Minggu, 08 Juli 2018

Menyembah kepada allah yang tidak dikenal ?


Latar belakang.



Ada perorangan atau berkelompok yang masih mencari-cari pegangan hidup berupa; alah-alah (ilah-ilah) untuk bisa menyembah kepadanya walaupun tidak mengenalnya, supaya kehidupannya bisa lebih terbantu dalam segala hal.



Materi yang di sharing, sesuai topic



Biasanya karena terpengaruh lingkungan berupa apa saja, maka banyak orang yang ingin sekali kehendaknya terkabul sesuai jadwalnya, dan biasanya kalau instant lebih baik walaupun tidak memikirkan apakah akan ada dampaknya terhadap diri sendiri atau juga orang lain. Dan kalau berharap sama Tuhan Allah, belum tentu atau tidak diberikan sama sekali, sehingga beralih kepada ilah-ilah atau alah-alah atau kekuatan sendiri, dan-lain-lain. 



1-Sedikit mengenai alah-alah/ilah-ilah



A--Siapa itu alah-alah atau ilah-ilah yang tidak dikenal?

Kemungkinan anda merasa ragu-ragu atau tidak memperolah nasehat yang benar, dari orang tertentu bahkan doamu belum/tidak dijawab oleh Tuhan Allah, sehingga timbul ketidak pastianmu yang makin menggunung. Sehingga timbul kesulitan dalam rangka melakukan suatu kegiatan pentingmu atau rancanganmu. Lalu anda mencari-cari alah-alah atau ilah-ilah atau benda-benda, untuk menggantikan kedudukan Tuhan Allah, yang bisa anda menaruh seluruh harapan hidupmu padanya. Misalnya ilah-ilah/alah-alah/benda-benda/dirimu-sendiri, adalah:
-Pohon rimbun yang besar  -idolamu                     -gua yang dalam
-Batu sebesar rumah            -gunung berapi          -keyakinan diri sendiri,
-Orang pinter                        -Guru palsu               -Ketenaranmu          
-Kemandirianmu dll.



B--Apa saja yang bisa diharapkan dari allah-allah yang tidak kita kenal?

Sebetulnya tidak ada yang bisa anda harapkan dari allah/ilah/benda/patung/dll, itu adalah benda mati atau khayalan abstrakmu, yang sama sekali tidak bisa membantumu. Namun ada juga seseorang atau kelompok orang yang tidak mempunyai pegangan atau senderan hidup karena tidak pecaya pada ajaran Yesus. Sehingga selalu akan mencari ilah-ilah/alah-alah/benda-benda/sesuatu yang abstrak/ dll, untuk bisa berdoa dan memohon padanya yaitu alah yang tidak kita kenal(Kis.17:22-33), agar bisa memenuhi harapan kita, a.l.:  

a--Supaya usaha pertaniannya bisa bertumbuh sehingga menghasilkan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

b--Mengharapkan cuaca yang baik dan musim hujan yang tidak merusak untuk ladang pertaniannya

c--Mengharapkan perburuan yang gampang untuk peroleh hewan yang banyak sehingga bisa makan dagingnya.

d--Bila ada peperangan supaya selalu akan menang. Dll.



C--Siapa saja yang menyembah kepada “allah-allah” atau “sesuatu”, yang tidak mereka kenal?,

Umumnya mereka yang antara lain adalah orang-orang yang kurang sabar karena mengingini pekerjaannya sesuai jadwal. Jadi harus punya system yang baik, tidak boleh ada hambatan, seperti; teknis mesin, ketrampilan buruh, atau secara bersamaan. Sehingga bisa memenuhi ketepatan waktu untuk menghasilkan produksi atau laporan, dll.



Karenanya mereka harus meningkatkan perbaiki system supaya terkini; misalnya ketrampilan  buruh secara teknis untuk menguasai persaingan dan produktif. Sehingga secara duniawi, cara ini tidak ada salahnya namun hubungan sesama manusia hanya bersifat seperti mesin dan tersistematik. Disini bisa timbul individualsitis akan dominan. Dan ini tidak sesuai dengan hukum Kasih, yaitu; kasihilah sesama manusia seperti dirimu sendiri(Mat.22:39).



Pada umumnya hampir / tidak ada perusahaan yang memikirkan keharmonisan para buruh dalam suasana kerja, yang diutamakan adalah selesaikan pekerjaan sesuai system yang telah mereka ciptakan.



Sehingga para karyawan pada umumnya dalam perusahaan maupun secara sendiri-sendiri, lupa membina hubungan dan pengertian interpersonal yang memerlukan; kerja sama, pengertian, peduli, saling membantu, saling menguatkan iman. Bahkan sama sekali tidak lagi bersandar(Ams3:5) pada Tuhan, apalagi berakar pada ajaran Tuhan. Lalu bisa terjadi ketimpangan dalam hubungan antara para karyawan kantor. Sehingga mereka hanya utamakan keahliannya untuk kepentingan diri sendiri maupun perusahaan, misalnya:

a--Berusaha mencapai suatu tingkatan yang mempunyai kemampuan akan kekuatan secara fisiknya maupun pikirannya sehingga atas usahanya bisa memenuhi segalanya.

b--Merasa ada yang bisa melindunginya, karena; mempunyai ikatan balas budi, utang piutang, kenalan yang berkuasa, dll

c--Berusaha menjadi kaya sehingga dapat membeli segalanya berupa; kekuatan, kesehatan, perlindungan, kehidupan, kebahagiaan, dll

d--Menjadi berkuasa sehingga dapat mengatur agar kepentingannya berupa apa saja bisa  terpenuhi.



2--Bersandarlah kepada Tuhan Allah yang memberi jaminan.

Hindari dan jauhkan dalam kehidupanmu; keragu-raguan, ketidak pastian, cari perlindungan dari kekuatan tidak menentu, cari keuntungan secara instant yang tidak mendasar, dll,  yang semuanya itu bisa mempengaruhimu untuk pergi ke alah-alah/ilah-ilah/dewa/dewi/sesuatu abstrak, dll.

Tapi tinggalkan itu semuanya dan carilah Tuhan Allah yang bisa anda bersandar padaNya yang bisa memberi jaminan hidup kepadamu, caranya, antara lain:

a--Selama hidup di bumi.

Selama hidupmu selalu beriman kepada Tuhan dan etrus menerus jiwai hukum kasih Mat.22:37-39 (sudah termasuk ajaran para nabi dan hukum Taurat, Mat.22:40) lalu wujudkan melalui pikiranmu, perkataanmu dan perbuatanmu.

b--Sesudah anda meninggalkan bumi.

Setiap orang yang melakukan butir 2-a, dan percaya kepada Yesus(Yoh.6:40), bahwa Dia yang diutus datang untuk mencari orang yang berdosa agar kembali ke Bapa, lalu Dia mati lalu bangkit. Maka mereka akan memperoleh kehidupan yang kekal (akan dibahas kemudian).



  

Kesimpulan

Untuk kehidupanmu, selalu carilah Yesus dan ajaran kasihNya untuk kehidupanmu. Lalu jiwailah itu, sehingga pikiranmu, perkataanhmu dan perbuatanmu sejalan dengan ajaran kasih tsb.  Bukan pergi ke para ilah/alah/dewa/dewi yang tidak punya kuasa karena tidak ada apa-apanya.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :



Kis.17:22-33              bersembah kepada allah yant tidak dikenal



Mat.22:39

Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.



Ams.3:5

Percayalah kepda Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada perngertianmu sendiri.



Mat.22:37-39

37-Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

38-Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

39- Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

40-Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”



Mat.22:40

Pada kedua hukum inilah tergantung se4luruh hukum Taurat dan kitab para nabi”



Yoh.6:40

Sebab inilah kehendak BapaKu, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar