Latar belakang
Adalah suatu
kewajaran bahwa setiap orang selalu berusaha memperbaiki kehidupannya, tapi
sering kali ada keinginannya yang melewati batas sehingga mereka melanggar
peraturanNya. Karena mereka tidak menjiwai “takut akan Tuhan”
Materi yang di sharing, sesuai
topic
1--Peraturan yang terutama dan pertama.
Peraturan yang sangat
terkenal yang Tuhan berikan kepada manusia adalah hukum kasih, karena Yesus
mengatakan bahwa:
a--Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segdenap jiwamu dan dengan
seenap akal budimu(Mat.22:37).
b--Itulah
hukum yang terutama dan yang pertama(Mat.22:38).
c--Dan
hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri(Mat.22:39)
d--Pada
kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi(Mat.22:40).
Lalu pada awal bangsa
Israel berdiri, mereka menguraikan hukum Taurat atau sepuluh Perintah Allah
lebih rinci lagi, yang antara lain mecakup “takut
akan Tuhan” dan seterusnya.
Timbul pertanyaan,
Tuhan adalah kebenaran sehingga Dia memberikan peraturan kepada manusia untuk kehidupan mereka, namun manusia
melanggar peraturanNya, karena merasa hal itu merupakan suatu beban, membatasi
keinginan dan kebebasan? misalnya a.l.:
e--Manusia
mengetahui peraturanNya harus ditaati, namun mereka utamakan kepentingan diri
sendiri.
f--Manusia
belum suka menjiwai peraturanNya, mereka hanya mengetahui adanya peraturan
untuk dilakukan. Seharusnya peraturan untuk kebersamaannya manusia.
g--Manusia
belum mau sadar bahwa peraturan adalah untuk kepentingan semua orang.
h--Manusia
merasa peraturanNya membatasi kebebasan dan keinginannya yang susah mereka
kendalikannya.
i--Manusia
sesuka-sukanya menanggapi peraturanNya Tuhan, tapi utamakan dirinya.
2--Manusia mahluk tertinggi nilainya.
Sebetulnya bila kita
amati kasih karuniaNya Tuhan, maka Dia telah menciptakan manusia(Kej.2:7) yang nilainya tertinggi dari semua
mahluk yang ada, demikianpun manusia memperoleh taman Firdaus sebagai tempat tinggal
dan tersedianya makanan berupa buah-buahan. Namun demikian mereka langgar
perintahNya Tuhan karena tipuannya iblis, walaupun mereka telah mengetahui
bahwa, melanggar perintah akan terjadi kematian baginya(Kej.2:16-17).
Sewaktu manusia melanggar
perintah Tuhan dan jatuh dalam dosa, yang adalah akibat dari kebebasannya dan
keinginannya yang tidak bisa dikendalikannya. Sebab mereka terima godaan iblis
yang cerdik, yaitu bahwa mereka tidak akan mati(Kej.3:4)
dan akan jadi seperti Allah(Kej.3:5).
Jadi, manusia telah
mengetahui adanya perintah Tuhan, tapi kenapa tetap saja melanggar. Apakah
mereka tidak “takut akan Tuhan” yang
menciptanya?
3-Manusia tidak serius menanggapai “takut
akan Tuhan”
Tuhan tetap memberikan
kesempatan kepada setiap orang yang taat padaNya atau yang mau bertobat yaitu meninggalkan
dosanya, dan mohon pengampunan dariNya, supaya bisa hidup baru, contoh:
(A)-Penduduk
yang berdosa serta kota Sodom dan Gomora dihancurkan, tapi keluarga Lot
diselamatkan. Demikian pun Nuh beserta keluarganya diselamatkan, tapi semua
orang sekitarnya tenggelam sewaktu terjadinya air bah.
(B)-Demikian
pun kerajaan Israel dan Yehuda, mengalami hubungan dengan Tuhan yang pasang
surut, karena perbuatan mereka sendiri. Misalnya, mereka pergi menyembah dan
membakar kurban kepada alah-alah penduduk asli Kanaan. Jadi mereka tinggalkan
Tuhan yang telah selamatkan mereka dari perbudakan di Mesir, peperangan melawan
raja-raja dari Siria, Babilon, Mesir, dll.
Jadi kelihatannya ada
raja-raja Israel dan Yehuda “tidak takut lagi akan Tuhan”, selain itu mereka
tinggi hati terhadapNya dan berzinah dengan alah-alah lain. Namun bukan itu
saja, karena rakyat dari dua kerajaan itu pun ikut-ikutan perbuatan raja mereka
yang berzinah, melakukan perbuatan-perbuatan yang jahat, tinggalkah Tuhan Allah
nenek moyang mereka dan menjadi sombong(2TRaw.36:15-16).
Walaupun Allah telah mengutus nabi-nabiNya tapi mereka hanya mengolok-olok
nabi-nabi tsb.
Jadi masyarakat dari dua
kerajaan itu, juga tidak “takut akan Tuhan”
4-“Takut akan Tuhan” dimengerti oleh semua
orang
Kalimat “takut akan
Tuhan” adalah sangat singkat, sederhana dan dapat dimengerti oleh siapa saja. Ini
merupakan pesan. Yaitu, sewaktu anda ingin berbuat sesuatu atau sedang
berinteraksi dalam masalah apa saja, maka selalu sertakan Tuhan maka Dia akan
menuntunmu untuk berbuat yang terbaik, karena itulah yang diinginkanNya.
Bila anda menjiwai
“takut akan Tuhan” maka dengan sendirinya refleksi, perbuatan dan interaksi
anda akan mencerminkan bahwa tidak akan
membuat: serong, menipu, sakiti orang, korupsi, saksi dusta dan motivasi
buruk lainnya.
Karenanya bertingkah laku sopan, disenangi kehadiranmu dimana anda
berada dan lingkunganmu mengharapkan selalu perkataan yang positif. Dan ini
adalah akibatnya anda “takut akan Tuhan”, yang berkerucut keatas yaitu KASIH.
Kesimpulan
Dalam setiap langkah
hidupmu supaya dijiwai oleh “takut akan Tuhan” yang berkerucut keatas, yaitu kasih, karenanya selalu andalakan Yesus
dalam kehidupanmu.
Terima kasih anda
telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Mat.22:37-40
a--Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segdenap jiwamu dan dengan seenap akal budimu(Mat.22:37).
b--Itulah hukum yang terutama
dan yang pertama(Mat.22:38).
c--Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri(Mat.22:39)
d--Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum
Taurat dan kitab para nabi(Mat.22:40).
Kej.2:16-17
16—Lalu Tuhan
Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh
kaumakan buahbn ya dengan bebas.
17—Tetapi pohon pen getahuan tentang yang baik danyang
jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya,
pasti9lah engkau mati.
Kej.3:4
Tetapi olar itu berkata kepada perempuan itu:
“Sekali-kali kamu tidak akan mati,”
Kej.3:5
Tetapi Allah mengetahui, bahwapada waktu kamu memakannyamatamu akan terbuka, dan
kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.
1Taw.36:15-16
15—Namun Tuhan, Allah nenek moyang mereka,
berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusanNya, karenza Ia sayang
kepada umatNya dan temapt kediamanNya.
16—Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah
itu, menghina segala firmanNya, dan mengejek nabi-nabiNya. Oleh sebab itu murka
Tuhan bangkin terhadap umatNya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar