Senin, 14 April 2025

Dalam bidang hukum Akal dan Budi saling mengisi yang merupakan bagian kecil dari firman Tuhan

 


                                               

Pendahuluan

Pengertian Akal dan Budi sangat luas yang mencakup seluruh kegiatan dari kehidupan manusia namun yang di uraikan dalam artikel ini adalah menggunakan akal dan budi untuk bidang hukum yang dibuat oleh manusia, berlaku untuk menyelesaikan suatu kasus secara benar. Akal dan atau Budi akan sangat berperan untuk menyetujui melanjutkan atau tidak dalam menyelesaikan suatu kasus, bila disetujui maka langkah selanjutnya akan di lakukan oleh kehadiranmu.

Bisanya akal yang mendominasi dalam penyelesaian suatu kasus sehingga hasilnya bersifat rasional atau berdasarkan logika sesuai peraturan yang dibuat manusia ada, namun akal manusia dapat juga menyimpang dari peraturan yang ada, karena telah terkontaminasi kotoran berupa dosa yang telah menyelimuti akal. Sehingga melakukan berbagai jenis penyimpangan antara lain korupsi, penuhi nafsu ego negatifnya, dan yang sejenis (2Kor3:14)

Karenanya budi harus berperan setiap saat bila dalam proses penyelesaian kasus akan terjadi hal-hal menyimpang dari peraturan dan atau undang-undang yang merugikan terdakwa atau mendakwa, maka peranan budi berupa moral dan etika yang dapat mengoreksi untuk kembali ke peraturannya demi keadilan. Sehingga akal serta budi seperti koin yang bermuka dua. Sekarang ini sering ada putusan pengadilan yang diselesaikan secara akal namun kurang memperhatikan budinya,

 

Materi yang dibahas (sesuai topik)

Dalam setiap penyelesaian kasus:

Supaya Akal memproses aturan terkait kasus, secara benar dan tidak menyimpang

Supaya selalu Akal dan budi saling berperan dalam pengadilan.

 

Pembahasan

Materi yang dibahas dijelaskan dalam uraian dibawah ini.

Kapan Akal dan Budi digunakan

Secara sadar atau  tidak setiap orang menggunakan akal maupun budi terhadap semua jenis pekerjaan semasa hidupnya, namun derajat penggunaannya antara akal dan budi tergantung masalah yang dihadapi serta dalam kondisi yang bagaimana. Kapan digunakannya misalnya sewaktu mereka; bermain, melakukan pekerjaan, menyetir mobil, membantu orang, mengatasi kebakaran hutan, menyetir kapal yang menghadapi ombak besar, meneliti, pekerjaan di laboratorium, menyembuhkan orang, menjaga anak, mengurus negara, dalam pengadilan, niat mengadakan korupsi, dan lain-lain. Namun manusia juga kadang-kadang secara sengaja mengutamakan proses pekerjaan hanya berdasarkan akalnya dan merendahkan atau mengabaikan budi, atau derajat penggunaan akal jauh lebih tinggi dari budi. Sehingga proses adil tidaknya kurang diperhatikan untuk segi kemanusiaan. Karenanya budi harus berperan setiap saat bila dalam proses penyelesaian kasus mulai terjadi hal-hal menyimpang dari peraturan/undang-undang yang merugikan terdakwa atau mendakwa, maka peranan budi berupa moral dan etika yang dapat mengoreksi untuk kembali ke peraturannya demi keadilan. Sehingga akal serta budi seperti koin yang bermuka dua.

Sebetulnya Tuhan telah menaruh pijakan untuk hukumNya di dalam akal dan menuliskannya di hati setiap orang (Ibr.8:10), hukumNya sangat luas dan mendalam dibandingkan dengan hukum dan undang-undang buatan manusia. Pengertian hati lebih luas dari pada budi. Namun dalam pergaulan sehari-hari pemakaian budi saling bergantian dengan hati nurani

 

                                               

Apa itu Akal dan Budi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, sebagai berikut:

Akal adalah daya pikir.

      Akal selalu mempertimbangkan secara rasional dan logika terhadap suatu masalah,

      misalnya antara untung atau rugi, cepat atau lambat, mudah atau sulit, berisiko atau tidak

      dan sejenisnya.

Budi adalah perbuatan baik 

      Budi selalu mempertimbangkan masalah secara moral: baik atau buruk, manusiawi

      atau tidak, jujur atau menipu, adil atau curang, dan seterusnya.

 

Untuk apa akal serta budi (ditinjau dari mengaplikasikan peraturan)

Setiap orang menggunakan pikiran untuk; berkreasi, mengikuti aturan yang berlaku, proses pelaksanaan secara rasional, logis, tegas sesuai ayat-ayat yang tertulis. Karenanya diperlukan pendampingan agar sesuai manusiawi, yaitu budi.

Setiap orang mempunyai pikiran dan budi (budi merupakan bagian dari hati nurani). Istilah hati nurani terdapat dalam Alkitab, pengertiannya mencakup;

a.       Tuhan menyelidiki hati nurani setiap orang  (Rm.8:27).

b.      pada waktu malam hati nurani mengajari aku (Mzm.16:7).           

Sebetulnya Tuhan telah menaruh hukumNya di dalam akal dan menuliskannya di hati setiap orang (Ibr.8:10). Pengertian hati lebih luas dari pada budi. Namun dalam pergaulan sehari-hari pemakaian budi saling bergantian dengan hati nurani

 

 Peranan akal.

Manusia selalu menggunakan akal untuk melakukan sesuatu sesuai nalurinya berdasarkan  aturannya (undang-undang, peraturan pemerintah, dan yang sejenis) atau menentukan strateginya dan berkreasi.

Gunanya akal adalah sewaktu memproses suatu kasus yang bersifat pidana atau perdata maka akal harus selalu dilandaskan kepada aturan-aturan yang ada, misalnya: hukum pidana atau perdata atau hukum khusus lainnya. Bukan berusaha menyimpang dari aturan untuk mencari untung.  

 

Peranan budi

Peranan dan gunanya budi sebetulnya sejak akal memulai proses persidangan untuk penyelesaian suatu persoalan. Bila peranan akal mulai menyimpang maka dominasi budi mulai kelihatan dan terdengar, supaya proses akal terhadap suatu persoalan tetap sesuai dengan aturan yang ada, sehingga tidak akan menyimpang.  dikatakan adil. Karenanya peranan budi untuk menjaga agar objektivitas terjamin secara benar,  logis dan masuk akal. Bukan yang salah dibiarkan salah atau yang salah dibenarkan atau yang benar disalahkan.

 

Apa yang menjamin mutunya akal .

Dalam kehidupan masyarakat maka hukum yang mengatur tata tertib, cara bergaul, kelancaran perekonomian, ketertiban masyarakat, keamanan dan lain-lain. Namun harus juga disadari bahwa cara berproses akal sangat luas dalam hukum maupun dalam segala kehidupan kegiatan manusia, untuk melancarkan hal tersebut maka manusia membuat berbagai peraturan untuk mendukungnya namun apakah kualitasnya dapat menjamin ?. Jauh sebelumnya Tuhan telah menaruh hukumNya di dalam akal dan menuliskannya di hati setiap orang (Ibr.8:10). HukumNya adalah yang terutama dan yang pertama (Mat22.38) yang menjamin akal bertindak dan berproses secara benar. Hukum tersebut adalah :

a)      Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu, jiwamu dan akal budimu (Mat.22:37),

b)      Kasihilah sesama manusia seperti dirimu sendiri (Mat.22:39)

 Seharusnya akal manusia telah dapat membedakan mana yang benar dan salah sewaktu memproses suatu penyelesaian kasus berdasarkan hukum yang terkait, namun semua manusia telah berdosa dan dosa tersebut menyelimuti akalnya sehingga proses penyelesaian suatu kasus tidak akan murni, karenanya timbul kecurangan dalam keputusan di pengadilan. itulah sebabnya diperlukan pemikiran yang bersifat hati nurani atau budi.

