Selasa, 11 Januari 2011

Pikiran positif apa yang bisa disumbangkan kepada negara karena masih ada "Kenapa harus atau senang korupsi".

Kepada semua tema-teman yang ingin Indonesia bersih dari korupsi.

Saya bertanya-tanya kenapa sih banyak orang harus atau senang korupsi.

Sebelum saya menguraikan harus atau senang korupsi, sebaiknya saya kemukakan apa yang saya dengar di berbagai TV dalam negeri mengenai keadaan ekonomi. Pendapatan bruto nasional (atau Gross National Product singkatan GDP) Indonesia meningkat untuk thn 2010. Jadi bangga juga. Kita juga mengetahui bahwa hanya segelintir orang Indonesia yang menikmati kenaikan GDP. Bahkan Metro TV pada siaran pagi (2 hari lalu), mengatakan ada sekitar 100 juta orang Indonesia yang berpendapatan 1 dollar AS sehari dan 40 juta orang berpendapatan 2 dollar AS sehari. Umumnya, golongan ini berpendapatan atau gaji atau uang yang diperoleh sewaktu bekerja sebagai karyawan tidak cukup atau sangat terbatas untuk beli makanan, keperluan anak sekolah, pengobatan, pakaian, sewa rumah,  apalagi mau nabung untuk hari tua, jelas tidak mungkin.

Untuk golongan ini, memperoleh gaji untuk keluarga dan kepastian mempunyai uang layak untuk hidup tidak ada jaminan jangka panjang, apakah ini penyebabnya ?  Atau siapa takut, mumpung ada kesempatan yang mendukung, kenapa tidak berbuat.  Apakah negara kita seperti ini ?

Kenyataan bahwa harga cabe melambung sampai R118.000 di salah satu super market di Jakarta, dipasar Rp90.000 lebih. Demikian juga ada hasil-hasil agrikultur lainnya yang harganya juga melambung. Harga-harga kebutuhan bahan pokok juga naik.

Bagaimana yang hidup serba kekurangan, jalan keluarnya harus cari kerja sampingan tapi apakah ada pekerjaan lain ? Jadi bagaimana dong untuk hidup, kalau ngga ada kerjaan sampingan (kalau di Luar Negeri bisa double job, disini ngga ada) , mau kerja tapi tidak ada pekerjaan. Bagaimana kalau saat itu ada beban  mental dan moral misalnya anak sakit, dll. Apa yang akan diperbuat ? Kemana rakyat harus minta pertanggungan jawab atau pertolongan, kalau tidak ada apakah harusa berbuat diluar etika ?....?
Dilain pihak ada seorang Gayus Tambunan memperoleh uang dengan cara yang tidak halal, sebetulnya uang untuk bayar pajak tapi..............pasti banyak yang tersangkut dan sistemik sehingga masih sulit untuk diberantas. Jadi rakyat jelata (semua orang punya perasaan, rasa adil, rasa jujur, ingin hidup layak) memperhatikan kejadian itu semua, yaitu melalui TV atau koran atau dengar dari percakapan. Apakah rakyat jelata atau siapa saja yang bermoral merasa bahwa keadilan kurang diperhatikan oleh Pemerintah. Bahkan ada yang merasa iri hati, atau kalau yang salah dibela maka saya yang tidak berbuat apa-apa diperhatikankah oleh pemerintah ?...... sepertinya kurang.

Bagaimana kalau rakyat yang keadaan ekonominya berlebihan tetapi berbuat serong a.l. korupsi.
Jadi berarti korupsi dilaklukan untuk lebih menikmati hidup, menikmati secara pribadi atau bersama keluarga atau korporasi atau kenikmatan lainnya atau tujuan khusus lainnya. Sebetulnya  uang korupsi itu adalah  hak rakyat untuk program pembangunan yaitu kepentingan rakyat, jadi kalau diboroskan secara sengaja oleh seseorang, atau pejabat atau siapa saja, maka rakyat yang dirugikan dan yang sangat merasa adalah rakyat jelata dan yang kurang mampu. Kasihan rakyat.

Teman-teman dan siapa saja yang masih menginginkan Indonesia yang bersih dan kemajuan  maka kami mohon usulannya secara positif untuk menguntungkan rakyat. Indonesia sudah berbudaya cukup tinggi, lihat saja Majapahit, ada candi Borobudur, dll. Maka jangan ikut-ikutan cara penyelesaiannya, (contoh kalau Jepang, yang membuat salah mengadakan harakiri, kalau di USA yang berbuat salah misalnya Nixon mengundurkan diri, Cina dihukum gantung atau tembak, di Eropa.....dll, tapi Presiden Soeharto mengundurkan diri ). Usulan sederhana yang positif saja yaitu:
1 Satu niat, supaya rakyat dan pejabat pemerintah bersatu padu, saling mendukung, saling tukar informasi antara instansi, perorangan, organisasi, untuk berantas korupsi.
2 Yang melakukan korupsi sjupaya mengaku.
3 Yang melakukan korupsi supaya menyerahkan harta karena korupsi ke pemerintah
4 Yang melakukan korupsi di ampuni.
5 Tingkatkan budi pekerti, misalnya ada rasa malu, harga diri
6 Carilah dan tingkatkan  kebenaran, kejujuran sejati.
7 Yang melakukan korupsi sejak rekonsiliasi akan dihukum seberat-beratnya (tinggal pilih contohnya dari negara-negara yang melakukan, atau cara lain karena  kita kan sudah berbudaya cukup tinggi).

Bagaimana pendapat teman teman,  setuju ngga.........! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar