Latar belakang
Banyak orang utamakan
dan memperbanyak perbuatan baiknya selama masa hidupnya, karena beranggapan
bahwa, itu merupakan jaminan untuk di terima dalam surga, benarkah demikian?
Materi yang di sharing, sesuai
topic
1--Setiap perbuatan ada tanggung jawabnya.
Perbuatan adalah antara
lain suatu manifestasi yang berasal dari pikiran seseorang, manisfestasi itu
berupa perkataan atau tindakan yang bisa dilihat dan atau dirasakan dan
didengar oleh orang lain, namun kemungkinan akan ada dampaknya.
Sehingga bila
pikiranmu buruk, maka perbuatanmu akan buruk, dan begitu juga dampaknya. Demikian
pun sebaliknya, bila pikiranmu baik maka perbuatanmu serta dampaknya baik.
Seperti kita
mengetahui, bahwa; Adam dan Hawa mengalami suatu proses berpikir karena adanya
tawaran yang sangat menggiurkan, yaitu akan jadi seperti Tuhan(Kej.3:5), itulah godaannya iblis. Lalu
mereka terinspirasi sehingga me-manifestasikan buah pikirannya, berupa; melakukan
perbuatan, perbuatan itu adalah memakan buah yang dilarang oleh Tuhan.
Jadi yang menentukan
perbuatan baik atau buruk adalah manusia sendiri, sesuai hasil seleksi kehendak
dan kebebasan pikirannya dari suatu “picuan” berupa; godaan, cobaan,
keinginanmu, dll. Namun hasil dari kehendak dan kebebasan pikiranmu harus anda
pertanggungjawabkan(Gal.6:5)
kepada Tuhan(Ibr.4:13).
2--Orang
pembuat kejahatan.
Tuhan Yesus meng-enyahkan orang-orang yang
mengaku(Mat.7:22-23) telah:
a--berbuat demi nama
Tuhan,
b--mengusir setan demi
nama Tuhan dan
c--mengadakan banyak
mujizat demi nama Tuhan.
Karena orang-orang tersebut telah membuat
kejahatan(Mat.7:23), terhadap sesama manusia, dan Tuhan telah mendengar permohonan mereka
yang menderita(Mzm.6:10-11).
Sehingga dengan perkataan lain orang-orang yang
tidak mengenal kebanaran, telah melakukan
kejahatan walaupun juga melakukan kebaikan,
berupa:
aa--pengusiran setan,
bb--mujizat dan
cc--perbuatan lain demi atau untuk kepentingan Tuhan.
Namun Tuhan Yesus mengusir atau mengenyahkan orang-orang
tersebut. Sehingga bisa dimengerti bahwa orang-orang tersebut walaupun telah
melakukan kejahatan tapi juga kebaikan. Cara inilah yang tidak dikehendaki
Yesus.
Karena orang-orang tersebut
tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti atau sengaja melawan perintah
Tuhan, jadi seolah-oleh mengatakan bahwa mererka telah berbuat demi Tuhan atau
mencari keuntungan dari penderitaan sesame manusia untuk diri sendiri. Tapi
sebenarnya mereka itu tidak mengasihi Tuhan dengan segenap hatinya, berarti
melawan perintah hukum Kasih(Mat.22:37 dan Mat.22:39).
3--Kenyataan
sehari-hari.
Coba perhatikan dalam kegiatan-sehari-hari.
Sering kali kita tertipu dari orang lain karena berbagai hal. Dan tujuan mereka
adalah untuk mencari keuntungan demi dirinya sendiri. Ada para pejabat yang
secara terencana melakukan atau menciptakan suatu proyek Negara hanay untuk
kepentingan kelompok dan goloongannya, misalnya proyek elektronik Karta Tanda
Penduduk (e-KTP). Jadi mereka itu merusak system, merampk uang Negara,
membohongi rakyat, namun mereka tanpa malu.
Marilah kita bermoral dan beretika, dan merasa
malu bila kita berbuat kesalahan berbentuk apa pun. Karena perbuatan baikmu
akan sia-sia bila anda terus melakukan kekerasan, penipuan, penghinaan,
membunuhan, guru palsu, dll.
Jadi perbuatan baikmu tidak menjamin masuk surga kalau kejahatan masa lalu tidak
diselesaikan dengan Tuhan, misalnya; bertobat, tidak berbuat dosa lagi, mohon
pengampunan lalu hidup baru.
Kesimpulan
Memperbanyak perbuatan baik bukan merupakan
kepastian untuk masuk surga, karena perbuatan burukmu masa lalu harus
diselesaikan, yaitu harus bertobat, tidak berbuat dosa lagi, lakukan hukum
kasih dan mohon pengampunan dari Tuhan
supaya bisa hidup baru.
Terima kasih anda telah meluangkan waktu
membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s
i :
Kej.3:5
Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu
memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu
tentang yang baik dan yang jahat.
Gal.6:5
sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya
sendiri.
Mat.7:22
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu:
Tuhan, Tuhan, bukankah kami berbuat demi
namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi
namaMu juga?
Mat.7:23
Pada waktu itulah Aku akan
berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah
dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Mzm.6:10-11
10---Tuhan telah mendengar
permohonanku, Tuhan menerima doaku.
11---Semua musuhku mendapat
malu dan sangat terkejut; mereka mundur dan
mendapat malu dalam sekejap mata.
Mat.22:37,39
37---Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu.
39---Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu,
ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirumu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar