Latar belakang
Banyak
manusia mengetahui, mengerti dan pasti menginginkan bahwa Yesus mengampuni dosa
mereka, namun mereka salah mengerti karena hukuman tetap berlaku(Bil.14:18)
terhadap mereka.
Materi yang di sharing, sesuai topic
1--Adil dan tegas.
Dalam
Taurat dikatakan: Tuhan adalah penyayang, pengasih, panjang sabar selain itu
berlimpah kasihNya dan setiaNya(Kel.34:7), yang mengampuni
kesalahan, pelanggaran dosa. Tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang
bersalah dari hukuman.
Bahkan
membalaskan kesalahan perbuatan orangtuanya kepada anak-anaknya dan cucunya,
hingga ke keturunan yang ketiga dan keempat. Dan Tuhan melaksanakannya.
Demikianpun
Yesus menegaskan secara tidak langsung penjelasan diatas, bahwa Dia tidak
merubah setitikpun peraturan di dalam hukum
Taurat(Mat.5:18).
Contohnya:
a--Manusia pertamapun setelah
melanggar peraturanNya, maka hukumannya, mereka harus keluar dari taman Firdaus(Kej.3:24) dan
cari makanannya sendiri, tidak seperti yang tersedia di taman Firdaus.
b--Raja Daud menghina dan
melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, yaitu memperistri Betsyeba yang adalah
isteri dari prajuritnya, selain
itu prajurit tsb ditempatkan dibarisan depan dalam pertempuran sehingga dibiarkan
terbunuh(2Sam.12:9). Setelah Daud mohon pengampunan, maka Tuhan
bebaskan dia dari dosa(2Sam.12:13).
Tetapi Dia tidak dibebaskan hukuman
terhadap Daud. Hukuman
yang diterima Daud a.l.; akan terjadi pertumpahan darah dalam keturunanmu
sampai selamanya(2Sam.12:10), dan para isteri Daud akan
diambil dan diberikan kepada orang lain(2Sam12:11).
Demikianpun terjadi pada raja Soloman namun
perbuatannya berbeda. DAN LAIN-LAIN.
2-Pikiran telah dikuasai oleh
pengertian yang salah.
Hingga
kini, banyak orang masih kurang mengerti dan mengetahui peranan kerohanian
dalam kehidupan, bahkan dalam pikiran mereka telah ada pre-occupied perception,
berupa: berbuat salah berkali-kali tidak ada masalah karena dosa kita akan
diampuni.
Itu kesalaha besar!
Tapi,
marilah kita lihat apa itu dosa. Dosa sangat luas artinya namun bisa dibagi
atas tiga kelompok, a.l:
a--Dosa, didahului oleh suatu
keinginanmu dan dilanjutkan oleh perbuatanmu yang
melanggar perintah Tuhan, Allah.
b--Namun Keinginanmu tsb akan berdampak pada cara berpikirmu, walaupun belum
ada
perbuatan.
c--Bila keinginan tsb telah di-realisaikan
dalam wujud perbuatanmu, maka dampaknya
yaitu anda mungkin menikmati hasil perbuatan tsb namun ada yang menjadi korban
seketika
atau jangka panjang.
Dalam
hal ini, anda jatuh dalam dosa karena melakukan hal yang salah. Namun Tuhan
Yesus dapat mengampunimu(Mat.9:6), yaitu pada butir-a. Tapi kesalahan yang telah diperbuat akan berdampak, hingga
orang yang menjadi korban harus ada yang bertanggung jawab, jadi dampak
perbuatanmu tidak dibebaskan dari
hukuman, yaitu butir-c. Itulah yang
dimaksud dengan: Tidak membebaskan dari hukumanmu.
Contoh:
Secara tidak sengaja mobil yang anda nyetir menabrak
mobil lain. Pasti anda mohon maaf pada orang yang
mobilnya tertabrak. Dan umumnya dia memaafkanmu, tapi anda harus bertanggung
jawab atas dampak pada perbuatanmu. Yaitu membayar
kerugian. Bila anda tidak bersedia maka dia bisa membawamu kepengadilan dan
anda bisa dihukum. Dan lain-lain.
3-Pakailah akal-budimu.(mohon….. baca: publikasi minggu lalu mengenai “Akal-Budi”)
Seseorang
akan jernih pikirannya karena akal-budinya di inspirasi
oleh Kasih(Mat.22:37-39,
1Kor.13:4-8),
sehingga anda akan susah terjebak oleh godaan apapun dan anda tidak akan
melakukan hal-hal yang bersifat negative. Selain itu berakal-budi adalah sumber
kehidupan(Ams.16:22) dan juga akan mendatangkan karunia(Ams.13:15).
Karenanya
pakailah akal-budimu yang benar, jangan sampai dia terselubungi oleh kehendak
bebasmu yang mengarah kepada duniawi karena
bujukan iblis.
Contoh:
Hawa
tergoda pikirannya sehingga melawan perintah Allah. Disini terlihat bahwa
sewaktu Hawa masih memikirkan apakah akan berbuat atau tidak, belum ada reaksi
Tuhan. Tetapi setelah dia memakannya dan memberikan kepada suaminya, maka saat
itu mereka merasa sudah telanjang(Kej.3:7). Dan berdampak
penghalauan dari taman Firdaus. Demikianpun orang yang berbuat dosa karena
tidak menggunakan akal-budinya.
Kesimpulan
Dosamu
diampuni tapi tidak membebaskan dari hukumanmu seperti pada penjelasan butir-2.
Karenanya bersendarlah kepada Tuhan, karena Dialah yang telah menaruh hukum
Kasih dalam akalbudimu(Ibr:8:10).
Terima
kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Bil.14:18
Tuhan itu berpanjangan sabar dan
kasih setiaNya berlimpah-limpah, Ia mengampuni
kesalahan dan pelanggaranmu tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang
yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia membalaskan kesalahan bapa kepada
anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.
Kel.34:7
Yang meneguhkan kasih setiaNya
kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa;
tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang
membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang
ketiga dan keempat.
Mat.5:18
Karena Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik
pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Kej.3:24
Ia menghalau manusia itu dan di
sebelah timur taman Eden ditempatkanNyalah beberapa kerub dengan pedang yang
bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
2Sam.12:9-11
9—Mengapa engkau menghina Tuhan
dengan melakukan apa yang jahat di mataNya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan
ditewwaskan dengan pedang; isterinya kau ambil menjadi isterimu, dan dia
sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.
2Sam12.13
Lalu berkatalah Daud kepada Natan:
“Aku sudah berdosa kepada Tuhan” Dan Natan berkata kepada Daud: “Tuhan telah
menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
2Sam.12:10-11
10—Oleh sebab, itu pedang tidak
akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina
Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.
11—Beginilah firman Tuhamn:
Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum
keluargamu sendiri, Aku akan mengambil isteri-isterimu dari depan matamu dan
memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di
siang hari.
Mat.9:6a
Tetapi supaya kamu tah, bahwa di
dunia ini Anak Manusia berkasa mengampuni dosa -
Mat.22:37-39
37-Jawab Yesus kepadanya
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
38-Itulah hukum yang terutama dan
yang pertama.
39-Dan hukum yang kedua, yang
sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesemamu manusia seperti dirimu sendiri.
1Kor.13:4-8
4-Kasih itu sabar; kasih itu
murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahka diri dan tidak sombong.
5-Ia tidak melakukan yang tidak
sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri
Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
6-Ia tidak bersukacita karena ketidak-adilan,
tetapi karena kebenaran.
7-Ia menutupi segala sesuatu ,
percaya segala sesutu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala
sesuatu.
8-Kasih tidak berkesudahan;
nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetauhan akan lenyap.
Ams.16:22
Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang
mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ilah kebodohannya.
Ams.13:15
Akal budi yang baik mendatangkan karunia, tetapi jalan
pengkhianat-pengkhianat mencelakakan
mereka.
Kej.3:7
Maka terbukalah mata mereka
berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon
ara dan membuat cawat.
Ibr.8:10
Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum
Israel sesudah waktu itu, “demikianlah firman Tuhan: Aku akan menaruh hukumKu
dalam akal budi mereka dan menuliskannhya dalam hati mereka, maka Aku akan
menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar