Latar belakang
Bila
seseorang melakukan kesalahan maka anda yang mengetahuinya, supaya
membimbingnya agar dia bisa keluar dari masalahnya, sambil menjaga dirimu
supaya tidak terkena cobaan(Gal.6:1).
Materi yang di
sharing, sesuai topic
Biasanya
setiap orang akan mengutamakan kepentingan dirinya terlebih dahulu, sehingga
dalam menghadapi suatu keadaan, apa sengaja atau tidak, dia akan melakukan
untuk memenuhi kepentingannya(Kej.12:13). Namun kadang-kadang muncul suatu keinginan yang menguatkan
tekadnya untuk berbuat, karena inilah kesempatannya yang kemungkinan tidak akan
berulang. Sehingga sewaktu dia berbuat maka akibatnya bisa saja terjadi
kesalahan fatal(2Sam.11:15).
Karenanya
bila semua perbuatan yang mengarah ke negative, dan kebetulan anda merasa
terbeban, sehingga anda rela berusaha untuk
menolong mereka agar bisa tercegah atau terlepas dari kesalahan yang
bisa/telah mereka perbuat. Kerelaan anda menolongnya itu terjadi, karena perasaan Kasih yang cukup kuat tertanam
dalam dirimu.
Namun
sewaktu anda menolng mereka, jagalah dirimu agar tidak terkena pencobaan(Gal.6:1) oleh
perbuatan mereka, yang bisa menjerumuskanmu.
Jadi
sebagai penengah jangan ikut-ikutan perbuatan mereka dan mengambil keuntungan
dari kesalahan yang mereka perbuat, karena dosamu akan lebih berat.
1-Hadapi dan atasi cobaan.
Sebetulnya setiap orang mempunyai akalbudi
yang akan membimbingnya untuk hidup baik, namun seringkali akalbudinya telah
tumpul karena sudah diselubungi(2kor.3:14) oleh berbagai cobaan
berupa a.l. motivasi yang timbul dari dirinya sendiri, misalnya: keinginan
dihormati dan dipandang orang, seperti Hawa yang ingin menjadi seperti Tuhan(Kej.3:5), dll.
Namun
jika anda seorang yang rohani, maka imanmu akan bertumbuh kearah Yesus, sehingga
mempunyai akalbudi yang bersih karena selalu mengandalkan Yesus(Ams.3:5). Karenanya
anda akan bisa merasakan dan membedakan keinginan dari kawan-kawannya yang
bersifat positif atau negative.
Dan
anda yang merasa terpanggil, harus mempunyai keyakinan yang teguh berdasarkan
kebenaran firman. Sehingga mampu untuk bisa mencegah
dan membimbing mereka keluar dari permasalahannya, karena mereka telah
berkeinginan dan atau telah berbuat sesuatu yang negative. Jadi anda akan
memberikan solusi, berupa: jalan keluar dari permasalahannya kepada mereka,
namun bukan memanfaatkannya untuk kepentingan dirimu, karena adanya cobaan yang menggiurkan.
Agar
anda tidak tergoda dari berbagai cobaan sewaktu
memberi nasehat, maka jagalah dirimu supaya tidak terikut sesat, karenanya sikapmu sebaiknya, sbb:
a-Selalu bertindak benar,
berdasarkan akal-budimu yang terus-menerus anda asah sesuai firman Tuhan.
Karena atas dasar itu, anda sebagai pembimbing akan menghadapi beragam cobaan
yang timbul dari dalam diri setiap orang, maupun pengaruh dari luar.
b-Supaya objektif, maka selalu
bersandar kepada Yesus(Ams.3:5), jangan tinggi-hati, iri-hati, benci, dll, karena itu akan menumpulkan
akalbudimu.
c-Beritikad baiklah sewaktu
membantu mengarahkan mereka keluar dari masalah
negatif, dan tidak mengambil kesempatan untuk menguntungkan diri sendiri. Jaga
dirimu tidak tercemar dan jangan menikmati godaan negative tsb(Yak.1:27).
d-Bergaullah pada lingkungan
yang benar, sehingga mentalmu makin kuat. Hal ini penting untuk menjaga agar
anda tetap memberikan nasehat yang objektif, bermanfaat sehingga mereka bisa
terbebas dari permasalahannya.
e-Bantulah mereka yang perlu
pertolongan karena mereka telah terjerumus dalam berbagai cobaannya. Namun tidak
semua cobaan itu buruk(Hak.2:22). Karena bila anda tidak patuh pada Tuhan maka cobaan itu akan membuat
kesulitan atau penderitaan padamu sehingga anda mencari jalan keluar yang akan
teringat pada Tuhan dan terus mendekat padaNya.
f-Pertumbuhan iman timbul
karena a.l. anda bisa melewati berbagai cobaan hidup.
g-Selalu lakukan
ketetapanNya, peraturanNya dan hukumNya, misalnya “kasih” sehingga
pertolonganmu bersifat objektif, wajar dan lemah lembut(1Kor.13:4-8).
2--Jaman sekarang kepentingan
yang diutamakan.
Kehidupan
manusia selalu mengalami perubahan sesuai perkembangan zaman. Sekarang ini,
umumnya orang berkelompok karena mengutamakan kepentingannya yang serupa. Bila kepentingan tsb telah tercapai,
maka mereka akan menyesuaikan diri sesuai kepentingan yang lain/baru lagi. Jadi
sifat menolong seperti penjelasan diatas telah terkikis, sehingga pertolongan
bisa terjadi karena:
a-Penolong
mempunyai kepentingan yang sama dengan yang ditolong.
b-Adanya
hubungan khusus antara penolong dan yang ditolong.
c-Mengutamakan
“kepentingan kebersamaan”
d-Siapa
saja ditolong, karena bersifat murni, manusiwi yang tercakup dalam kasih.
Jadi
butir “a,b,c,” adalah pertolongan yang sifatnya terbatas, dan
bila kepentingannya beda maka kemungkinan
tidak ada lagi pertolongan
lanjutan. Sehingga bisa terjadi si penolong bisa memanfaatkan
untuk kepentingannya dan tidak menyelesaikan permasalahannya.
Butir “d” adalah pertolongan untuk siapa saja, karena atas dasar kasih
sehingga cobaan bisa dihadapi dan diatasi secara biasa-biasa saja.
Kesimpulan
Sebagai pembimbing anda harus menjaga supaya dirimu
tetap
mempunyai perasaan mengasihi dan tidak terpengaruh masalah orang lain, terutama sewaktu
membantu orang tsb untuk keluar dari permasalahannya.
Terima
kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Gal.6:1
Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan
suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan
yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu, supaya kamu juga
jangan kena pencobaan.
Kej.12:13
Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku
diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh
sebab engkau.
2Sam.11:15
Ditulisnya dalam surat itu, demikian: “Tempatkanlah
Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu
mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati.
2Kor.3:14
Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab
sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka
membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang
dapat menyingkapkannya.
Kej.3:5
Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu
memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu
tentang yang baik dan yang jahat.
Ams.3:5
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan
janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Yak.1:27
Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan
Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan
mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
Hak.2:22
Supaya dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku
mencobai orang Israel, apakah mereka tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan
Tuhan, seperti yang dilakukan oleh nenek moyang mereka atau tidak.
1Kor.13.4-8
4-Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak
cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
5-Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak
mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menuyimpan
kesalahan orang lain.
6-Ia tidak bersukacita karena ketidak-adilan, tetapi
karena kebenaran.
7-Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
8-Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir;
bahwasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar