Latar belakang
Persyaratan hidup
bagi setiap orang, dimana pun dia berada, supaya selalu berlaku: adil, setia dan
rendah hati(Mik.6:8).
Materi yang di
sharing, sesuai topic
1--Tuhan mensyaratkan agar manusia lakukan
ajaranNya.
Dalam Alkitab
dikatakan bahwa, Tuhan menuntut dari
padamu. Istilah menuntut biasanya
dipakai oleh hakim dalam pengadilan, sewaktu pengadili seseorang dan bila seseorang/terdakwa bersalah,
maka hakim akan menuntutnya berdasarkan undang-undang yang dilanggar oleh terdakwa.
Yang akibatnya bisa masuk penjara.
Analogi dengan contoh
diatas. Maka jauh sebelumnya, Tuhan telah memberikan kehendak
bebas kepada setiap orang, sehingga Dia
meminta, jadi bukan memaksamu
atau menuntutmu. Supaya setiap orang
dapat memenuhi dan melakukan ketentuan-ketentuanNya serta ajaranNya selama
kehidupannya di bumi ini, namun sebagai persyaratan
dalam melakukan butir-butir hukum Kasih(1Kor.13:4-7). karena tanpa persyaratan itu
maka anda melakukan hukum kasih tidak optimal bahkan cenderung bisa
menyeleweng. Syarat tersebut, antara lain:
a--berlaku
adil.
Setiap orang bisa berlaku adil bila mereka mengetahui dan mengerti aturan
yang telah di setujui masyarakat secara bersama. Dasar dari aturan utama adalah
hukum Taurat. Dan hukum ini telah tertulis dalam hatimu dan ditaruh dalam akal budimu(Ibr.8:10),
jadi secara naluri hukum itu bisa ter-refleksi sewaktu bila anda berbuat
sesuatu. Sehingga anda dapat merasakan
apakah hukuman itu adil atau tidak. Jadi bila seorang korupsi maka wajar dia dihukum. Namun
bila kakek yang lemah mengambil buah pisang dari pohon yang bertumbuh diatas kebunnya
karena itu lahan kehidupannya namun dalam persengketaan pidana, maka dia tidak
bisa dituduh mencuri.
b--mencintai
kesetiaan,
Selalu setia dalam hukum Tuhan atau hukum Kasih yang terdiri dari hukum
Taurat dan penginjilan yang tertulis di Kitab Para Nabi. Jadi jangan lunturkan
kesetiaanmu karena godaan jabatan atau pasanganmu hidupmu, sehingga tinggalkan
Tuhan Yesus yang disalib karena Dia telah menebus orang-orang
berdosa.
c--hidup dengan rendah hati di
hadapan Allahmu(Mik.6:8).
Bila anda yang berusaha menolong kakek yang mencuri pisang (lihat butir
1-b) dan telah berhasil, maka jangan
membanggakan dirimu, karena itu akan mengganggu kepribadianmu yang baik menjadi tidak terkendali. Kesombongan akan selalu
terkena batunya atau terjerat karena perbuatanmu sendiri yang tidak
patut/bermoral.
Butir a-b-c yang disebut diatas dikuatkan lagi oleh
ayat yang terdapat dalam Injil Matius, , bahkan menegaskan bahwa inti (Mat.23:23)
dari lhukum Taurat adalah; keadilan, belas kasihan, kesetiaan.
Karenanya itu adalah penting dalam merealisasikan hukum Taurat yang bagian dari
hukum Kasih(Mat.22:40) dalam hidupmu.
2--Menerapkannya dalam sehari-hari
Sebagaimana persyaratan
diatas mengatakan, bahwa: lakukanlah keadilan, kesetiaan dan rendah hati dalam
kehidupanmu, maka kendala utama adalah bagaimana memadukan butir-butir tersebut
dalam kehidupanmu sehari-hari, terhadap orang lain. Secara garis besar, sebagai berikut:
a--Berlaku
adil (lihat butir 1-a)
Bila seseorang melakukan sesuatu yang melanggar hukum, maka mereka
pasti dihukum sesuai hukum Taurat, tanpa pandang bulu. Namun sekarang ini
berdasarkan hukum suatu Negara yang sebagian besarnya didasarkan pada hukum
Taurat.
b--Kesetiaan.
Banyak orang meninggalkan kesetiaan atas hukum Tuhan, karena
mengutamakan kepentingan duniawi berupa pangkat/jabatan, harta dan desakan
istri/suami. Jadi mereka nomor duakan Yesus. Disinilah letak kesalahan
mereka.
Karenanya mengutamakan Yesus berarti melakukan
hukumnya yang pertama dan yang terutama(Mat.22:37-39).
c--Rendah
hati
Bila seseorang dapat berlaku adil dan setia, maka mereka suatu waktu bisa lupa diri
karena merasa berjasa atas perbuatan mereka terhadap orang lain. Sebab telah
melakukan keadilan dan kesetiaan bahkan bisa lupa diri, karena tidak ada imbangannya sehingga kemungkinan besar tidak bisa
kendalikan diri seperti sombong, merasa benar apa yang dia lakukan.
Karenanya selalu rendah hati dan sertai Tuhan dalam setiap rencanamu dan perbuatanmu.
Namun dalam praktek 2-a-b-c
saling terkait dan relatif, selain itu egomu serta kepentinganmu yang akan mendahulukan
a
atau b
atau c,
agar terwujud hasrat duniawimu. Tapi bila anda tetap memupuk kebenaran yaitu
bersandar pada Yesus, maka saling keterkaitan a-b-c akan lebih bersifat
positif.
Penutup
Perbuatanmu atau
masalah yang anda hadapi akan mencerminkan saling keterkaitan antara a-b-c. Bila anda konsisten dalam pikiran dan
perbuatan berdasarkan kebenaran, maka a-b-c
akan lebih tertaman tapi susah tererosi dari kepribadianmu,
sehingga kehidupanmu akan lebih sejahtera.
Terima kasih anda
telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Mik.6:8
“Hai manusia, telah
diberitahukan kepadamu apa yang baik. dan apakah yang dituntut Tuhan dari
padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan dan hidup dengan rendah hati
di hadapan Allahmu”
1Kor.13:4-7
4---Kasih itu
sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu; Ia tidak memegahkan diri dan
tidak sombong.
5---Ia tidak
melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.
6---Ia tidak
bersukacita karena ketidak-adilan, tetapi karena kebenaran.
7---Ia
menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu,
sabar menanggung segala sesuatu.
Ibr.8:10
“Maka inilah
perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu” demikianlah
firman Tuhan. “Aku akan menaruh hukumKu dalam akal budi mereka dan
menuliskannya dalam hati merka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka
akan menjadi umatKu”
Mat.23:23
Celakalah kamu, hai
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab
persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang
terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan
dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
Mat.22:40
Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh
Taurat dan kitab para nabi.
Mat.22:37-40
37---Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
akal budimu.
38---Itulah hukum
yang terutama dan yang pertama.
39---Dan hukum yang
kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri.
40---Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh
hukum Taurat dan kitab para nabi”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar