Sabtu, 18 Juni 2016

Kemarahan bisa buyarkan harapan. 284 25 17Jn16

Latar belakang

Suatu kebiasaan dari manusia bahwa pada saat tertentu, mereka dapat bertindak sesuai refleksinya karena emosionalnya, tanpa memikirkan apa akibatnya, namun dampaknya bisa positif atau negative.

Materi yang di sharing, sesuai topic

1--Landasannya kasih.
Manusia dalam kehidupan sehari-hari akan berinteraksi, a.l. dengan siapa saja, bekerja untuk kebutuhan keluarganya, bersosialisasi dengan lingkungannya, partisipasi dalam kegiatan rohani, dll. Namun sebaiknya supaya mereka selalu tetap dan berakar pada campuran dari dua hukum yang utama dan yang tertinggi, yaitu:

1.1--Kasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budimu. Dan demikianpun,
1.2--Kasihilah sesama manusia seperti dirimu sendiri. 

Namun 1.1 serta 1.2 ini, bisa berbaur dan menjadi landasan dalam; hatimu dan jiwamu dan akalbudimu. Lalu  atas dasar landasan inilah, maka manusia melakukan interaksi yang tercermin pada refleksinya dan perbuatan lainnya.

2--Penggunaan dari dua landasan hukum
Penguasaan dua hukum tsb serta pengunaannya oleh setiap manusia tidak sama, tergantung sejauh mana kedekatan mereka dengan Tuhan Allah, berupa; ketaatannya dan kekudusannya dan juga sikap-lainnya misalnya kemarahan. Namun yang penting bagaimana dampak dari perbuatan sehari-harinya, apakah telah ada pengaruh dari penguasaanmu dua hukum tsb.

Apalagi kalau diperlukan penyelesaian atas masalah tsb seketika, bahkan paksaan dari atasan atau sekelompok orang dari sana sini yang sambil berteriak dan mengacungkan tangannya dan menuntut penyelesaian segera. Apakah anda masih tetap konsisten dan bisa berlandaskan dua hukum tersebut?.

Karena kalau anda hanya menguasai dua hukum tsb secara setengah hati, maka kemungkinan besar bisa timbul ketegangan dalam dirimu berupa berbagai jenis emosi. Misalnya kemarahan dan kekesalan sehingga kemungkinannya susah untuk mengendalikan dirimu. Dan akibatnya masalah tersebut bisa-bisa tidak terselesaikan secara yang dikehendaki. Hal inilah yang diperbuat Musa.

3--Musa terjebak karena kemarahan, walaupun ada Tuhan di depannya.
Salah satu rancangan Tuhan adalah mempersiapkan Musa untuk mengeluarkan kaum Israel  sebagai budak keluar dari Mesir menuju tanah terjanji. Ini adalah suatu pekerjaan yang sangat berat karena harus memimpin 603.550  orang yang bisa berperang, belum termasuk anak-anak dan orangtua(Bil.1:46), semuanya masih berjiwa budak, melalui padang pasir selama 40 tahun. Karenanya terjadi berbagai masalah selama perjalanan itu, bahkan Tuhan tidak menghendaki generasi saat itu memasuki tanah terjadi, tapi generasi yang baru. Masalah-masalah yang timbul selama 40 tahun perjalanan a.l.:

3.1-Sewaktu tentara Mesir telah berada dibelakang kaum Israel untuk membasminya, maka berteriaklah mereka biarkan kami dikuburkan di Mesir bukan di padang pasir, dan biarkanlah kami bekerja sama orang Mesir(Kel.14:11-12). Tindakan Musa: ….berseru-seru dan menangis kepada Tuhan, apa yang akan diperbuat….(Kel.14:15 versi-bah-Inggris).

3.2-Sewaktu di Meriba tidak ada air, maka lagi-lagi bangsa Israel bertengkar lawan Musa, sehingga Musa berseru-seru kepada Tuhan apa yang harus diberbuat karena sebentar lagi mereka melempari dia pakai batu(Kel.17:7). Dan bangsa Israel mulai berkata-kata, kenapa kamu membawa kami ke:
---Gurun, supaya kami serta ternak yang kami mati disini?(Bil.20:4). Selain bertengkar lawan Musa, juga mencobai Tuhan sambil berkata, mana adakah Tuhan disini(Kel.17:7)
---Tempat celaka ini(Bil.20:5).

 Dan kejadian 3.1 membuat Musa kehilangan akal dan menjadi marah, dan pada kejadian 3.2 itu Tuhan berada didepannya Musa(Kel.17:6) sehingga nampaklah ada kemuliaan Tuhan pada Musa dan Harun di Meriba, namun Musa sangat dikuasai emosi kemarahan, sehingga sambil memukul bukit-batu lalu keluarlah air, dia berkata: “Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?”.
  
Tindakan dan ucapan Musa pada waktu itu, tidak sesuai dengan firman Tuhan(Bil.20:7) kepadanya, selain itu kemuliaan Tuhan masih ada disitu. Sehingga Tuhan berfirman: “Karena kamu tidak percaya padaKu dan tidak menghormati kekudusanKu di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk  tanah terjanji(Bil20:12)”.

4--Baigamana kenyataan pada manusia.
Semua orang atau anda yang sedang marah, maka kadar rasionalnya akan rendah sehingga perbuatannya kurang efektif apalagi melakukan tidak sesuai prosedur, sambil mengucapkan kata-kata yang kurang baik, misalnya: durhaka, dll. Maka bisa-bisa akan berdampak buruk padamu. Karenanya hidarilah.

Kesimpulan
Jangan biarkan kemarahan menjadi selubung pikiran sehatmu, karena itu bisa membuatmu harapanmu buyar, seperti yang diperbuat Musa.

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.

Penulis.EddyWarbung


R e f e r e n s i  :

Bil.1:46
Berjumlah enam ratus tiga ribu lima ratus lima puluh orang.

Kel.14:11-12
11-Dan mereka berkata kepada Musa:”Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini  terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir?
12-Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini.

Kel.14:14-15
14-Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.
15-Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “ Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepadaKu? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat”

Kel.17:7
Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai Tuhan dengan mengatakan: “Adakah Tuhan di tengah-tengah kita atau tidak?”

Bil.20:4
Mengapa kamu membawa jemaah Tuhan ke padang gurun ini, supaya kami dan ternak kami mati di situ?

Bil.20:5
Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membawa kami ke tempat celaka ini, yang bukan tempat menabur, tanpa pohon ara, anggur dan delima, bahkan air minum pun tidak ada”?

Kel.17:6
Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu diatas gununmg batu di Horeb; haruslah kau pukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu bisa dapa minum” Demikianlah diperbuat Musa di depan mata Tua-tua Israel.

Bil.20:7
Tuhan berfirman kepada Musa.

Bil.20:12

Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun: “Karena kamu tidak percaya kepadaKu dan tidak menghormati kekudusanKu di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar