Latar belakang
Bermegah
dalam kesengsaraan karena itu akan menimbulkan ketekunan, dan ketekunan
menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan(Rm.5:4)
Materi yang di sharing, sesuai topic
Banyak
orang tidak menyadari bahwa ada pencobaan datang dari Tuhan, dan itu adalah
penting untuk menentukan seberapa murni iman-mu kepada Dia. Namun demikian ada
juga pencobaan dari Iblis, contoh:
Pencobaan dari Tuhan.
Allah mencobai Abraham untuk menguji kepercayaannya,
yaitu korbankan anakmu untukKu(Kej.22:1-18).
Tuhan mencobai bangsa Israel, sewaktu tidak ada air
minum(Kel.15:25).
Yesus berdoa: “Kalau bisa cawan(penderitaan) ini
berlalu, tapi kehendak Engkau yang berlaku(Mat.26:39)
Pencobaan dari iblis.
Iblis mencobai Yesus di padang pasir(Mat.4:1-11)
Iblis menipu Hawa.
Iblis menggoda Kain. Dll.
Bolehkah saya di goda?
Jadi
kalau Musa-Abraham-Hawa-Kain-dll bisa di coba dan di goda, bahkan Yesus di bawa
oleh Roh ke padang gurun untuk di cobai iblis(Mat.4:1), maka apakah anda
tidak boleh digoda?
Ketekunan bisa mengalahkan
cobaan
Dampak
kehidupanmu yang sekarang ini adalah hasil dari kehidupan masa lalumu, dan
kehidupan masa depanmu adalah hasil dari ketekunan dan kegiatanmu sekarang. Contoh:
Seorang perempuan yang mengalami pendarahan
bertahun-tahun harus secara tekun menunggu mujizat terjadi, yaitu setelah 12
tahun dia bisa menjamah juba Yesus dan bisa sembuh(Mat.9:21-22).
Karena fisiknya pendek dan sebagai tukang tagih pajak,
maka dia berusaha bertemu Yesus, dan ahirnya seluruh orang dalam rumah Zakeus
terima Yesus dan dipulihkan(Luk.19:1-10). Dan-lain-lain.
Salah satu kejadian nyata yang
terjadi.
Seorang
penderita cancer sejak 3 tahun lalu sedang dirawat dirumah
sakit, bertingkah-laku sebagai berikut:
Dia menderita kesakitan,
karena hanya bisa duduk dan tidak bisa
lagi tidur terlentang. Dia menyuruh penjaganya yang mendampinginya, untuk memanggil
anak-anaknya serta kakak-beradiknya.
Setelah dia melihat kedatangan anak-anaknya, dengan
tangan yang gemetar, dia mengelus-elus muka mereka satu
demi satu sambil berkata-kata dan menyeka airmatanya. Demikianpun anak-anaknya juga menangis dan menganggug-anggug mendengar kata-kata ibunya
yang kesakitan.
Kakak-beradik merasa sedih
menyaksikan bagaimana saudara mereka yang
menderita kesakitan sambil berkata-kata, menangis dan mengelus anak-anaknya.
Lalu satu per satu dari kakak-beradik mendekatinya,
menciumnya dan ada juga yang menangis.
Setelah semua
orang mendekat, lalu dia mulai
mengucapkan kata-kata yang hampir tidak kedengaran: “terima-kasih atas kedatangan adik-kakak-ku. Dan atas semua pertolongan
moril dan materiel, yang telah diberikan dan disediakan. Mohon maaf bila ada
kesalahan yang saya lakukan, sengaja ataupun tidak-sengaja. Saya senang berada
diantara kamu semua dan sebentar akan pergi,……saya mohon doa-nya”.
Maka yang tertua dari yang hadir mulai berdoa dan
mengucapkan terima kasih kepada Tuhan dan si-penderita-sudah-tenang.
Setelah seselai doa, si penderita cancer mengatakan:
“….Yesus telah datang dan membuka tangan kepada saya, jadi
saya sudah mau pergi, cabutlah infuse dan semuanya yang tertusuk di badan saya,
supaya saya akan pergi sekarang ini….”
Tapi tidak ada dari kakak-beradik maupun anaknya yang
mau mencabut infuse dan yang lain-lain itu. Mereka berkata biar perawat atau
dokter-jaga yang mencabutnya karena mereka yang lebih mengetahuinya.
Setibanya dokter dan suster, ternyata mereka tidak
menyabutnya, hanya mengatakan, …sabar ya
ibu ......
Pendapat umum mengenai kejadian diatas sbb:
Disaat yang penting dan
terakhir, manusia harus taa pada Tuhant, contoh:
(1)--Yesus telah berpuasa 40-hari
dan 40-malam, Dia sangat lapar(Mat.4:1-11), lalu datanglah iblis untuk mencobaNya. Dan setelah 3 kali cobaan
dari iblis, Yesus mengusir iblis itu.
(2)--Yesus memohon kepada
Allah Bapa, Dia berdoa di taman Getsemani: “…biarlah cawan(penderitaan) ini
lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kuhendaki, melainkan seperti
yang Engkau kehendaki”(Mat.26:39). Tapi tidak ditanggapi oleh Allah Bapa.
(3)--Ternyata si penderita
cancer tidak taat.
Karena di saat-saat terakhir, dia secara sadar mau
menentukan hidupnya sendiri, yaitu supaya infuse dan yang-lain-lain di lepas
dari tubuhnya, yang mengakibatkan dia meninggal(atau-bunuh-diri).
(4)--Yang menentukan hidup dan mati adalah Tuhan, bukan
manusia!
Kesimpulan
Selama
kesengsaraan hingga pada titik terakhir harus tetap taat pada Tuhan, seperti
bagaimana Musa taat dan Yesus-pun taat sehingga bangkit. Demikianpun harapan
si-penderita-cancer. Karena mujizat Tuhan bisa
terjadi.
Terima
kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Rm.5:4
Dan ketekunan menimbulakan tahan uji dan tahan uyji
menimbulkan pengharapan.
Kej.22:1-18 Kepercayaan
Abraham di-uji
Kel.15:25
Musa berseru-seru kepada Tuhan, dan Tuhan menunjukkan
kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu kedalam air; lalu air itu
menjadi manis. Disanalah diberikan Tuhan ketetapan-ketetapan dan
peraturan-peraturanb kepada kmereka dan disanalah Tuhan mencoba mereka.
Mat.26:39
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kataNya:
“Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu,
tetapi janganlah seperti yang Kkehendaki, melainkan seperti yang Engkau
kehendai”.
Mat.4:1-11 Pencobaan
di padang gurun
Mat.4:1
Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk
dicobai Iblis.
Mat.9:21-22
21-Karena katanya dalam hatinuya: “Asal kujamah saja
jubahNya, aka akan sembuh”
22-Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta
berkata: “Teguhkanlah hatimu, hai anakKu, imanmju gtelah menyelamatkan engkau”.
Maka sejak saat itau sembhlah perempuan itu.
Luk.19:1-10 Zakheus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar