Minggu, 20 Januari 2019

Kemampuan berpikir manusia hanya sebagian kecil dari iman


Latar belakang



Manusia mampu berpikir proaktif serta bisa mewujudkannya, dan ini penting untuk memperoleh kemajuan bagi kehidupan manusia. Namun kemampuan berpikir hanya bagian dari iman.



Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Apa arti iman, menurut:

Kamus-Besar-Bahasa-Indonesia.

a-kepercayaan, yang berkenaan dengan agama.

b-keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dan sebagainya

c-ketetapan hati, keteguhan batin.

Alkitab

d-Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

e-Untuk memperoleh kemajuan iman, maka anda harus mempunyai kemauan dan usaha, sambil mewujudkannya(Yak.2:22). Karena iman tanpa perbuatan sama dengan berteori tapi tidak bisa di praktekkan. Jadi hanya angan-angan saja



Umumnya kemampuan berpikir secara proaktif akan terwujud bila didasarkan pada norma-norma kehidupan yang baik dari manusia. Dan cara ini telah menghasilkan berbagai kemajuan dalam segala bidang. Sehingga banyak orang yang terbantu dan bisa menikmatinya.



Karena norma-norma kehidupan yang baik akan menciptakan suasana berusaha yang baik untuk memperolah masa depan yang lebih cerah. Namun norma-norma tersebut harus berlandaskan pada kebenaran. dan yang mempunyai kebenaran adalah Yesus melalui ajaranNya(Yoh14:6). Karenanya konsistenlah beriman kepada Yesus, yang adalah Tuhan kita semua.



2--Mewujudkannya

Sebetulnya yang di maksud dengan “mewujudkannya” seperti yang dijelaskian diatas adalah sebagai beriku:

Berifat nyata

Berusaha sehingga ada hasilnya yang bisa dilihat, misalnya: sifatmu telah berubah karena usahamu, sehingga cita-citamu bisa tercapai sebagai seorang banker, astronaut, membuat iphone, membuat mobil listrik, dll.

Tidak nyata

Berusaha supaya hidupmu tetap taat, kudus, disiplin, berpengharapan, tetap lakukan ajaranNya, lakukan kehendakNya, dll, karena yakin bahwa Tuhan akan memenuhi janjiNya berupa kehidupan kekal, dan lain sebagainya. Jadi ada perubahan pada sikap hidupmu berupa yakin dan bersandar pada Tuhan.



3--Banyak orang masih andalkan kemampuannya

Orang Kristen umumnya telah beriman, namun sewaktu mulai menyusun suatu rencana, mereka lupa mengikut sertakan Tuhan, walaupun sebelumnya mereka telah berdoa untuk kelancaran rencananya. Sehingga yang mereka gunakan adalah berdasarkan kemampuannya berupa kepinterannya dan pengalamannya. Dan hal ini sulit di abaikan karena, sejak kecil sampai dewasa, setiap orang diajarkan supaya andalkan kemampuan sendiri, dengan cara belajar dan bekerja, sehingga mereka bisa mempergunakan waktunya untuk lebih focus melengkapi dirinya agar bisa mencapai apa yang diinginkan.



Tapi dilain pihak waktu yang mereka sediakan untuk ber-rohani sangat terbatas, karena meluangkan banyak waktu untuk kehidupan dan kenikmatan fisik, sehingga tidak heran bila pertumbuhan imannya sangat lambat bahkan terlupakan. Karenanya kemampuan berpikir manusia susah untuk bisa mengerti bagaimana peranan iman.



Beriman bagi seseorang sangat penting namun sulit bagi “kemampuan pikiran seseorang” untuk mengikutinya. Contoh:



Karena iman, maka Nuh mempersiapkan bahtera di pegunungan untuk menyelamatkan keluarganya tapi  orang-orang berdosa tenggelam dalam air bah(Ibr.11:7). Sewaktu Nuh membuat bahtera, dia belum tahu apa yang akan terjadi. Ini hanya mungkin karena dia beriman teguh pada Tuhan, sebaliknya menurut orang-orang yang kurang tingkatan berimannya, hanya berpikir sesuai kemampuannya, sehingga berkata tidak akan terjadi air bah. 



Abraham taat sewaktu Tuhan memanggil dia, untuk berangkat menuju kesuatu tempat yang akan diterimanya sebagai pusaka, walaupun tidak diketahui(Ibr.11:8) tempatnya. Secara logika, seseorangt sangat sulit untuk menerima hal ini secara akal sehat, karena kemampuan berpikirnya yaitu sesuai pendidikannya dan pengalamannya, hanya tertuju pada kebutuhan fisik dan bagaimana untuk memenangkan persaingan dalam kehidupan, sehingga ber-rohani sangat sedikit waktunya. Jadi sangat sulit bagi kemampuan pikiran manusia untuk bisa mengerti bagian dari cakupan iman.



Karena iman maka kaum Israel dapat menyeberang laut merah yang berubah menjadi tembok air di sebelah kirinya dan kanannya(Ibr.11:29). Karena iman maka Sarah dan Abraham yang telah lanjut umurnya, bisa memperolah anak(Ibr.11:11). Secara logika atau kemampuan berpkir manusia, hal ini tidak mungkin terjadi. Dan-lain-lain.



Memang benar bahwa kemampuan berpikir dari manusia masih sangat dangkal untuk bisa mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, seperti kenapa Nuh membuat bahtera dipegunungan, Yusuf jadi budak tapi bisa menjadi orang kedua sesudah raja Mesir, dll. namun semuanya itu mereka jalankan secara penuh harapan karena percaya pada Tuhan. dan Tuhan akan memberi kesudahan yang menyenangkan dan keselamatan.



Kesimpulan

Walaupun kemampuan berpikir manusia hanya sebagian kecil dari iman, namun tetap peka atas petunjuk Tuhan. karenanya tetap bersandar pada Tuhan.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :



Yak.2:22

Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.



Yoh.14:6

Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku



Ibr.11:7

Karena iman, maka Nuh – dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan – dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.



Ibr.11:8

Karena iman Abtraham taat, ketika ia dianggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia barangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.



Ibr.11:29

Karena iman maka mereka telah melintasi laut Merah sama seperti melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga.



Ibr.11:11

Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar