Jumat, 22 Juli 2011

Apakah anda lupa pada janji awal?



Ringkasan artikel:

Latar belakang artikel:
Pada awalnya pesan disampaikan secara jelas dan dapat
dimengerti oleh penerima, tapi setelah waktu berjalan si
penerima pesan melakukan yang tidak sesuai pesan

Tujuan artikel:
Memaparkan beberapa contoh bahwa pada akhirnya
pesan awal tidak dilaksanakan sehingga timbul masalah

Yang diharapkan dari artikel
Tetap setia pada janji awal, tekun, sabar dan terus berharap
 pada Tuhan karena Tuhan akan mengabulkan keingianmu.



Latar belakang

Umumnya seorang bapak atau pimpinan menyampaikan secara jelas apa yang boleh dibuat dan mana yang dilarang, dan anda telah mendengar sehingga mengerti secara jelas. Bahkan juga telah dijelaskan apa ruginya bila anda melakukan yang dilarang. Tapi setelah berjalannya waktu dan pengaruh dari lingkungan, malah anda lebih memilih apa yang dilarang. Hal yang sama dialami oleh Adam dan Hawa, (Kejadian 3:1-11).


Materi yang akan di sharing, sesuai topik

Hal yang dijelaskan diatas telah terjadi sampai sekarang ini, bahkan selama dunia berada, dan manusia yang sudah mengetahui Yesus adalah jalan kebenaran dan keselamatan masih juga memilih yang dilarang sehingga tergelincir, apakah karena dibodohi, keyakinan terkisis, daya ingat menurun, tergoda, tidak ada harapan, ditipu, tidak percaya, tidak teguh pada pendirian, dll. Dan apakah ini dapat berakibat fatal?. Pernahkah anda alami ?  Sebagai contoh yang pernah terjadi, a.l.:

Tuhan memjamin dan memberikan persyaratan kepada Adam dan Hawa, akan tetapi ular itu berusaha membuat Hawa tidak mengikuti kehendak Tuhan, yaitu supaya Hawa antara lain: ragu dan bingung, sehingga Hawa bisa diperdayai bahwa mereka tidak akan mati dan menjadi seperti Tuhan.
  • Jadi setelah bebarapa waktu berselang, ular berusaha merubah pengertian yang telah terbentuk di otaknya Hawa, seandainya Hawa tetap teguh pada pendirian semula maka dia tidak akan membuat kesalahan.

Tuhan menjadikan Saul raja Israel (1 Samuel 10:1) yang pertama, dan raja Saul menguraikan hak-hak kerajaan kepada rakyatnya. Tapi setelah berselang beberapa waktu dalam melaksanakan tugasnya, raja Saul tidak lakukan pesan Tuhan sepenuhnya (1Samuel 15:7-11), malahan menjarah dan tidak menumpas raja Agag, sehingga akhirnya Saul diganti dan meninggal.
  • Mengertikah raja Saul makna dari pesan Tuhan? Jadi ada proses perubahan dalam pikiran raja Saul, sehingga dia membuat kesalahan? Apakah karena dia kepala batu, tidak taat?

Raja berikutnya adalah Daud yang membuat kesalahan pribadi, yaitu mengambil istri orang  bahkan mengatur supaya suaminya terbunuh. Tuhan memberikan kepada Daud, a.l: akan membangkitkan keturunan Daud dan menjadikan anak kandungnya menjadi raja (2 Samuel7:12), juga telah memberikan kaum Israel dan Yehuda, seisi rumah dan istri-istri,  bila belum cukup akan ditambah oleh Tuhan.
  • Tapi kenapa Daud menghina Tuhan (2Samuel12:8-11).
  • Apakah Daud lupa janji Tuhan, karena: kekuasaan, kenikmatan yang sedang dirasakannya?.
  • Apakah terlalu berkuasa dan menikmati kejayaan sehingga dia lupa daratan?
  • Atau karena Daud merasa Tuhan terlalu  sayang padanya?
  • Atau Daud menganggap hanya kesalahan kecil jadi  Tuhan akan mengabaikan?
  • Yang jelas karena keadaan maka terjadi perubahan di benak kepalanya Daud sehingga dia berbuat yang aneh-aneh

Sewaktu para calon pejabat eksekutif, legislative dan yudikatif dilantik, pasti mereka mempunyai suatu cita-cita untuk membangun Negara, dan memakmurkan rakyat. Tapi ternyata tersendat-sendat, buktinya banyak korupsi, tawuran, hasil kerja tidak efektif, terlambat mengetahui adanya TKW dipancung di Arab, masalah bank Century belum selesai, harga kebutuhan pokok naik sehingga banyak rakyat menjadi miskin, dll
  • Ternyata ada para pejabat seolah-olah membiarkan penderitaan yang terjadi dimasyarakat jadi apakah mereka lupa pada janji awalnya dan semangatnya sewaktu dilantik, dimana tanggung jawab mereka selama ini?
  • Apakah beberapa pejabat berpikir, “inilah kesempatan untuk memperkaya diri dan menikmati kewenangan?” karena data statistic mengatakan rakyat yang menderita hanya sedikit. Pola berpikir mereka sudah berubah dn hanya menguntungkan pribadi, sudah tidak sesuai dengan janji semula maupun semangat semula.

Siapa saja yang menerima tugas baru pasti bersemangat dan mempunyai cita-cita untuk lebih memperbaiki keadaan, tapi menjelang beberapa waktu, semangat dan cita-cita berubah. Apakah karena keadaan sehingga mereka membuat kebijakan yang tidak sesuai? Sehingga hasilnya tidak seperti apa yang dicita-citakan?. Ataukah karena keteguhan pada pendirian sangat rendah, tidak tahan uji, kepala batu, merasa berkuasa, masa bodoh, lupa kacang akan kulitnya, dll.

Karena hal diatas, maka bahagia kepada orang yang tahan uji (Yakobus1:12) dan orang yang bersandar dan percaya pada Tuhan, karena Tuhan mempunyai rencana untuk kita semua, asalkan sabar dan terus berharap pada Tuhan dan Tuhan akan mengkabulkan keinginan anda.

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini.

Penulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar