Latar belakang
Apa yang anda
pikirkan mengenai masa depan bangsa bila populasi perkawinan sejenis makin
meningkat?
Materi yang di sharing, sesuai topic
1--Manusia bergantian
Manusia generasi kini
yang menempati bumi, pada suatu waktu akan pergi dan generasi berikutnya(Kej.1:28) akan menggantikannya dan
mengambil kedudukannya dengan harapan akan terus menerus memperbaiki kehidupan
dan merawat bumi ini(Kej.2:15).
Dan siklus pergantian generasi akan tetap terjadi secara alamiah.
Manusia sebagai
mahluk khusus dibandingkan dengan mahluk lainnya, mempunyai beberapa faktor,
antara lainnya:
a--mereka
segambar denganNya dan telah merealisasikannya(Kej.1:28).
b--mereka
mempunyai kuasa atas segala hewan yang ada di bumi
e--memelihara
tempat dimana mereka berada(Kej.2:15)
d--memberikan
peraturan kepada mereka untuk mentaatinya(Kej.2:16).
e--bila
melanggar peraturan dikenakan sanksi
f--kepada
laki-laki diberi perempuan sebagai pendamping hidup(Kej.2:21-23).
g--supaya
mereka bisa beranakcucu untuk penuhi bumi
h--perkawinan
itu antara seorang pria dan seorang wanita, harus kudus(Im.18:1-30).
i--pembatasan yang jelas: pria mencari nafkah,
wanita untuk melahirkan(Kej.3:16-17).
2--Manusia berbuat dosa.
Walaupun Tuhan telah
memberikan peraturan kepada manusia untuk ditaati dan dilaksakanan. Namun manusia
sering kali masih utamakan kehendak bebasnya dan keinginannya, sehingga mereka
melanggar peraturanNya. Juga, mereka digoda oleh iblis dengan cara mengalihkan
pikirannya sehingga mereka merasa secara singkat bisa memperoleh: kedudukan;
harta; kesenangan; kehidupan bebas; sex semaunya; dll(Kej.3:4-5).
Semua perbuatan dari hasil godaan iblis adalah tidak sesuai peraturanNya, merupakan
perlawanan terhadapNya, dan itu adalah dosa. Contoh:
a--Kepada
manusia pertama, Tuhan telah menjelaskan peraturanNya dan apa sanksinya bila
mereka melanggar(Kej.2:15-16), Namun mereka
memilih sesuai kehendaknya, karena godaan iblis.
b--Demikianpun
kepada Kain, supaya dia berseri mukanya, agar hatinya yang panas bisa berlalu,
namun dia tidak berbuat demikian, sehingga dia membunuh(Kej.4:7).
c--Ada
pria yang berkelamin dengan pria, demikian pun wanita dengan wanita(Im.20:13).
d--Bahkan
ada pria atau wanita yang berkelamin dengan binatang(Im.20:15-16).
e--Karena
kehidupan didunia penuh dengan kekerasan sehingga telah rusak, maka Tuhan mengakhiri
kehidupan di dunia ini(Kej.6:13),
namun Nuh yang tidak bercelah dan hidup dekat dengan Tuhan, diberi kesempatan, sehingga
dia beserta keluarga yang akan menjadi penyelamat bagi keturunan manusia.
f--Sodom
dan Gomora telah sangat berat dosanya, selain itu penduduknya ingin memakai utusanNya
untuk memenuhi kesenangan mereka dalam arti negative(carnally)Kej.19:5.
g-Tuhan
mengusir penduduk Kanaan dari tempat mereka berdiam, karena mereka telah
melakukan semua perzinahan itu. Dan daerah Kanaan itu diberikanNya kepada
Israel(Im.20:22-23).
3--Perkawinan
Arti dari perkawinan
antara lain; perjanjian antara seorang pria dan seorang wanita untuk hidup
selama-lamanya dan bisa beranakcucu(Kej.1:28), agar bisa penuhi bumi. Karenanya
Tuhan menciptakan Adam dan Hawa sebagai generasi pertama, demikianpun generasi
berikutnya.
Setiap perkawinan
harus kudus(Im.18:1-30) dan bertujuan dan melalui hubungan sex antara suami dan istri,
isterinya bisa hamil dan melahirkan seorang bayi yang mereka dambakan sehingga
mereka bisa, a.l:
a-menikmati
pertumbuhan bayi tersebut
b-bermain
dengan bayi
c-menyaksikan
bagaimana bayi tsb tertawa, berteriak, menangis,
d-menyaksikan
gerakan bayi tsb, misalnya menarik mainan, menggigit kain
e-menyaksikan
bagaimana bayi tersebut minta makan,
f-mengajarnya
bagaimana; bertepuk tangan, ucapkan istilah mama/papa
g-mengajari
bayi tsb berjalan.
h-merasa
rindu, ingin cepat puang dari tugas karena mau bersama-sama dengan bayimu
i-memandikan
dan memakaikan baju untuk bayimu.
j-Mengajari
bayi/anak tsb untuk; berbicara; mengenal keluarga; cara makan; bersihkan
diri; disiplin; apa tugasnya sebagai laki-laki/perempuan; menghargai
orang; membantu
orang; menyayangi saudaranya dan orangtuanya, hak dan kewajibannya, dll.
Perkawinan sejenis.
Perkawinan sejenis adalah
hubungan “sebagai suami isteri” antara sesama pria atau sesama wanita,
(disingkat PP atau WW), tapi mereka tidak bisa berinteraksi, dengan bayinya biologisnya lihat:
3a-f. Itulah perbedaannya dengan orangtua (disingkat PW), perbedaan sbb:
Tabel Perbedaan:
|
Process
pacaran
|
Tujuan hidup
|
Keturunan biologis
|
Menikmati sex
|
Menyaksikan anak/ cucu
|
Regenerasi
|
WW
|
? / tidak jelas. Saling membenarkan diri, walaupun tdk
sesuai kodrat alam
|
? / biasanya
sementara
|
Tidak ada
|
Bagaimana bisa / ?/
tdk sesuai takdir alam
|
Tidak bisa
|
Tidak ada
|
PP
|
? / tidak jelas Saling membenarkan
diri, walaupun tdk sesuai kodrat alam
|
? / biasanya
sementara
|
Tidak ada
|
Bagaimana bisa / ?/
tdk sesuai takdir alam
|
Tidak bisa
|
Tidak ada
|
|
|
|
|
|
|
|
PW
|
Mengalami proses
utk saling berkenalan
|
Seterusnya bersama
|
Melahirkan anak
sendiri
|
Ya, benar. Karena alamiah
|
Senang menyaksikan
dan partisipasi
|
Terjadi
|
|
|
|
|
|
|
|
Tuhan menginginkan
perkawinan dari semua pasangan adalah kudus(Im.18:1-30),
dan mereka semuanya berpijak di bumi ini. Karenanya generasi sekarang harus
memberikan contoh keteladanannya mengenai: kebersamaan selama kehidupannya;
sebagaimana seorang ayah dan ibu; mungkin sebagai kakek dan nenek, kepada anak-anak
dan cucu-cucunya.
Sehingga timbul pertanyaan sederhana:
Bagaimana perkawinan
sejenis bisa mengalami dan merasakan semuanya penjelasan itu(lihat-tabel),
karena tidak bisa melahirkan anak. Bila perkawinan sejenis makin besar
kuantitas, maka tidak akan ada pertambahan penduduk, sehingga siapa yang akan
mengganti jabatan/kedudukan generasi sebelumnya.
4--Anda adalah pria sejati dan wanita
adalah keibuan yang didambakan.
Anda adalah pria yang
sejati demikian pun wanita adalah keibuan yang didambakan, karenanya mereka
saling mencari untuk berkeluarga, lelaki menjadi ayah dan wanita menjadi ibu.
Bila anda terlahir
sebagai lelaki, maka katakan pada dirimu bahwa anda itu lelaki sejati, demikian
pun yang terlahir sebagai wanita, maka katakan pada dirimu bahwa anda adalah
wanita yang kelak akan menjadi ibu. Jadi jangan menyimpang atau ikut-ikutan
atau mau kehendakmu sendiri, tapi yakinkanlah dirimu akan itu. Dan berdoalah kepada Tuhan agar anda lebih
dewasa sebagaimana anda terlahir.
Dan sebagai pria atau
wanita, jangan ikuti: arus pergaulan duniawi, gaya hidup sesukamu/nya, dll. Tapi
bersosialisasilah secara wajar lalu mencari nafkah dan juga proaktif mencari pacar yang cocok. Karena perkawinan sesama
jenis tidak akan punya turunan dan
tidak menikmati sex alamiah sesudah perkawinan, seperti
dijelaskan diatas: 3a-f dan tabel.
Kesimpulan
Hiduplah dan
bersosialisasilah secara wajar dengan lingkunganmu. Namun ingat bahwa anda
adalah pria sejati atau wanita yang nantinya menjadi ibu. Karena perkawinan
sesama jenis tidak menikmati sex dan tidak akan punya turunan biologis.
Bersandarlah pada
Tuhan sehingga anda punya keyakinan menjalankan kehidupanmu sesuai
peraturanNya.
Terima kasih anda
telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Kej.1:28
Kej.2:15
Kej.2:16
Kej.2:21-23
Im.18:1-30
Kej.3:16-17
Kej.3:4-5
Kej.2:15-16
Kej.4:7
Im.20:13
Im.20:15-16………
Kej.6:17
Kej.19:5
Im.20:22-23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar