Ringkasan
artikel.
Latar belakang.
Yang tidak dapat kendalikan
diri
sepert kota yang
roboh temboknya
Materi yang di sharing.
Kendalikan diri, gunanya,
tujuannya serta contoh
sehari-hari
Kesimpulan.
Reaksi anda diperhatikan orang,
karenanya pengendalian diri
didasarkan atas percaya
dan bersandar pada Tuhan
Referensi.
Ayat-ayat dari Alkitab sesuai topic,
dan kamus dari website
Latar belakang
Orang
yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya(Amsal 25:28)
Materi yang di sharing, sesuai topic
Hasil Pengendalian diri atas tingkah-laku dan emosi (lihat referensi) seseorang, terlihat
dari reaksinya sewaktu menghadapi suatu masalah.Dan reaksi tersebut bisa:
sopan, menyenangkan, konstruktif, netral, menyebalkan, dll.
Yang
akan dibahas pengendalian diri (kekang
diri), yang artinya: supaya
tingkah lakumu dan perkataanmu di dalam suatu suasana tidak menimbulkan
pengertian negatif tapi setidaknya netral.
Apa gunanya mengendalikan diri a.l.:
Supaya
ada keharmonisan sewaktu membahas masalah, pergaulan, pertemuan, pekerjaan dan
keluarga. Sehingga tali persaudaraan atau kebersamaan bisa lebih erat terpupuk untuk
memperolah hasil yang lebih positif dan optimal.
Apa tujuan mengendalikan diri a.l.:
Mirip dengan “gunanya mengendalikan diri”, selain
itu bersifat jangka panjang. Secara tidak langsung akan terjadi peningkatan
kualitas dalam pribadi anda dan juga teruji.
Kendalikan diri dalam
kehidupan sehari-hari a.l.:
Mengendalikan
diri sangat tergantung atas keinginan dan apa motivasinya. Contoh:
(A)---Diskusi keluarga
mengenai anak anda yang tersangkut narkoba, usahakan supaya reaksi anda sopan, jangan
panik, kendalilah diri anda, karena mungkin ada dari anggota
keluarga yang bisa mengusulkan sesuatu yang lebih baik untuk kebaikan anak
anda.
(B)—Anda sudah lama dalam
kesusahan dan berkekurangan, dilain pihak teman-teman anda berkelebihan
dan menduduki jabatan yang bagus. Dalam hal ini anda jangan rendah diri dan
merasa tersingkir. Oleh sebabnya jangan terpengaruh tetapi tetap kendalikan dirimu dan fokus untuk berhasil. Karena dalam serba kekurangan akan menimbulkan ketekunan, dan
ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji meninbulkan pengharapan(Roma 5:3-5) sehingga tujuan bisa tercapai.
(C)---Dalam suatu argumentasi, debat, interview, dll,
supaya anda tetap kendalikan dirimu, jangan terlontar
dari mulut anda ucapan yang tidak sopan, kasar dan menyinggung orang, yang
akhirnya anda akan kehilangan simpatik, sehingga audience tidak senang dan kurang
berpihak pada anda. Dan akibatnya anda tidak terpilih menjabat posisi tertentu.
Kesimpulan
Reaksi
anda, yang terlihat pada gerak gerik dan ucapanmu, sangat diperhatikan oleh orang-orang. Karenanya
pengendalian diri atas emosi dan tingkah adalah penting. Dan sebaiknya
pengendalian diri didasarkan atas “bersandar dan percaya pada Tuhan” (Amsal 3:5)
Terima
kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.
R e
f e r e n s i :
Amsal 25:28
Orang
yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.
Roma 5:3-5
3—dan
bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena
kita tahu, bahwa kesengsaraan itu meninbulkan ketekunan,
4—dan
ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5—Dan
pengharapan itu tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan didalam
hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Amsal 3:5
Percayalah
kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu
sendiri.
Personality, means:
a)
The quality of being a person.
b) The
totality of an individual’s behavioral and emotional charateristics.
Excerpt from: Meriam-Webster’s Colliate Dictionary
ISBN978-087779-814-9, page-924.
terjemahan bebas (untuk personality):
a)
kualitas dari seseorang.
b) kepribadian adalah gabungan dari:
kelakuan dan emosi dari seseorang
www.KamusBahasaIndonesia.org
Defenisi Pribadi , adalah:
Sifat
hakiki yang tercermin pada sikap seseorang
atau sesuatu bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain
Interpretasi penulis: kepribadian adalah gabungan dari kelakuan dan emosi, yang bisa diuraikan lebih lanjut, yaitu.:
ego, iri hati, benci, sombong sopan, adil, menolong, dll yang saling
mempengaruhi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar