Sabtu, 10 Maret 2018

Berakarlah dalam kasih.


Latar belakang



Berakar lalu bertumbuh dalam kasih(Luk.6:46-49) adalah sesuatu yang disediakan Tuhan untuk kepentingan hidup manusia, namun setiap orang harus berusaha mengeffektifkannya sehingga bisa mengerti untuk menerapkan dalam kehidupannya.



Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Apa itu Kasih.

Kasih adalah suatu Hukum-Utama dan Pertama yang telah Tuhan berikan kepadamu, sejak anda diciptakanNya sebagai manusia(Kej.2:7) dan Dia menegaskan kembali dengan cara menuliskannya di akal-budi dan menaruhnya di dalam hati setiap orang(Ibr.8:10). Sehingga kasih itu akan terasa dan berpengaruh dalam perasaanmu dan pikiranmu dan jiwamu(Mzm.42:2) di semua aspek kehidupanmu, sewaktu; bergembira, termenung, berpikir, menderita, membimbing, bekerja, olahraga, dll.

Selain itu, kasih mempunyai hubungan timbal balik dari dua subjek, yaitu Tuhan dan manusia. Karena walaupun manusia telah berdosa. Dia menginginkan mereka bertobat dan berbalik dari kehidupan lama, kepadaNya. Dan manusia meresponsnya, caranya mengasihi Tuhan sesuai tingkat kemurnian dari masing-masing iman yang dimilikinya. 

Batasan dari hukum-kasih(Mat.22:37-39) itu, adalah:



a--Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

b--Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

c--Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.



Jadi kasih yang Tuhan berikan kepada manusia, di respons manusia, yaitu menerimanya dan mengaplikasikan dalam kehidupannya melalui perbuatannya berlandaskan pada butir-butir kasih, sbb:

e--Kasih itu murah hati, ia tidak cemburu.

f--Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

g--Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.

h--Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

i--Ia tidak bersukacita karena ketidak adilan tetapi karena kebenaran.

j--Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

k--Kasih tidak berkesudahan.



2--Umumnya respons manusia tidak bernilai kasih.

Kasih itu sangat penting dan mendasar untuk kepribadian setiap orang, karena atas dasar itulah mereka akan berinteraksi dalam pergaulan, pekerjaan, dengan keluarganya, dll, selama kehidupannya.



Jadi Tuhan memberikannya, manusia meresponsnya. Inilah yang disebut bahwa dalam kasih itu akan terjadi hubungan timbal balik, antara Tuhan dengan manusia dan antara sesama manusia.

Namun sering kali responsnya manusia, tidak bernilai kasih, bahkan merusak hubungan antara sesame manusia, dan lebih buruk lagi, bisa merusak hubungan dengan Tuhan. Hubungan ini yang iblis ingini dan berusaha mengambilnya dan mengacaukannya, dengan cara menawarkan kedudukan duniawi, kenikmatan duniawi, sehingga bisa mengambil firman yang ada dalam hati manusia agar mereka tidak mau percaya lagi pada Tuhan supaya tidak selamat(Luk.6:12), lalu pengertiannya akan kasih lambat laun makin (a)rendah (b)tidak mau tahu (c)pura-pura tidak tahu (d)terkikis.



Inilah yang a.l. disebut: berakar pada kekuatanmu sendiri yang didukung oleh kenikmatan duniawi.



3--Berakar dalam kasih.

Sebetulnya, bila anda mengamati penjelasan di bagian 1 dan 2, maka Tuhan telah memproteksi setiap orang dari iblis. Jadi dosa hanya terjadi bila anda sendiri yang mengizinkan untuk terima godaan dan meralisaikannya. Karenanya manusia harus beriman kepada Tuhan dan melaksanakan peraturanNya, yaitu 1a-k secara terus-menerus hingga bisa berakar.



Dan untuk berakar dalam kasih, maka yang diperlukan darimu adalah:

a--Kemauan dan usaha untuk mencari lalu bisa mengerti dan yakin sehingga tergerak hatimu untuk “percaya”.

b--Lalu realisasikannya melalui perbuatanmu sesering mungkin dalam semua aspek kehidupanmu, sehingga imanmu semakin sempurna(Yak.2:22).



Contoh sederhana:

Bila anda mau dan ingin berhasil membuat sesuatu, misalnya kursi tanpa lengan. Maka anda akan pasti berhasil secara baik setelah mungkin mencoba sebanyak 7 x 7 kali. Demikian pun untuk berakar dalam pekerjaanmu, maupun dalam kasih yang diikuti tetap beriman dalam Yesus.



Kesimpulan



Setiap orang sanggup, asalkan mau dan berusaha mengerti apa itu kasih lalu berulang-ulang merealisasikannya melalui perbuatannya, maka itu akan berakar dalam kehidupanmu.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar