Sabtu, 12 Januari 2019

Sejauh mana seseorang bisa peka terhadap suara Tuhan(Kej.20:6)?


Latar belakang



Perjalanan hidup seseorang yang membuat kesanggupannya akan berbeda-beda, demikian pun kepekaan untuk mengetahui tanda-tanda yang Tuhan berikan padanya, agar mereka terhindar dan tidak jatuh dalam dosa.



Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Peka terhadap tanda Tuhan

Arti “peka” menurut:

Kamus-Besar-Bahasa-Indonesia, adalah:

a.     Mudah merasa, mudah terangsang

b.     Mudah bergerak (tentang neraca peralatan mekanis)

c.      Tidak lalai

d.     Mudah menerima atau meneruskan pengaruh (cuaca dan sebagainya)

Alkitab, adalah:

e.      Istilah “peka” tidak dijelaskan dalam Alkitab, namum diwakili oleh beberapa kata dalam suatu kalimat sehingga menimbulkan pengertian kepekaan, yang bisa dilihat pada contoh di 2-Contoh.

    

2--Sejauh mana anda bisa peka terhadap tanda-tandaNya Tuhan

Setiap orang mempunyai kemampuan iman yang berbeda-beda dan kepada siapa imannya itu ditujukan. Namun yang menjadi subjek pembahasan adalah, seberapa peka seseorang terhadap tanda-tandaNya Tuhan Yesus untuknya, yang bisa berupa:

a.     Suara dari hati nuranimu yang menegor supaya jangan lakukan itu.  

b.     Mimpi yang menganjurkan atau melarang melakukan niatmu.

c.      Sewaktu anda membaca satu perikop dalam alkitab, tiba-tiba merasa ada satu ayat yang ditujukan padamu, supaya anda menjadi lebih kuat dan jangan takut, dll.

d.     Dalam suatu permainan anakmu menyanyi dan menyebut kata-kata, dan beberapa kata itu seolah-olah tertuju kepadamu supaya lebih tegas dan berbuat, karena anda sedang bingung dalam keraguan.

e.      Atau dalam peristiwa apa saja dan dimana saja atau melalui media apa saja, yang tiba-tiba ada kalimat atau suara atau gerakan yang seolah-olah membuat anda berpikir untuk jangan lagi berzinah tapi berusaha menjadi teladan dalam keluargamu dan lingkunganmu.

f.      Melalui doa yang anda panjatkan kepada Tuhan.

g.     Melalui tegoran atau saran teman, orangtuamu, dll.



Contoh:

Abimelekh berniat tulus untuk mengambil Sarah sebagai isterinya, karena Abraham telah mengatakan bahwa Sarah itu, adalah saudarahnya, jadi bukan isteri Abraham. Namun sewaktu Abimelekh berniat mengambil Sarah, maka pada malam hari Abimelekh bermimpi bahwa Tuhan melarangnya. Lalu dia mengurung niatnya sehingga tidak berbuat dosa terhadap Tuhan(Kej.20:6).  Dan banyak contoh lainnya di Alkitab.

          

3--Apa sebab anda tidak peka

Tuhan telah menciptakan manusia yang sempurna, karenanya setiap orang telah diberikan kemampuan untuk peka, bahkan sejak mereka masih kecil, namun kepekaan itu sesuai perkembangan umur dan pengalamannya sewaktu: masih kecil, anak-anak, remaja, dewasa, karyawan, professional, pejabat, dll. untuk bisa melakukan kehendak Tuhan.



Tapi iblis pun tidak mau anda peka supaya selalu menuruti dan melakukan keinginan Tuhan di bumi ini, yang merupakan keindahan dimana anda bisa berkreasi dalam kebebasanmu. Yang iblis inginkan supaya anda melawan perintah Tuhan. Caranya adalah, antara lain:

a.     Mengganggu pikiranmu supaya timbul keragu-raguan dalam keputusanmu dan perbuatanmu.

b.     Menimbulkan keraguan dalam pkiranmu supaya bisa melawan moral yang berlaku di masyarakat.

c.      Menimbulkan ketidak taatan pada etika sesuai profesionalmu.

d.     Hatimu makin tebal dibungkus oleh berbagai selaput sehingga sulit mengerti atau menjadi tumpul untuk menerima saran dari temanmu atau Alkitab(2Kor.3:14), karena kemauan Anda yang telah demikian.

e.      Mengutamakan kepentingan pribadi dan keinginan duniawi tapi di lain pihak terus menghindari kehidupan rohani



contoh:

Iblis mengganggu pikiran Hawa dan Adam dengan cara menggoda dan menawarkan kedudukan yang akan jadi seperti Tuhan. Sehingga mereka berpkir-pikir untuk lakukan atau tidak. Jadi keputusan dan perintah Tuhan dibuat abu-abu oleh iblis untuk Adam dan Hawa supaya mereka melakukan keinginan iblis. Sehingga peraturan Tuhan tidak di indahkan. Dan sekarang ini banyak sekali orang telah terganggu pikirannya, pikiran yang hanya di tujukan untuk kepentingan sendiri, cari kedudukan dan kenikmatannya walaupun dengan cara melawan moral dan etika.



4--Sejauh mana seseorang bisa peka terhadap tandaNya Tuhan?

Sejak kecil hingga dewasa, setiap orang berusaha dan utamakan untuk bisa memperolah kehidupan yang nyaman di kemudian hari, sehingga mereka berusaha memenuhinya dengan cara mengisi waktu secara tekun untuk belajar dan mencari pengalaman agar bisa mengatasi persaingan dalam pasar tenaga kerja. Sehingga di lain pihak secara otomatis waktu mereka akan terkurang dalam kehidupan berohani, bahkan ada yang sama sekali tidak lagi memikirkan batasan dari Kasih yang mencakup peraturan Sepuluh Perintah Allah dan Kisah dari Para Rasul(Mat.23:40), lalu melupakan ajaran Tuhan.



Jadi sejauh mana seseorang bisa pekah terhadap tanda (suara) Tuhan, maka jawabannya adalah dimana hatimu meluangkan lebih banyak waktu dan system pada suatu subjek, maka disitulah yang akan menjadi perhatian sehingga menitik beratkan di situ.



5--Peka dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mencapai tujuanmu maka pasti anda akan meluangkan waktu dan system sehingga bisa tercapai apa yang di cita-citakan, dan bila berhasil maka mereka merasakan bahwa itu semuanya adalah karena kemampuannya, yaitu; pinter, focus, kebutuhan fisik sanggup mengatasi segala kekurangan, relasi yang luas, dll.



Sehingga timbul pertanyaan apakah mereka bisa/masih peka terhadap tanda-tanda dari Tuhan. Karena semuanya mereka andalkan pada kemampuan sendiri, bahkan menasehatkan orang yang kurang berhasil agar lebih tekun dalam pembagian waktu.



Tapi setelah mereka tersandung atau berhadapan dengan tantangan yang tidak bisa mereka selesaikan, baru mulai mencari siapa yang bisa menolongnya.



Sehingga timbul pertanyaan, apakah seseorang yang telah tertahun-tahun tidak lagi mengenal Tuhan serta ajaranNya dan tidak lagi berohani, apakah masih bisa meminta tolong sama Tuhan, dan Tuhan langsung memberikan pertolongan?  (------mohon anda sendiri yang menjawab-----)



Karenanya dalam setiap rencanamu dan pelaksanaanmu selalu sertakan Roh Kudus, sehingga Dia yang seimbangkan pikiranmu secara proportional agar semuanya berjalan sesuai kehendakNya.



Apakah penjelasan diatas bisa masuk di akalmu lalu setuju berbuat demikian?



Kesimpulan

Setiap orang memperoleh kepekaan namun karena kebutuhan kehidupannya sehingga mereka mengutamakan kemampuannya untuk tetap exist sehingga terlupakanlah kebidupan rohani, lalu melunturlah kepekaannya. Namun selalu sertakan Tuhan dalam rencanamu dan perbuatanmu.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :



Kej.20.:6

Lalu berfimanlah Allah kepadanya dalam mimpi: “Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus, maka Aku pun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia.



2Kor.3:14

Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul sebab sampai pada hari ini  selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang  dapat menyingkapkannya.



Mat.23:40

Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab paranabi.

Mat.23:37-39

37---Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

38---Itulah hnukum yang terutama dan yang pertama.

39---Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar