Tujuan penulisan artikel
Agar para
pembaca dapat mengetahui dari uraian yang sangat ringkas mengenai, artikel ’’ Meranakah
jiwaku setelah aku meninggal ‘’. Yang menekankan apa yang harus aku
perbuat supaya jiwaku tidak merana
1. Pendahuluan
Kemana jiwaku
akan pergi setelah aku meninggalkan bumi ini?. Apakah akan merana, disiksa, ke neraka, menguap atau
bagaimana. Sebetulnya dalam tubuhmu yang berupa tulang dibungkus daging serta
adanya beberapa organ didalamnya, berdiamlah jiwa dan roh. Karenanya aku tidak rela jiwaku menderita sehingga selama
masih ada kesempatan hidup, aku selalu berusaha mencari jalan yang terbaik
untuk menyelamatan jiwaku, walaupun harus menghadapi berbagai tantangan hidup.
2. Materi yang dibahas (sesuai topik)
Kehidupan di
dunia ini sangat indah, bila diusahakan secara positif sesuai kehendak bebasnya
sehingga manusia dapat menikmati kehidupannya, namun aktivitas tersebut janganlah
melangkah keluar ruang lingkup Hukum Taurat(Kel.20:1-17).
Bila melewatinya maka anda telah berbuat dosa, dan dosa tersebut adalah maut
sehingga akan mati(2Taw.25:4). Lalu kemana jiwanya.
2.1 Gunanya tubuh dan jiwa
Tuhan melalui systemNya
dan tujuanNya telah menciptakanlah manusia, yang antara lain untuk memenhi bumi
dan menguasai semua hewan di muka bumi. Yang melakukan berbagai kegiatan fisik
adalah anggota tubuhmu, seperti: tangan, kaki, dan organ lainnya. Selama
seseorang masih hidup di dunia ini, maka keberadaanya yang terdiri atas badan,
jiwa dan roh(1Tes.5:23),
sangat berperan. Ketiga bagian itu saling kerja sama namun mempunyai tugasnya
masing-masing, sebagai berikut:
a.
Badan, gunanya untuk:
Melakukan berbagai kegiatan melalui organ tubuhmu
supaya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, misalnya melakukan kegiatan agar kesehatannya
terjamin, menyenangkan, kepuasan terpenuhi, namun dapat juga berbuat hal yang
negative dan merusak tubuhnya . misalnya pakai narkoba, obat-obatan, kesalahan
fatal dan lain-lainnya. Kesehatan tubuh harus dijaga karena disitulah
berdiam jiwa dan roh. Melalui perbuatan positif oleh anggota tubuhmu
berdasarkan hukum Tuhan maka jiwamu
dapat diselamatkan. Bila tubuh seseorang akan mengalami kematian maka jiwa dan
roh akan keluar dan meninggalkan tubuh yang mati dari orang tersebut. Lalu
tubuh tersebut dikuburkan dan akan kembali menjadi debu tanah(Kej.3:19).
b. Jiwa, gunanya untuk:
Jiwamu yang
akan menyuruh tubuhmu melalui pertimbangan akal budi, emosi dan hati, sehingga
organ-organ, kedua kaki serta tanganmu yang akan melakukan perbuatan sesuai
kehendak bebasmu, berupa hal yang positif (misal meningkatkan etika) dan
negatif (misalnya nilai moralnya menurun). Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa jiwa sangat berperan dalam kegiatanmu, tanpa jiwa maka tubuh seoleh-oleh
seperti tulang terbungkus daging yang
tidak bergerak, dan tidak dapat berbuat apa-apa. Bila anda meninggal dunia maka
niatmu dan segala perbuatanmu serta dampaknya akan menyertai jiwamu untuk
menghadap Tuhan (Why.14-13).untuk mempertanggung jawabkan
semua niatmu serta perbuatanmu.
c.
Roh, gunanya untuk:
Roh memberi
kehidupan. Ruah dalam bahasa Ibrani adalah roh yang artinya memberi nafas kehidupan
yang diberikan Tuhan kepada manusia. Pengertian roh ada banyak jenis yang dapat
mempengaruhi kehidupan kemanusia, misalnya roh duiawi (Kej.6:17). Istilah roh berbeda dengan Roh Kudus, demikian pun istilah roh berbeda
dengan jiwa (Ibr.4:12). Bila manusia meninggal maka rohnya akan kembali ke Allah (Pkh.12:7).
2.2 Berusaha selalu agar jiwamu selamat (tidak merana)
Yang utama dilakukan adalah murnikan hatimu dan akal budimu namun isilah
dengan ajaran yang benar seperti bagaimana ayah-ibumu mengajarimu, karena itu
merupakan bagian dari ajaran Kasih yang adalah hukum Tuhan. Sehingga dalam
tindakanmu serta dampaknya akan merefleksikan ajaran kasih, ajaran tersebut berupa:
a.
Kasih sayang, yaitu seperti umumnya ayah ibumu
mendidik anaknya termasuk anda sejak bayi hingga dewasa. Berdasarkan kasih
sayang itu ayah ibumu berharap anda menjadi orang yang baik dan mengabdi kepada
masyarakat, bukan menjadi orang jahat. Bila anda menerima ajaran mereka maka itu
akan tertanam dalam akal budi dan hatimu. Hal ini akan memperkuat hukum Tuhan
yang telah terlebih dahulu diletakkan Tuhan dalam hatimu dan menuliskan di
dalam akal budimu (Ibr.8:10).
b. Hukum Kasih mencakup kasih sayang ayah ibumu yang diajarkan kepadamu yang
merupakan hukum yang terutama dan pertama (Mat.22:38)
c.
Uraian dari kasih adalah; sidak cemburu, sabar,
murah hati, tidak memegahkan diri, tidak
sombong, sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak
menyimpan kesalahan orang lain (1Kor.13:4-8) dan
lain-lain.
Bila berdasarkan penjelasan diatas maka setiap saat, secara refleksi, perbuatanmu
akan berdampak untuk keselamatan jiwamu. Bila berbicara mengenai keleselamat
jiwa (1Ptr.1:9), maka yang utama adalalah memupuk iman. Perbandingan pengerrtian antara:
iman, percaya dan yakin. Baca kalimat dibawah, sbb:
Istilah ‘percaya’ digunakan dalam
percakapan sehari-hari dalam berbagai diskusi, dan gerbagai kegiatan.
Istilah ‘yakin’ juga digunakan dalam percakapan
sehari-hari namun kualitasnya lebih tinggi dan cakupannya lebih luas dari
‘percaya’.
Istilah ‘iman’ digunakan dalam
bahasa rohani namun kualitasnya lebih tinggi dari ‘yakin’.
Untuk itu harus mengetahui apa itu iman, lihat di (Ibr.11:1), yaitu:dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu
yang tidak kita lihat.
Sudah tentu ada banyak ajaran dan bagaimana aplikasikannya untuk
menyelamatkan jiwa, namun carilah ajaran yang paling benar lalu aplikasikan
ajaran tersebut dalam setiap tingkah lakumu dan perbuatanmu. Karena iman tanpa
perbuatan adalah kosong belaka atau nol besar.
Saran penulis pakailah pegang ajaran Hukum Kasih.
Contoh jiwa menderita:
Seorang kaya
meninggal namun semasa hidupnya memandang rendah kepada Lazarus, orang yang
tidak berada, lalu Lazarus juga meninggal. Tapi orang kaya ini merasa dia
berada di suatu tempat yang sangat panas, sewaktu dia melihat jauh diseberang
atas, ada Lazarus diatas pangkuan Abraham yang kelihatan enak sejuk. Orang kaya
berteriak minta lolong kepada «.... Lazarus berilah air dari telunjukmu dan
teteskan ke kerongkonganku... tapi sudah tidak bisa untuk dibantu, mohon dibaca
di Alkitab (Luk.16:20-25)
3. Penutup
Berimanlah yang benar berdasarkan hukum yang terutama dan pertama serta
lakukan melalui perbuatanmu untuk keselamatan jiwamu, selama masih diberi
kesempatan hidup. (« Gunanya keselamatan jiwa akan
dibahas di topik berikutnya»)
Terimakasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, bila berkenan
mohon diskusi.
Penulis-eddywarbung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar