Latar belakang
Manusia mampu berpikir
proaktif serta bisa mewujudkannya, dan ini penting untuk memperoleh kemajuan bagi
kehidupan manusia. Namun kemampuan berpikir hanya bagian dari iman.
Materi yang di sharing, sesuai topic
1--Apa arti iman, menurut:
Kamus-Besar-Bahasa-Indonesia.
a-kepercayaan,
yang berkenaan dengan agama.
b-keyakinan
dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dan sebagainya
c-ketetapan
hati, keteguhan batin.
Alkitab
d-Iman
adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala
sesuatu yang tidak kita lihat.
e-Untuk
memperoleh kemajuan iman, maka anda harus mempunyai kemauan dan usaha, sambil
mewujudkannya(Yak.2:22). Karena iman tanpa
perbuatan sama dengan berteori tapi tidak bisa di praktekkan. Jadi hanya
angan-angan saja
Umumnya kemampuan
berpikir secara proaktif akan terwujud
bila didasarkan pada norma-norma kehidupan yang baik dari manusia. Dan cara ini
telah menghasilkan berbagai kemajuan dalam segala bidang. Sehingga banyak orang
yang terbantu dan bisa menikmatinya.
Karena norma-norma
kehidupan yang baik akan menciptakan suasana berusaha yang baik untuk
memperolah masa depan yang lebih cerah. Namun norma-norma tersebut harus
berlandaskan pada kebenaran. dan yang mempunyai kebenaran adalah Yesus melalui
ajaranNya(Yoh14:6).
Karenanya konsistenlah beriman kepada Yesus, yang adalah Tuhan kita semua.
2--Mewujudkannya
Sebetulnya yang di
maksud dengan “mewujudkannya” seperti yang dijelaskian diatas adalah sebagai
beriku:
Berifat nyata
Berusaha sehingga ada hasilnya yang bisa dilihat, misalnya: sifatmu telah
berubah karena usahamu, sehingga cita-citamu bisa tercapai sebagai seorang
banker, astronaut, membuat iphone, membuat mobil listrik, dll.
Tidak nyata
Berusaha supaya hidupmu tetap taat, kudus, disiplin, berpengharapan,
tetap lakukan ajaranNya, lakukan kehendakNya, dll, karena yakin bahwa Tuhan
akan memenuhi janjiNya berupa kehidupan kekal, dan lain sebagainya. Jadi ada
perubahan pada sikap hidupmu berupa yakin dan bersandar pada Tuhan.
3--Banyak orang masih andalkan kemampuannya
Orang Kristen umumnya
telah beriman, namun sewaktu mulai menyusun suatu rencana, mereka lupa mengikut
sertakan Tuhan, walaupun sebelumnya mereka telah berdoa untuk kelancaran
rencananya. Sehingga yang mereka gunakan adalah berdasarkan kemampuannya berupa
kepinterannya dan pengalamannya. Dan hal ini sulit di abaikan karena, sejak
kecil sampai dewasa, setiap orang diajarkan supaya andalkan kemampuan sendiri,
dengan cara belajar dan bekerja, sehingga mereka bisa mempergunakan waktunya untuk
lebih focus melengkapi dirinya agar bisa mencapai apa yang diinginkan.
Tapi dilain pihak waktu
yang mereka sediakan untuk ber-rohani sangat terbatas, karena meluangkan banyak
waktu untuk kehidupan dan kenikmatan fisik, sehingga tidak heran bila
pertumbuhan imannya sangat lambat bahkan terlupakan. Karenanya kemampuan berpikir
manusia susah untuk bisa mengerti bagaimana peranan iman.
Beriman bagi seseorang
sangat penting namun sulit bagi “kemampuan pikiran seseorang” untuk
mengikutinya. Contoh:
Karena iman, maka Nuh mempersiapkan bahtera di pegunungan untuk
menyelamatkan keluarganya tapi orang-orang
berdosa tenggelam dalam air bah(Ibr.11:7).
Sewaktu Nuh membuat bahtera, dia belum tahu apa yang akan terjadi. Ini hanya
mungkin karena dia beriman teguh pada Tuhan, sebaliknya menurut orang-orang
yang kurang tingkatan berimannya, hanya berpikir sesuai kemampuannya, sehingga
berkata tidak akan terjadi air bah.
Abraham taat sewaktu Tuhan memanggil dia, untuk berangkat menuju
kesuatu tempat yang akan diterimanya sebagai pusaka, walaupun tidak diketahui(Ibr.11:8) tempatnya. Secara logika,
seseorangt sangat sulit untuk menerima hal ini secara akal sehat, karena
kemampuan berpikirnya yaitu sesuai pendidikannya dan pengalamannya, hanya
tertuju pada kebutuhan fisik dan bagaimana untuk memenangkan persaingan dalam
kehidupan, sehingga ber-rohani sangat sedikit waktunya. Jadi sangat sulit bagi
kemampuan pikiran manusia untuk bisa mengerti bagian dari cakupan iman.
Karena iman maka kaum Israel dapat menyeberang laut merah yang berubah
menjadi tembok air di sebelah kirinya dan kanannya(Ibr.11:29).
Karena iman maka Sarah dan Abraham yang telah lanjut umurnya, bisa memperolah
anak(Ibr.11:11). Secara logika
atau kemampuan berpkir manusia, hal ini tidak mungkin terjadi. Dan-lain-lain.
Memang benar bahwa
kemampuan berpikir dari manusia masih sangat dangkal untuk bisa mengetahui apa
yang akan terjadi di masa depan, seperti kenapa Nuh membuat bahtera
dipegunungan, Yusuf jadi budak tapi bisa menjadi orang kedua sesudah raja
Mesir, dll. namun semuanya itu mereka jalankan secara penuh harapan karena
percaya pada Tuhan. dan Tuhan akan memberi kesudahan yang menyenangkan dan
keselamatan.
Kesimpulan
Walaupun kemampuan
berpikir manusia hanya sebagian kecil dari iman, namun tetap peka atas petunjuk
Tuhan. karenanya tetap bersandar pada Tuhan.
Terima kasih anda
telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Yak.2:22
Kamu lihat, bahwa
iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu
iman menjadi sempurna.
Yoh.14:6
Kata Yesus kepadanya:
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada
Bapa, kalau tidak melalui Aku
Ibr.11:7
Karena iman, maka Nuh
– dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan – dengan taat
mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia
menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan
imannya.
Ibr.11:8
Karena iman Abtraham
taat, ketika ia dianggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya
menjadi milik pusakanya, lalu ia barangkat dengan tidak mengetahui tempat yang
ia tujui.
Ibr.11:29
Karena iman maka
mereka telah melintasi laut Merah sama seperti melintasi tanah kering,
sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga.
Ibr.11:11
Karena iman ia juga
dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah
lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar