Minggu, 16 Februari 2020

Keadilan


Latar belakang



Keadilan sangat di dambakan oleh setiap orang dalam kehidupannya, demikian pun organisasi dan Negara, namun keadilan yang mana harus dituruti



Materi yang di sharing, sesuai topic



Keadilan murni adalah sifat Allah

Dalam kelanjutan penghidupan apakah dia seorang pribadi, atau organisasi, atau Negara, atau siapa saja, pasti menghendaki “keadilan yang pasti” sehingga mereka dapat melakukan penghidupannya berdasarkan keadilan tersebut. “Keadilan yang pasti” hanya ada pada Tuhan, dan Dia menghendaki agar manusia dalam keadaan apa pun dapat melakukannya walaupun sangat sulit karena mereka akan dipengaruhi oleh motivasinya sewaktu ingin mewujudkan dan melakukan sesuatu. 



Keadilan1 adalah salah satu sifat Allah(Mzm.89:14). Sifat seperti ini terdapat dalam hati dan akal budi manusia. sifat ini adalah salah satu yang terpenting dalam hukum Taurat, yaitu syarat-syaratnya, berupa: anda harus mempunyai keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan(Mat.23:23).

Namun bila perbuatanmu tidak sesuai dengan unsur-unsur atau syarat-syarat keadilan maka anda akan berhubungan dengan penghukuman, karena pikiranmu telah menjadi tumpul berhubung diselubungi oleh motivasi yang tidak benar, seperti yang di alami Adam dan Hawa, tapi di lain pihak jika anda mengaku dosa maka Tuhan akan setia dan adil sehingga Ia akan mengampuni segala dosamu dan menyucikanmu dari segala kejahatan(1Yoh.1:9). 



Berbicara mengenai adil dalam kehidupan sehari-hari, maka keadilan tersebut selalu didasarkan pada kebiasaan dimana anda berada, misalnya dalam; suatu keluarga, suatu suku, atau organisasi, atau Negara. Sehingga keadilannya agak berbeda-beda, menurut:

a--Negara Indonesia didasarkan pada “Keadilan Sosial bagi serluruh rakyat Indonesia”, yang tercakup dalam Panca Sila.

b--Kalau di Amerika Serikat berdasarkan “Konstitusi Amerika Serikat”. 

c--Demikian pun hampir setiap Negara mempunyai landasan keadilan yang inti pengertiannya hampir sama, walaupun unsur-unsurnya ada sedikit perbedaan.

d--Setiap organisasi mempunyai anggaran dasar yang berbeda-beda sesuai tujuannya, misalnya secara ekstrim: dalam pendidikian anak, maka proses dan motivasi keadilan sangat dibutuhkan, tapi terhadap orang yang berbuat pidana antara lain kejahatan, maka cara pelayanan atau perlakuan terhadap mereka dalam penjara, hampir tidak terlihat adanya keadilan, yang ada hanya ketegasan sesuai peraturan yang berlaku.

e--Demikian pun anda pribadi yang mengikuti Yesus Kristus mempuyai suatu dasar, yaitu ajaran kasih(Mat.22:37-40), atas dasar ini maka anda akan mengelola informasi berupa apa yang masuk melalui panca indramu ke dalam otakmu, sehingga kepribadianmu akan terkinikan sesuai pendapatmu. Sehingga bila anda akan mengadili sesuatu, maka pasti akan mengadilinya berdasarkan peraturan yang ada. Namun tidak dapat disangkal, bahwa kepribadianmu akan mempengaruhi putusanmu. Sehingga, bila kepribadianmu dinominasi oleh motivasimu yang egocentris, maka sering proses keputusanmu tidak murni bahkan bisa salah, sehingga terjadi ketidak adilan, karena sujektiftasmu.



Karenanya keadilan dapat dikatakan bisa berdasarkan aturan dari; keluarga, sekolah, kantor, lingkungan, pemerintah, Negara, atau menurut pribadimu. Namun keadilan yang pasti adalah yang Tuhan menginginkan agar anda melakukannya seperti Dia terhadap setiap orang.



Umumnya keadilan menurut adalah baik untuk kepentingan masyarakat, sehingga keadilan tidak akan berbeda jauh satu sama lainnya. Namun bila disisipkan oleh subjektiftasmu apa lagi egocentrismu, maka keadilan dari hasil putusanmu akan bersifat tidak fair dan subjektif, sehingga dikatakan adil menurut anda tapi bukan menurut masyarakat umum atau yang terkena putusan itu.



Namun, mohon diketahui, bahwa setiap orang dapat berbuat adil, seadil-adilnya. Karena hukum Tuhan telah ditulis dalam akal budimu dan ditaruh dalam hatimu(Ibr.8:10). Untuk itu supaya anda peka sama Tuhan dan bersandar padaNya, dalam arti setia, taat dan melakukan peraturanNya, sehingga perlakuanmu terhadap siapa saja akan adil.



Egocentric mendominasi

Setiap orang pada waktu-waktu tertentu, dapat didominasi oleh dorongan keinginannya yang rasional (Musa taat mengikuti perintah Tuhan) atau tidak terkendali (seperti yang di alami raja Daud menginginkan Betseba, atau Adam dan Hawa memakan buah terlarang).

Bila dorongan dari keinginan untuk mencapai sesuatu terlalu kuat, sehingga egosentrismu mendominasi(2Kor.3:14), dan tidak lagi mau mendengar saran orang atau seperti yang dimintakan/diperintahkan oleh peraturan, maka dorongan itu dapat melewati batas-batas aturan yang telah disetujui bersama, misalnya: hukum tidak tertulis yang mencakup adat istiadat suatu daerah, aturan keluarga, ketentuan sekolah, hukum lingkungan, hukum Negara, atau aturan pribadimu, dll.

Karena egosentris telah mendominasi pikiranmu, sehingga proses membuat keputusan akan bersifat subjektif jadi kemungkinan besar terjadi ketidak adilan



Penutup



Keadilan ada banyak versi seperti yang dijelaskan diatas, namun yang murni dan benar adalah dari Tuhan seperti yang telah Dia ditulis dalam akalbudimu dan ditaruh dalam hatimu, karenanya bersandar dan takut padaNya dan lakukianlah aturanNya.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

1Kamus Alkitab, ( A dictionary of the Bible, Browning WEF), ISBN-978-979-687-393-7,

Cetakan ke-5, thn2010, hal-4 kolom-2

Mzm.89:14

Mat.23:23

1Yoh.1:9

Mat.22:37-40

Ibr.8:10

2Kor.3:14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar