Latar belakang
Bila ada orang yang
menyerahkan diri dan taat pada suatu organisasi atau seseorang maka anda adalah
hambanya. Namun bila berhamba pada kebenaran, maka dampaknya adalah kemerdekaan. Namun sulit untuk berhamba pada
dua tuan.
Materi yang di sharing, sesuai topic
1--Berhambah kepada siapa
Setiap orang bisa
berhambah kepada siapa/apa saja, misalnya; legendaris atau organisasi atau-ajaran
atau-teori atau-paham atau-iblis, sesuai dengan kecocokannya dan tujuannya.
Bahkan ada orang yang bersedia berkorban secara fisik untuk membela tuannya
atau-ajarannya, dll, karena merasa telah memperoleh manfaatnya dari padanya.
Demikian pun anda
bisa berhambah pada hukum-Taurat, atau memilih yang lain kalau sudah tidak cocok
dengan hukum Taurat, karena mungkin merasa tidak ada manfaatnya, lalu mencari
ajaran hidup yang berbeda.
Namun yang jelas
adalah bahwa anda tidak bisa berhamba pada dua tuan sekaligus yang berbeda ajarannya,
anda harus memilih satu dari antaranya. Misalnya, anda tidak bisa sekaligus
menganut ajaran iblis bersamaan dengan ajaran Tuhan. karena iblis menjerumuskan
orang dan Tuhan membawa orang ke jalan yang benar.
Berhambah pada dosa atau
pada Kasih.
Yang dibicarakan
adalah berhambah pada dosa yang tuannya adalah iblis atau kasih yang tuanNya
adalah Yesus. dari dua tuan ini jelas sekali perbedaannya. Yang tidak mungkin
anda bertuan pada kedua-duanya. Anda harus memilih salah satunya. Contoh:
a--Berhambah pada dosa.
Sangat gampang anda berhamba pada dosa, saat detik ini pun bisa,
misalnya melempar komputermu ke seseorang yang lewat atau berbuat menipu orang,
dll. Jadi sangat mudah menyerahkan diri untuk menjadi anggota iblis. Dan iblis
mempunyai bergabai cara menundukkan orang, sehingga byank yang tersesat. Dia
bisa mendompleng pada keinginanmu dan kemauanmu, sehingga anda mengutamakan
keinginanmu dan kehendak-bebasmu. Dia bisa menggoda, supaya anda berusaha
melawan perintah Tuhan, yang nyatanya anda berbuat. misalnya: Adam dan Hawa
digoda oleh iblis, bahwa mereka bisa jadi seperti Tuhan. Lalu mereka mau
mendapatkannya walaupun harus melanggar perintah Allah.
Dan upah dari dosa adalah maut atau mati. Berarti hubungan rohani
terputus. Tidak bisa bertemu dengan Tuhan maupun berkomunikasi dan suatu saat
manusia akan mati(Kej.2:16-17)
b--Berhambah pada kasih.
Setiap orang bila mempunyai kemauan yang teguh, bisa tinggalkan
perbuatan buruk dan mabok-mabokan dan menyakitkan orang, dll. Lalu secara sadar
tinggalkan perbuatan itu dan dengan segenap hati mencari dan mentaati
pengajaran Yesus, yaitu kasih. Memang meninggalkan kehidupan lama perlu
pengorbanan, karena anda harus hidup disiplin, menghargai orang, peduli sama
orang lain, menolongnya(1Kor.13:4-7).
2--Kenyataan yang orang perbuat sekarang ini.
Banyak orang
berpatokan, yang penting menguntungkan diri sendiri, golongan, atau sesuai
tujuannya, walaupun harus berhambah pada dosa dan nantinya juga kembali berhambah
pada kasih yang selalu bersifat kebenaran.
Namun supaya
diketahui bahwa perbuatan baikmu tidak akan menghapuskan perbuatan burukmu,
jadi bukan terjadi eliminasi baik menghapuskan yang buruk.
Karenanya pada setiap
langkahmu dan perbuatanmu supaya selalu takut akan Tuhan, sehingga perbuatanmu
dan hasilmu selalu dijalan yang benar.
Kesimpulan
Tidak mungkin orang
berhambah pada dua tuan, anda harus memilih. Dan pilihlah kasih yang diajarkan
Yesus sebagai hambahmu.
Terima kasih anda
telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Rm.6:16-33 Dua macam perhambaan
Kej.2:16-17
16---Lalu Tuhan Allah
memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh
kaumakan buahnya dengan bebas,
17---Tetapi pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya.
Sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati”
1Kor.13:4-7
4--- Kasih itu sabar;
kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak
sombong.
5---Ia tidak
melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak
pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
6---Ia tidak
bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
7---Ia menutupi
segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung
segala sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar