Latar belakang
Setiap orang telah
mempunyai sifat kesucian namun selalu ada berbagai potensi tantangan yang bisa meruntuhkannya.
Materi yang di sharing, sesuai
topic
1---Suci
Orang yang suci1 adalah
mereka yang setia dan mengasihi Allah(Mzm.31:24a)
dan menyerahkan diri untuk pelayanan Allah. Menurut Perjanjian Baru, mereka
adalah orang Kristen yang berbeda dari orang yang tidak percaya sama Yesus(1Kor.6:2a).
Namun kesucian itu
harus diusahakan dan dipertahankannya supaya bisa selalu baik.
Apa itu suci.
Defenisi dari suci2 belum
ada, namun itu sangat luas artinya yang mencakup a.l.:
a. Menurut Perjanjian
Baru ialah keadaan hati manusia, yang telah menyerahkan diri seutuhnya
kepada Allah.
b. Dalam hati itu tidak ada perlawanan
kesetiaan,
c. Tidak ada perhatian yang terbelah atau
terpencar,
d. Tak ada dorongan hati yang bercampur-baur,
e. Tidak ada kemunafikan,
f. Tidak ada ketidak sungguhan.
g. Kesucian bermula di dalam batin hati dan
meluaskan diri ke luar ke seluruh aspek kehidupan, sambil menyucikan semua organ
tubuh dan menguasai seluruh gerakan tubuhmu, rohmu dan jiwamu. (tambahan: Roh
Kudus bisa berperan bila anda benar menginginakannya).
Bila diperhatikan
dari butir 1-g, maka tidak ada
pernyataan yang mengatakan bahwa hanya orang tertentu, misalnya hamba Tuhan
atau jabatan tertentu saja, tapi setiap orang pun bisa asalkan dia mau berusaha
dan berbuat untuk menjadi suci.
2--Suci dalam kehidupan sehari-hari.
Sesuai Perjanjian
Lama(Kej.3:5), Hawa dan Adam
tergoda oleh karena bujukan iblis yang mengganggu pikiran mereka, yaitu: bahwa
mereka bisa jadi seperti Tuhan. Sehingga pikiran Adam dan Hawa terfokus pada
bujukan itu, lalu timbul keinginan dalam
hati mereka untuk melakukannya dan terlupakanlah perintah Tuhan. Jadi target
iblis adalah bagaimana menguasai pikiran mereka atau setiap orang termasuk anda,
supaya anda bisa berbuat dosa, karena iblis telah menaruh benih godaan dalam
pikiranmu. Demikian pun halnya dengan kesucian
dari setiap orang.
Karenanya banyak
orang susah mengendalikan berbagai nafsu kecil atau besar, bahkan mereka
melakukannya, yang disebabkan oleh berbagai bibit godaan, misalnya:
a---Menginginkan
suatu kenikmatan atau
kemewahan atau jabatan, lalu berusaha memperolehnya walaupun secara tidak wajar,
karena secara normative mereka belum sanggup atau cukup matang untuk itu. Dan
setelah mendapatkannya mereka tidak bisa membendung diri untuk menikmatinya sehingga membiarkan orang lain menderita.
Sehingga mereka melupakan atau terlupakanlah “bahwa mereka telah
menyerahkan diri untuk Allah” dan untuk
“melayani Allah”. Sehingga kesucian mereka ter-erosi karena dampak dari perbuatan
sendiri. Contoh yang sangat jelas adalah, berkorupsi walaupun dampaknya rakyat
menderita, karena mereka tidak takut akan Tuhan.
b---Petinggi
Mahkamah Agama Israel yang menginginkan kematian Yesus yang caranya supaya
disalib, dan mengatakan biarlah darahNya Yesus akan ditanggung oleh kami dan
anak-anak kami(Mat.27:25). Jadi mereka sebagai pelayan Tuhan tapi berkata demikian,
dimana kesuciannya?
c---Bila
anda menganut ajaran Kristen, maka pertanyakanlah sekarang pada dirimu sendiri
apakah anda bisa dan tetap mau suci….?
Kesimpulan
Setiap orang
mempunyai sifat kesucian, namun mereka harus menjaganya. Yaitu bersandar pada
Tuhan. Agar sifat kesuciannya tidak ter-erosi oleh karena pikiran mereka telah
dipengaruhi iblis.
Terima kasih anda
telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
1Kamus
Alkitab, A dictionary of the Bible, WRF Browner, ISBN-978-979-687-393-7, Hal-421
Mzm.31:24a
Kasihilah Tuhan, hai
semua orang yang dikasihiNya.
1Kor.6:2a
Atau tidak tahukah
kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia?
2Ensiklopedi
Alkitab Masa Kini, Judul asli The New Bible Dictionary, cetakan 10 Juli 2011,
ISBN-978-602-8009-34-8, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Hal-421 kolom1
Kej.3:5
Tetapi Allah
mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan
menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.
Mat.27:25
Dan seluruh rakyat
itu menjawab: “Biarlah darahNya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak
kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar