalam Kitab Para Rasul(Mat.22:40).

Secara ringkas, maka semua perbuatanmu diproyeksikan ke:

a--Sepuluh Perintah Allah(Kel.20:2-17)

b--Uraian dari Kasih(1Kor.13:4-8)



3--Apakah juga Non Kristern berbuat demikian?

Apakah orang-orang yang Non Kristern pun berbuat demikian? Benar mereka juga melakukan yang sama dengan anda yang beragama Kristen. Namun bedanya, kita berbuat demikian karena sambil beriman kepada Yesus, kita berusaha mengadakan rekonsiliasi dangan aturanNya dan HukumNya. Selain itu anda telah mengetaui bahwa Yesus adalah yang Hidup dan Jalan dan Kebenaran(Yoh.14:6), juga Dia menghidupkan orang yang sudah 4 hari meninggal, ajaranNya melalui firman adalah masuk akal benar dan menghidupkan orang. Jadi selain kita rekonsiliasi dengan Dia, kita mengenal Dia, Dia adalah penyelamat, Dia mengajarkan untuk memperoleh kehidupan yang kekal, dan imanmu tertuju kepadaNya. Jadi bukan kepada suatu wujud yang tidak kita kenal atau khayalan atau tidak tahu.



Penutup

Setiap orang sambil ber rekonsiliasi namun tetap imannya tertuju kepada Yesus, yang anda kenal, karena Dia adalah Firman Tuhan. Bukan kepada suatu wujud yang yang tidak diketahui tidak ada dasar yang benar.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

Mat.22:40

Mat.22:37

Mat.22:39

Kel.20:2-17

1Kor.13:4-8

Yoh.14:6