 Supaya selalu Akal dan budi saling berperan dalam pengadilan.

Setelah identifikasi masalah diketahui maka akal akan berperan untuk menyelesaikan masalah tersebut sesuai peraturan dan atau undang-undang yang terkait namun prosesnya harus objektif,

tidak berat sebelah atau bukan yang salah dibenarkan atau sebaliknya. Karenanya peranan budi adalah seolah-olah menjaga agar proses akal menggunakan peraturan tetap pada jalurnya bukan menyimpang demi kepentingan golongan, partai atau diri sendiri berupa korupsi. Sehingga akal serta budi seperti koin yang bermuka dua.

 Contoh:

(1) Suatu putusan pengadilan adalah manusiawi (misalnya seorang nenek mengambil sebatang kayu lapuk yang tidak terpakai lagi di bekas kebunnya secara tanpa izin, namun dianggap pencurian oleh pihak keamanan, lalu diproses di pengadilan sehingga mendapat hukum sesuai undang-undang KUH Pidana, namun diprotes oleh masyarakat sehingga putusan hukumannya sangat rendah bahkan bebas, karena nenek tersebut melakukan untuk memasak sehingga dapat mengatasi kelaparannya) bukan niat untuk mencuri, tidak ada mensrea. Hal semacam ini menyenangkan masyarakat yang tinggal sekitar kebun tersebut karena bersifat manusiawi namun ada juga putusan pengadilan yang terasa sangat tidak adil. Sehingga sebaiknya akal dan budi dapat sejalan secara paralel dalam menyelesaikan suatu masalah.

 

(2) Komisi Pemberantasan Korupsi pada tahun 2013 menangkap Akil Mochtar, dalam sengketa “pemilihan kepala daerah di Indonesia”. Akil Mochtar, adalah Ketua Mahkamah Konstitusi suatu jabatan tertinggi di bidang hukum dalam pemerintahan Indonesia, menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadinya tanpa berpikir nilai moral dan sumpah jabatannya sewaktu memangkunya dan dampak hukum lainnya, misalnya: nilai hukum dipermainkan oleh ketua Mahkamah Konstitusi, derajat kewibawaan institusi Mahkamah Agung runtuh di masyarakat, bagaimana dampak psikologis bawahannya yang harus menanggung malu. Akil Mochtar menerima suap yang terlarang (Ul.16:19) senilai Rp 57.78 miliar dan US$500,000 terkait 15 sengketa pemilihan kepala daerah di Indonesia.                            

 

Penutup

Setiap orang secara sadar atau tidak, menggunakan akal serta budi untuk melakukan sesuatu, demikian pun dalam bidang hukum. Ada kalanya dalam proses penyelesaian kasus, manusia terlalu mengutamakan akal sehingga dapat bersifat kaku bahkan ada yang menyimpang, sehingga budi harus berperan untuk nilai-nilai keadilan. Akal serta budi seperti satu koin yang bermuka dua.

 

Terima kasih Anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon tanggapan bila berkenan,

 

PenulisEddyWarbung

Selasa, 05 November 2024

Berusaha taat pada kebenaran

 

Pendahuluan

Perkataan Tuhan atau Tuhan berfirman: beranak cuculah manusia (Kej.1:28) untuk memenuhi bumi dan memeliharanya (Kej.2:15) sambil menguasai semua jenis hewan yang berada di situ.

Ternyata  selang beberapa waktu mereka mulai tidak taat pada peraturan yang diberikan Tuhan kepadanya, walaupun mereka telah menerima aturan tersebut. Malahan terpengaruh godaan iblis sehingga menimbulkan niat buruk, lalu meninggalkan peraturanNya sehingga berbuat dosa. Itulah sebabnya  antara lain bahwa ketaatan sangat penting dalam pendidikan kebenaran dan bimbingan untuk menghadapi kehidupan di dunia ini.

 

1. Materi yang dibahas (sesuai topik)

 

1a Ketaatan selalu mengiringi kebenaran serta aplikasinya

Dalam kehidupan, maka ketaatan  sangat diperlukan bagi manusia, terutama yang menyangkut kebenaran (1Kor.13:6)  sebab itu merupakan bagian dari hukum Tuhan, yaitu hukum yang terutama dan pertama, yang disebut Hukum Kasih, uraiannya lihat dalam  Alkitab (Mat.22:37-40, Yoh.14:6).

Seiring untuk memperoleh peningkatan  kebenaran dan bimbingan maka harus disertai ketaatan, sehingga dapat mengubah kehidupan yang lebih baik, namun semuanya itu harus ada usaha yang tekun dan kerja keras, yang mencakup:

a.       Berusaha memperoleh peningkatan akal budi sesuai kebenaran terhadap hal yang khusus dan yang umum.    

b.      Melakukan perbuatan sesuai akal budi yang benar terhadap yang khusus dan yang umum.

c.       Pertahankan ketaatan yang selalu mengiringi pertumbuhan kualitas a) dan b) di atas.

     

      Penguasaan butir a) dan b) dan c) sangat diperlukan untuk mengaplikasikannya terhadap   

      suatu masalah yang Anda dihadapi dalam kehidupan, sehingga lambat laun perasaan

      tanggung jawab akan tumbuh, bahkan mungkin menjiwainya sehingga penyelesaiannya dan

      hasilnya akan lebih baik.

 

1b Pendidikan yang di arahkan untuk tujuan tertentu 

Pendidikan  dapat juga diarahkan dengan menyisipkan  kata-kata atau kalimat yang dapat membangkitkan emosi tertentu untuk berbagai tujuan dan pelaksananya diharapkan anak didiknya atau para murid terutama mereka yang tidak berpendirian teguh, sehingga rela berkorban bahkan mati pun mereka bersedia, misalnya: bakar gereja, jadi bom bunuh diri, dan lain-lain, sebab ada imbalan menggiurkan yang menunggu mereka setelah kematiannya.

Penyisipan yang bersifat hasutan dengan maksud negatif dapat terjadi karena ketaatan mereka

dikalahkan oleh motivasi tertentu demi keuntungan diri sendiri atau golongan sehingga nilai kebenaran yang berada dalam hati nurani dan akal budinya (Ibr.8:10) melemah lalu dilanggarnya melalui perbuatan yang adalah bertentangan dengan kebenaran.

 

1c Bertentangan dengan kebenaran

Seperti yang dijelaskan di atas mengenai sisipan, maka pertentangan ini akan menimbulkan gejolak dalam hati nurani dan akal budi setiap orang karena sudah tidak sejalan dengan alur-alur kebenaran, sehingga memperlambat seseorang membuat keputusan yang akurat dan atau kemungkinan besar akan terjadi bias dalam pelaksanaannya. Yang dapat mengakibatkan penderitaan dan atau kerugian besar.

 

Pengarahan tersebut dengan cara menyisipkan kata-kata atau kalimat yang dapat membangkitkan emosi tertentu adalah akibat tingkat ketaatan terhadap kebenaran sudah rendah, sehingga kurang dapat mengendalikan diri,   misalnya: cepat marah, benci, dendam, berlaku kasar, balas dendam, tidak mau mengalah, dan lain-lain. Pengarahan dan penyisipan tersebut adalah suatu penyimpangan dari kebenaran yang berada di dalam hati nurani dan akal budi setiap orang(Ibr.8:10), sehingga melalui tingkah lakunya terpancar nilai perbuatan yang bersifat negatifnya dan bisa juga berbarengan dengan perkataan yang kasar  dan tidak wajar, karena:       

a.       Menyimpang dari kebenaran, dan diharapkan para muridnya akan bertindak tidak jujur terhadap; lingkungannya, kawan-kawan  atau siapa saja, agar terjadi bentrok antara para muridnya dengan temannya yang di luar lingkungannya.  

b.      Menimbulkan salah pengertian sehingga mereka saling; menjauhi atau terjadi pemisahan, permusuhan, benci, karena; beda ajaran, agama, prinsip, dan lain-lain.

c.       Dapat menimbulkan kebencian, kekerasan dan tinggi hati, tidak objektif, pertengkaran.

d.      Membuat keputusan tidak murni, lambat dan sering bias, sehingga hasilnya buruk.

Contoh:

Seorang kakek bertemu dengan seorang anak kecil setingkat cucunya setelah 3 tahun berlalu, namun sewaktu cucu yang berumur 9 tahun tersebut bertemu kakek tersebut di suatu pesta ulang tahun, dia langsung memanggilnya dan seperti biasa mulai bercanda seperti dulu dan mengajukan beberapa lelucon dan tebakan-tebakan kepada kakek itu, bila salah menjawab maka cucu tersebut ketawa lebar-lebar sambil memberitahukan jawabannya. Kelihatannya mereka sangat dekat dan akrab. Namun secara tiba-tiba cucu tersebut bertanya: kakek agamanya Kristen ya, kakek mengangguk sambil menjawab iya benar. Maka  seketika itu juga cucu tersebut mengambil selendangnya yang dipegang kakek, lalu pergi meninggalkannya.

 

2. Kebenaran adalah dasar dalam pendidikan.

    2a. Proses berlogika sesuai nilai kebenaran

            Ketaatan mendidik dan membina orang berdasarkan kebenaran yang murni secara

            berulang-ulang, agar mereka dapat memperoleh dan menguasai landasan utama yang

            kokoh dalam pengajaran, yang mencakup:

            a-- kebenaran materi dan bimbingan dalam proses pengajaran harus masuk akal,

                 saling mendukung, sesuai kebenaran hukum yang terutama dan  pertama.

            b-- selama berproses butir--a dan penguasaannya maka ketaatan selalu mengiringinya.  

            Sehingga sistematis berlogika yang mengandung nilai-nilai kebenaran akan terbentuk

            secara harmonis dan sejalan dalam otaknya.

 

     2b. Proses berlogika mengalami kelambatan

Tapi kenyataannya ada orang-orang tertentu yang menyisipkan ajaran tertentu yang  bersifat subjektif dan bahkan negatif di antara ajaran kebenaran karena ketaatannya rendah. Penyisipan ini akan memperlambat harmonisasi dan arahan dalam otaknya untuk membuat keputusan saat itu, apalagi kalau murid tersebut sedang mengalami stres, marah, kebencian, depresi, merasa harga diri ditekan,  dan lain-lain, maka reaksinya tidak akan murni dan sering bias. Masalah ini yang antara lain disebut, cara berlogikanya lambat serta bias, atau dikatakan IQ rendah.   . 

 

Penutup

Berusaha yang tekun dan kerja keras untuk memperoleh kebenaran (hukum yang terutama dan pertama) yang diiringi dengan ketaatan, sehingga akan maksimal sewaktu menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan.

 

Terima kasih Anda telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, mohon tanggapan  bila berkenan.

Penuliseddywarbung

Selasa, 17 September 2024

Bagaimana memperoleh hidup yang kekal.

 

Pendahuluan

Hidup kekal membuat penasaran banyak orang sehingga ada dari mereka yang berusaha keras membuka wawasan pikirannya untuk mencari tahunya, apa persyaratannya dan bagaimana memperolehnya (judul ini adalah sambungan dari “Meranakah jiwaku setelah aku meninggal”)

1. Materi yang dibahas (sesuai topik)

Apa itu hidup kekal ?

Menurut beberapa referensi misalnya Kamus Besar Bahasa Indonesia online, Google dan literatur lainnya, tidak di temukan ”definisi” mengenai “hidup kekal”. Namun ada kalimat-kalimat yang terkait dan menjelaskan hidup kekal di dalam ayat-ayat Alkitab, sebagai berikut:

a.        Ayat di Luk.10;25 Guru, apa  yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup kekal. Jawab Yesus kepadanya, apa yang tertulis di Hukum Taurat (Kel.20:1-17). (baca selengkapnya di, Luk.10:25-28)

b.      Ayat di Yoh.3:16 Karena begitu  besar kasih Allah kepada dunia ini sehingga Ia mengaruniakan AnakNya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadanya beroleh hidup kekal.  

c.       Ayat di Yoh.3:36 Siapa percaya kepada Anak ia beroleh hidup kekal.

d.      Ayat di Yoh.10:28 Aku memberikan hidup kekal kepada mereka dan mereka tidak akan binasa.

e.       Ayat di 1Yoh.5:11 Allah telah mengaruniakan hidup kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam AnakNya (Yesus).

f.        Ayat di 1Tim.6:12 Rebutlah hidup kekal.

g.      Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, tidak ada penjelasan.

h.      Google mengatakan: Dalam kekristenan, hidup kekal secara tradisional merujuk kepada kehidupan setelah kematian.

i.        Kamus alkitab WRF Browning, ISBN 978 979 687 393 7, Cet.5, Jakarta, Gunung Mulia, 2010, tidak ada penjelasan.

 

Penjelasan diatas mengenai hidup kekal adalah secara rasional, namun harus Anda mengertinya lalu imaninya seperti mengimani peraturanNya Tuhan atau hukum Tuhan yaitu Hukum Kasih (Mat.22:37-40) yang terdiri atas Hukum Taurat (Kel.20:1-17) dan aplikasinya di dalam Kisah-Kisah-Rasul dari semua  rasul-rasul, gunanya untuk keselamatan jiwamu (1Ptr.1:9).

Setelah Anda imani peraturanNya Tuhan maka wujudkanlah dalam semua kegiatan sehari-harimu sehingga tercermin hukum Tuhan tersebut dalam setiap tindakan, tingkah lakumu dan   perbuatan.

Semua perbuatan tersebut adalah untuk memperoleh hidup kekal. Untuk itu Anda harus berusaha berbuat untuk memperoleh hidup kekal atau rebut hidup kekal tersebut (1Tim.6:12), dari segala godaan dan segala cobaan iblis yang berusaha untuk menjerumuskanmu.

 

A  Apa yang harus Anda lakukan untuk  memperoleh hidup kekal

Untuk memperoleh hidup yang kekal maka salah satunya adalah lakukan didikan orangtuamu sewaktu Anda masih kecil hingga bertumbuh dewasa, karena tidak ada orangtua yang menginginkan anaknya gagal atau berbuat jahat di kehidupan kemudian hari, contohnya Anda harus melakukan (Luk.10:25-28) sebagai berikut:

a  Mengerti dan mengimani apa itu hukum yang terutama dan yang pertama (Mat.22:37-40), yaitu

    hukum kasih yang terdiri atas:

    a1. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan

          dengan segenap akal budimu.

    a2  Kasihilah sesama manusia seperti dirimu sendiri.

    a3  Patuhilah ajaran dan bimbingan orangtua.

b  Setiap perbuatan dan tingkah lakumu, secara refleksi maupun secara sadar selalu akan

    mencerminkan hukum Tuhan tersebut.

      

B  Hindari pergaulan negatif secara pikiran dan perbuatan.

Bila Anda telah mengerti dan mendalami hukum Tuhan dalam penghidupan sehari-hari dan untuk mempertahankannya, maka sebaiknya Anda menghindar dari:

    a-Ajaran yang bersifat negatif dari organisasi.

    b-Pergaulan yang bersifat merusak.

    c-Godaan  karena bujukan harta, tekanan ekonomi, gila hormat.

    d-Saksi dusta.

    e-Menghasut seseorang atau rakyat. 

 

Penutup

Untuk memperoleh hidup kekal maka patuhlah dan berusaha sekuat tenaga untuk memperoleh hidup kekal sehingga tercermin dalam setiap tingkah lakumu dan perbuatanmu.

 

Terima kasih Anda telah meluangkan waktu  membaca artikel ini mohon diskusi bila berkenan.

 

Penuliseddywarbung

 


Rabu, 14 Agustus 2024

Meranakah jiwaku setelah aku meninggal

 

Tujuan penulisan artikel

Agar para pembaca dapat mengetahui dari uraian yang sangat ringkas mengenai, artikel ’’ Meranakah jiwaku setelah aku meninggal ‘’. Yang menekankan apa yang harus aku perbuat supaya jiwaku tidak merana 

                                                                                         

1. Pendahuluan

Kemana jiwaku akan pergi setelah aku meninggalkan bumi ini?. Apakah akan  merana, disiksa, ke neraka, menguap atau bagaimana. Sebetulnya dalam tubuhmu yang berupa tulang dibungkus daging serta adanya beberapa organ didalamnya, berdiamlah jiwa dan roh. Karenanya  aku tidak rela jiwaku menderita sehingga selama masih ada kesempatan hidup, aku selalu berusaha mencari jalan yang terbaik untuk menyelamatan jiwaku, walaupun harus menghadapi berbagai tantangan hidup.

 

2. Materi yang dibahas (sesuai topik)

 

Kehidupan di dunia ini sangat indah, bila diusahakan secara positif sesuai kehendak bebasnya sehingga manusia dapat menikmati kehidupannya, namun aktivitas tersebut janganlah melangkah keluar ruang lingkup Hukum Taurat(Kel.20:1-17). Bila melewatinya maka anda telah berbuat dosa, dan dosa tersebut adalah maut sehingga  akan mati(2Taw.25:4). Lalu kemana jiwanya.

 

2.1 Gunanya tubuh dan jiwa

Tuhan melalui systemNya dan tujuanNya telah menciptakanlah manusia, yang antara lain untuk memenhi bumi dan menguasai semua hewan di muka bumi. Yang melakukan berbagai kegiatan fisik adalah anggota tubuhmu, seperti: tangan, kaki, dan organ lainnya. Selama seseorang masih hidup di dunia ini, maka keberadaanya yang terdiri atas badan, jiwa dan roh(1Tes.5:23), sangat berperan. Ketiga bagian itu saling kerja sama namun mempunyai tugasnya masing-masing, sebagai berikut:

a.      Badan, gunanya untuk:

Melakukan berbagai kegiatan melalui organ tubuhmu supaya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, misalnya melakukan kegiatan agar kesehatannya terjamin, menyenangkan, kepuasan terpenuhi, namun dapat juga berbuat hal yang negative dan merusak tubuhnya . misalnya pakai narkoba, obat-obatan, kesalahan fatal dan lain-lainnya. Kesehatan tubuh harus dijaga karena disitulah berdiam jiwa dan roh. Melalui perbuatan positif oleh anggota tubuhmu berdasarkan hukum Tuhan  maka jiwamu dapat diselamatkan. Bila tubuh seseorang akan mengalami kematian maka jiwa dan roh akan keluar dan meninggalkan tubuh yang mati dari orang tersebut. Lalu tubuh tersebut dikuburkan dan akan kembali menjadi debu tanah(Kej.3:19). 

b.       Jiwa, gunanya untuk:

Jiwamu yang akan menyuruh tubuhmu melalui pertimbangan akal budi, emosi dan hati, sehingga organ-organ, kedua kaki serta tanganmu yang akan melakukan perbuatan sesuai kehendak bebasmu, berupa hal yang positif (misal meningkatkan etika) dan negatif (misalnya nilai moralnya menurun). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa jiwa sangat berperan dalam kegiatanmu, tanpa jiwa maka tubuh seoleh-oleh seperti  tulang terbungkus daging yang tidak bergerak, dan tidak dapat berbuat apa-apa. Bila anda meninggal dunia maka niatmu dan segala perbuatanmu serta dampaknya akan menyertai jiwamu untuk menghadap Tuhan (Why.14-13).untuk mempertanggung jawabkan semua niatmu serta perbuatanmu.

c.        Roh, gunanya untuk:

Roh memberi kehidupan. Ruah dalam bahasa Ibrani adalah roh yang artinya memberi nafas kehidupan yang diberikan Tuhan kepada manusia. Pengertian roh ada banyak jenis yang dapat mempengaruhi kehidupan kemanusia, misalnya roh duiawi (Kej.6:17). Istilah roh berbeda dengan Roh Kudus, demikian pun istilah roh berbeda dengan jiwa (Ibr.4:12). Bila manusia meninggal maka rohnya akan kembali ke Allah (Pkh.12:7).

 

2.2 Berusaha selalu agar jiwamu selamat (tidak merana)

Yang utama dilakukan adalah murnikan hatimu dan akal budimu namun isilah dengan ajaran yang benar seperti bagaimana ayah-ibumu mengajarimu, karena itu merupakan bagian dari ajaran Kasih yang adalah hukum Tuhan. Sehingga dalam tindakanmu serta dampaknya akan merefleksikan ajaran kasih, ajaran tersebut berupa:

a.       Kasih  sayang, yaitu seperti umumnya ayah ibumu mendidik  anaknya termasuk anda  sejak bayi hingga dewasa. Berdasarkan kasih sayang itu ayah ibumu berharap anda menjadi orang yang baik dan mengabdi kepada masyarakat, bukan menjadi orang jahat. Bila anda menerima ajaran mereka maka itu akan tertanam dalam akal budi dan hatimu. Hal ini akan memperkuat hukum Tuhan yang telah terlebih dahulu diletakkan Tuhan dalam hatimu dan menuliskan di dalam akal budimu (Ibr.8:10).

b.      Hukum Kasih mencakup kasih sayang ayah ibumu yang diajarkan kepadamu yang merupakan hukum yang terutama dan pertama (Mat.22:38)

c.       Uraian dari kasih adalah; sidak cemburu, sabar, murah hati, tidak memegahkan diri,  tidak sombong, sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain (1Kor.13:4-8) dan lain-lain.

Bila berdasarkan penjelasan diatas maka setiap saat, secara refleksi, perbuatanmu akan berdampak untuk keselamatan jiwamu. Bila berbicara mengenai keleselamat jiwa (1Ptr.1:9), maka yang utama adalalah memupuk iman. Perbandingan pengerrtian antara: iman, percaya dan yakin. Baca kalimat dibawah, sbb:

Istilah ‘percaya’ digunakan dalam percakapan sehari-hari dalam berbagai diskusi, dan gerbagai kegiatan.

Istilah  ‘yakin’ juga digunakan dalam percakapan sehari-hari namun kualitasnya lebih tinggi dan cakupannya lebih luas dari ‘percaya’.

Istilah ‘iman’ digunakan dalam bahasa rohani namun kualitasnya lebih tinggi dari ‘yakin’.

Untuk itu harus mengetahui apa itu iman, lihat di (Ibr.11:1), yaitu:dasar dari segala sesuatu  yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Sudah tentu ada banyak ajaran dan bagaimana aplikasikannya untuk menyelamatkan jiwa, namun carilah ajaran yang paling benar lalu aplikasikan ajaran tersebut dalam setiap tingkah lakumu dan perbuatanmu. Karena iman tanpa perbuatan adalah kosong belaka atau nol besar.  Saran penulis pakailah pegang ajaran Hukum Kasih.

Contoh jiwa menderita:

Seorang kaya meninggal namun semasa hidupnya memandang rendah kepada Lazarus, orang yang tidak berada, lalu Lazarus juga meninggal. Tapi orang kaya ini merasa dia berada di suatu tempat yang sangat panas, sewaktu dia melihat jauh diseberang atas, ada Lazarus diatas pangkuan Abraham yang kelihatan enak sejuk. Orang kaya berteriak minta lolong kepada «.... Lazarus berilah air dari telunjukmu dan teteskan ke kerongkonganku... tapi sudah tidak bisa untuk dibantu, mohon dibaca di Alkitab  (Luk.16:20-25)

  

3. Penutup

Berimanlah yang benar berdasarkan hukum yang terutama dan pertama serta lakukan melalui perbuatanmu untuk keselamatan jiwamu, selama masih diberi kesempatan hidup. (« Gunanya keselamatan jiwa akan dibahas di topik berikutnya»)

 

Terimakasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, bila berkenan mohon diskusi.

 

Penulis-eddywarbung