Minggu, 09 Desember 2018

Dua macam perhambaan (Rm.6:15-33).


Latar belakang

Bila ada orang yang menyerahkan diri dan taat pada suatu organisasi atau seseorang maka anda adalah hambanya. Namun bila berhamba pada kebenaran, maka dampaknya adalah  kemerdekaan. Namun sulit untuk berhamba pada dua tuan.



Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Berhambah kepada siapa

Setiap orang bisa berhambah kepada siapa/apa saja, misalnya; legendaris atau organisasi atau-ajaran atau-teori atau-paham atau-iblis, sesuai dengan kecocokannya dan tujuannya. Bahkan ada orang yang bersedia berkorban secara fisik untuk membela tuannya atau-ajarannya, dll, karena merasa telah memperoleh manfaatnya dari padanya. 



Demikian pun anda bisa berhambah pada hukum-Taurat, atau memilih yang lain kalau sudah tidak cocok dengan hukum Taurat, karena mungkin merasa tidak ada manfaatnya, lalu mencari ajaran hidup yang berbeda.



Namun yang jelas adalah bahwa anda tidak bisa berhamba pada dua tuan sekaligus yang berbeda ajarannya, anda harus memilih satu dari antaranya. Misalnya, anda tidak bisa sekaligus menganut ajaran iblis bersamaan dengan ajaran Tuhan. karena iblis menjerumuskan orang dan Tuhan membawa orang ke jalan yang benar.



Berhambah pada dosa atau pada Kasih.

Yang dibicarakan adalah berhambah pada dosa yang tuannya adalah iblis atau kasih yang tuanNya adalah Yesus. dari dua tuan ini jelas sekali perbedaannya. Yang tidak mungkin anda bertuan pada kedua-duanya. Anda harus memilih salah satunya. Contoh:



a--Berhambah pada dosa.

Sangat gampang anda berhamba pada dosa, saat detik ini pun bisa, misalnya melempar komputermu ke seseorang yang lewat atau berbuat menipu orang, dll. Jadi sangat mudah menyerahkan diri untuk menjadi anggota iblis. Dan iblis mempunyai bergabai cara menundukkan orang, sehingga byank yang tersesat. Dia bisa mendompleng pada keinginanmu dan kemauanmu, sehingga anda mengutamakan keinginanmu dan kehendak-bebasmu. Dia bisa menggoda, supaya anda berusaha melawan perintah Tuhan, yang nyatanya anda berbuat. misalnya: Adam dan Hawa digoda oleh iblis, bahwa mereka bisa jadi seperti Tuhan. Lalu mereka mau mendapatkannya walaupun harus melanggar perintah Allah.



Dan upah dari dosa adalah maut atau mati. Berarti hubungan rohani terputus. Tidak bisa bertemu dengan Tuhan maupun berkomunikasi dan suatu saat manusia akan mati(Kej.2:16-17)



b--Berhambah pada kasih.

Setiap orang bila mempunyai kemauan yang teguh, bisa tinggalkan perbuatan buruk dan mabok-mabokan dan menyakitkan orang, dll. Lalu secara sadar tinggalkan perbuatan itu dan dengan segenap hati mencari dan mentaati pengajaran Yesus, yaitu kasih. Memang meninggalkan kehidupan lama perlu pengorbanan, karena anda harus hidup disiplin, menghargai orang, peduli sama orang lain, menolongnya(1Kor.13:4-7).



2--Kenyataan yang orang perbuat sekarang ini.

Banyak orang berpatokan, yang penting menguntungkan diri sendiri, golongan, atau sesuai tujuannya, walaupun harus berhambah pada dosa dan nantinya juga kembali berhambah pada kasih yang selalu bersifat kebenaran.

Namun supaya diketahui bahwa perbuatan baikmu tidak akan menghapuskan perbuatan burukmu, jadi bukan terjadi eliminasi baik menghapuskan yang buruk.

Karenanya pada setiap langkahmu dan perbuatanmu supaya selalu takut akan Tuhan, sehingga perbuatanmu dan hasilmu selalu dijalan yang benar.



Kesimpulan

Tidak mungkin orang berhambah pada dua tuan, anda harus memilih. Dan pilihlah kasih yang diajarkan Yesus sebagai hambahmu.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :



Rm.6:16-33                Dua macam perhambaan



Kej.2:16-17

16---Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,

17---Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya. Sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati”



1Kor.13:4-7

4--- Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

5---Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

6---Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

7---Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar