Pengantar
Dalam perjalanan
hidup setiap orang di bumi ini, maka semua perbuatan baik dan buruk yang
dilakukan seseorang, akan selalu diwakili oleh tubuhnya. Namun bila orang
tersebut meninggal dunia ini, maka semua
perbuatannya akan diwakili atau disertai oleh jiwanya[1]
untuk menghadap dan mempertanggung jawabkannya
kepada Tuhan.
Materi yang di bahas
Sesuai catatan di Kitab Suci atau Alkitab menyatakan bahwa setiap orang
terdiri atas tiga[2]
bagian, yaitu tubuh (atau badan/fisik), jiwa dan roh. Ketiga bagian ini saling
terkait dan bekerja sama untuk menjalankan kehidupannya di bumi ini. Bila
seseorang meninggalkan dunia maka
tubuhnya akan kembali menjadi debu
tanah, jiwanya membawa semua perbuatan baik buruknya untuk menghadap Tuhan, dan
rohnya akan kembali[3]
kepada Tuhan.
Segala aktivitas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup seseorang selalu
dilakukan atau dikerjakan oleh tubuhnya, demikian pun akan merawatnya. Karena tubuhnya yang mewakili, mengalami, serta merasakan dan menikmatinya, namun
juga harus bertanggung jawab atas dampaknya yang terjadi terhadap lingkungannya
yaitu kepada masyarakat dan sekitarnya. Sedangkan jiwanya dan rohnya tidak kelihatan wujudnya namun juga
berperan dan selain itu sangat mempengaruhi kegiatan tubuhnya.
Umumnya orang berpendapat bahwa roh dan jiwa adalah satu,
dan di situlah Tuhan telah menaruh hukumNya di dalam hati nurani setiap orang demikian
pun telah dituliskanNya di akal budinya[4],
sehingga mereka berpendapat bahwa jiwa dan roh adalah satu atau hanya disebut
jiwa, namun dalam hal tertentu ada perbedaannya[5]
antara jiwa dan roh seperti yang dijelaskan dalam firman Tuhan, (firman itu
hidup, kuat dan tajam, yang dapat membedakan jiwa dan roh).
Setiap orang dalam
pikirannya demikian pun nalurinya, selalu dan secara refleksi akan berbuat
sesuatu yang terbaik dan aman untuk fisiknya, maka semuanya itu dilakukan oleh
bagian-bagian tubuhnya, yang gunanya agar berdampak baik untuk lingkungannya. Hal ini
dapat terjadi karena Tuhan terlebih
dahulu telah meletakan hukumNya di dalam hati nurani manusia dan menuliskanNya
di akal budi manusia setiap orang, tapi juga tergantung serta dipengaruhi oleh ajaran lain
yang diterimanya walaupun bersifat duniawi.
Karenanya setiap orang dapat mengerti atau mempercayai
atau meyakini atau mengimani kepercayaannya, misalnya; beberapa
teori yang berlaku, peraturan-peraturan dan hukumNya Tuhan. Sehingga
dampak perbuatan setiap orang akan
mencerminkan dan mendasarkan pada peraturan-peraturan atau hukum-hukum tersebut.
Namun ada juga beberapa perbuatan yang belum tentu baik
semuanya karena ada yang didasarkan pada pendapat pribadi, hasutan, paksaan,
bujukan, sehingga menimbulkan antara lain: iri hati, ego, dendam, motivasi buruk dan lain
sebagainya. Sebab ada orang-orang tertentu yang mengenal hadirnya roh-roh
duniawi dan roh jahat[6]
yang berbeda dengan roh yang diberikan Tuhan pada setiap orang.
Istilah “iman” mempunyai pengertian tersendiri dari
setiap orang, yaitu mengerti akan suatu ajaran atau kepercayaan dan mewujudkannya
dalam kehidupannya berdasarkannya, sehingga dapat disebut imannya hidup. Karenanya
beriman tanpa ada perbuatannya disebut iman yang kosong[7].
Sebab itu beriman adalah penting untuk keselamatan jiwa, selain itu jiwa setiap
orang yang akan menghadap Tuhan untuk
mempertanggung jawabkan semua perbuatan baik dan buruk yang dilakukan oleh
tubuhnya selama kehidupannya. Sehingga lakukanlah
yang baik dan bukan yang jahat selama hidupmu dan jangan percaya pada setiap
janji yang tidak masuk akal sehat dan logikamu.
A. Perbuatan baik untuk menyelamatkan jiwa, yang dilakukan oleh tubuhmu
Setiap orang di mana dia berada apakah dalam keadaan susah atau senang, akan
selalu berusaha untuk berbuat yang positif, berdasarkan ajaran yang dia yakini
untuk mempertahankan kehidupannya. Ajaran yang diyakini adalah melakukan hukum
yang terutama yaitu dari Tuhan untuk Tuhan dan hukum yang setara dengan hukum itu[8]
adalah untuk sesama manusia. Bila Anda percaya atau yakin akan hukum itu serta
melakukannya berarti imanmu makin murni, dan tubuhmu akan melakukan, misalnya :
a) Berbuat baik sesuai akal budimu dan hati nuranimu, karena Tuhan telah memberikan hukumNya kepadamu.
b) Wujudkan kebaikanmu yang menyenangkan dan bukan menyakiti orang
sekelilingmu.
c) Wujud kebaikanmu yang secara umum dapat dimengerti, dirasakan dan disenangi
oleh orang
sekelilingmu.
d) Wujudkan kebaikanmu sehingga masyarakat sekelilingmu merasa aman, tenteram dan bebas
untuk berkreasi.
e) Sebarkan wujud kebaikanmu maka secara tidak langsung orang sekelilingmu
yang melihat dan mendengar akan termotivasi karena kemungkinan akan
berusaha untuk berbuat baik.
f) Dasar perbuatan kebaikanmu dilandaskan pada ajaranNya Tuhan yang ditaruhkanNya di dalam hatimu dan akal budimu, bukan perbuatan
berdasarkan emosiomu yang berlebihan.
g) Wujudkan dasar niat baikmu yang mencakup keamanan, saling
membantu dan memajukan, bukan didasarkan atas; janji-janji yang
belum pernah terbukti atau hadiah atau kenikmatan setelah
meninggalkan dunia.
h) Niat murni dari hati nurani dan akal budimu yang didasarkan pada ajaranNya.
i) Hilangkan ego yang berlebihan sehingga tidak
timbul niat untuk berbuat buruk (seperti korupsi, menyakiti orang lain).
j) Hilangkan tinggi hati dalam kehidupanmu, dan jangan mengejar; kehormatan, jabatan,
kekayaan dengan cara mengabaikan / merugikan kepentingan orang lain sehingga
mereka menderita dan/atau kelaparan.
B. Perbuatan buruk yang dapat dilakukan oleh tubuhmu.
Setiap perbuatan burukmu akan bersifat menjauhkan dirimu dari Tuhan
sehingga tidak menjamin keselamatan jiwamu. Perbuatan buruk dapat berupa:
a) Emosi berlebihan yang timbul saat menghadapi suatu masalah sehingga Anda berbuat
anarkis terhadap orang lain dan atau lingkungan.
b) Terhasut bujukan orang lain atau organisasi sehingga akal sehatmu terselimuti[9]
dan demikian pun hatimu, lalu berbuat tanpa pikir panjang yang mengakibatkan
terjadinya kerugian atau kerusakan orang lain dan atau kepentingan umum.
c) Secara sadar melakukan korupsi berupa; mencuri keuangan untuk bantuan
masyarakat, yang digunakan untuk kepentingan pribadi, untuk memperkaya diri, golongan, organisasi
d)
Secara sengaja menyisipkan ajaran yang dapat menimbulkan
dendam dan atau jahat dalam pendidikan anak-anak kecil dan remaja sehingga
secara tidak langsung mereka mempunyai pola pikir yang berani mengorbankan diri
dikemudian hari untuk merusak, misalnya bom bunuh diri.
e)
Guru-guru palsu yang secara sengaja menyebarkan ajaran
palsu, fitnahan, dendam, sehingga akal sehat dari para pendengar menjadi tidak
tajam dan akibatnya mudah dibohongi, dan dapat dikendalikan.
Oleh sebab itu semua
perbuatan baik burukmu selama kehidupanmu akan menentukan tingkat kemurnian
imanmu terhadap Tuhan, karenanya beriman kepada sesuatu ajaran yang pernah
terjadi, sebab tujuan dari pada beriman adalah
untuk keselamatan[10]
jiwamu.
C. Kesempatan untuk perbaikan diri.
Namun selama seseorang masih berada di dunia ini maka Tuhan masih memberi
kesempatan untuk mencari kebenaran dan meninggalkan segala perbuatan burukmu
atau dosamu yang telah dilakukan oleh tubuhmu, sebab tujuan beriman adalah untuk keselamatan
jiwamu, karena itu alangkah baiknya
beriman kepada yang dapat menciptakan kebenaran yang termasuk dalam pengertian
kasih, sehingga jangan beriman kepada sesuatu yang bertentangan dengan hati
nuranimu atau tidak berdasarkan akal sehatmu, misalnya; kemarahan yang
berlebihan, pikiran buruk, menghasut, membuat keonaran dan merusak kepentingan
umum.
Penutup
Perbuatan baik buruk yang dilakukan oleh tubuhmu dalam kehidupanmu akan
menentukan kemurnian imanmu dan hal
itu akan menentukan keselamatan jiwamu. Karenanya berbuat baik terhadap Tuhan
dan sesama manusia berdasarkan hukumNya, yaitu hukum kasih.
Terima kasih atas waktu yang telah diluangkan dan bila berkenan mohon sharing.
Penulis
Eddywarbung
[1] Wahyu 14:13 dari Alkitab
[2] 1Tesalonika 5:23, dari Alkitab
[3] Pengkhotbah 12:7 dari Alkitab
[4] Ibrani 8:10, dari Alkitab
[5] Ibrani 4:12, dari Alkitab
[6] Markus 1:23, dari Alkitab
[7] Yakobus 2:20, 26 dari Alkitab
[8] Matius 22:37-40 dari Alkitab
[9] 1Korintus
13:14-15, dari Alkitab
[10] 1Petrus 1:9, dari Alkitab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar