Minggu, 29 Mei 2016

Musa dan kekudusan. 281 22 27 05 16

Latar belakang

Tuhan adalah kudus, suatu kualitas hakiki. Maka demikianpun setiap orang mewarisi kekudusanNya, namun orang bisa saja berbuat salah.

Materi yang di sharing, sesuai topik. .

Apa itu kudus1.
Sering pengertian kudus disamakan dengan suci, namun ada perbedaannya, yaitu:
Kudus adalah a.l. bila yang dipikirkan hanya berupa kualitas hakiki dari Tuhan dan manusia.
Suci adalah a.l. menekankan pada, akibat dari suatu proses dan sikap yang terus menurus menuju kepada kemurnian/kesucian.

1--Usaha manusia
Semua manusia berusaha mencari pengajaran dengan caranya masing-masing, sehingga bisa meraih berbagai kemajuan dalam kehidupannya, namun sebaliknya juga menjauhkan dirinya dari pencemaran jasmani dan rohani, agar bisa menyempurnakan kekudusannya, karenanya mereka harus berusaha hidup damai dimana saja  dan terus mengejarlah kekudusan agar bisa dekat dengan Tuhan(Ibr.12:14)

Namun berbeda dengan Tuhan, Dia bukan hanya mendidik, tapi akan menghajar untuk kebaikan kita, supaya bisa peroleh bagian dalam kekudusanNya(Ibr.12:10).

2--Apa artinya menghajar.
Tuhan menghajar orang yang dikasihiNya(Ibr.12:6), yaitu: mengajar, membimbing, mengarahkan sesuai ajaranNya supaya kehidupanmu baik. Bila anda telah benar-benar menguasai ajaranNya, maka anda di serahkan untuk melakukan kehidupanmu atau tugas tertentu, seperti Musa, contoh:

Musa mempunyai relasi yang sangat pribadi, baik dan dekat dengan Tuhan, bahkan kehadiranNya sangat dekat dengan Musa(Kel.33:20-23), sehingga kekudusan Musa sudah bisa dikatakan telah mencapai kedekatan dengan kekudusanNya Tuhan. Namun Musa gagal dalam menjaga kekudusannya, yaitu; sewaktu Israel kehabisan air minum, sehingga mereka sangat marah padanya, misalnya a.l.:
           
MUSA--(A)
(A)a--Tuhan menjelaskan Musa bagaimana cara memperoleh air-minum.
Tuhan berfirman kepada Musa, supaya dia mengambil tongkatnya. Dan bersama Harun, mereka menyuruh umat Israel berkumpul. Lalu mengakatakan di depan mata-orang-Israel kepada batu itu supaya memberi airnya(Bil.20:8). Demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya.

(A)b--Musa lakukan perintah Tuhan, tapi nadanya Musa marah dan menyebut Israel durhaka.
Ketika Musa dan Harun mengumpulkan bangsa Israel di depan bukit batu itu, maka berkatalah Musa kepada mereka: “Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?(Bila.20:8).

(A)c--Demikian Musa memukul batu, yang tidak sesuai perintah Allah.
Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum(Bil.20:11).

(A)d--Karena Musa tidak menghormati kekudusanNya.
Akal budiNya Musa telah terselubung dengan kekesalan dan emosinya, yang di akibatkan oleh perbuatan orang Israel. Dan disini terbukti Musa telah berbuat kesalahan(lihat 2a,b,c) karena tidak mempercayaiNya dan tidak menghormati kekudusanNya. Sehingga Tuhan tidak membiarkan namaNya yang kudus dinajiskan(Yeh.39:7). Lalu Tuhan kenakan sangksi kepada Musa yaitu tidak bisa lagi berpartisipasi dalam rancanganNya, berupa tidak bisa memimpin bangsanya memasuki tanah terjanji(Bil.20:12).   

Contoh lainnya, Tuhan bertindak bukan karena Israel--(B)
(B)a-Tuhan mengkuduskan namaNya.
Kemana Israel dibuang, disitu mereka menajiskan nama Tuhan yang kudus. Sehingga  bangsa-bangsa lain menyindir “katanya-mereka-umat-Tuhan” tetapi ternyata mereka harus keluar dari tanahnya(Yeh.36:20) pemberian Tuhan. Karena sebutan-sebutan seperti itulah maka Tuhan mengkuduskan namaNya, jadi bukan karena kenajisan Israel.

Inilah salah satu sifat Allah yaitu menjaga kekudusanNya, yang tidak sengaja oleh, a.l.:
#--Musa yang bertingkah tidak kudus sewaktu melakukan perintah Allah, sehingga terkena semacam hukuman.
#--Bangsa-bangsa asing menyindir “katanya Israel-umat-Allah” ternyata mereka dikeluarkan dari tanah pemberian Tuhan.   

3--Manfaat kekudusan untuk manusia.
Setiap orang supaya menjaga kekudusannya, namun berusaha untuk meningkatkannya, yang a.l.
a-Jangan menyertakan dan manfaatkan nama Tuhan, dalam dunia sekuler,tapi tetap pada kebenaran.
b-Selalu informasikan yang benar bahkan menegor secara penuh kasih bila ada yang berbuat kekeliruan.
c-Dan tidak memakai sindirin untuk merendahkan orang lain.

Kesimpulan
Jagalah tingkah lakumu sewaktu menjalankan perintah Tuhan sehingga tidak melanggar kekudusanNya, sehingga tetap berpartisipasi dalam rancanganNya. Dan jangan berbuat seperti Musa yang pada akhir kepemimpinannya, dia tidak boleh memasuki tanah terjanji.

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.


Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

1Kudus adalah a.l. bila yang dipikirkan berupa kualitas hakiki dari Tuhan dan manusia.
Suci adalah a.l. menekankan pada akibat dari suatu proses dan sikap yang terus menurus menuju kepada kesucian.(Hal-617, cet-11 April2011, ISBN-978-602-8009-33-1, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini)

Kudus, artinya:
Pertama: menekankan kedudusan atau pengudusan dalam arti posisi, status, nisbah.
Kedua:  menekankan penggunaannya berkaitan dengan keadaan, atau proses, yang dalam Perjanjian-Baru mengarah ke pemikiran tentang perubahan batin yang terjadi berangsur-angsur, yang menghasilkan kemurnian, kebenaran moral, dan pemikiran-pemikiran suci yang menyatakan diri dalam perbuatan-perbuatan lahiriah yang baik dan menurut kehendak Tuhan. (Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, ISBN-978-602-8009-33-1, cet-11 April2011,  Hal-618 )

Ibr.12:10
Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusanNya

Ibr.12:14
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

Ibr.12:6
Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihiNya, dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak.

Kel.33:20-23
20-Lagi firmanNya: “Engkau tidak tahan memandang wajahKu, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup”.
21-Berfirmanlah Tuhan: “Ada suatu tempat dekatKu, dimana engkau dapat berdiri di atas gunung batu.”
22-Apabila kemuliaanKu lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menundungi engkau dengan tanganKu, sampai Aku berjalan lewat.
23-Kemudian Aku akan menarik tanganKu dan engkau akan melihat belakangKu, tetapi wajahKu tidak akan kelihatan”

Bil.20:8
“Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menuyuruh umat itu berkumpul: katakanlah di depan mata mereka kepada bukti batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternakNya

Yeh.39:7
Dan Aku akan menyatakan namaKu yang kudus di tengah-tengah umatKu Israel dan Aku tidak lagi membiarkan namaKu yang kudus dinajiskan, sehingga bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, Yang Mahakudus di Israel.

Bil.20:11
Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.

Bil.20:12
Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun:”Karena kamu tidak percaya kepadaKu dan tidak menghormati kekudusanKu di denpan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka”

Yeh.36:20

Dimana saja mereka datang di tengah bangsa-bangsa, mereka menajiskan namaKu yang kudus, dalam hal orang menyindir mereka: Katanya mereka umat Tuhan, tetapi mereka harus keluar dari tanahNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar