Sabtu, 11 Februari 2017

Pembimbing harus menjaga diri supaya tidak tersesat

Latar belakang

Bila seseorang melakukan kesalahan maka anda yang mengetahuinya, supaya membimbingnya agar dia bisa keluar dari masalahnya, sambil menjaga dirimu supaya tidak terkena cobaan(Gal.6:1).

Materi yang di sharing, sesuai topic

Biasanya setiap orang akan mengutamakan kepentingan dirinya terlebih dahulu, sehingga dalam menghadapi suatu keadaan, apa sengaja atau tidak, dia akan melakukan untuk memenuhi kepentingannya(Kej.12:13). Namun kadang-kadang muncul suatu keinginan yang menguatkan tekadnya untuk berbuat, karena inilah kesempatannya yang kemungkinan tidak akan berulang. Sehingga sewaktu dia berbuat maka akibatnya bisa saja terjadi kesalahan fatal(2Sam.11:15).

Karenanya bila semua perbuatan yang mengarah ke negative, dan kebetulan anda merasa terbeban, sehingga anda rela berusaha untuk menolong mereka agar bisa tercegah atau terlepas dari kesalahan yang bisa/telah mereka perbuat. Kerelaan anda menolongnya itu terjadi, karena perasaan Kasih yang cukup kuat tertanam dalam dirimu.

Namun sewaktu anda menolng mereka, jagalah dirimu agar tidak terkena pencobaan(Gal.6:1) oleh perbuatan mereka, yang bisa menjerumuskanmu.
Jadi sebagai penengah jangan ikut-ikutan perbuatan mereka dan mengambil keuntungan dari kesalahan yang mereka perbuat, karena dosamu akan lebih berat.
   
1-Hadapi dan atasi cobaan.
 Sebetulnya setiap orang mempunyai akalbudi yang akan membimbingnya untuk hidup baik, namun seringkali akalbudinya telah tumpul karena sudah diselubungi(2kor.3:14) oleh berbagai cobaan berupa a.l. motivasi yang timbul dari dirinya sendiri, misalnya: keinginan dihormati dan dipandang orang, seperti Hawa yang ingin menjadi seperti Tuhan(Kej.3:5), dll.

Namun jika anda seorang yang rohani, maka imanmu akan bertumbuh kearah Yesus, sehingga mempunyai akalbudi yang bersih karena selalu mengandalkan Yesus(Ams.3:5). Karenanya anda akan bisa merasakan dan membedakan keinginan dari kawan-kawannya yang bersifat positif atau negative.

Dan anda yang merasa terpanggil, harus mempunyai keyakinan yang teguh berdasarkan kebenaran firman. Sehingga mampu untuk bisa mencegah dan membimbing mereka keluar dari permasalahannya, karena mereka telah berkeinginan dan atau telah berbuat sesuatu yang negative. Jadi anda akan memberikan solusi, berupa: jalan keluar dari permasalahannya kepada mereka, namun bukan memanfaatkannya untuk kepentingan dirimu, karena adanya cobaan yang menggiurkan.
Agar anda tidak tergoda dari berbagai cobaan sewaktu memberi nasehat, maka jagalah dirimu supaya tidak terikut sesat, karenanya sikapmu sebaiknya, sbb:

a-Selalu bertindak benar, berdasarkan akal-budimu yang terus-menerus anda asah sesuai firman Tuhan. Karena atas dasar itu, anda sebagai pembimbing akan menghadapi beragam cobaan yang timbul dari dalam diri setiap orang, maupun pengaruh dari luar.
b-Supaya objektif, maka selalu bersandar kepada Yesus(Ams.3:5), jangan tinggi-hati, iri-hati, benci, dll, karena itu akan menumpulkan akalbudimu.
c-Beritikad baiklah sewaktu membantu mengarahkan mereka keluar dari  masalah negatif, dan tidak mengambil kesempatan untuk menguntungkan diri sendiri. Jaga dirimu tidak tercemar dan jangan menikmati godaan negative tsb(Yak.1:27).
d-Bergaullah pada lingkungan yang benar, sehingga mentalmu makin kuat. Hal ini penting untuk menjaga agar anda tetap memberikan nasehat yang objektif, bermanfaat sehingga mereka bisa terbebas dari permasalahannya.
e-Bantulah mereka yang perlu pertolongan karena mereka telah terjerumus dalam berbagai cobaannya. Namun tidak semua cobaan itu buruk(Hak.2:22). Karena bila anda tidak patuh pada Tuhan maka cobaan itu akan membuat kesulitan atau penderitaan padamu sehingga anda mencari jalan keluar yang akan teringat pada Tuhan dan terus mendekat padaNya.
f-Pertumbuhan iman timbul karena a.l. anda bisa melewati berbagai cobaan hidup.
g-Selalu lakukan ketetapanNya, peraturanNya dan hukumNya, misalnya “kasih” sehingga pertolonganmu bersifat objektif, wajar dan lemah lembut(1Kor.13:4-8).
  

2--Jaman sekarang kepentingan yang diutamakan.
Kehidupan manusia selalu mengalami perubahan sesuai perkembangan zaman. Sekarang ini, umumnya orang berkelompok karena mengutamakan kepentingannya yang serupa. Bila kepentingan tsb telah tercapai, maka mereka akan menyesuaikan diri sesuai kepentingan yang lain/baru lagi. Jadi sifat menolong seperti penjelasan diatas telah terkikis, sehingga pertolongan bisa terjadi karena:
a-Penolong mempunyai kepentingan yang sama dengan yang ditolong.
b-Adanya hubungan khusus antara penolong dan yang ditolong.
c-Mengutamakan “kepentingan kebersamaan”
d-Siapa saja ditolong, karena bersifat murni, manusiwi yang tercakup dalam kasih.

Jadi butir “a,b,c,” adalah pertolongan yang sifatnya terbatas, dan bila kepentingannya beda maka kemungkinan tidak ada lagi pertolongan lanjutan. Sehingga bisa terjadi si penolong bisa memanfaatkan untuk kepentingannya dan tidak menyelesaikan permasalahannya.

Butir “d” adalah pertolongan untuk siapa saja, karena atas dasar kasih sehingga cobaan bisa dihadapi dan diatasi secara biasa-biasa saja.

Kesimpulan

Sebagai pembimbing anda harus menjaga supaya dirimu tetap mempunyai perasaan mengasihi dan tidak terpengaruh masalah orang lain, terutama sewaktu membantu orang tsb untuk keluar dari permasalahannya.

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.

Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

Gal.6:1
Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.

Kej.12:13
Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau.

2Sam.11:15
Ditulisnya dalam surat itu, demikian: “Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati.

2Kor.3:14
Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.

Kej.3:5
Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.

Ams.3:5
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Yak.1:27
Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

Hak.2:22
Supaya dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku mencobai orang Israel, apakah mereka tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, seperti yang dilakukan oleh nenek moyang mereka atau tidak.

1Kor.13.4-8
4-Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
5-Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menuyimpan kesalahan orang lain.
6-Ia tidak bersukacita karena ketidak-adilan, tetapi karena kebenaran.
7-Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
8-Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahwasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar