Sabtu, 13 September 2014

Hindari kebencian untuk kehidupanmu

Latar belakang

Hindarilah kebencian(Ams.6:16) dan keserakahan-mu, namun kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni(2Tim.2:22)_.

Materi yang di sharing, sesuai topic

Mengelak tanggung jawab.
Penipuan dan menghindar tanggung-jawab atas perbuatannya, sudah ada sejak dahulu, yaitu sewaktu Adam dan Hawa melanggar perintah Tuhan. Contohnya sbb:
Adam menjawab pada Tuhan seolah-olah dia tidak bersalah, karena perempuan yang Tuhan tempatkan disisinya, yang memberikan buah terlarang itu, sehingga dia memakannya. Demikianpun Hawa mengatakan bahwa ular yang menipu dia, sehingga dia petik lalu makan buah yang dilarang Tuhan(Kej.3:12-13). Maka terjadilah dosa yang upahnya adalah maut(Rm.6:23)   

Dan akibatnya mereka harus keluar dari taman Firdaus(Kej.3:23) yang serba lengkap, dan harus melanjutkan kehidupannya didaerah asing, bahkan susah berhubungan langsung dengan Tuhan.
 
Dosa terus memicu dosa lagi
Semua manusia sudah berada di bawah kuasa dosa(Rm.3:9), sehingga orang yang hidup tidak mengandalkan Tuhan akan mudah tergelincir untuk membuat kesalahan. Apalagi kalau orang yang tidak berdaya di sakiti maka dalam dirinya bisa timbul kebencian sehingga keinginan membalas dalam bentuk apapun akan dilakukan. Mungkinkah ISIS demikian? (bukan-membela!), contoh:
1--Mereka gerakan liar, merekruit siapa saja dengan bayaran tinggi dan lakukan terror, bahkan bom-bunuh-diri, dll.
2--Mereka merampok, membunuh, memperkosa, memaksa orang bergabung kalau tidak mau disiksa hingga mati. DLL
3--Lalu sekelompok pimpinannya peroleh kepentingan pribadi walaupun mengorbankan siapa-saja.  
Namun dimana keadilan dan prikemanusiaan--??

Kebencian akan lunak karena ‘kasih’.
Anda menderita karena belum bisa atau susah ber-reaksi atas perbuatan orang-lain terhadapmu, misalnya: disakiti, dirugikan, dihina, diusir, dirampas-hak, ditipu, dll. Dan penderitaan ini belum tentu atau mungkin bukan kesalahanmu. Sehingga timbul kebencian dan suatu waktu anda akan membalas untuk melampiaskan sakit-hatimu. Dan pembalasan itu relative bisa berupa omongan hingga ekstrim, misalnya merusak bahkan membunuh. Namun bila anda  mengimani hukum kasih(Mat.22:37-40) dan melakukannya, maka kebencianmu bisa mengecil bahkan lenyap.

 Hindari kebencian dan keserakahan?
Semua orang supaya hidup sesuai jalan yang ditunjuk Tuhan, yaitu imani dan lakukan hukum-Kasih yang mencakup a.l. kebenaran dan keadilan(Kej.18:19) dalam semua bidang, misalnya:

Tanamkan dalam otakmu dan perintahkan jiwamu(Luk.12:19,) untuk meng-imani dan mengetahui bahwa Tuhan menciptakan manusia untuk merefleksikan kemuliaanNya(Mat.9:8), bukan untuk membunuh atau dibunuh demi kepentingan orang atau kelompok tertentu, karena manusia:
a/..Mempunyai sifat ketuhanan, a.l. segambar dan serupa denganNya (Kej.1:26).
b/..Mahluk yang tertinggi nilainya,
c/..Untuk melakukan rencana Tuhan,
d/..Akan beranakcucu dan penuhi bumi,
e/..Menerima kuasa dari Tuhan untuk mengelola bumi.
f/..Supaya selalu andalkan dan berdoa kepada Tuhan, mohon hikmat untuk menghadapi segala masalah hidup.

Fisikmu dan jiwamu untuk muliakan Tuhan
Perbuatan-mu harus sesuai dengan iman-mu(Yak.2:22). Gunakan fisikmu dan jiwamu untuk muliakan Tuhan dan perbuatan positif lainnya, misal:
a---Nikmati masa depanmu sesuai cita-cita kehidupanmu, bukan bunuh diri demi kepentingan orang atau gerakan lainnya.
b---Jangan tergoda karena ajaran aneh yang tidak masuk akal kehidupan.
ikuti gerakan yang merusak fisik, jiwamu dan masa-depan-mu.


Kesimpulan

Perlakuan yang tidak adil bisa menyakitkan anda sehingga mungkin menimbulkan kebencian, namun  bila “kasih” di-imani dan dilakukan dengan benar maka kebencian bisa diredam, dan jangan korbankan dirimu demi orang-lain tapi untuk muliakan Tuhan.

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.


Penulis.EddyWarbung


R e f e r e n s i  :

Ams.6:16
Enam perkara ini yang dibenci Tuhan, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hatiNya

2Tim.2:22            jauhilah nafsu tapi kejarlah keadilan
Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.

Kej.3:12-13
12--Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan”
13—Kemudian berfimanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”

Rm.6:23
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Kej.3:23
Lalu Tuhan Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.

Rm.3:9
Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak, Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada dibawah kuasa dosa.

Mat.22:37-40
37-jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
38-Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39-Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:  Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
40-pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”

Kej.18:19              melakukan kebenaran dan keadilan
Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya Tuhan memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikanNya kepadanya

Kej1:26
Berfimanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi”

Yak.2:22
Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar