Latar belakang.
Ada perorangan atau berkelompok
yang masih mencari-cari pegangan hidup berupa; alah-alah (ilah-ilah) untuk bisa
menyembah kepadanya walaupun tidak mengenalnya, supaya kehidupannya bisa lebih
terbantu dalam segala hal.
Materi yang di
sharing, sesuai topic
Biasanya karena
terpengaruh lingkungan berupa apa saja, maka banyak orang yang ingin sekali
kehendaknya terkabul sesuai jadwalnya, dan biasanya kalau instant lebih baik
walaupun tidak memikirkan apakah akan ada dampaknya terhadap diri sendiri atau
juga orang lain. Dan kalau berharap sama Tuhan Allah, belum tentu atau tidak diberikan
sama sekali, sehingga beralih kepada ilah-ilah atau alah-alah atau kekuatan
sendiri, dan-lain-lain.
1-Sedikit mengenai alah-alah/ilah-ilah
A--Siapa itu alah-alah atau ilah-ilah yang
tidak dikenal?
Kemungkinan anda
merasa ragu-ragu atau tidak memperolah nasehat yang benar, dari orang tertentu
bahkan doamu belum/tidak dijawab oleh Tuhan Allah, sehingga timbul ketidak
pastianmu yang makin menggunung. Sehingga timbul kesulitan dalam rangka
melakukan suatu kegiatan pentingmu atau rancanganmu. Lalu anda mencari-cari
alah-alah atau ilah-ilah atau benda-benda, untuk menggantikan kedudukan Tuhan
Allah, yang bisa anda menaruh seluruh harapan hidupmu padanya. Misalnya
ilah-ilah/alah-alah/benda-benda/dirimu-sendiri, adalah:
-Pohon rimbun yang besar -idolamu -gua yang dalam -Batu sebesar rumah -gunung berapi -keyakinan diri sendiri,
-Orang pinter -Guru palsu -Ketenaranmu
-Kemandirianmu dll.
B--Apa saja yang bisa diharapkan dari
allah-allah yang tidak kita kenal?
Sebetulnya tidak ada
yang bisa anda harapkan dari allah/ilah/benda/patung/dll, itu adalah benda mati
atau khayalan abstrakmu, yang sama sekali tidak
bisa membantumu. Namun ada juga seseorang atau kelompok orang yang tidak
mempunyai pegangan atau senderan hidup karena tidak pecaya pada ajaran Yesus.
Sehingga selalu akan mencari ilah-ilah/alah-alah/benda-benda/sesuatu yang
abstrak/ dll, untuk bisa berdoa dan memohon padanya yaitu alah yang tidak kita
kenal(Kis.17:22-33), agar bisa
memenuhi harapan kita, a.l.:
a--Supaya
usaha pertaniannya bisa bertumbuh sehingga menghasilkan untuk bisa memenuhi kebutuhan
hidupnya.
b--Mengharapkan
cuaca yang baik dan musim hujan yang tidak merusak untuk ladang pertaniannya
c--Mengharapkan
perburuan yang gampang untuk peroleh hewan yang banyak sehingga bisa makan
dagingnya.
d--Bila
ada peperangan supaya selalu akan menang. Dll.
C--Siapa saja yang menyembah kepada “allah-allah”
atau “sesuatu”, yang tidak mereka kenal?,
Umumnya mereka yang
antara lain adalah orang-orang yang kurang sabar karena mengingini pekerjaannya
sesuai jadwal. Jadi harus punya system yang baik, tidak boleh ada hambatan,
seperti; teknis mesin, ketrampilan buruh, atau secara bersamaan. Sehingga bisa
memenuhi ketepatan waktu untuk menghasilkan produksi atau laporan, dll.
Karenanya mereka
harus meningkatkan perbaiki system supaya terkini; misalnya ketrampilan buruh secara teknis untuk menguasai persaingan
dan produktif. Sehingga secara duniawi, cara ini tidak ada salahnya namun
hubungan sesama manusia hanya bersifat seperti mesin dan tersistematik. Disini bisa timbul individualsitis akan dominan.
Dan ini tidak sesuai dengan hukum Kasih, yaitu; kasihilah sesama manusia
seperti dirimu sendiri(Mat.22:39).
Pada umumnya hampir /
tidak ada perusahaan yang memikirkan keharmonisan para buruh dalam suasana
kerja, yang diutamakan adalah selesaikan pekerjaan sesuai system yang telah
mereka ciptakan.
Sehingga para
karyawan pada umumnya dalam perusahaan maupun secara sendiri-sendiri, lupa membina
hubungan dan pengertian interpersonal yang memerlukan; kerja sama, pengertian,
peduli, saling membantu, saling menguatkan iman. Bahkan sama sekali tidak lagi
bersandar(Ams3:5) pada Tuhan, apalagi berakar
pada ajaran Tuhan. Lalu bisa terjadi ketimpangan dalam hubungan antara para
karyawan kantor. Sehingga mereka hanya utamakan keahliannya untuk kepentingan diri
sendiri maupun perusahaan, misalnya:
a--Berusaha
mencapai suatu tingkatan yang mempunyai kemampuan akan kekuatan secara fisiknya
maupun pikirannya sehingga atas usahanya bisa memenuhi segalanya.
b--Merasa
ada yang bisa melindunginya, karena; mempunyai ikatan balas budi, utang piutang,
kenalan yang berkuasa, dll
c--Berusaha
menjadi kaya sehingga dapat membeli segalanya berupa; kekuatan, kesehatan,
perlindungan, kehidupan, kebahagiaan, dll
d--Menjadi
berkuasa sehingga dapat mengatur agar kepentingannya berupa apa saja bisa terpenuhi.
2--Bersandarlah kepada Tuhan Allah yang
memberi jaminan.
Hindari dan jauhkan
dalam kehidupanmu; keragu-raguan, ketidak pastian, cari perlindungan dari
kekuatan tidak menentu, cari keuntungan secara instant yang tidak mendasar, dll,
yang semuanya itu bisa mempengaruhimu
untuk pergi ke alah-alah/ilah-ilah/dewa/dewi/sesuatu abstrak, dll.
Tapi tinggalkan itu
semuanya dan carilah Tuhan Allah yang bisa anda bersandar padaNya yang bisa
memberi jaminan hidup kepadamu, caranya, antara lain:
a--Selama
hidup di bumi.
Selama hidupmu selalu beriman kepada Tuhan dan etrus menerus jiwai
hukum kasih Mat.22:37-39 (sudah termasuk
ajaran para nabi dan hukum Taurat, Mat.22:40)
lalu wujudkan melalui pikiranmu, perkataanmu dan perbuatanmu.
b--Sesudah
anda meninggalkan bumi.
Setiap orang yang melakukan butir 2-a, dan percaya kepada Yesus(Yoh.6:40), bahwa Dia yang diutus datang
untuk mencari orang yang berdosa agar kembali ke Bapa, lalu Dia mati lalu
bangkit. Maka mereka akan memperoleh kehidupan yang kekal (akan dibahas
kemudian).
Kesimpulan
Untuk kehidupanmu,
selalu carilah Yesus dan ajaran kasihNya untuk kehidupanmu. Lalu jiwailah itu,
sehingga pikiranmu, perkataanhmu dan perbuatanmu sejalan dengan ajaran kasih
tsb. Bukan pergi ke para
ilah/alah/dewa/dewi yang tidak punya kuasa karena tidak ada apa-apanya.
Terima kasih anda
telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Kis.17:22-33 bersembah kepada allah yant tidak
dikenal
Mat.22:39
Dan hukum yang kedua,
yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Ams.3:5
Percayalah kepda
Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada perngertianmu
sendiri.
Mat.22:37-39
37-Jawab Yesus kepadanya:
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu.
38-Itulah hukum yang
terutama dan yang pertama.
39- Dan hukum yang
kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri.
40-Pada kedua hukum
inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”
Mat.22:40
Pada kedua hukum
inilah tergantung se4luruh hukum Taurat dan kitab para nabi”
Yoh.6:40
Sebab inilah kehendak
BapaKu, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepadaNya
beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar