Jumat, 20 Mei 2016

Iman membenarkan kehidupanmu bukan rationalmu. (280/21/16)

Latar belakang

Iman akan mengarahkan manusia kepada kehidupan yang benar. Namun semua orang telah terbiasa menggunakan rationalnya sewaktu berinteraksi dengan manusia lainnya dan dalam keadaan dimana mereka berada.

Materi yang di sharing, sesuai topic

Semua peraturan bertujuan baik agar manusia bisa hidup lebih senang. Namun tidak semua orang bisa menyukai peraturan tsb karena berbagai kepentingannya. Contohnya; Setelah adanya hukum Taurat(Kel.20:1-17), maka manusia mulai mengenal apa itu dosa(Rm.3:20), dan sampai sekarang ini mereka masih melanggarnya.

Dan mengenal, percaya dan yakinkan akan peraturan, belum tentu bisa membawa seseorang  pada kehidupan yang benar, karena masih di pengaruhi oleh a.l. keinginanmu dan apa untung dan ruginya dalam duniamu.

Namun bila anda beriman yang a.l. telah menjiwai peraturanNya dan melakukannya, maka tingkah lakumu akan berbeda dengan orang yang masih utamakan keduniawian.

Untuk mengetahui mengenai iman1, mohon anda lihat di blog yang sudah terbitkan satu minggu(Judul:Apa-pengertian-dari-iman).

1-Apa sebab sudah kenal, percaya, yakin, tapi belum tentu bisa hidup benar.
Sewaktu masih anak-anak, mereka pasti rindu akan kehadiran ayah-ibunya sehingga mereka bisa lebih mengenalnya. Dan apa yang ayah-ibunya katakan bisa mereka terima, percaya dan yakin secara penuh hati, sehingga tertanamlah dalam jiwanya.

Kadang-kadang, anda bisa menyaksikan bila anak kecil bermain dan berinteraksi. Karena kemungkinan bisa anda dengar ada yang bilang, misalnya “kata mama saya itu tidak boleh”. Jadi apa yang ayah-ibunya katakan, telah tertanam melalui; dengar, percaya, yakin, dan meningkat dalam jiwa anak-anak tsb. Sama halnya dengan perkataan Yesus, yaitu; kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap jiwamu(Mat.22:37).
  
Namun setelah anda meningkat dewasa, bekerja dan berkeluarga, maka banyak peraturan yang anda telah kenal, percaya dan yakini, tapi belum tentu anda menjiwainya, karena hatimu telah terselubung(2Kor.3:15) oleh berbagai macam kepentingan dan motivasi yang bersifat duniawi.

2--Manusia menaggapi peraturan sesuai keinginannya.
Tuhan menginginkan manusia supaya meninggalkan dosa, karenanya berbagai peraturan, telah mereka terima, yaitu:
a--Tuhan memberikan Sepuluh Perintah Allah atau Hukum-Taurat(Kel.20:13-16).  
b--Memberikan hukum-Kasih(Mat.22:37-39).
c--Dan melalui masyarakat desa, telah ada hukum adatnya yang memuat peraturan yang sebagiannya berasal dari hukum Taurat. Demikianpun terdapat di Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Jadi manusia telah mengenal, mengetahui, percaya, meyakini semua peraturan tsb, namun mereka hanya menganggapi peraturan-peraturan tersebut sesuai keinginannya, yaitu motivasi duniawi dan apa untung ruginya. Contoh:
Seseorang tidak menghendaki kepentingannya dihambat oleh tanda larangan-masuk, sehingga dengan mobilnya dia menerobos masuk jalan yang ada larangan itu, akibatnya;  polisi bisa menangkapnya, bahkan bisa terjadi tabrakan, dll. Sehingga walaupun dia menyakini peraturan tsb tetapi dia tetap melanggarnya, karena dia tidak menjiwainya.
 
3--Jiwailah peraturan itu untuk tertuju kepada Yesus.
Bila anda mengenal, mengetahui, percaya dan meyakini akan suatu peraturan, itu berarti baru  sebagian. Namun mohon anda ketahui, bahwa:

a--Semakin anda menguasai peraturan itu hingga ke akar-akarnya maka anda akan mengetahui juga; (aa)-bagaimana dampak buruknya hingga sekecil-kecilnya bila ada yang melanggar peraturan itu, (bb)-dan celah-celah untuk menghindar. Disini keyakinanmu diuji, apakah mau mengambil kesempatan dari celah tsb untuk keuntungan pribadimu, ditambah lagi iblis selalu mendorongmu supaya berbuat dosa.

b--Dan anda akan dikatakan telah menguasai sepenuhnya peraturan itu bila sudah meresapinya dalam jiwamu yang hanya tertuju kepada Tuhan Yesus. Seperti Yesus katakan, sayangilah Tuhan Allahmu dengan segenap jiwamu(Mat.22:37). Inilah yang a.l. disebut anda ber-iman.
  
4--Iman yang membenarkan bukan kemampuanmu.
Adam dan Hawa bisa jatuh dalam dosa karena iblis menawarkan kedudukan serta kehormatan, yaitu: akan jadi seperti Tuhan(Kej.3:5). Sehingga Adam dan Hawa tidak lagi andalkan iman yang dituju kepada Tuhan, tapi pilihannya dari beberapa keinginannya. Sehingga rationya yang bekerja untuk menentukan pilihan mana yang akan dia ambil, jadi bukan lagi iman.

Namun iman atau beriman kepada Tuhan Yesus(Yoh14:6) itulah yang terbaik untuk menempuh hidupmu selama anda berada di dunia ini. Jadi bukan rationmu yang anda andalkan. Karena tujuan anda beriman adalah supaya jiwamu selamat(1Ptr.1:9).
   
Kesimpulan.
Jangan terpengaruh oleh berbagai keinginan duniawi sehingga pikiranmu memilihnya, seperti kedudukan dan kehormatan. Tapi berimanlah kepada Tuhan Yesus, karena beriman adalah untuk keselamatan jiwamu.

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.


Penulis.EddyWarbung


R e f e r e n s i  :

Kel.20:1-17                          Ke Sepuluh Firman Tuhan.

1iman bisa dikatakan semacam himpunan dari:
a-Kebenaran.   
b-Mengasihi. 
c-Tuhan adalah pencipta segalanya.
d- Karunia.
e- Manusia akan peroleh hidup kekal.
f-Firman-Tuhan adalah perkataanNya di Alkitab. Dimana terdapat a.l.:
f1-Dalam segala hal, berdoa dan bersandar pada Tuhan.
f2-Ikuti teladan kehidupanNya Yesus.
f3-Ilmu pengetahuan adalah sebagian dari iman.
f4-Lakukan semua perintahNya.
f5-Beritakan firman-Tuhan kepada semua orang(Mat.28:19-20).
f6-Semua yang ada di bumi dan di galaksi berproses seperti keinginanNya.

Rm.3:20
Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.

Mat.22:37
Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

2Kor.3:15
Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.

Kel.20:13-16
13-Jangan membunuh.
14-Jangan berzinah.
15-Jangan memncuri.
16-Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.

Mat.22:37-39
37- Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
38-Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39-Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Mat.22:37
Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

Kel.3:5
Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.

Yoh.14:6
Kata Yesus kepadanya:”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

1Ptr.1:9 .

Karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar