Sabtu, 18 November 2017

Mengungkap sebagian kenyataan perkawinan sejenis.



Latar belakang

Apa yang anda pikirkan mengenai masa depan bangsa bila populasi perkawinan sejenis makin meningkat?

Materi yang di sharing, sesuai topic

1--Manusia bergantian
Manusia generasi kini yang menempati bumi, pada suatu waktu akan pergi dan generasi berikutnya(Kej.1:28) akan menggantikannya dan mengambil kedudukannya dengan harapan akan terus menerus memperbaiki kehidupan dan merawat bumi ini(Kej.2:15). Dan siklus pergantian generasi akan tetap terjadi secara alamiah.

Manusia sebagai mahluk khusus dibandingkan dengan mahluk lainnya, mempunyai beberapa faktor, antara lainnya:
a--mereka segambar denganNya dan telah merealisasikannya(Kej.1:28).
b--mereka mempunyai kuasa atas segala hewan yang ada di bumi
e--memelihara tempat dimana mereka berada(Kej.2:15)
d--memberikan peraturan kepada mereka untuk mentaatinya(Kej.2:16).
e--bila melanggar peraturan dikenakan sanksi
f--kepada laki-laki diberi perempuan sebagai pendamping hidup(Kej.2:21-23).
g--supaya mereka bisa beranakcucu untuk penuhi bumi
h--perkawinan itu antara seorang pria dan seorang wanita, harus kudus(Im.18:1-30).
            i--pembatasan yang jelas: pria mencari nafkah, wanita untuk melahirkan(Kej.3:16-17).

2--Manusia berbuat dosa.
Walaupun Tuhan telah memberikan peraturan kepada manusia untuk ditaati dan dilaksakanan. Namun manusia sering kali masih utamakan kehendak bebasnya dan keinginannya, sehingga mereka melanggar peraturanNya. Juga, mereka digoda oleh iblis dengan cara mengalihkan pikirannya sehingga mereka merasa secara singkat bisa memperoleh: kedudukan; harta; kesenangan; kehidupan bebas; sex semaunya; dll(Kej.3:4-5). Semua perbuatan dari hasil godaan iblis adalah tidak sesuai peraturanNya, merupakan perlawanan terhadapNya, dan itu adalah dosa. Contoh:  

a--Kepada manusia pertama, Tuhan telah menjelaskan peraturanNya dan apa sanksinya bila mereka melanggar(Kej.2:15-16), Namun mereka memilih sesuai kehendaknya, karena godaan iblis.
b--Demikianpun kepada Kain, supaya dia berseri mukanya, agar hatinya yang panas bisa berlalu, namun dia tidak berbuat demikian, sehingga dia membunuh(Kej.4:7).
c--Ada pria yang berkelamin dengan pria, demikian pun wanita dengan wanita(Im.20:13).
d--Bahkan ada pria atau wanita yang berkelamin dengan binatang(Im.20:15-16).
e--Karena kehidupan didunia penuh dengan kekerasan sehingga telah rusak, maka Tuhan mengakhiri kehidupan di dunia ini(Kej.6:13), namun Nuh yang tidak bercelah dan hidup dekat dengan Tuhan, diberi kesempatan, sehingga dia beserta keluarga yang akan menjadi penyelamat bagi keturunan manusia.
f--Sodom dan Gomora telah sangat berat dosanya, selain itu penduduknya ingin memakai utusanNya untuk memenuhi kesenangan mereka dalam arti negative(carnally)Kej.19:5.
g-Tuhan mengusir penduduk Kanaan dari tempat mereka berdiam, karena mereka telah melakukan semua perzinahan itu. Dan daerah Kanaan itu diberikanNya kepada Israel(Im.20:22-23).

 

3--Perkawinan
Arti dari perkawinan antara lain; perjanjian antara seorang pria dan seorang wanita untuk hidup selama-lamanya dan bisa beranakcucu(Kej.1:28), agar bisa penuhi bumi. Karenanya Tuhan menciptakan Adam dan Hawa sebagai generasi pertama, demikianpun generasi berikutnya.

Setiap perkawinan harus kudus(Im.18:1-30) dan bertujuan dan melalui hubungan sex antara suami dan istri, isterinya bisa hamil dan melahirkan seorang bayi yang mereka dambakan sehingga mereka bisa, a.l:
a-menikmati pertumbuhan bayi tersebut
b-bermain dengan bayi
c-menyaksikan bagaimana bayi tsb tertawa, berteriak, menangis,
d-menyaksikan gerakan bayi tsb, misalnya menarik mainan, menggigit kain
e-menyaksikan bagaimana bayi tersebut minta makan,
f-mengajarnya bagaimana; bertepuk tangan, ucapkan istilah mama/papa
            g-mengajari bayi tsb berjalan.
h-merasa rindu, ingin cepat puang dari tugas karena mau bersama-sama dengan bayimu
i-memandikan dan memakaikan baju untuk bayimu.
j-Mengajari bayi/anak tsb untuk; berbicara; mengenal keluarga; cara makan; bersihkan
diri; disiplin; apa tugasnya sebagai laki-laki/perempuan; menghargai orang; membantu
orang; menyayangi saudaranya dan orangtuanya, hak dan kewajibannya, dll. 

Perkawinan sejenis.
Perkawinan sejenis adalah hubungan “sebagai suami isteri” antara sesama pria atau sesama wanita, (disingkat PP atau WW), tapi mereka tidak bisa berinteraksi, dengan bayinya biologisnya lihat: 3a-f. Itulah perbedaannya dengan orangtua (disingkat PW), perbedaan sbb:

Tabel Perbedaan:


Process
pacaran
Tujuan hidup
Keturunan biologis
Menikmati sex

Menyaksikan anak/ cucu
Regenerasi
WW
? / tidak  jelas. Saling membenarkan diri, walaupun tdk sesuai  kodrat  alam
? / biasanya sementara
Tidak ada
Bagaimana bisa / ?/ tdk sesuai takdir alam
Tidak bisa
Tidak ada
PP
? / tidak jelas Saling membenarkan diri, walaupun tdk sesuai  kodrat  alam
? / biasanya sementara
Tidak ada
Bagaimana bisa / ?/ tdk sesuai takdir alam
Tidak bisa
Tidak ada







PW
Mengalami proses utk saling berkenalan
Seterusnya bersama
Melahirkan anak sendiri
 Ya, benar. Karena alamiah
Senang menyaksikan dan partisipasi
Terjadi









Tuhan menginginkan perkawinan dari semua pasangan adalah kudus(Im.18:1-30), dan mereka semuanya berpijak di bumi ini. Karenanya generasi sekarang harus memberikan contoh keteladanannya mengenai: kebersamaan selama kehidupannya; sebagaimana seorang ayah dan ibu; mungkin sebagai kakek dan nenek, kepada anak-anak dan cucu-cucunya.

Sehingga timbul pertanyaan sederhana:
Bagaimana perkawinan sejenis bisa mengalami dan merasakan semuanya penjelasan itu(lihat-tabel), karena tidak bisa melahirkan anak. Bila perkawinan sejenis makin besar kuantitas, maka tidak akan ada pertambahan penduduk, sehingga siapa yang akan mengganti jabatan/kedudukan generasi sebelumnya.

4--Anda adalah pria sejati dan wanita adalah keibuan yang didambakan.
Anda adalah pria yang sejati demikian pun wanita adalah keibuan yang didambakan, karenanya mereka saling mencari untuk berkeluarga, lelaki menjadi ayah dan  wanita menjadi ibu.
Bila anda terlahir sebagai lelaki, maka katakan pada dirimu bahwa anda itu lelaki sejati, demikian pun yang terlahir sebagai wanita, maka katakan pada dirimu bahwa anda adalah wanita yang kelak akan menjadi ibu. Jadi jangan menyimpang atau ikut-ikutan atau mau kehendakmu sendiri, tapi yakinkanlah dirimu akan itu. Dan berdoalah kepada Tuhan agar anda lebih dewasa sebagaimana anda terlahir.

Dan sebagai pria atau wanita, jangan ikuti: arus pergaulan duniawi, gaya hidup sesukamu/nya, dll. Tapi bersosialisasilah secara wajar lalu mencari nafkah dan juga proaktif  mencari pacar yang cocok. Karena perkawinan sesama jenis tidak akan punya turunan dan tidak menikmati sex alamiah sesudah perkawinan, seperti dijelaskan diatas: 3a-f dan tabel.

Kesimpulan

Hiduplah dan bersosialisasilah secara wajar dengan lingkunganmu. Namun ingat bahwa anda adalah pria sejati atau wanita yang nantinya menjadi ibu. Karena perkawinan sesama jenis tidak menikmati sex dan tidak akan punya turunan biologis.

Bersandarlah pada Tuhan sehingga anda punya keyakinan menjalankan kehidupanmu sesuai peraturanNya.

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.

Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

Kej.1:28
Kej.2:15
Kej.2:16
Kej.2:21-23
Im.18:1-30
Kej.3:16-17
Kej.3:4-5
Kej.2:15-16
Kej.4:7
Im.20:13
Im.20:15-16………
Kej.6:17
Kej.19:5
Im.20:22-23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar