Latar belakang
Perintah baru yang dari Yesus adalah, supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Dia telah mengasihi kamu/anda maka demikian pula kamu/anda harus saling mengasihi(Yoh.13:34-35).
Materi yang di sharing, sesuai topic
Kasih
Pengertian kasih sangat luas, namun kasih tanpa mewujudkan dalam bentuk perbuatan dan tindakan, tidak ada gunanya. Melalui kasih, maka orang lain harus dapat melihatnya melalui tingkah lakumu dan mendengarnya melalui perkataanmu, merasakannya dan bila mungkin menikmatinya melalui perbuatanmu. Semua itu bersifat baik, sopan dan membangkitkan semangat positifmu. Karenanya kasih itu berhubungan antara sesama manusia namun juga dengan Tuhan.
1--Saling mengasihi
Yang di sharing adalah kasih yang focus utamanya soal manusia (sesuai topik), antara sesama manusia. Sebetulnya istilah “saling mengasihi” tidak terlihat dalam kalimat, namun terlihat dalam tindakan maupun perbuatan, misalnya:
a--Tuhan menyelamatkan Lot serta keluarganya lalu menghancurkan kota
Sodom dan
Gomora,
b--Menghabiskan
manusia berdosa di zaman Nuh, karena mereka telah terlalu berdosa
dan sangat tidak bermoral,
c--Sewaktu Israel di
bawah keluar dari Mesir oleh Tuhan, mereka
mengingkari janji
itu(Yer.31:32).
2--Kasih dipertegas
Masalah kasih melalui perbuatan mulai dipertegas, dengan memakai kalimat, jadi tertulis di loh batu, seperti yang tertera dalam “Kesepuluh Firman”, di ayat 2à11 hubungan manusia dengan Tuhan, lalu ayat 12à17 dari Keluaran 20, di sebut:
a--Jangan membunuh,
b--Jangan berzinah,
c--Jangan mencuri,
d--Jangan mengucapkan
saksi dusta tentang sesamamu,
e--Jangan mengingini
rumah sesamau, isterinya, hambanya, lembunya, atau apapun yang
dimunyai sesamamu,
3--Kasih adalah hukum yang tertinggi.
Pada suatu kesempatan, sewaktu menjawab pertanyaan orang-orang Farisi dan ahli Taurat, mengenai hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat, maka Yesus menjawab bahwa hukum yang tertinggi adalah kasih(Mat.22:37-40), dan hukum ini tertulis di firman, yaitu:
a--Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu.
b--Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
c--Dan hukum yang kedua,
yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesemamu manusia
seperti dirimu sendiri.
d--Pada kedua hulum
inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi
4--Setelah Yesus bangkit, Dia menegaskan lagi.
Setelah Yesus bangkit, maka dia menegaskan kembali lagi, bahwa perintah baru itu sebagai(Yoh.13:34-35) berikut:
a--“supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Dia telah
mengasihi kamu demikian
pula kamu
harus saling mengasihi”
b--“supaya semua
orang akan mengetahui bahwa kamu adalah
murid-murid Yesus,
yaitu jikalau kamu saling mengasihi”
Jadi kasih atau tepatnya untuk istilah sekarang ini, adalah: “saling mengasihi” antara sesama manusia, telah di kumandangkan sejak Adam dan Hawa hingga sekarang ini dan yang akan datang.
Karena walaupun mereka telah berbuat salah namun Tuhan tetap memberi kesempatan untuk berbalik kepadaNya, itulah antara lainnya pengertian KASIH, atau perintah yang selalu diperbaharui.
Cobalah bertanya pada dirimu:
apakah saling mengasihi telah Anda imani dan di wujudkan melalui perkataanmu, perbuatanmu dan tingkah lakumu, terhadap keluargamu, kawanmu dan orang di sekelilingmu
Penutup
Saling mengasihi telah ada sejak dahulu kala dan terus si ingatkan supaya setiap orang saling mengasihi dan mewujudkannya selama hidupnya.
Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
(Yoh.13:34-35).
(Yer.31:32)
(Mat.22:37-40)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar