Sabtu, 04 Juni 2016

Kenapa orang kaya sukar masuk kerajaan Allah. 282 23 03Jn14

Latar belakang

Setiap orang selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan ada yang menginginkan kekayaan dan kehormatan sebagai gaya hidupnya, namun belum tentu bahagia.

Materi yang di sharing, sesuai topic

1--Menilai kurang dalam.
Umumnya manusia menilai dari apa yang dilihat dan didengar terhadap kebaikan, kepinteran dan perbuatan seseorang, tapi belum tentu mengetahui kepribadiannya, motivasinya dan apa tujuannya. Dan sering kali orang belum menguasai sepenuhnya apa masalahnya, namun sepertinya dengan keyakinan penuh mengatakan bahwa dia telah melaksanakan semua kewajiban, bahkan termasuk perintah Allah, contoh:

Kebetulan ada pemuda-kaya(Mrk.10:17-27) yang telah menyiapkan beberapa pertanyaan yang akan dia ajukan kepada Yesus. Dan jawaban Yesus sbb::

“Mengapa engkau katakan Aku yang baik?”.  Atas pertanyaan dari seorang-pemuda-kaya yang sambil berlari dan sesudah mendapatNya, dia bertulut di hadapanNya, dan berkata, sbb: Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?.

Pertanyaan ini ada mengandung beberapa maksud, a.l.:
a-Yang baik.
Jawaban Yesus, yang baik hanya satu yaitu Tuhan. Karena; semua orang telah berbuat dosa. Jadi kenapa engkau sebutkan aku “baik”.
    
b-Apa yang harus kuperbuat.
Jawaban Yesus, lakukan semua perintah Allah.
  
c-Bagaimana memperoleh hidup kekal.
Yesus tidak memberikan jawaban.
  
Tapi Yesus memandang pemuda tsb serta merasa kasihan(Mrk.10:21). Karena pernyataannya jawaban 1a  tidak sejalan dengan 1b.

2--Prioritasnya manusia.
Sesuai pengakuan orang-kaya tsb, dia telah melakukan beberapa langkah. Namun langkah-langkah inilah yang menunjukkan bahwa dia menyusun prioritas yang berbeda, sehingga dia  yakininya selama hidupnya.

Dan langkah-langkah tsb telah tertanam sehingga menjiwainya. Sehingga dia, secara percaya diri, menjawab kepada Yesus, bahwa; dia telah melakukan semua perintah Allah sejak masa mudanya. Namun ada ketidak-tepatan yang dia ajukan dalam pertanyaannya, misalnya:
a--Dia menyebut Yesus itu guru yang baik. Karena seorang guru akan mengajar dan membimbing kearah yang benar dan baik. Namun kenyataannya semua manusia telah berdosa. Karenanya istilah baik dalam arti semurni-murninya hanya untuk Tuhan Allah kita. Dan sewaktu Yesus menanyakan kenapa engkau menyebut Aku baik, orang-kaya itu tidak menjelaskannya.

b--Sewaktu Yesus mengatakan kepada orang-kaya:
b1-juallah apa yang kau miliki dan berikanlah kepada orang miskin.
b2-engkau akan peroleh harta di surga.
b3-dan ikutilah Yesus.
                                                                                   
3--Orang kaya sedih dan meninggalkan Yesus.
Maka orang kaya itu sedih lalu pergi, karena:
Pikirannya telah terbentuk suatu persepsi (preoccupied perception), bahwa semua perintah Tuhan telah dia jalankan menurut keyakinannya. Namun pertanyaannya itu menunjukkan bahwa dia tidak mendalami peraturanNya Tuhan Allah yang mana harus diutamakan dalam kehidupannya.
Misalnya:

a--Ada dua hukum yang setara dan sama penting, yang dijelaskan Yesus saat menjawab pertanyaan orang Farisi, yaitu:
a1--Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, jiwamu, akal-budimu(Mat.22:37-39).
a2--Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Orang-kaya ini hanya mengetahui dua-hukum-tsb namun belum mengerti inti dari hukum tsb, sehingga dua hukum itu tidak akan berakar padanya serta dia susah menjiwainya. Itulah sebabnya dia menanyakan secara tidak teratur kepada Yesus (lihat diatas).

Nampaknya orang kaya ini mengutamakan harta selain itu dia belum menjiwai dua hukum tsb sehingga merasa sedih sewaktu Yesus memintanya untuk menjual hartanya dan diberikan kepada orang miskin.

Jadi intinya pemuda kaya ini mencintai dan mengutamakan hartanya, yang bisa dikatakan sebagai ilah-ilahnya, karena pada akhir percakapan, di meninggakan Yesus dan tidak kembali lagi.

4-Anda berakar dimana dan kepada siapa?
Sebaiknya sedini mungkin, bahkan sejak anak-anak, mereka telah mempunyai pendidikan yang tertanam dalam batin mereka untuk menjiwai kepada Tuhan Yesus dan berakar padaNya, yaitu berupa; melakukan hukum kasih dimana dua hukum tersebut berada. Sehingga kemana pun mereka berada, maka atas dasar dua hukum tsb mereka bergaul dan berinteraksi dengan orang lainnya (Yak.2:22)!.

Bila anda seorang dewasa yang masih ragu akan Yesus namun ingin menjiwai dua hukum tsb, maka perbuatan anda harus mencerminkan a.l.
a-berusaha supaya hati, pikiran dan akal-budi supaya mengasihi Tuhan
b-saling peduli sama sesame manusia. 
c-dalam setiap interaksimu akan mencerminkan butir 4a dan 4b bersamaan, jadi bukan
mengutamakan: ilah-ilahmu atau harta, berprestasi tapi lupa keluarga, kejar duit
walaupun rakyat menderita karena anda korupsi.

 Kesimpulan
Bila anda berakar pada Yesus yaitu dua hukum tsb, maka pergaulan dan interaksimu mencerminkan kasih, sehingga kehidupanmu bisa diterima dimana saja.

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.

Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

Mrk.10:17-27                      Orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah

Mrk.10:21
Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan itkutlah Aku”

Mat.22:37-39
37-Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhamn, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamudan dengansegenap akal budimu,
38-Iatulah kuhum yang terutama danyang pertama,
39-Dan hukum yang kedua, yang sama denganitu, ialah: Kaihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Yak.2:22

Kamu lihat, bahwa iman bekersama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar