Jumat, 20 November 2015

Keyakinan hidupmu salah arah?

Latar belakang

Sekarang ini, tata cara kehidupan manusia mulai diwarnai oleh pengungsian manusia secara besar-besaran yang pasti akan ada dampaknya, namun semuanya adalah akibat dari saling mempertahankan(Yer.17:23) keyakinannya masing-masing yang mungkin memanfaatkan kebenarannya(2Yoh.1:4).

Materi yang di sharing, sesuai topic

1--Berbeda-beda keyakinan.
Keyakinan merupakan semacam suatu dorongan hidup bagi seseorang, yang banyak ragamnya. Namun tidak disangka bahwa ada keyakinan yang bahkan bertentangan satu sama lainnya, karena telah terseret dalam isapan jempol para guru-guru palsu(2Ptr.2:3), a.l.:
a--Ada orang/kelompok yang mempunyai suatu dasar pemikiran atau keyakinan, yang dianggapnya benar untuk kehidupannya sehingga rela mengorbankan dirinya untuk meyakinkan orang lain mengenai dasar keyakinannya itu, walaupun dengan cara apapun(2Ptr.2:2).
b--Ada orang yang berkeyakinan bahwa, segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang berbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka(Mat.7:12).
c--Penjelasan butir a dan b saling bertentangan, namun kenyataannya exist, dan para penganutnya aktif melakukan keyakinannya. Dan sebagai akibatnya timbul keganjilan, bahkan kekerasan yang menciderai umat manusia, namun dilain pihak ada pula orang yang membantu para korban tsb.

2--Kemandirian dan kebebasan penting namun dibatasi oleh “takut akan Tuhan”.
Selama anda masih berada dibawah asuhan orangtua-mu, maka anda berada dalam bimbingan dan pendidikan mereka(Ams.4:1). Dan setiap orangtua:
a--Bermaksud baik kepada anaknya sehingga memberikan yang terbaik berupa; pendidikan, kasih-sayang, dll, untuk anak-anaknya, juga secara harmonis dan bertanggung-jawab.
b--Tidak ada orangtua yang menginginkan anaknya menderita dikemudian hari(Ams.6:20),
c--Namun kehadiran orangtua harus selalu dirasakan oleh anak-anaknya, mereka harus siapkan waktu untuk bisa berinteraksi bersama-sama.
d--Jadi keyakinan dari anak-anak yang tumbuh, umumnya bersifat positif sehingga susah untuk menyimpang, apa lagi kalau didasari dengan ajaran dari Alkitab, maka iman anak-anakmu makin dimurnikan sehingga lebih cepat mengetahui kebenaran.
e--Juga ajarkan kepada anak-anakmu kebebasan dan kemandirian, namun itu harus dibatasi oleh “takut akan Tuhan”(Ams.1:7, 3:7), yang berarti taati, lakukan dan hormati perintah Tuhan. Dan bersamaan/sejalan dengan itu kasihi manusia lainnya.

3--Teguh pada keyakinanmu, dan ujilah motivasi godaannya.
Umumnya keyakinan yang salah arah berawal dari pendidikan di rumah yang kurang harmonis mengenai butir 2 a-e, dll, sehingga keyakinan anakmu masih belum mantap. Dan akibatnya pengaruh dari luar rumah, bisa membuat anakmu ikut-ikutan dan bisa terkena godaan berupa iming-iming yang nyata atau tidak nyata. Namun demikian, bila dia ingat akan ajaran orangtuanya, maka dia bisa buktikan apakah godaan itu benar. Yaitu, biarkanlah dia buktikan sendiri apakah iming-iming itu benar, misalnya; ujilah kehidupan-mereka(2Kor.13:5) yang menawarkan iming-iming itu, berupa:
a-Pengajarannya atau keyakinannya,
b-Tingkah laku pribadinya,
c-Bagaimana pergaulan pribadinya.
d-Dari mana nafkah yang mereka peroleh dan gaya hidupnya.
e-Dalam penghidupan sehari-hari apakah perkataannya cocok dengan perbuatannya(Yak2:22).
 
4--Iming-iming akan masuk surga? Boleh saja tapi tidak pakai bunuh-bunuhan.
Langsung bantah bila ada iming-iming bahwa melakukan suatu perbuatan yang baik akan masuk surga. Baik menurut siapa! Dan perbuatan apa!
Untuk masuk surga tidak susah namun tidak perlu bunuh-bunuhan, jadi gampang, tapi anda harus mampu lakukan ajaran Tuhan secara-bersamaan, yaitu(Mat.22:37-39):
a-Kasihilah Tuhan dengan segenap hati, perbuatan dan jiwamu.
b-Kasihilah orang-lain, misalnya peduli, menolong, bantu atasi masalah,dll.

Yang penting: Ajaran Tuhan bukan untuk dihafal, tapi harus tercermin dalam perbuatanmu, secara vertical dan horizontal.

Karena hidupmu adalah berguna, anda diberi kuasa untuk mengelola bumi(Kej.1:28), jadi anda turut perpartisipasi dan bertanggung-jawab untuk kepentingan generasi mendatang. Lalu apa gunanya korbankan nyawamu untuk kepentingan ego orang lain?

Kesimpulan
Jangan percaya pada iming-iming bisa masuk surga atau yang lainnya. Ujilah perkataannya apa sesuai dengan perbuatannya. Dan perhatikan kehidupannya apakah beres atau tidak. Masuk tidaknya anda ke surga tergantung keyakinanmu atau tegasnya imanmu, apakah perbuatanmu consistant dengan ajaran kasih tsb. Bukan pada iming-iming itu.   

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.

Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

Yer.17:23
Namun mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memperhatikannya, melainkan mereka berkeras kepala, sehingga tidak mau mendengarkan dan tidak mau menerima tegoran.

2Yoh.1:4
Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa.

2Ptr.2:3
Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan cerita-cerita isapan jempol mereka, tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

2Ptr.2:2
Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.

Mat.7:12
Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.

Ams.1:4
Untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda

Ams.6:20
Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu.

Ams.1:7
Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.

Ams.3:7
Janganlah engkau menganggapi dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan.

2Kor.13:5
Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman, selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.

Yak.2:22
Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.

Met.22:37-39
37-Jawab Yesus kepadanya; “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
38-Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39-Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Kej.1:28
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap dibumi”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar