Minggu, 28 Juni 2020

Bolehkah perceraian terjadi dalam berumah tangga?


Latar belakang



Dalam berumah-tangga ada yang mengalami kehidupan yang tenang, ada juga mengalami berbagai badai, dan sering yang gabungan, namun mereka dapat bertahan. Tapi perceraian antara suami istri pun dapat terjadi, walaupun mereka telah bersumpah dalam susah dan senang harus bersama-sama.



Materi yang di sharing, sesuai topic



1---Perpaduan perasaan yang menjadi satu



Tuhan Allah berfirman, baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita(Kej.2:26), lalu Allah akan menciptakan manusia; laki-laki dan perempuan(Kej.1:27), akan memberkati mereka, dan berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu….”



Maka Tuhan Allah membuat seorang wanita(Kej.2:23) untuk Adam. Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging(Kej2:24), mereka keduanya telanjang yaitu Adam (atau pria) dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu(Kej.2:25). Di tahap ini maka telah ada perpaduan perasaan, dan menjadi satu, asal dari perasaan itu adalah cintah kasih yang diberikan oleh Tuhan Allah(Ibr.8:10), kepada setiap orang. Karenanya berkeluarga antara laki dan perempuan adalah kehendak Allah.



Pentingnya bekeluarga

Dalam perkawinan kristiani, maka pendeta selalu menekankan kepada pasangan bahwa senang dan susah supaya mereka selalu bersama-sama, dan ini merupakan bagian dari kasih.

Kasih sayang antara suami istri dalam berkeluarga adalah salah satu dasar dan terpenting dalam hubungan dan ikatan antara pasangan hidup, sehingga walauun ada berbagai beban hidup, mereka dapat melakukan tugas-tugasnya, yang antara lainnya:

a--Beranakcucu untuk penuhi bumi dan bertambah banyak

b--Berkuasa atas hewan di laut dan darat dan udara

c--Memelihara dan mengusahakan bumi, termasuk keindahannya misalnya taman(Kej.3:15).

d--Saling menjaga keutuhan suami istri, dalam berkeluarga, antara lain:

da--perpaduan perasaannya yang menyatu untuk kemajuan keluarga.

db--Mengerti dan sadar bahwa berkeluarga adalah sesuai firman Tuhan

dc--Saling: menghormat pasangannya, percaya, taat, setia, memiliki.

dd--Selalu berusaha memberi taladan yang baik bagi anakcucunya

de--Memberi contoh cinta kasih dan sediakan waktu untuk keluarga

df--Keluarga adalah organisasi terkecil dan merupakan embrio untuk negara

dg--Rasa saling memiliki, yang tidak dan jangan membuat noda

dh--Hindari godaan dan jangan beri peluang atas segala jenis cobaan hingga bis terjadi dosa.  

di--Saling menahan diri dan tidak menyakiti misalnya KDTR



2--Perpisahan dalam keluarga

Perpisahan dapat diartikan ada dua, yaitu karena: 

a--Salah satu pasangan meninggal namun pasanganya masih  hidup. Pengertian disini adalah bahwa suami istri telah saling terikat oleh suatu hukum untk selalu kebersamaan. Bila suami atau istri meninggal, maka yang masih hidup  akan terbebas dari hikum yang mengikat mereka. Sehingga yang hidup diperbolehkan untuk menikah lagi(Rm.7:2-3).



b--Perceraian terjadinya tindakan yang tidak wajar, yaitu KDRT(kekerasan dalam rumah tangga), yang menyakiti secara fisik dan atau psikis dari salah satu pasangan terhadap pasangan lainnya. maka inilah yang menjadi permasalahannya. Dan Tuhan menciptakan manusia sesuai aturanNya bukan untuk disakiti atau dipermainkan oleh pasangan lainnya.

Maka ini bukan anjuran, tapi gunakanlah akalbudimu, bila KDRT keterlaluan maka laporlah yang bersangkutan ke majelis gereja, dan bila tidak bisa terhenti maka laporlah kepada kepolisian supaya diproses secara hukum yang berlaku.

Contoh:

Sepasang suami istri katolik yang tingkat perekonomiannya tinggi, mengalami KDRT, karena suaminya telah mempunyai pasangan gelap. Istrinya adakan introspeksi diri dan berusaha untuk berbaikan. Namun suami tersebut menghindar dan tidak mau lagi pulang kerumahnya tapi hidup bersama pasangan gelapnya. Hal perselingkuhan ini terjadi bertahun-tahun. Suatu waktu istrinya sakit sehingga dokter harus mengoperasi supaya buang air besarnya melalui slang yang dipasang dan ujung sebelahnya keluar dari pinggang. Setelah menderita sakit yang berkepanjangan maka istrinya meninggal.  PERTENYAAN:

Bila istrinya sewaktu hidup menggugat cerai (sangat ditentang oleh adik perempaunnya) apakah dia masih dapat hidup hingga sekarang ini?  Dilain pihak, Tuhan tidak menciptakan orang untuk terus-menerus menderita, maka pakailah akalbudimu yang diberikan Tuhan, untuk bertindak..

Yesus pun mengatakan bahwa, siapa yang berpikir dan berbuat untuk sesatkan anak-anak, maka si penyesat dapat diikat pada lehernya batu kilangan lalu dibuang ke dalam laut.(Mat.18:6).



Bila keadaan seperti contoh diatas maka untuk para pengikut katolik supaya menyurati ke Paus, sesuai prosedur yang ada, untuk memohon pertimbangan. Dan pernah Paus mengizinkannya (tidak dilampirkan bukti).



Bagaimana pendapamu tentang perceraian, maka pakailah akal budimu dan berpikir secara rasional namun iman yang teguh selalu tertuju pada Tuhan Yesus. mohon bantuan Roh Kudus supaya anda dapat mengatasinya bila berada dalam masalah seperti diatas.



Penutup

Proses berkeluarga sangat penting, namun selalu hadirkan Roh Kudus dalam susah dan senang, akal budimu adalah sebagai bantuan untuk menentukan putusanmu secara rasional, namun Roh Kudus akan selalu menunjukan jalan yang terbaik dalam hidupmu.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

Kej.1:26                      kej.1:28                       Mat.18:6

Kej.1:27                      kej.3:13                       Rm.7:1-3

Kej.2:24-25                Ibr.8:10         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar