Minggu, 16 Oktober 2011

Kasih orangtua sangat berpengaruh dalam kehidupan anak


Ringkasan

Katar belakang:
Kasih karunia Tuhan menyelamatkan keluarga Nuh,
demikian juga kasih orangtua mempengaruhi
perkembangan anaknya

Materi yang di sharing:
Secara penuh kasih Orangtua berinteraksi dengan
anaknya, sehingga anaknya merasa bahwa
orangtua menyayanginya

Yang diharapkan:
Frekuensi berinteraksi supaya lebih sering, 
dengan penuh kasih dan takut pada Tuhan.

Referensi


Latar belakang

Karena kasih karunia Tuhan, maka Nuh dan keluarganya diselamatkan dari air bah (Kejadian 6:5-8). Demikian juga kasih sayang orangtua mempengaruhi perkembangan anaknya.


Materi yang di sharing, sesuai topic.

Kasih dari setiap orangtua, terutama seorang ibu sangat besar pengaruhnya pada pertumbuhan anak, bahkan mereka bisa berkorban demi suksesnya kehidupan anak. Dan walaupun sulit melaksanakan “kasih yang diuraikan dalam Alkitab” tapi orangtua (terutama seorang ibu) selalu berusaha mencurahkan kasih yang tulus kepada anaknya

Kriteria kasih (1Korintus 13:4-8), yaitu: 1-Sabar, 2- Murah hati, 3- Tidak cemburu, 4-Tidak memegahkan diri, 5- Tidak sombong, 6-Tidak melakukan yang tidak sopan, 7- Tidak mencari keuntungan diri sendiri, 8-Tidak pemarah, 9-Tidak menyimpan kesalahan orang lain, 10- Tidak bersukacita karena ketidak adilan, 11- tapi karena kebenaran


Bagaimana kasih sayang orangtua dapat dirasakan oleh seorang anaknya. Secara sederhana, antara lain seperti:

Sewaktu orangtua berinteraksi mengenai apa saja dengan anaknya, maka sebaiknya orangtua menciptakan suasana yang penuh kasih pada saat itu, (misalnya: tulus, menyenangkan, edukatif, jujur, dll) sehingga anak merasa: senang (enjoy), terlindung, terarah, tidak emosional (Efesus 4:29) dan tidak tertekan, dengan maksud supaya kedua belah pihak bisa memperoleh hasil yang positif. Bila interaksi berlangsung berkali-kali dimana suasana menyenangkan, maka anak itu akan merasa bahwa dia dekat dengan orangtua, karenanya orangtua diperlukan, dan disinilah anak itu mulai merasa dan/atau mengetahui bahwa orangtuanya menyayanginya, terutama ibunya. Interaksi mulai terjadi sejak kelahiran anak itu hingga seterusnya.

Jadi bagaimana ramuan dari butir 1 s/d 11 dikemas dalam interaksi, tergantung pada kondisi saat itu. Karenanya makin sering berinteraksi adalah makin baik sehingga orangtua bisa lebih mengenal anaknya dan begitupun sebaliknya.

Bila frekuensi interaksi sedikit, maka  penyerapan pemahaman dari kemasan 1 sd 11 juga akan terbatas. Dan pengaruh teman-teman dan dari luar akan memberi kontribusi yang relative, bisa positif atau negative, dalam perkembangan anak itu.

Penjelasan diatas bertujuan supaya anak secara relative dapat mengatasi cobaan  (trial, test dan temptation) hidup berupa apa saja yang tidak terduga agar hidupnya bisa selamat.

Dan seorang anak merasa senang, terlindung, terbimbing, dll., karena mereka merasa bahwa orangtua adalah panutannya, sehingga orangtua dan anak supaya takut akan TUHAN (Amsal 15:33), yang antara lain ikuti kehendakNya.

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini dan mohon interaksi.


Penulis.



Referensi:

Alkitab, Holy Bible, dicetak oleh Lembaga Alkitab Indonesia, cetakan ke-5 tahun 2004.

Kejadian 6:5
Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata
Kejadian 6: 7
Berfirmanlah TUHAN: “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manssia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka”
Kejadian 6:8
Tetapi Nuh mendapat kasih karunia dimata TUHAN.

Amsal 15:33    Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatran.

Efesus 4:29
Janganlah  ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun,  di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia.

Galatia 5:22-23
Buah-buah Roh ialah: 1-kasih, 2-sukacita, 3-damai sejahtera, 4-kesabaran,
5-kemurahan, 6-kebaikan, 7-kesetiaan, 8-kelehlembutan, 9-penguasaan diri, tidak ada hukum yang menentang hal-hal ini

1Korintus 13:4-8,
yaitu: 1-Sabar, 2- Murah hati, 3- Tidak cemburu, 4-Tidak memegahkan diri, 5- Tidak sombong, 6-Tidak melakukan yang tidak sopan, 7- Tidak mencari keuntungan diri sendiri, 8-Tidak pemarah, 9-Tidak menyimpan kesalahan orang lain, 10- Tidak bersukacita karena ketidak adilan, 11- tapi karena kebenaran.

Titus 2:12
Ia mendidik kita supaya kita meninggakan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar