Kamis, 22 Desember 2011

Apa sebab para penguasa Bait Allah berbuat salah ?


Ringkasan artikel.

Latar belakang:
TUHAN membimbing Israel tapi mereka malahan
membunuh utusanNYA  karena tidak mau ikuti
perintahNYA.

Materi yang di sharing:
Israel mengalami penderitaan berkepanjangan
jadi berbuat apa saja asalkan hidup, walaupun
penguasa Bait Allah peras rakyat

Diharapkan dari artikel:
Manusia harus percaya pada Tuhan dan
bersandar padaNYA

Daftar referensi:
Lihat dibawah


Latar belakang

Sebagian besar keturunan bangsa Israel hanya mementingkan kemauan sendiri dan tidak taat pada perintah Tuhan,  bahkan menumpas hamba-hamba yang dikirim oleh Tuhan (Yer.7:24-25), selain itu Israel pecah menjadi dua negara yang akhirnya dijajah berkali-kali oleh berbagai kekuatan asing, dan semuanya ini lebih memperburuk keadaan bangsa Israel.


Materi yang di sharing, sesuai topik

Sejak bangsa Israel dijajah, mereka harus mengikuti berbagai peraturan dari kekuatan asing tsb, misalnya: jadi budak, kerja paksa, pesuruh, dan bila ada yang berontak akan dihukum mati, a.l. dicambuk atau disalib.

Waktu Romawi menjajah Israel, maka Romawi yang mengatur pemerintahan dan keamanan, dan mungkin karena beberapa hal maka Israel boleh pertahankan budayanya, a.l.: tempat ibadah, Bait Allah (1 Raja-raja 6:12-13), upacara perkawinan / kematian, dll.

Karena pengalaman pahit dan penderitaan yang berkelanjutan di masa penjajahan, sehingga rakyat Israel merasa bahwa tidak ada jaminan hidup yang layak dimasa depan, maka tidak heran mereka berusaha dan mencari berbagai cara asalkan bisa hidup, a.l.:

(1)--Kerja pada penjajah Romawi, sebagai penagih pajak dari rakyat.

(2)--Tetap berkuasa di Bait Allah untuk mencari keuntungan secara tidak layak dari rakyat (disinilah Yesus mengobrak-abrik penjualan di Bait Allah, Mat.21:12), dll.

(3)--Penguasa bait Allah berbuat demikian karena disitulah mereka bisa peroleh pendapatan tambahan, walaupun secara tidak sah dari rakyat, berupa:
Selisih tukar antara antara dua mata uang untuk dipakai di Bait Allah
Menjual hewan tanpa cacat kepada rakyat untuk dikurbankan di Bait Allah. Mengutamakan kepentingan sendiri walaupun menekan rakyat.
Mengizinkan ruangan Bait Allah untuk berjualan, supaya ada keuntungan.

Sebetulnya semua hukuman dan penderitaan yang dialami rakyat Israel karena mereka tidak taat pada peraturan-peraturan Tuhan, bahkan penguasa Bait Allah, orang Farisi dan Saduki dan ahli Taurat tidak memberikan contoh yang baik dalam kehidupan orang Yahudi.


Dalam kesengsaraan seperti ini, seharusnya orang Yahudi tetap percaya pada Tuhan (Roma 5:3), dan yang harus memberi teladan adalah penguasa Bait Allah, Ahli Taurat, orang Farisi dan Saduki. Sebetulnya kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dilanjutkan menimbulkan tahan uji lalu menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena Tuhan selalu menyertai mereka, makanya percaya pada Tuhan.

Bila artikel ini direfleksikan kepada anda, maka dimanakah mental anda ?. Pasti tetap pilih percaya pada Tuhan dan bersandar padaNya (Ams.3:5)

Terima kasih anda sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, mohon sharing.

Penulis



Referensi daftarnya:

Yeremia 7:22
Sungguh,  pada waktu Aku membawa nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir, Aku tidak mengatakan atau memerintahkankepada mereka sesuatu tentang korban bakaran dan korban sembelihkan,

Yeremia 7:23
hanya  yang berikut inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka. Dengarkanlah suaraKu, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umatKu, dan ikuatilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia.

Yeremia 7:24
Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memberi perhatian. Melainkan mereka mengikuti rancangan-rancangan dan kedegilan hatinya yang jahat, dan mereka memperhatikan belakangnya dan bukan mukanya

Yeremia 7:25
Dari  sejak waktu nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir sampai waktu ini. Aku mengutus kepada mereka hamba-hambaKu , para nabi, hari demi hari, terus menerus.

1 Raja-raja 6:12-13  (Bait Allah atau  Rumah Tuhan)
(12)“Mengenai rumah yang sedang kaudirikan ini, jika engkau hidup menurut segala ketetapanKu dan melakukan segala peraturanKu dan tetap mengikuti segala perintahKu dan tidak menyimpang dari padanya, maka Aku akan menepati janjiKu kepadamu yang telah Kufirmankan kepada Daud, ayahmu, 
(13) yakni bahwa Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel dan tidak hendak meninggalkan umatKu Israel”.

Roma 5:3
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita  tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan  tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan didalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Amsal 3:5
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar