Latar belakang
Perjalanan hidup
seseorang yang membuat kesanggupannya akan berbeda-beda, demikian
pun kepekaan untuk mengetahui tanda-tanda yang Tuhan berikan padanya, agar mereka
terhindar dan tidak jatuh dalam dosa.
Materi yang di sharing, sesuai topic
1--Peka terhadap tanda Tuhan
Arti “peka” menurut:
Kamus-Besar-Bahasa-Indonesia,
adalah:
a. Mudah merasa, mudah terangsang
b. Mudah bergerak (tentang neraca peralatan
mekanis)
c. Tidak lalai
d. Mudah menerima atau meneruskan pengaruh
(cuaca dan sebagainya)
Alkitab, adalah:
e. Istilah “peka” tidak dijelaskan dalam
Alkitab, namum diwakili oleh beberapa kata dalam suatu kalimat sehingga
menimbulkan pengertian kepekaan, yang bisa dilihat pada contoh di 2-Contoh.
2--Sejauh mana anda bisa peka terhadap
tanda-tandaNya Tuhan
Setiap orang
mempunyai kemampuan iman yang berbeda-beda dan kepada siapa imannya itu
ditujukan. Namun yang menjadi subjek pembahasan adalah, seberapa peka seseorang
terhadap tanda-tandaNya Tuhan Yesus untuknya, yang bisa berupa:
a. Suara dari hati nuranimu yang menegor supaya jangan lakukan itu.
b. Mimpi yang menganjurkan atau melarang melakukan
niatmu.
c. Sewaktu anda membaca satu perikop dalam
alkitab, tiba-tiba merasa ada satu ayat yang ditujukan padamu, supaya anda
menjadi lebih kuat dan jangan takut, dll.
d. Dalam suatu permainan anakmu menyanyi dan
menyebut kata-kata, dan beberapa kata itu seolah-olah tertuju kepadamu supaya
lebih tegas dan berbuat, karena anda sedang bingung dalam keraguan.
e. Atau dalam peristiwa apa saja dan dimana
saja atau melalui media apa saja, yang tiba-tiba ada kalimat atau suara atau
gerakan yang seolah-olah membuat anda berpikir untuk jangan lagi berzinah tapi
berusaha menjadi teladan dalam keluargamu dan lingkunganmu.
f. Melalui doa yang anda panjatkan kepada
Tuhan.
g. Melalui tegoran atau saran teman,
orangtuamu, dll.
Contoh:
Abimelekh berniat tulus untuk
mengambil Sarah sebagai isterinya, karena Abraham telah mengatakan bahwa Sarah
itu, adalah saudarahnya, jadi bukan isteri Abraham. Namun sewaktu Abimelekh berniat
mengambil Sarah, maka pada malam hari Abimelekh bermimpi bahwa Tuhan
melarangnya. Lalu dia mengurung niatnya sehingga tidak berbuat dosa terhadap
Tuhan(Kej.20:6). Dan banyak contoh lainnya di Alkitab.
3--Apa sebab anda tidak peka
Tuhan telah
menciptakan manusia yang sempurna, karenanya setiap orang telah diberikan
kemampuan untuk peka, bahkan sejak mereka masih kecil, namun kepekaan itu sesuai perkembangan umur dan pengalamannya sewaktu:
masih kecil, anak-anak, remaja, dewasa, karyawan, professional, pejabat, dll.
untuk bisa melakukan kehendak Tuhan.
Tapi iblis pun tidak
mau anda peka supaya selalu menuruti dan melakukan keinginan Tuhan di bumi ini,
yang merupakan keindahan dimana anda bisa berkreasi dalam kebebasanmu. Yang
iblis inginkan supaya anda melawan perintah Tuhan. Caranya adalah, antara lain:
a. Mengganggu pikiranmu supaya timbul
keragu-raguan dalam keputusanmu dan perbuatanmu.
b. Menimbulkan keraguan dalam pkiranmu supaya
bisa melawan moral yang berlaku di masyarakat.
c. Menimbulkan ketidak taatan pada etika
sesuai profesionalmu.
d. Hatimu makin tebal dibungkus oleh berbagai
selaput sehingga sulit mengerti atau menjadi tumpul untuk menerima saran dari
temanmu atau Alkitab(2Kor.3:14),
karena kemauan Anda yang telah demikian.
e. Mengutamakan kepentingan pribadi dan
keinginan duniawi tapi di lain pihak terus menghindari
kehidupan rohani
contoh:
Iblis mengganggu pikiran Hawa
dan Adam dengan cara menggoda dan menawarkan kedudukan yang akan jadi seperti
Tuhan. Sehingga mereka berpkir-pikir untuk lakukan atau tidak. Jadi keputusan
dan perintah Tuhan dibuat abu-abu oleh iblis untuk Adam dan Hawa supaya mereka
melakukan keinginan iblis. Sehingga peraturan Tuhan tidak di indahkan. Dan sekarang
ini banyak sekali orang telah terganggu pikirannya, pikiran yang hanya di
tujukan untuk kepentingan sendiri, cari kedudukan dan kenikmatannya walaupun
dengan cara melawan moral dan etika.
4--Sejauh mana seseorang bisa peka terhadap
tandaNya Tuhan?
Sejak kecil hingga
dewasa, setiap orang berusaha dan utamakan untuk bisa memperolah kehidupan yang
nyaman di kemudian hari, sehingga mereka berusaha memenuhinya dengan cara
mengisi waktu secara tekun untuk belajar dan mencari pengalaman agar bisa
mengatasi persaingan dalam pasar tenaga kerja. Sehingga di lain pihak secara
otomatis waktu mereka akan terkurang dalam kehidupan berohani, bahkan ada yang sama
sekali tidak lagi memikirkan batasan dari Kasih yang mencakup peraturan Sepuluh
Perintah Allah dan Kisah dari Para Rasul(Mat.23:40),
lalu melupakan ajaran Tuhan.
Jadi sejauh mana
seseorang bisa pekah terhadap tanda
(suara) Tuhan, maka jawabannya adalah dimana hatimu meluangkan lebih banyak
waktu dan system pada suatu subjek, maka disitulah yang akan
menjadi perhatian sehingga menitik beratkan di situ.
5--Peka dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mencapai
tujuanmu maka pasti anda akan meluangkan waktu dan system sehingga bisa
tercapai apa yang di cita-citakan, dan bila berhasil maka mereka merasakan
bahwa itu semuanya adalah karena kemampuannya, yaitu; pinter, focus, kebutuhan
fisik sanggup mengatasi segala kekurangan, relasi yang luas, dll.
Sehingga timbul
pertanyaan apakah mereka bisa/masih peka terhadap tanda-tanda dari Tuhan.
Karena semuanya mereka andalkan pada kemampuan sendiri, bahkan menasehatkan
orang yang kurang berhasil agar lebih tekun dalam pembagian
waktu.
Tapi setelah mereka tersandung atau berhadapan dengan tantangan yang tidak bisa mereka
selesaikan, baru mulai mencari siapa yang bisa menolongnya.
Sehingga timbul
pertanyaan, apakah seseorang yang telah tertahun-tahun tidak
lagi mengenal Tuhan serta ajaranNya dan tidak lagi berohani, apakah masih bisa meminta tolong sama Tuhan, dan Tuhan langsung memberikan
pertolongan? (------mohon anda sendiri
yang menjawab-----)
Karenanya dalam
setiap rencanamu dan pelaksanaanmu selalu sertakan Roh Kudus, sehingga Dia yang seimbangkan pikiranmu secara proportional
agar semuanya berjalan sesuai kehendakNya.
Apakah penjelasan
diatas bisa masuk di akalmu lalu setuju berbuat demikian?
Kesimpulan
Setiap orang
memperoleh kepekaan namun karena kebutuhan kehidupannya sehingga mereka
mengutamakan kemampuannya untuk tetap exist sehingga terlupakanlah kebidupan
rohani, lalu melunturlah kepekaannya. Namun selalu sertakan Tuhan dalam
rencanamu dan perbuatanmu.
Terima kasih anda
telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Kej.20.:6
Lalu berfimanlah
Allah kepadanya dalam mimpi: “Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal
itu dengan hati yang tulus, maka Aku pun telah mencegah engkau untuk berbuat
dosa terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia.
2Kor.3:14
Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul sebab
sampai pada hari ini selubung itu masih
tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa
disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang
dapat menyingkapkannya.
Mat.23:40
Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh
hukum Taurat dan kitab paranabi.
Mat.23:37-39
37---Jawab Yesus kepadanya:
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu.
38---Itulah hnukum yang
terutama dan yang pertama.
39---Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar