Jumat, 09 Februari 2018

Apa pengertian bertobat bagimu?


Latar belakang



Banyak orang berpendapat bahwa bila anda sudah berbuat dosa maka bertobat1 lalu tinggalkan dosa itu, dan berikutnya mohon kepada Tuhan pengampuniNya, maka Dia akan memberikannya. Apakah benar segampang itu?



Materi yang di sharing, sesuai topic



Banyak orang berpendapat bahwa arti sebenarnya dari bertobat, adalah memohon serta mengatakan “maaf” atas kesalahan yang diperbuatnya kepada yang dilecehkan. Dan itu tandanya dosa tersebut sudah tidak ada lagi. Demikian pun telah menyatakan bertobat atas segala dosa yang dia perbuat kepada Tuhan, jadi sudah selesai, sehingga boleh memohon pengampunan dari Tuhan. Semudah itu?



1--Apa itu bertobat1.  

Sebetulnya bertobat1 mencakup pengertian (1a-e), yang uraiannya a.l. sbb:

Ensiklopedi Alkitab Masa Kini

a--Menurut kata Ibrani, adalah Syuv yang berarti: berbalik arah lalu mencari Allah, setelah berbuat dosa.

Perjanjian Lama

b--Menekankan bahwa cakupan pertobatan melebihi dukacita, penyesalan dan perubahan tingkah laku secara fisik dan secara mental

c--Pertobatan  yang sungguh kepada Allah mencakup merendahkan diri batiniah, perubahan hati yang sungguh, dan benar-benar merindukan Yesus.

Perjanjian Baru

d--Perubahan hati, yakni nyata dalam  pikiran, sikap, pandangan dengan arah yang sama sekali berubah, putar balik dari dosa lalu mengarah kepada Allah dan pengabdian kepadaNya

            e--Merupakan syarat mutlak untuk peroleh keselamatan.



2--Perbuatan melanggar Hukum Allah

Kenyataan sekarang ini, banyak orang mengatakan maaf, namun pengertiannya biasa-biasa dan datar, bahkan hanya arti harafiah saja atau hanya terucapkan secara otomatis, bila secara sengaja, telah membuat kesalahan kepada orang lain. Jadi proses untuk mohon maaf yang puncaknya bertobat sudah tidak ada nilainya lagi, karena arti tobat yang harus anda hayati telah ter-erosi. Bahkan sudah bisa dikatakan maaf sama dengan bertobat yang tidak ada kandungan nilai rohani, berupa “Sepuluh Perintah Allah”.

Sehingga mungkin ada orang yang berpikir, sbb:

a--Realisasikan saja dendamnya atas kesalahan yang diperbuat orang kepadamu, bila nanti berdampak buruk pada orang itu, maka cukup katakan maaf, atau saya berbuat keliru.

b--Karena emosi yang tidak terkendali, sehingga berbuat kesalahan, yang penting tidak diketahui orang lain, dll. sehingga tidak perlu mengatakan maaf dan itu berarti tidak ada perobatan, karena tidak ada yang tahu. Contoh, lihat dibawa:



Contoh untuk 2--b:

Kesalahan pertama--(Kel.20:14,17). Raja Daud berzina dan mengambil isteri orang lain.

Raja Daud yang berpengaruh dan berkuasa, melihat dari bagian atas rumahnya, seorang wanita cantik Bethsyeba sedang mandi. Emosi dan nafsunya timbul dengan sangat, sehingga dia menyuruh anakbuahnya untuk memanggil wanita tsb dan akhirnya mereka berhubungan hingga hamil. Ternyata wanita ini adalah istrinya Uria, seorang panglima tentara perang, yang sangat setia pada raja Daud.



Kesalahan kedua--(Kel.20:16).Raja mau hilangkan bukti dan berdusta kepada masyarakat.

Daud memanggil Uria agar dia puang ke istrinya, dengan maksud supaya kehamilan yang diperbuat oleh Daud bisa ditutupi. Supaya masyarakat mengetahui bahwa kehamilan itu karena suaminya. Tapi Uria tidak mau pulang kerumahnya, dimana istrinya berada.



Kesalahan ketiga--(Kel.20:13).Daud merancang untuk membunuh Uria.  

Karena merasa akan diketahui oleh Uria, suami Bethsyeba. Maka Daud menyuruh kepala perang dimedan pertempuran, supaya tempatkan Uria digaris depan untuk pertempuran. Maksudnya Daud supaya bila nanti terjadi pertempuran berat, maka Uria susah menghadapinya dan akan tewas di tangan musuh.



Maksud raja Daud mau menutupi perbuatannya, tapi akhirnya diketahui orang, a.l. nabi Natan, yang memberi perumpamaan yang menggugah hatinya Daud bahwa sehingga dia marah, malahan dia mengatakan yang berbuat itu harus di hukum mati(2Sam.12:5). Lalu nabi Natan mengatakan, “engkaulah orang itu”. Daud sadar dan akhirnya dia mengaku, dan mohon pengampunan dosa atau bertobat, seperti yang diuraikan dalam Mazmur 51:1-21.



3-Bagaimana dengan anda.

Sekirannya anda telah membaca artikel ini, maka bila berkenan mohon introspeksi dirimu, apakah anda telah atau akan membuat kesalahan yang derajat kualitasnya:

Lebih rendah dibandingkan dengan perbuatan raja Daud

Sama dengan perbuatan raja Daud

Lebih tinggi derajat kualitasnya dari raja Daud



Tentu, ini semua berpulang pada ingatanmu sendiri, namun bila anda telah berbuat dosa maka mengaku perbuatanmu dan bertobat yang dijiwai oleh 1a-e kepada Tuhan, dan lakukan semua peraturanNya.



Kesimpulan



Perkataan maaf adalah awal dan berproses hingga terjadi pertobatan, yang dijiwai oleh 1a-e kepada Tuhan. lalu lakukan peraturan-peraturanNya. Semua orang telah berbuat salah kepada orang lainnya, karenanya mohon maaf kepada yang anda sakiti dan bertobatlah kepada Tuhan.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung



R e f e r e n s i  :



1Tobat = menurut kata Ibrani, adalah Syuv yang berarti: berputar, berbalik kembali. Mengacu kepada tindakan berbaik dari dosa kepada Allah.

The New Bible Dictionary, “ENSIKLOPEDI ALKITAB MASA KINI”,  cet. Ke-10, Juli 2011, ISBN 978-602-8009-34-8, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, hal-486 col-1



Kel.20:14,17

14-Jangan berzinah.

17-Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.



Kel.20:16

Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.



Kel.20:13

Jangan membunuh.



Mzm.51:1-21 Pengakuan dosa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar