Jumat, 14 November 2014

Taat hingga pengharapanmu terwujud?

Latar belakang

Bermegah dalam kesengsaraan karena itu akan menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan(Rm.5:4)

Materi yang di sharing, sesuai topic

Banyak orang tidak menyadari bahwa ada pencobaan datang dari Tuhan, dan itu adalah penting untuk menentukan seberapa murni iman-mu kepada Dia. Namun demikian ada juga pencobaan dari Iblis, contoh:

Pencobaan dari Tuhan.
Allah mencobai Abraham untuk menguji kepercayaannya, yaitu korbankan anakmu untukKu(Kej.22:1-18).
Tuhan mencobai bangsa Israel, sewaktu tidak ada air minum(Kel.15:25).
Yesus berdoa: “Kalau bisa cawan(penderitaan) ini berlalu, tapi kehendak Engkau yang berlaku(Mat.26:39)

Pencobaan dari iblis.
Iblis mencobai Yesus di padang pasir(Mat.4:1-11)
Iblis menipu Hawa.
Iblis menggoda Kain. Dll.

Bolehkah saya di goda?
Jadi kalau Musa-Abraham-Hawa-Kain-dll bisa di coba dan di goda, bahkan Yesus di bawa oleh Roh ke padang gurun untuk di cobai iblis(Mat.4:1), maka apakah anda tidak boleh digoda? 

Ketekunan bisa mengalahkan cobaan
Dampak kehidupanmu yang sekarang ini adalah hasil dari kehidupan masa lalumu, dan kehidupan masa depanmu adalah hasil dari ketekunan dan kegiatanmu sekarang. Contoh:

Seorang perempuan yang mengalami pendarahan bertahun-tahun harus secara tekun menunggu mujizat terjadi, yaitu setelah 12 tahun dia bisa menjamah juba Yesus dan bisa sembuh(Mat.9:21-22).

Karena fisiknya pendek dan sebagai tukang tagih pajak, maka dia berusaha bertemu Yesus, dan ahirnya seluruh orang dalam rumah Zakeus terima Yesus dan dipulihkan(Luk.19:1-10). Dan-lain-lain.

Salah satu kejadian nyata yang terjadi.

Seorang penderita cancer sejak 3 tahun lalu sedang dirawat dirumah sakit, bertingkah-laku sebagai berikut:

Dia menderita kesakitan, karena hanya bisa duduk dan tidak bisa lagi tidur terlentang. Dia menyuruh penjaganya yang mendampinginya, untuk memanggil anak-anaknya serta kakak-beradiknya. 

Setelah dia melihat kedatangan anak-anaknya, dengan tangan yang gemetar, dia mengelus-elus muka mereka satu demi satu sambil berkata-kata dan menyeka airmatanya. Demikianpun anak-anaknya juga menangis dan menganggug-anggug mendengar kata-kata ibunya yang kesakitan.

Kakak-beradik merasa sedih menyaksikan bagaimana saudara mereka yang menderita kesakitan sambil berkata-kata, menangis dan mengelus  anak-anaknya.

Lalu satu per satu dari kakak-beradik mendekatinya, menciumnya dan ada juga yang menangis.

Setelah semua orang mendekat, lalu dia mulai mengucapkan kata-kata yang hampir tidak kedengaran: “terima-kasih atas kedatangan adik-kakak-ku. Dan atas semua pertolongan moril dan materiel, yang telah diberikan dan disediakan. Mohon maaf bila ada kesalahan yang saya lakukan, sengaja ataupun tidak-sengaja. Saya senang berada diantara kamu semua dan sebentar akan pergi,……saya mohon doa-nya”.

Maka yang tertua dari yang hadir mulai berdoa dan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan dan si-penderita-sudah-tenang.

Setelah seselai doa, si penderita cancer mengatakan: “….Yesus telah datang dan membuka tangan kepada saya, jadi saya sudah mau pergi, cabutlah infuse dan semuanya yang tertusuk di badan saya, supaya saya akan pergi sekarang ini….”

Tapi tidak ada dari kakak-beradik maupun anaknya yang mau mencabut infuse dan yang lain-lain itu. Mereka berkata biar perawat atau dokter-jaga yang mencabutnya karena mereka yang lebih mengetahuinya.

Setibanya dokter dan suster, ternyata mereka tidak menyabutnya, hanya mengatakan,  …sabar ya ibu ......

Pendapat umum mengenai kejadian diatas sbb:

Disaat yang penting dan terakhir, manusia harus taa pada Tuhant, contoh:

(1)--Yesus telah berpuasa 40-hari dan 40-malam, Dia sangat lapar(Mat.4:1-11), lalu datanglah iblis untuk mencobaNya. Dan setelah 3 kali cobaan dari iblis, Yesus mengusir iblis itu.
(2)--Yesus memohon kepada Allah Bapa, Dia berdoa di taman Getsemani: “…biarlah cawan(penderitaan) ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kuhendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki”(Mat.26:39). Tapi tidak ditanggapi oleh Allah Bapa.

(3)--Ternyata si penderita cancer tidak taat.
Karena di saat-saat terakhir, dia secara sadar mau menentukan hidupnya sendiri, yaitu supaya infuse dan yang-lain-lain di lepas dari tubuhnya, yang mengakibatkan dia meninggal(atau-bunuh-diri).

(4)--Yang menentukan hidup dan mati adalah Tuhan, bukan manusia!

Kesimpulan

Selama kesengsaraan hingga pada titik terakhir harus tetap taat pada Tuhan, seperti bagaimana Musa taat dan Yesus-pun taat sehingga bangkit. Demikianpun harapan si-penderita-cancer. Karena mujizat Tuhan bisa terjadi.

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.


Penulis.EddyWarbung


R e f e r e n s i  :

Rm.5:4
Dan ketekunan menimbulakan tahan uji dan tahan uyji menimbulkan pengharapan.

Kej.22:1-18     Kepercayaan Abraham di-uji

Kel.15:25
Musa berseru-seru kepada Tuhan, dan Tuhan menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu kedalam air; lalu air itu menjadi manis. Disanalah diberikan Tuhan ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturanb kepada kmereka dan disanalah Tuhan mencoba mereka.

Mat.26:39
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kataNya: “Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kkehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendai”.

Mat.4:1-11      Pencobaan di padang gurun


Mat.4:1
Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.

Mat.9:21-22
21-Karena katanya dalam hatinuya: “Asal kujamah saja jubahNya, aka akan sembuh”
22-Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: “Teguhkanlah hatimu, hai anakKu, imanmju gtelah menyelamatkan engkau”. Maka sejak saat itau sembhlah perempuan itu.


Luk.19:1-10                Zakheus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar