Latar belakang
Setiap orang mempunyai tingkat penguasaan kesetiaan yang berbeda-beda demikian pun dalam mengaplikasikannya selama kehidupannya, karena semuanya itu tergantung dari jenis masalah yang dihadapi dan kepada siapa imannya bergantung.
Materi yang di bahas(sesuai topik)
Pendahuluan
Dalam proses kehidupan setiap orang, maka salah satu faktor yang cukup penting adalah kesetiaan. Namun kesetiaan dan tingkat kemurniannya bukan diterima sejak lahir dan bukan merupakan bawaan, tapi harus di usahakan untuk meraihnya dan mempertahankannya demi kelayakanmu setiap saat di depan Tuhan Yesus.
Semua orang akan setia pada sesuatu yang dia anggap benar dan yang dapat menjaminnya selama kehidupannya, ini adalah suatu pendapat secara rasional dan duniawi yang benar. Namun Anda lupa bahwa setiap saat seseorang dapat berbuat salah secara sengaja atau tidak, karena cobaan seperti masalah yang di alami Adam dan Hawa, yang akhirnya di halau dari taman Firdaus.
Karenanya ada landasan rohani yang Tuhan sediakan, supaya orang setia pada peraturanNya yaitu; kalau Anda benar-benar bersandar pada Tuhan atau telah menjiwai peraturanNya Tuhan, misalnya Hukum Kasih(Mat.22:37-40) dan bagaimana Pelaksanaannya(1Kor.13:4-8). Maka peraturanNya akan menjadi landasan utama(Ams.3:5), di atas landasan utama ini baru ada landasan rasional dan duniawi, begitu pun proses pemikiranmu dan langkah perbuatanmu.
1--Apa itu setia.
Menurut data yang diperoleh dari;
Kamus Besar Bahasa Indonesia online, artinya adalah:
a—Berpegang teguh pada
janji, pendirian, patuh, taat: bagaimanapun berat tugas yang harus
dijalankannya, ia tetap setia melaksanakannya; ia tetap setia memenuhi
janjinya.
b---Tetap dan teguh hati
dalam persahabatan: telah sekian lama suaminya merantau, ia tetap setia
menunggu.
c---Berpegang teguh dalam
pendirian, janji: walaupun hujan turun secara lebatnya, ia tetap setia memenuhi
janji pergi ke rumah kawannya.
2--Bagaimana memperoleh kesetiaan.
(A)---Secara rasional dan duniawi, maka yang sangat berperan supaya Anda secepatnya mengetahui kesetiaan
adalah:
· Ayah-ibumu, karena mereka akan menjelaskan apa itu kesetiaan serta contoh-contoh nyata dari perbuatan mereka sendiri,
· Para Guru disekolah
· Siapa temanmu dalam pergaulanmu sehari-hari.
· Keinginanmu untuk berusaha mengetahui apa itu kesetiaan
Namun semuanya itu tergantung dari tinggi rendah pengetahuanmu atau kepribadianmu atau khususnya pilihanmu. Contoh yang cukup jelas, adalah sewaktu Tuhan mengatakan kepada Adam dan Hawa supaya jangan memakan buah yang di tengah taman. Tapi mereka tetap memakannya setelah ada bujukan yang berupa godaan dari iblis.
(B)---Secara Rohani, Namun bila imanmu teguh dalam Yesus, yaitu yakin dan sangat percaya kepada Yesus, maka sama saja Anda tetap melakukan peraturanNya atau hukum Yang Utama dan Yang Pertama, berupa; Kasih(Mat.22:37-40) dan pelaksanaan hukum Kasih dalam kehidupan sehari-hari(1Kor.13:4-8).
Karenanya kesetiaanmu selain bertumbuh secara rasional atau duniawi, juga harus bertumbuh imanmu yang hanya tertuju kepada Yesus.
Sehingga kesetiaan yang ada dalam pribadimu dapat bertambah karena Anda berusaha untuk mendapatkannya(2Tim.2:22) dan mempertahankannya untuk kehidupanmu terhadap siapa saja, pasanganmu dan yang penting untuk Tuhan.
3--Untuk mempertahankan kesetiaanmu
Adalah benar bahwa semua orang akan
setia pada sesuatu yang dia anggap benar dan yang dapat menjaminnya selama
kehidupannya, ini adalah suatu pendapat secara rasional dan duniawi yang tidak
salah.
Namun setiap saat seseorang pun dapat berbuat salah secara sengaja atau tidak, karena pengaruh lingkungan yang dapat menimbulkan berbagai cobaan.
Karenanya berpegang teguhlah pada kebenaran. Karena kebenaran yang sejati hanya ada pada Yesus(Yoh.14:6), yaitu “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup”. Hingga kini tidak ada yang membantah pernyataan Yesus
Sehingga untuk mempertahankan kesetianmu, maka tetapkanlah cara berpikirmu berdasarkan peraturanNya yaitu hukum Kasih demikian pun perbuatanmu(Yak.2:22). Contoh: Usahakanlah semua perbuatanmu sejalan dengan hukum Kasih. Dan bila suamimu/istrimu jauh maka tetap setialah padanya, jangan mencari kesempatan. Jangan juga mencari celah-celah hukum untuk korupsi.
Penutup
Kesetiaan dalam kepribadian seseorang, diperolehnya karena berusaha keras dan memperthankannya, yaitu melalui panutan Yesus yang mengatakan Akulah jalan dan kebenaran dan hidup(Yoh.14:6).
Terima kasih Anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing bilang berkenan.
PenulisEddyWarbung
R e f e r e n s i
Sesuai ayat di Alkitab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar