Latar belakang
Sekarang
ini, tata cara kehidupan manusia mulai diwarnai oleh pengungsian manusia secara
besar-besaran yang pasti akan ada dampaknya, namun semuanya adalah akibat dari
saling mempertahankan(Yer.17:23) keyakinannya masing-masing yang mungkin memanfaatkan kebenarannya(2Yoh.1:4).
Materi yang di
sharing, sesuai topic
1--Berbeda-beda keyakinan.
Keyakinan
merupakan semacam suatu dorongan hidup bagi seseorang, yang banyak ragamnya.
Namun tidak disangka bahwa ada keyakinan yang bahkan bertentangan satu sama
lainnya, karena telah terseret dalam isapan jempol para guru-guru palsu(2Ptr.2:3),
a.l.:
a--Ada orang/kelompok yang
mempunyai suatu dasar pemikiran atau keyakinan, yang dianggapnya benar untuk
kehidupannya sehingga rela mengorbankan dirinya untuk meyakinkan orang lain mengenai dasar keyakinannya itu, walaupun
dengan cara apapun(2Ptr.2:2).
b--Ada orang yang
berkeyakinan bahwa, segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang berbuat
kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka(Mat.7:12).
c--Penjelasan butir a dan b saling bertentangan, namun kenyataannya exist, dan para
penganutnya aktif melakukan keyakinannya. Dan sebagai akibatnya timbul keganjilan, bahkan kekerasan yang menciderai umat manusia, namun dilain
pihak ada pula orang yang membantu para korban tsb.
2--Kemandirian dan kebebasan
penting namun dibatasi oleh “takut akan Tuhan”.
Selama
anda masih berada dibawah asuhan orangtua-mu, maka anda berada dalam bimbingan
dan pendidikan mereka(Ams.4:1). Dan setiap orangtua:
a--Bermaksud baik kepada
anaknya sehingga memberikan yang terbaik berupa; pendidikan, kasih-sayang, dll,
untuk anak-anaknya, juga secara harmonis dan bertanggung-jawab.
b--Tidak ada orangtua yang menginginkan anaknya menderita dikemudian hari(Ams.6:20),
c--Namun kehadiran orangtua
harus selalu dirasakan oleh anak-anaknya, mereka harus siapkan waktu untuk bisa
berinteraksi bersama-sama.
d--Jadi keyakinan dari
anak-anak yang tumbuh, umumnya bersifat
positif sehingga susah untuk menyimpang, apa lagi kalau
didasari dengan ajaran dari Alkitab, maka iman anak-anakmu makin dimurnikan
sehingga lebih cepat mengetahui kebenaran.
e--Juga ajarkan kepada
anak-anakmu kebebasan dan kemandirian, namun itu harus dibatasi oleh “takut akan Tuhan”(Ams.1:7, 3:7), yang berarti taati, lakukan dan hormati perintah Tuhan. Dan
bersamaan/sejalan dengan itu kasihi manusia lainnya.
3--Teguh pada keyakinanmu, dan ujilah
motivasi godaannya.
Umumnya
keyakinan yang salah arah berawal dari pendidikan di rumah yang kurang harmonis
mengenai butir 2 a-e, dll, sehingga keyakinan
anakmu masih belum mantap. Dan akibatnya pengaruh dari luar rumah, bisa membuat
anakmu ikut-ikutan dan bisa terkena godaan berupa iming-iming yang nyata atau
tidak nyata. Namun demikian, bila dia ingat akan ajaran orangtuanya, maka dia
bisa buktikan apakah godaan itu benar. Yaitu, biarkanlah dia buktikan sendiri
apakah iming-iming itu benar, misalnya; ujilah kehidupan-mereka(2Kor.13:5) yang
menawarkan iming-iming itu, berupa:
a-Pengajarannya atau
keyakinannya,
b-Tingkah laku pribadinya,
c-Bagaimana pergaulan
pribadinya.
d-Dari mana nafkah yang mereka peroleh dan gaya hidupnya.
e-Dalam penghidupan
sehari-hari apakah perkataannya cocok dengan perbuatannya(Yak2:22).
4--Iming-iming akan masuk surga?
Boleh saja tapi tidak pakai bunuh-bunuhan.
Langsung bantah
bila ada iming-iming bahwa melakukan suatu perbuatan yang baik akan masuk surga.
Baik menurut siapa! Dan perbuatan apa!
Untuk
masuk surga tidak susah namun tidak perlu bunuh-bunuhan, jadi gampang,
tapi anda harus mampu lakukan ajaran Tuhan secara-bersamaan, yaitu(Mat.22:37-39):
a-Kasihilah Tuhan dengan
segenap hati, perbuatan dan jiwamu.
b-Kasihilah orang-lain,
misalnya peduli, menolong, bantu atasi masalah,dll.
Yang
penting: Ajaran Tuhan bukan untuk dihafal, tapi harus tercermin dalam
perbuatanmu, secara vertical dan horizontal.
Karena
hidupmu adalah berguna, anda diberi kuasa untuk mengelola bumi(Kej.1:28), jadi
anda turut perpartisipasi dan bertanggung-jawab untuk kepentingan generasi
mendatang. Lalu apa gunanya korbankan nyawamu untuk kepentingan ego orang lain?
Kesimpulan
Jangan
percaya pada iming-iming bisa masuk surga atau yang lainnya. Ujilah
perkataannya apa sesuai dengan perbuatannya.
Dan perhatikan kehidupannya apakah beres atau tidak. Masuk tidaknya anda ke
surga tergantung keyakinanmu atau tegasnya imanmu, apakah perbuatanmu consistant
dengan ajaran kasih tsb. Bukan pada iming-iming itu.
Terima
kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Yer.17:23
Namun mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau
memperhatikannya, melainkan mereka berkeras kepala, sehingga tidak mau
mendengarkan dan tidak mau menerima tegoran.
2Yoh.1:4
Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa
separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang
telah kita terima dari Bapa.
2Ptr.2:3
Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan
berusaha mencari untung dari kamu dengan cerita-cerita isapan jempol mereka,
tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan
tidak akan tertunda.
2Ptr.2:2
Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang
dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
Mat.7:12
Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah
yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
Ams.1:4
Untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak
berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda
Ams.6:20
Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah
menyia-nyiakan ajaran ibumu.
Ams.1:7
Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi
orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
Ams.3:7
Janganlah engkau menganggapi dirimu sendiri bijak,
takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan.
2Kor.13:5
Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di
dalam iman, selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa
Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak
tahan uji.
Yak.2:22
Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan
perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Met.22:37-39
37-Jawab Yesus kepadanya; “Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
38-Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39-Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Kej.1:28
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada
mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah
itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap dibumi”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar