Jumat, 21 Oktober 2016

Dosamu diampuni tapi tidak membebaskan dari hukumanmu


 Latar belakang

Banyak manusia mengetahui, mengerti dan pasti menginginkan bahwa Yesus mengampuni dosa mereka, namun mereka salah mengerti karena hukuman tetap berlaku(Bil.14:18) terhadap mereka.

Materi yang di sharing, sesuai topic

1--Adil dan tegas.
Dalam Taurat dikatakan: Tuhan adalah penyayang, pengasih, panjang sabar selain itu berlimpah kasihNya dan setiaNya(Kel.34:7), yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dosa. Tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman.

Bahkan membalaskan kesalahan perbuatan orangtuanya kepada anak-anaknya dan cucunya, hingga ke keturunan yang ketiga dan keempat. Dan Tuhan melaksanakannya.

Demikianpun Yesus menegaskan secara tidak langsung penjelasan diatas, bahwa Dia tidak merubah setitikpun peraturan di dalam hukum Taurat(Mat.5:18).  

Contohnya:
a--Manusia pertamapun setelah melanggar peraturanNya, maka hukumannya, mereka harus keluar dari taman Firdaus(Kej.3:24) dan cari makanannya sendiri, tidak seperti yang tersedia di taman Firdaus.
b--Raja Daud menghina dan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, yaitu memperistri Betsyeba yang adalah isteri dari prajuritnya, selain itu prajurit tsb ditempatkan dibarisan depan dalam pertempuran sehingga dibiarkan terbunuh(2Sam.12:9). Setelah Daud mohon pengampunan, maka Tuhan bebaskan dia dari dosa(2Sam.12:13).
Tetapi Dia tidak dibebaskan hukuman terhadap Daud. Hukuman yang diterima Daud a.l.; akan terjadi pertumpahan darah dalam keturunanmu sampai selamanya(2Sam.12:10),  dan para isteri Daud akan diambil dan diberikan kepada orang lain(2Sam12:11).

Demikianpun terjadi pada raja Soloman namun perbuatannya berbeda. DAN LAIN-LAIN.

2-Pikiran telah dikuasai oleh pengertian yang salah.
Hingga kini, banyak orang masih kurang mengerti dan mengetahui peranan kerohanian dalam kehidupan, bahkan dalam pikiran mereka telah ada pre-occupied perception, berupa: berbuat salah berkali-kali tidak ada masalah karena dosa kita akan diampuni.  
Itu kesalaha besar!

Tapi, marilah kita lihat apa itu dosa. Dosa sangat luas artinya namun bisa dibagi atas tiga kelompok, a.l:
a--Dosa, didahului oleh suatu keinginanmu dan dilanjutkan oleh perbuatanmu yang
     melanggar perintah Tuhan, Allah.
b--Namun Keinginanmu tsb akan berdampak pada cara berpikirmu, walaupun belum ada
     perbuatan.
c--Bila  keinginan tsb telah di-realisaikan dalam wujud perbuatanmu, maka dampaknya
     yaitu anda mungkin menikmati hasil perbuatan tsb namun ada yang menjadi korban
     seketika atau jangka panjang.  

Dalam hal ini, anda jatuh dalam dosa karena melakukan hal yang salah. Namun Tuhan Yesus dapat mengampunimu(Mat.9:6), yaitu pada butir-a. Tapi kesalahan yang telah diperbuat akan berdampak, hingga orang yang menjadi korban harus ada yang bertanggung jawab, jadi dampak perbuatanmu tidak dibebaskan dari hukuman, yaitu butir-c. Itulah yang dimaksud dengan:  Tidak membebaskan dari hukumanmu.
Contoh:
Secara tidak sengaja mobil yang anda nyetir menabrak mobil lain. Pasti anda mohon maaf pada orang yang mobilnya tertabrak. Dan umumnya dia memaafkanmu, tapi anda harus bertanggung jawab atas dampak pada perbuatanmu. Yaitu membayar kerugian. Bila anda tidak bersedia maka dia bisa membawamu kepengadilan dan anda bisa dihukum. Dan lain-lain.

3-Pakailah akal-budimu.(mohon….. baca: publikasi minggu lalu mengenai “Akal-Budi”)

Seseorang akan jernih pikirannya karena akal-budinya di inspirasi oleh Kasih(Mat.22:37-39,  1Kor.13:4-8), sehingga anda akan susah terjebak oleh godaan apapun dan anda tidak akan melakukan hal-hal yang bersifat negative. Selain itu berakal-budi adalah sumber kehidupan(Ams.16:22) dan juga akan mendatangkan karunia(Ams.13:15).

Karenanya pakailah akal-budimu yang benar, jangan sampai dia terselubungi oleh kehendak bebasmu yang mengarah kepada duniawi karena bujukan iblis.

Contoh:
Hawa tergoda pikirannya sehingga melawan perintah Allah. Disini terlihat bahwa sewaktu Hawa masih memikirkan apakah akan berbuat atau tidak, belum ada reaksi Tuhan. Tetapi setelah dia memakannya dan memberikan kepada suaminya, maka saat itu mereka merasa sudah telanjang(Kej.3:7). Dan berdampak penghalauan dari taman Firdaus. Demikianpun orang yang berbuat dosa karena tidak menggunakan akal-budinya.

Kesimpulan
Dosamu diampuni tapi tidak membebaskan dari hukumanmu seperti pada penjelasan butir-2. Karenanya bersendarlah kepada Tuhan, karena Dialah yang telah menaruh hukum Kasih dalam akalbudimu(Ibr:8:10).

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.

Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

Bil.14:18
Tuhan itu berpanjangan sabar dan kasih setiaNya berlimpah-limpah, Ia mengampuni  kesalahan dan pelanggaranmu tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.

Kel.34:7
Yang meneguhkan kasih setiaNya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.

Mat.5:18
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.


Kej.3:24
Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkanNyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

2Sam.12:9-11
9—Mengapa engkau menghina Tuhan dengan melakukan apa yang jahat di mataNya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewwaskan dengan pedang; isterinya kau ambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.

2Sam12.13
Lalu berkatalah Daud kepada Natan: “Aku sudah berdosa kepada Tuhan” Dan Natan berkata kepada Daud: “Tuhan telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

2Sam.12:10-11
10—Oleh sebab, itu pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.
11—Beginilah firman Tuhamn: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri, Aku akan mengambil isteri-isterimu dari depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.

Mat.9:6a
Tetapi supaya kamu tah, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkasa mengampuni dosa -

Mat.22:37-39
37-Jawab Yesus kepadanya “Kasihilah Tuhan, Allahmu,  dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
38-Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39-Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesemamu manusia seperti dirimu sendiri.

1Kor.13:4-8
4-Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahka diri dan tidak sombong.
5-Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri  Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
6-Ia tidak bersukacita karena ketidak-adilan, tetapi karena kebenaran.
7-Ia menutupi segala sesuatu , percaya segala sesutu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
8-Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetauhan akan lenyap.

Ams.16:22
Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ilah kebodohannya.

Ams.13:15
Akal budi yang baik mendatangkan karunia, tetapi jalan pengkhianat-pengkhianat mencelakakan mereka.

Kej.3:7
Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
  
Ibr.8:10

Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, “demikianlah firman Tuhan: Aku akan menaruh hukumKu dalam akal budi mereka dan menuliskannhya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar