Latar belakang
Tuhan telah memberi
kehendak bebas kepada setiap orang untuk menempuh kehidupannya, bila demikian apakah
ada pertanggung jawabannya?
Materi yang di sharing, sesuai topic
1--Manusia mahluk tertinggi.
Tuhan menciptakan
mahluk yang tertinggi nilainya dari semua yang ada, yaitu manusia yang serupa
dan segambar denganNya(Kej.1:26),
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Supaya mereka bisa berkuasa atas segala jenis hewan yang ada dibumi ini,
b. Supaya mereka bisa mengusahakannya dan memeliharanya
tempat berpijaknya(Kej.2:15).
c. Mentaati
perintah yang Tuhan berikan, misalnya; bebas memakan buah ditempat yang Tuhan
berikan, namun Dia melarang memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang
baik dan yang jahat(Kej.2:17).
Bila tidak taati harus bertanggung jawab.
d. Akan dikenakan hukuman bila tidak mentaati
perintahNya, yaitu bila memakan buah terlarang maka anda akan mati(Kej.2:17).
e. Mempunyai kehendak-bebas supaya manusia
tidak seperti robot. Namun anda harus mengatur
agar dasar dari kehendak bebasmu berdasarkan ajaran kasih(Mat.22:37-40) dan bagaimana menggunakannya (1Kor.13:4-7) sehingga ter-refleksi dari tingkah
lakumu dan sewaktu interaksi dengan orang lainnya. dll.
Karenanya manusia
seharusnya berterima kasih kepada Tuhan, sebab Dia telah memberikan suatu
kepercayaan penuh dan tempat untuk anda berpijak, selain tiu melengkapi setiap
orang untuk kehidupannya, misalnya: berkuasa;
mengusahakan; memelihara; mentaati. Ke
4 kata-kerja itu mengandung suatu proses
perbuatan atau action yang sesuai dengan arti dari masing-masing kata itu.
Jadi kalau ada process
perbuatan atau action, pasti ada motivasinya serta tujuannya. Contoh:
Adam dan Hawa menerima godaan iblis karena tujuannya jelas, yaitu; akan
menjadi seperti Allah(Kej.3:5).
Disini:
Proses melakukan petujuk iblis adalah action/perbuatan.
Akan memperoleh kedudukan, kuasa dan kebanggaan adalah motivasi.
Akan menjadi seperti Allah adalah tujuannya.
2--Kehendak bebas.
Dan sesuai penjelasan
di atas, maka kehendak bebas ini juga
telah Tuhan lengkapi untuk setiap orang, supaya anda bukan seorang robot,
karenanya bisa memilih sesuai keinginanmu.
Kehendak bebas itu salah satu dasar kepunyaanmu. Tanpa kehendak-bebas maka anda akan seperti
kerbau yang tusuk hidung, atau dibatasi kebebasanmu sehingga keinginanmu untuk
berkreasi tidak bisa terwujud.
Jadi disini, Tuhan
telah memberi kepercayaan penuh kepada
setiap orang untuk melakukan apa saja maunya, namun setiap langkahnya harus
ada pertanggungan jawabnya, sambil menuju ke tujuannya. Bila melanggar
rambu-rambu sewaktu menuju ke tujuannya maka anda harus pertanggung jawabkan.
Kehendak bebas itu,
seperti selalu menginginkan segalanya, misalnya mimpi menjadi penguasa atau
orang politikus terkenal, seolah-olah tinggal diraih begitu saja. Namun kenyataannya,
mimpi itu harus direalisasikan, yaitu lebih focus untuk bisa terwujud tujuanmu.
Dan untuk mewujudkan mimpimu yang telah difokuskan, anda harus melalui proses
perbuatan atau bekerja agar bisa tercapai tujuanmu.
Namun sebelum anda
wujudkan, maka terlebih dahulu anda akan melihat sampai dimana kemampuanmu
serta persiapanmu. Bila kemampuan serta persiapanmu masih kurang sehingga belum
bisa melangkah, maka sebaiknya keinginanmu itu diturunkan ke tingkat yang cocok
dengan dasar yang sesuai anda punyai. Dan berdasarkan tingkatan itu anda mulai
memupuk untuk maju. Maka pertanggungan
jawabmu akan lebih terkendali karena sesuai kenyataanmu, bukan lagi mimpi.
Tapi tidak salah juga
bila anda ingin mengejar cita-citamu setinggi-tingginya. Yang penting
ketekunanmu selama berproses menuju ke tercapainya cita-citamu atau tujuanmu,
selalu dalam koridor yang benar dan semangat tetap berkobar, dan Dia akan
menunjukkan jalan untuk tercapainya tujuanmu(1Kor.12:31).
Cara ini hanya bisa terjadi kalau anda bersandar pada kebenaran, yaitu Yesus(Yoh.14:6).
3--Tanggung jawab
Dalam konteks ini,
Adam dan Hawa telah melanggar peraturan yang Tuhan berikan, yaitu “jangan
memakan buah pohon pengetahuan”, namun mereka menganggap godaan iblis lebih
tertarik dan kuat sehingga tergiur lalu memakannya.
Dan mereka tidak
sanggup mempertanggung jawabkan karena
tidak bisa menjelaskan apakah perintah Tuhan lebih baik atau buruk dibandingkan
dengan godaan iblis, tidak ada alasan sama sekali, bahkan mereka ketakutan,
karena telah telanjang. Hal ini terjadi karena kehendak bebasmu yang mendukung
keinginanmu terwujud, namun kearah yang
salah. namun tidak bisa pertanggung jawabkan.
Karenanya mereka atau
anda akan dikenakan sangksi sesuai dengan “sejauh mana anda menyimpang dari
rambu-rambu”, demikian pun anda akan menerima dampaknya. Seperti Adam dan Hawa
dihalau, maka bagaimana hukuman terhadapmu bila tidak bisa beranggung jawab?
Kesimpulan
Jagalah
kehendak-bebasmu yang mendukung keinginanmu, namun tetap dalam koridor peraturan
yang ada, dan dampak dari semua perbuatanmu harus anda pertanggung jawabkan.
Dan jangan mau menyimpang seperti perbuatan Adam dan Hawa yang melanggar
perintah Tuhan, lalu saling menyalahkan.
Terima kasih anda
telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Kej.1:26
Berfirmanlah Allah:
“Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka
berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan
atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”
Kej.2:15
Tuhan Allah mengambil
manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan
memelihara taman itu.
Kej.2:17
Tetapi pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya,
sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.
Mat.22:37-40
37-Jawab Yesus
kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budmu.
38-Itulah hukum yang
terutama dan yang pertama.
39-Dan hukum yang
kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri.
40-Pada kedua hukum
inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”
1Kor.13:4-7
4-Kasih itu sabar;
kasih itu murah hati; ia tidak cemburu, Ia tidak memegahkan diri dan tidak
sombong.
5-Ia tidak melakukan
yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah
dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
6-Ia tidak
bersukacita karena ketidak-adilan, tetapi karena kebenaran.
7-Ia menutupi segala
sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung
segala sesuatu.
Kej.3:5
Tetapi Allah
mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan
menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.
1Kor.12:31
Jadi berusahalah
untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama, dan aku menunjukkan kepadamu
jalan yang lebih utama lagi.
Yoh.14:6
Kata Yesus kepadanya:
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seoerang pun yang datang
kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar