Latar belakang
Berakar lalu
bertumbuh dalam kasih(Luk.6:46-49)
adalah sesuatu yang disediakan Tuhan untuk kepentingan hidup manusia, namun
setiap orang harus berusaha mengeffektifkannya sehingga bisa mengerti untuk
menerapkan dalam kehidupannya.
Materi yang di sharing, sesuai topic
1--Apa itu Kasih.
Kasih adalah suatu Hukum-Utama
dan Pertama yang telah Tuhan berikan kepadamu, sejak anda diciptakanNya sebagai
manusia(Kej.2:7) dan Dia menegaskan
kembali dengan cara menuliskannya di akal-budi dan menaruhnya di dalam hati
setiap orang(Ibr.8:10). Sehingga kasih itu
akan terasa dan berpengaruh dalam perasaanmu dan pikiranmu dan jiwamu(Mzm.42:2) di semua aspek kehidupanmu, sewaktu;
bergembira, termenung, berpikir, menderita, membimbing, bekerja, olahraga, dll.
Selain itu, kasih
mempunyai hubungan timbal balik dari dua subjek, yaitu Tuhan dan manusia.
Karena walaupun manusia telah berdosa. Dia menginginkan mereka bertobat dan
berbalik dari kehidupan lama, kepadaNya. Dan manusia meresponsnya, caranya
mengasihi Tuhan sesuai tingkat kemurnian dari masing-masing iman yang
dimilikinya.
Batasan dari hukum-kasih(Mat.22:37-39) itu, adalah:
a--Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu.
b--Itulah
hukum yang terutama dan yang pertama.
c--Dan
hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.
Jadi kasih yang Tuhan
berikan kepada manusia, di respons manusia, yaitu menerimanya dan
mengaplikasikan dalam kehidupannya melalui perbuatannya berlandaskan pada butir-butir
kasih, sbb:
e--Kasih
itu murah hati, ia tidak cemburu.
f--Ia
tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
g--Ia
tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.
h--Ia
tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
i--Ia
tidak bersukacita karena ketidak adilan tetapi karena kebenaran.
j--Ia
menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu,
sabar menanggung segala sesuatu.
k--Kasih
tidak berkesudahan.
2--Umumnya respons manusia tidak bernilai
kasih.
Kasih itu sangat
penting dan mendasar untuk kepribadian setiap orang, karena atas dasar itulah
mereka akan berinteraksi dalam pergaulan, pekerjaan, dengan keluarganya, dll,
selama kehidupannya.
Jadi Tuhan memberikannya,
manusia meresponsnya. Inilah yang disebut
bahwa dalam kasih itu akan terjadi hubungan timbal balik, antara Tuhan
dengan manusia dan antara sesama manusia.
Namun sering kali
responsnya manusia, tidak bernilai kasih,
bahkan merusak hubungan antara sesame manusia, dan lebih buruk lagi, bisa
merusak hubungan dengan Tuhan. Hubungan ini yang iblis ingini dan berusaha
mengambilnya dan mengacaukannya, dengan cara menawarkan kedudukan duniawi,
kenikmatan duniawi, sehingga bisa mengambil firman yang ada dalam hati manusia
agar mereka tidak mau percaya lagi pada Tuhan supaya tidak selamat(Luk.6:12), lalu pengertiannya akan kasih lambat
laun makin (a)rendah (b)tidak mau tahu (c)pura-pura tidak tahu (d)terkikis.
Inilah yang a.l.
disebut: berakar pada kekuatanmu sendiri yang didukung oleh kenikmatan duniawi.
3--Berakar dalam kasih.
Sebetulnya, bila anda
mengamati penjelasan di bagian 1 dan 2, maka Tuhan telah memproteksi setiap
orang dari iblis. Jadi dosa hanya terjadi bila anda sendiri yang mengizinkan
untuk terima godaan dan meralisaikannya. Karenanya manusia harus beriman kepada
Tuhan dan melaksanakan peraturanNya, yaitu 1a-k secara terus-menerus hingga
bisa berakar.
Dan untuk berakar dalam kasih, maka yang diperlukan darimu adalah:
a--Kemauan dan usaha untuk mencari lalu bisa mengerti dan yakin
sehingga tergerak hatimu untuk “percaya”.
b--Lalu realisasikannya melalui
perbuatanmu sesering mungkin dalam semua aspek kehidupanmu, sehingga imanmu
semakin sempurna(Yak.2:22).
Contoh sederhana:
Bila anda mau dan
ingin berhasil membuat sesuatu, misalnya kursi tanpa lengan. Maka anda akan
pasti berhasil secara baik setelah mungkin mencoba sebanyak 7 x 7 kali.
Demikian pun untuk berakar dalam pekerjaanmu, maupun dalam kasih yang diikuti
tetap beriman dalam Yesus.
Kesimpulan
Setiap orang sanggup,
asalkan mau dan berusaha mengerti apa itu kasih lalu berulang-ulang
merealisasikannya melalui perbuatannya, maka itu akan berakar dalam
kehidupanmu.
Terima kasih anda
telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar