Latar belakang
Setiap
orang selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan ada yang menginginkan
kekayaan dan kehormatan sebagai gaya hidupnya, namun belum tentu bahagia.
Materi yang di sharing, sesuai topic
1--Menilai kurang dalam.
Umumnya
manusia menilai dari apa yang dilihat dan didengar terhadap kebaikan,
kepinteran dan perbuatan seseorang, tapi belum tentu mengetahui kepribadiannya,
motivasinya dan apa tujuannya. Dan sering kali orang belum menguasai sepenuhnya
apa masalahnya, namun sepertinya dengan keyakinan penuh mengatakan bahwa dia
telah melaksanakan semua kewajiban, bahkan termasuk perintah Allah, contoh:
Kebetulan
ada pemuda-kaya(Mrk.10:17-27) yang telah menyiapkan beberapa pertanyaan yang akan dia ajukan
kepada Yesus. Dan jawaban Yesus sbb::
“Mengapa
engkau katakan Aku yang baik?”. Atas pertanyaan dari seorang-pemuda-kaya yang sambil berlari dan sesudah mendapatNya, dia bertulut di
hadapanNya, dan berkata, sbb: Guru yang baik,
apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?.
Pertanyaan
ini ada mengandung beberapa maksud, a.l.:
a-Yang
baik.
Jawaban Yesus, yang baik hanya satu yaitu Tuhan. Karena;
semua orang telah berbuat dosa. Jadi kenapa engkau sebutkan aku “baik”.
b-Apa
yang harus kuperbuat.
Jawaban Yesus, lakukan semua perintah Allah.
c-Bagaimana
memperoleh hidup kekal.
Yesus tidak memberikan jawaban.
Tapi
Yesus memandang pemuda tsb serta merasa kasihan(Mrk.10:21). Karena
pernyataannya jawaban 1a tidak
sejalan dengan 1b.
2--Prioritasnya manusia.
Sesuai
pengakuan orang-kaya tsb, dia telah melakukan beberapa langkah. Namun langkah-langkah
inilah yang menunjukkan bahwa dia menyusun prioritas yang berbeda, sehingga dia
yakininya selama hidupnya.
Dan langkah-langkah
tsb telah tertanam sehingga menjiwainya. Sehingga dia, secara percaya diri,
menjawab kepada Yesus, bahwa; dia telah melakukan semua perintah Allah sejak
masa mudanya. Namun ada ketidak-tepatan yang dia ajukan dalam pertanyaannya,
misalnya:
a--Dia menyebut Yesus itu
guru yang baik. Karena seorang guru akan mengajar dan membimbing kearah yang
benar dan baik. Namun kenyataannya semua manusia telah berdosa. Karenanya
istilah baik dalam arti
semurni-murninya hanya untuk Tuhan Allah kita. Dan sewaktu Yesus menanyakan
kenapa engkau menyebut Aku baik,
orang-kaya itu tidak menjelaskannya.
b--Sewaktu Yesus mengatakan
kepada orang-kaya:
b1-juallah apa yang kau
miliki dan berikanlah kepada orang miskin.
b2-engkau akan peroleh harta
di surga.
b3-dan ikutilah Yesus.
3--Orang kaya sedih dan
meninggalkan Yesus.
Maka
orang kaya itu sedih lalu pergi, karena:
Pikirannya telah terbentuk suatu persepsi (preoccupied
perception), bahwa semua perintah Tuhan telah dia jalankan menurut keyakinannya.
Namun pertanyaannya itu menunjukkan bahwa dia tidak mendalami peraturanNya Tuhan
Allah yang mana harus diutamakan dalam kehidupannya.
Misalnya:
a--Ada dua hukum yang setara
dan sama penting, yang dijelaskan Yesus saat menjawab pertanyaan orang Farisi,
yaitu:
a1--Kasihilah Tuhan Allahmu
dengan segenap hatimu, jiwamu, akal-budimu(Mat.22:37-39).
a2--Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.
Orang-kaya ini hanya mengetahui dua-hukum-tsb namun
belum mengerti inti dari hukum tsb, sehingga dua hukum itu tidak akan berakar
padanya serta dia susah menjiwainya. Itulah sebabnya dia menanyakan secara
tidak teratur kepada Yesus (lihat diatas).
Nampaknya orang kaya ini mengutamakan harta selain itu
dia belum menjiwai dua hukum tsb sehingga merasa sedih sewaktu Yesus memintanya
untuk menjual hartanya dan diberikan kepada orang miskin.
Jadi intinya pemuda kaya ini mencintai dan
mengutamakan hartanya, yang bisa dikatakan sebagai ilah-ilahnya, karena pada akhir
percakapan, di meninggakan Yesus dan tidak kembali lagi.
4-Anda berakar dimana dan kepada
siapa?
Sebaiknya
sedini mungkin, bahkan sejak anak-anak, mereka telah mempunyai pendidikan yang
tertanam dalam batin mereka untuk menjiwai kepada Tuhan Yesus dan berakar
padaNya, yaitu berupa; melakukan hukum kasih dimana dua hukum tersebut berada.
Sehingga kemana pun mereka berada, maka
atas dasar dua hukum tsb mereka bergaul dan berinteraksi dengan orang lainnya
(Yak.2:22)!.
Bila
anda seorang dewasa yang masih ragu akan Yesus namun ingin menjiwai dua hukum
tsb, maka perbuatan anda harus mencerminkan a.l.
a-berusaha supaya hati, pikiran dan akal-budi supaya
mengasihi Tuhan
b-saling peduli sama sesame manusia.
c-dalam setiap interaksimu akan mencerminkan butir 4a
dan 4b bersamaan, jadi bukan
mengutamakan: ilah-ilahmu atau harta, berprestasi tapi
lupa keluarga, kejar duit
walaupun rakyat menderita karena anda korupsi.
Kesimpulan
Bila
anda berakar pada Yesus yaitu dua hukum tsb, maka pergaulan dan interaksimu
mencerminkan kasih, sehingga kehidupanmu bisa diterima dimana saja.
Terima
kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Mrk.10:17-27 Orang
kaya sukar masuk Kerajaan Allah
Mrk.10:21
Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih
kepadanya, lalu berkata kepadanya: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah,
juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka
engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan itkutlah
Aku”
Mat.22:37-39
37-Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhamn, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamudan dengansegenap akal budimu,
38-Iatulah kuhum yang terutama danyang pertama,
39-Dan hukum yang kedua, yang sama denganitu, ialah:
Kaihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Yak.2:22
Kamu lihat, bahwa iman bekersama dengan
perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar